Bangunan Hijau: Apa Sih dan Kenapa Kita Perlu Peduli?
Dalam menghadapi krisis iklim global, istilah ‘bangunan hijau’ semakin sering kita dengar. Namun, apa sebenarnya yang dimaksud dengan bangunan hijau, dan mengapa penting bagi kita untuk peduli terhadap konsep ini?
Apa Itu Bangunan Hijau?
Bangunan hijau atau green building adalah struktur bangunan yang dirancang, dibangun, dan dioperasikan untuk mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan serta meningkatkan kualitas hidup penghuninya. Ciri khas bangunan hijau meliputi efisiensi energi, konservasi air, penggunaan bahan ramah lingkungan, dan desain yang memperhatikan kenyamanan serta kesehatan pengguna.
Menurut buku *Sustainable Construction: Green Building Design and Delivery* oleh Charles J. Kibert (2016), bangunan hijau mengintegrasikan prinsip-prinsip keberlanjutan dalam seluruh siklus hidup bangunan, dari perencanaan, pembangunan, hingga pengoperasian.
Kenapa Kita Perlu Peduli?
Pertama, bangunan menyumbang sekitar 40% konsumsi energi global dan sepertiga emisi gas rumah kaca (UN Environment Programme, 2019). Dengan menerapkan prinsip bangunan hijau, konsumsi energi dapat ditekan secara signifikan.
Kedua, bangunan hijau memiliki manfaat ekonomi jangka panjang. Menurut Green Building Council Indonesia (GBCI), bangunan bersertifikasi hijau mampu menghemat biaya operasional hingga 30% melalui efisiensi energi dan air (GBCI, 2020).
Ketiga, bangunan hijau mendukung kesehatan dan produktivitas. Buku *The Integrative Design Guide to Green Building* oleh 7group dan Bill Reed (2009) menjelaskan bahwa pencahayaan alami, ventilasi yang baik, dan material rendah emisi meningkatkan kenyamanan dan kesehatan pengguna.
Penerapan di Indonesia
Di Indonesia, kesadaran akan pentingnya bangunan hijau mulai meningkat, terutama di sektor komersial dan perkantoran. Beberapa gedung telah mendapatkan sertifikasi GREENSHIP dari GBCI sebagai bukti komitmen terhadap pembangunan berkelanjutan.
Meski demikian, tantangan seperti biaya awal yang tinggi, kurangnya insentif, dan keterbatasan edukasi masih menjadi penghambat utama di lapangan.
Kesimpulan
Bangunan hijau bukan hanya tren, tapi kebutuhan. Di tengah tantangan perubahan iklim dan keterbatasan sumber daya, pendekatan berkelanjutan dalam pembangunan menjadi solusi penting. Kita semua—baik sebagai individu, komunitas, maupun institusi—perlu mulai peduli dan mengambil langkah nyata menuju lingkungan binaan yang lebih hijau dan sehat.
Referensi:
1. Kibert, Charles J. (2016). *Sustainable Construction: Green Building Design and Delivery*. Wiley.
2. 7group & Reed, Bill. (2009). *The Integrative Design Guide to Green Building*. Wiley.
3. Green Building Council Indonesia (2020). *Apa Itu Bangunan Hijau?* https://www.gbcindonesia.org
4. UN Environment Programme. (2019). *2019 Global Status Report for Buildings and Construction Sector*. https://www.unep.org