Bangunan Hijau Kini Jadi Pilihan, Bukan Sekadar Gaya Hidup

Last Updated: 14 May 2025By
📖 ࣪ Banyaknya pembaca: 10

Kesadaran masyarakat terhadap lingkungan semakin meningkat dalam beberapa tahun terakhir. Salah satu wujud nyatanya adalah munculnya tren bangunan hijau—konsep arsitektur yang memprioritaskan efisiensi energi, pengelolaan sumber daya, dan kenyamanan penghuni. Namun lebih dari sekadar tren, bangunan hijau kini mulai dipandang sebagai kebutuhan dan pilihan bijak di tengah krisis iklim global.

Apa Itu Bangunan Hijau?

Menurut Green Building Council Indonesia (GBCI), bangunan hijau adalah bangunan yang dirancang, dibangun, dioperasikan, dan dirawat dengan memperhatikan efisiensi energi, air, dan material, serta dampaknya terhadap kesehatan dan lingkungan. Konsep ini tak hanya berlaku untuk bangunan baru, tetapi juga bisa diterapkan pada bangunan yang direnovasi.

Dari Gaya Hidup ke Kebutuhan

Dulu, membangun rumah atau gedung ramah lingkungan kerap dikaitkan dengan gaya hidup elite atau ‘green lifestyle’. Kini, pemilik rumah dan pengembang mulai sadar bahwa bangunan hijau bisa menghemat biaya operasional, meningkatkan kualitas hidup, dan berkontribusi pada keberlanjutan lingkungan. Dalam buku Green Building: Project Planning and Cost Estimating karya RS Means (2011), dijelaskan bahwa investasi awal untuk bangunan hijau akan terbayar melalui penghematan jangka panjang.

Fitur-Fitur Bangunan Hijau

Ciri khas bangunan hijau meliputi pencahayaan alami yang maksimal, ventilasi silang, penggunaan material lokal dan ramah lingkungan, pengelolaan limbah konstruksi, serta teknologi hemat energi seperti panel surya dan sistem pemanen air hujan. Semuanya dirancang untuk mengurangi jejak karbon tanpa mengorbankan kenyamanan.

Dampak Nyata di Indonesia

Beberapa proyek bangunan hijau di Indonesia menunjukkan hasil yang menjanjikan. Gedung-gedung seperti Menara BCA di Jakarta dan Kantor Pusat Pertamina telah mengantongi sertifikasi EDGE atau Greenship dari GBCI. Bangunan ini tidak hanya efisien secara energi, tetapi juga menjadi contoh penerapan prinsip keberlanjutan di lingkungan urban.

Kesimpulan

Bangunan hijau bukan lagi simbol gaya hidup semata, melainkan strategi cerdas untuk menghadapi tantangan masa depan. Dengan manfaat ekonomi, sosial, dan ekologis yang nyata, tidak heran jika bangunan hijau kini menjadi pilihan utama dalam perencanaan pembangunan, baik untuk hunian pribadi maupun fasilitas publik.

Referensi:

1.RS Means. (2011). Green Building: Project Planning and Cost Estimating. John Wiley & Sons.
2.Green Building Council Indonesia. (2023). Panduan Bangunan Hijau. https://www.gbcindonesia.org
3.United Nations Environment Programme. (2021). Global Status Report for Buildings and Construction.

.

About the Author: Johan Purwanto

Seberapa bermanfaat artikel ini?

Klik pada bintang untuk memberi rating!

Rata-rata bintang 0 / 5. Jumlah orang yang telah memberi rating: 0

Belum ada voting sejauh ini! Jadilah yang pertama memberi rating pada artikel ini.

Leave A Comment