A hand holding a circle with icons around it

AI-generated content may be incorrect.

Menghubungkan Kesehatan dan Lingkungan: Dampak Positif Bangunan Hijau terhadap Kesehatan Penghuni

Last Updated: 14 May 2025By
📖 ࣪ Banyaknya pembaca: 9

Dalam era modern yang ditandai dengan perubahan iklim, polusi udara, serta meningkatnya gangguan kesehatan akibat lingkungan tempat tinggal, pendekatan baru dalam desain bangunan menjadi sangat penting. Bangunan hijau (green building) muncul sebagai solusi inovatif yang tidak hanya meminimalkan dampak lingkungan, tetapi juga secara langsung berkontribusi pada peningkatan kualitas kesehatan penghuninya. Menghubungkan antara lingkungan yang sehat dan kesejahteraan manusia menjadi inti dari pendekatan ini.

Bangunan Hijau: Definisi dan Prinsip Dasar

Bangunan hijau adalah bangunan yang dirancang, dibangun, dan dioperasikan dengan memperhatikan efisiensi energi dan sumber daya, keberlanjutan lingkungan, serta kesejahteraan manusia. Konsep ini tidak hanya berfokus pada aspek teknis, seperti penghematan energi dan pengelolaan limbah, tetapi juga menempatkan kesehatan penghuni sebagai salah satu tujuan utamanya.

Menurut Charles J. Kibert (2016) dalam bukunya Sustainable Construction: Green Building Design and Delivery, bangunan hijau adalah sistem terpadu yang mempertimbangkan dampak lingkungan, ekonomi, dan sosial dari bangunan selama seluruh siklus hidupnya.

Dampak Positif Bangunan Hijau terhadap Kesehatan Penghuni

Penelitian menunjukkan bahwa bangunan hijau dapat memberikan berbagai manfaat kesehatan yang nyata, baik secara fisik maupun mental. Berikut adalah beberapa aspek utama yang mendukung dampak positif tersebut:

1. Kualitas Udara Dalam Ruangan yang Lebih Sehat

Bangunan hijau menggunakan material rendah emisi, sistem ventilasi alami, dan filtrasi udara yang canggih untuk memastikan udara bersih dan segar di dalam ruangan. Hal ini mengurangi paparan polutan berbahaya, seperti formaldehida, VOC, dan karbon dioksida yang tinggi, yang seringkali menjadi penyebab gangguan pernapasan.

Studi dari Environmental Protection Agency (EPA) menunjukkan bahwa kualitas udara dalam ruangan yang buruk dapat menyebabkan iritasi mata, sakit kepala, kelelahan, dan bahkan memperburuk penyakit kronis seperti asma.

2. Pencahayaan Alami dan Sirkadian Rhythm

Desain bangunan hijau memaksimalkan pencahayaan alami melalui penempatan jendela, skylight, dan penggunaan kaca berenergi efisien. Pencahayaan alami mendukung ritme sirkadian tubuh, membantu memperbaiki pola tidur, meningkatkan suasana hati, dan menurunkan tingkat stres.

3. Pengendalian Suhu dan Kelembapan yang Stabil

Suhu ekstrem dan kelembapan tinggi sering dikaitkan dengan masalah kesehatan seperti gangguan pernapasan, infeksi kulit, dan stres panas. Bangunan hijau menggunakan isolasi termal yang baik dan sistem kontrol kelembapan untuk menjaga kenyamanan termal penghuni.

4. Desain Biophilic

Integrasi elemen alam seperti taman vertikal, kolam air, atau ruang hijau dalam bangunan hijau dikenal dengan istilah biophilic design. Konsep ini terbukti dapat menurunkan tekanan darah, meningkatkan konsentrasi, dan mempercepat pemulihan dari stres.

Menurut World Green Building Council (2014), karyawan yang bekerja di bangunan dengan elemen alam melaporkan peningkatan produktivitas sebesar 15% dan peningkatan kesejahteraan secara keseluruhan.

Contoh Nyata Penerapan Bangunan Hijau

Beberapa bangunan hijau di Indonesia, seperti gedung Pertamina Energy Tower dan kantor pusat BCA di Jakarta, telah menerapkan teknologi efisiensi energi, penggunaan air hujan, serta desain yang mengedepankan kenyamanan penghuni. Penerapan sistem ini tidak hanya mengurangi emisi karbon, tetapi juga meningkatkan kenyamanan kerja dan menurunkan angka keluhan kesehatan.

Kesimpulan

Bangunan hijau tidak hanya menjadi simbol arsitektur ramah lingkungan, tetapi juga alat strategis untuk meningkatkan kesehatan masyarakat. Dengan menciptakan lingkungan yang bebas polusi, nyaman, dan terhubung dengan alam, bangunan hijau menjawab tantangan modern dalam menyediakan tempat tinggal dan kerja yang sehat. Mendorong implementasi bangunan hijau berarti menghubungkan dua hal penting dalam kehidupan manusia: lingkungan yang lestari dan tubuh yang sehat.

Referensi

Buku:

 Kibert, C. J. (2016). Sustainable Construction: Green Building Design and Delivery (4th ed.). John Wiley & Sons.
 Yudelson, J. (2013). Green Building Trends: Europe. Island Press.

Sumber Daring:

 World Green Building Council. (2014). Health, Wellbeing and Productivity in Offices. https://www.worldgbc.org/news-media/health-wellbeing-and-productivity-offices
 Environmental Protection Agency (EPA). Indoor Air Quality. https://www.epa.gov/indoor-air-quality-iaq
 Green Building Council Indonesia. https://gbcindonesia.org

About the Author: Johan Purwanto

Seberapa bermanfaat artikel ini?

Klik pada bintang untuk memberi rating!

Rata-rata bintang 0 / 5. Jumlah orang yang telah memberi rating: 0

Belum ada voting sejauh ini! Jadilah yang pertama memberi rating pada artikel ini.

Leave A Comment