standar bangunan hijau

Mengapa Bangunan Hijau akan Menjadi Standar Desain di Masa Depan?

Last Updated: 31 July 2024By

Pertumbuhan populasi global serta urbanisasi yang kian pesat telah menambah tekanan pada sumber daya alam dan lingkungan. Sejalan dengan fenomena tersebut, implementasi desain bangunan konvensional seringkali berkontribusi terhadap degradasi lingkungan melalui konsumsi energi yang tinggi, emisi karbon, dan limbah material. Untuk mengatasi masalah tersebut, bangunan hijau muncul sebagai alternatif yang berkelanjutan, memanfaatkan efisiensi energi, penggunaan sumber daya yang bijaksana, serta berorientasi pada kenyamanan penghuni. Bahkan, lebih jauh, bangunan hijau digadang-gadang akan menjadi standar desain bangunan di masa depan. Mengapa demikian ?

Manfaat Ekonomi dari Bangunan Hijau

Sumber: ekonomi.bisnis.com

Bangunan hijau menawarkan manfaat ekonomi yang signifikan, menjadikannya investasi yang menarik bagi pengembang dan pemilik bangunan. Dalam studi yang dilakukan oleh Rehm dan Ade (2013), ditemukan bahwa bangunan hijau mampu meningkatkan nilai properti serta mengurangi biaya operasional. Studi tersebut menunjukkan bahwa sertifikasi bangunan hijau seperti LEED (Leadership in Energy and Environmental Design) dapat memberikan premium harga sewa dan penjualan hingga 11% lebih tinggi dibandingkan bangunan konvensional. Penelitian lain yang dilakukan oleh Matisoff, Noonan, dan Mazzolini (2014) menyoroti bahwa aplikasi bangunan hijau sendiri mampu mengurangi biaya operasional melalui efisiensi energi dan air. Studi ini mencatat bahwa bangunan hijau mengkonsumsi energi 25% lebih sedikit jika dibandingkan dengan bangunan tradisional, yang berkontribusi terhadap pengurangan biaya operasional jangka panjang.

Dampak Lingkungan dan Pengurangan Emisi Karbon

Bangunan hijau memainkan peran penting dalam mitigasi perubahan iklim dengan mengurangi emisi karbon dan jejak ekologis. Kats (2010) menerangkan bahwa bangunan hijau secara praktis dapat mengurangi emisi karbon hingga 34% dibandingkan bangunan non-hijau. Penggunaan material ramah lingkungan dan sistem energi terbarukan, seperti panel surya dan teknologi geotermal, turut berkontribusi terhadap penurunan emisi karbon. Adapun menurut Berardi (2013), bangunan hijau tidak hanya berfokus pada pengurangan emisi tetapi juga pada konservasi sumber daya alam. Bangunan jenis ini menggunakan material daur ulang yang diperoleh dari sumber lokal, serta sistem pengelolaan air hujan untuk mengurangi dampak lingkungan. Dengan demikian, bangunan hijau mampu membantu mengurangi tekanan pada ekosistem serta mempromosikan konsep keberlanjutan.

Peningkatan Kualitas Hidup dan Kesejahteraan Sosial

Sumber:: www.dream.co.id

Bangunan hijau tidak hanya berdampak positif pada lingkungan tetapi juga dapat meningkatkan kualitas hidup penghuninya. Fisk (2000) menemukan bahwa bangunan hijau dengan kualitas udara dalam ruangan yang baik dapat meningkatkan produktivitas dan kesehatan penghuni. Studi ini menunjukkan bahwa peningkatan kualitas udara dalam ruangan dikaitkan dengan penurunan gejala penyakit pernapasan dan alergi. Allen et al. (2015) dalam studi berbeda menunjukkan bahwa lingkungan dalam ruangan yang sehat pada bangunan hijau dapat meningkatkan fungsi kognitif penghuni hingga 61%. Hal ini mencerminkan bagaimana desain bangunan hijau berkontribusi terhadap kesejahteraan mental dan fisik, menjadikannya pilihan yang menarik bagi masyarakat modern.

Baca juga: Bangunan Hijau Dapat Meningkatkan Kesehatan Penghuni

Inovasi Teknologi dan Masa Depan Bangunan Hijau

Sumber: metanesia.id

Teknologi memainkan peran penting dalam kemajuan dan penerapan bangunan hijau. Zuo dan Zhao (2014) menyoroti bagaimana teknologi seperti smart grids dan sistem HVAC (Heating, Ventilation, and Air Conditioning) yang canggih berkontribusi pada efisiensi energi dan kenyamanan penghuni. Dengan adopsi teknologi pintar, bangunan hijau dapat mengoptimalkan penggunaan energi serta meningkatkan kinerja operasional. Wang et al. (2018) dalam studinya menunjukkan bahwa inovasi teknologi dalam bangunan hijau tidak hanya meningkatkan efisiensi energi tetapi juga memungkinkan integrasi sistem yang lebih baik, seperti manajemen air dan limbah. Teknologi semacam ini memungkinkan bangunan untuk beroperasi dengan lebih efisien dan berkelanjutan, menjadikannya standar masa depan dalam industri konstruksi.

Dukungan Kebijakan dan Permintaan Pasar

Dukungan kebijakan dari pemerintah dan meningkatnya permintaan pasar menjadi pendorong utama dalam adopsi bangunan hijau. Qin et al. (2016) mencatat bahwa regulasi pemerintah yang ketat mengenai emisi karbon dan insentif pajak untuk bangunan hijau mempercepat adopsi bangunan hijau di berbagai negara. Insentif ini menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pengembang untuk berinvestasi dalam proyek bangunan hijau. Selain itu, riset yang dilakukan oleh Eichholtz, Kok, dan Quigley (2010) menunjukkan adanya peningkatan signifikan dalam permintaan pasar untuk bangunan hijau, yang dipicu oleh kesadaran konsumen akan isu lingkungan. Kesadaran ini menjadikan bangunan hijau sebagai pilihan utama bagi konsumen yang memiliki concern terkait dengan lingkungan, memperkuat posisinya sebagai standar masa depan dalam industri konstruksi.

Kesimpulan

Bangunan hijau secara keseluruhan menawarkan solusi komprehensif terhadap tantangan lingkungan, ekonomi, dan sosial yang dihadapi oleh masyarakat modern, sejalan dengan target SDGs yang saat ini mulai banyak digaungkan. Dengan manfaat ekonomi yang signifikan, dampak lingkungan yang positif, peningkatan kualitas hidup, serta dukungan teknologi inovatif, bangunan hijau diproyeksikan menjadi standar desain bangunan di masa depan. Dukungan kebijakan dan permintaan pasar yang terus meningkat semakin memperkuat posisi bangunan hijau sebagai solusi utama untuk keberlanjutan serta efisiensi dalam industri konstruksi. Oleh karena itu, adopsi bangunan hijau dapat mendukung keberlanjutan lingkungan, menawarkan potensi keuntungan ekonomi jangka panjang serta kesejahteraan sosial, sehingga menjadikannya sebagai pilihan yang semakin relevan di masa depan.

REFERENSI

Allen, J. G., MacNaughton, P., Satish, U., Santanam, S., Vallarino, J., & Spengler, J. D. (2015). Associations of cognitive function scores with carbon dioxide, ventilation, and volatile organic compound exposures in office workers: A controlled exposure study of green and conventional office environments. Environmental Health Perspectives, 124(6), 805-812. https://doi.org/10.1289/ehp.1510037 

Berardi, U. (2013). Clarifying the new interpretations of the concept of sustainable building. Sustainable Cities and Society, 8, 72-78. https://doi.org/10.1016/j.scs.2013.01.008 

Eichholtz, P., Kok, N., & Quigley, J. M. (2010). Doing well by doing good? Green office buildings. The American Economic Review, 100(5), 2492-2509. https://doi.org/10.1257/aer.100.5.2492 

Fisk, W. J. (2000). Health and productivity gains from better indoor environments and their relationship with building energy efficiency. Annual Review of Energy and the Environment, 25(1), 537-566. https://doi.org/10.1146/annurev.energy.25.1.537 

Kats, G. (2010). Greening our built world: Costs, benefits, and strategies. Washington, DC: Island Press.

Matisoff, D. C., Noonan, D. S., & Mazzolini, A. M. (2014). Performance or marketing benefits? The case of LEED certification. Environmental Science & Technology, 48(3), 2001-2007. https://doi.org/10.1021/es4042447 

Qin, J., Zhou, J., & Sun, C. (2016). The economic benefits of green buildings: A comprehensive review. Renewable and Sustainable Energy Reviews, 56, 669-678. https://doi.org/10.1016/j.rser.2015.11.135 

Rehm, M., & Ade, R. (2013). Construction costs comparison between ‘green’ and conventional office buildings. Building Research & Information, 41(2), 198-208. https://doi.org/10.1080/09613218.2013.769145 

Wang, N., Phelan, P. E., Gonzalez, J., Harris, C., Henze, G. P., Hutchinson, R., … & Wen, J. (2018). Ten questions concerning future buildings beyond zero energy and carbon neutrality. Building and Environment, 119, 169-182. https://doi.org/10.1016/j.buildenv.2017.04.006 Zuo, J., & Zhao, Z.-Y. (2014). Green building research–current status and future agenda: A review. Renewable and Sustainable Energy Reviews, 30, 271-281. https://doi.org/10.1016/j.rser.2013.10.021

About the Author: Moch Faisal Hamid

Leave A Comment