A light bulb with leaves on it

Description automatically generated

Inovasi untuk Akselerasi Pengembangan Bangunan Hijau & Cerdas: Teknologi terbaru dalam bangunan cerdas untuk mengurangi konsumsi energi

📖 ࣪ Banyaknya pembaca: 65

Ditulis oleh Fariz Nurul Hidayat

Teknologi telah membawa manusia ke arah peradaban yang lebih maju dan menyesuaikan kebudayaan di setiap lingkup masyarakat. Pada zaman sekarang ini, skill menguasai teknologi menjadi indikator penting dalam proses pengembangan, kemajuan serta perubahan di suatu bangsa. Upaya dalam rangka pengejaran teknologi bagi bangsa yang masih dalam proses berkembang terhadap bangsa yang lebih maju sudah pasti sangat susah, dikkatrenakan salah satu faktornya yaitu masyarakat setempat yang menanamkan nilai-nilai kebudayaan (Agus Tohwija 2010).

Indonesia dalam proses pembangunan pintar dan cerdas tidak lepas dengan teknologi, tentu dalam proses peintegrasian teknologi dalam pembangunan sangat segnifikan Bangunan pintar bukan sekadar produk, melainkan sebuah pendekatan desain yang visioner, yang mengintegrasikan otomasi, komunikasi, dan perencanaan lingkungan untuk menciptakan bangunan komersial atau perkantoran yang berkualitas. Semua komponen gedung dirancang agar fleksibel dan terintegrasi, sementara sistemnya diatur untuk memastikan efisiensi dan efektivitas yang optimal.

Seiring dengan kemajuan zaman dan teknologi, kebutuhan akan kemudahan dalam bangunan yang didukung oleh teknologi otomatis semakin meningkat. Teknologi otomatis ini memudahkan penghuni atau pengguna bangunan dan dapat mengurangi penggunaan energi dengan efisien. Bangunan pintar adalah konsep yang mengintegrasikan teknologi otomatis untuk memberikan kenyamanan dan efisiensi. Meskipun konsep bangunan pintar memerlukan investasi awal yang cukup besar, banyak manfaat yang dapat diperoleh dari penerapannya.

.Kemajuan teknologi saat ini tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat. Berkat perkembangan teknologi (globalisasi), kita kini dapat mengakses berbagai informasi dari seluruh dunia secara langsung. Pepatah lama “dunia tak selebar daun kelor” kini seharusnya berubah menjadi “dunia selebar daun kelor,” karena cepatnya akses informasi membuat dunia terasa semakin sempit. Kita dapat mengetahui apa yang terjadi di tempat seperti Amerika meskipun kita berada di Indonesia. Tentu saja, kemajuan teknologi ini membawa perubahan besar dalam kehidupan umat manusia, termasuk dalam peradaban dan kebudayaannya. Perubahan ini juga memberikan dampak signifikan terhadap transformasi nilai-nilai yang ada di masyarakat, terutama dalam pembangunan di Indonesia (Wahyudi and Sukmasari 2014).

.Peran teknologi dalam pengembangan bangunan pintar di Indonesia dapat dilihat dari beberapa sektor, terutama melalui konsep kota pintar yang mengintegrasikan teknologi untuk meningkatkan efisiensi dan kualitas hidup. Menurut Muliarto, kota pintar menghubungkan infrastruktur fisik, sosial, dan ekonomi dengan teknologi informasi dan komunikasi (ICT) untuk menciptakan lingkungan perkotaan yang efisien dan layak huni. Cohen menambahkan bahwa kota pintar memanfaatkan ICT untuk mengoptimalkan sumber daya, menghemat energi, dan mengurangi dampak lingkungan. Selain itu, teknologi dalam pembangunan berfokus pada tiga pilar utama: ekonomi, sosial, dan lingkungan. Proses ini harus didasarkan pada prinsip pemerataan, keberagaman, hubungan antara manusia dan alam, serta visi jangka panjang. Dalam pelaksanaannya, pembangunan berkelanjutan perlu mempertimbangkan manfaat jangka pendek dan panjang serta melibatkan perencanaan yang teliti.(Erlinnawati and Purwanto 2024).

A light bulb with leaves on it

Description automatically generated

Sumber: https://environment-indonesia.com/

Bangunan pintar mengintegrasikan teknologi melalui perangkat otomatisasi yang hemat energi, mencakup utilitas, keamanan, dan telekomunikasi, yang dapat diprogram sesuai kebutuhan dan dikendalikan secara terpusat serta otomatis. Sebuah bangunan pintar dilengkapi dengan sistem pengendalian otomatis, yang memungkinkan pemilik dan pengguna untuk meraih keuntungan finansial serta meningkatkan kualitas layanan dan pengelolaan. Untuk mencapai hal tersebut, bangunan pintar harus memenuhi tiga persyaratan utama:

1. Bangunan harus dilengkapi dengan sistem otomasi terbaru untuk memantau berbagai fasilitas, seperti pendingin udara, ventilasi, pencahayaan, dan keamanan kebakaran, sehingga menciptakan lingkungan yang nyaman dan aman bagi pengguna.

2. Bangunan harus memiliki infrastruktur jaringan yang baik di setiap lantai, agar aliran data dapat berjalan lancar.

3. Bangunan harus menyediakan fasilitas telekomunikasi yang memadai.

Istilah “pintar” atau “cerdas” pertama kali digunakan di Amerika Serikat pada awal 1980-an untuk menggambarkan bangunan pintar. Dengan perkembangan teknologi informasi dan meningkatnya permintaan dari pemilik serta pengguna bangunan akan kenyamanan dan keamanan, lahirlah konsep bangunan pintar, yang lebih dikenal sebagai Smart Building. Konsep ini muncul sebagai respons terhadap peningkatan kesejahteraan manusia dan perubahan gaya hidup modern, yang menuntut pelayanan dan pengelolaan lingkungan bangunan yang lebih baik. Hal ini berdampak signifikan pada kesejahteraan dan pelayanan di tempat kerja, yang pada gilirannya memengaruhi produktivitas, moral, dan kepuasan.

Mekanisme teknologi terhadap bangunan pintar dan cerdas di Indonesia, seperti pembangunan mall di Senayan City yang mengikut sertakan alat-alat berat sehingga dalam proses pembangunan dan oprasionalnya lebih efisien serta ramah lingkungan. Contoh penerapan dari peran teknologi terhadap bangunan pintar dan cerdas di Senayan City yaitu,

a) Security system

Sistem keamanan adalah mekanisme yang diterapkan untuk melindungi bangunan dari ancaman orang yang berniat jahat atau tindakan yang merugikan pengelola dan pengunjung. Sistem ini beroperasi secara terpusat menggunakan CCTV yang dikendalikan dan dipantau melalui monitor di ruang pengendali MEE. Di ruang ini, beberapa karyawan bertanggung jawab untuk memantau berbagai sistem yang berbeda, karena terdapat beberapa monitor serta komponen untuk pengendalian suara, udara, dan listrik.

b) Sistem parkir

Bangunan ini dilengkapi dengan enam lantai parkir yang dapat menampung masing-masing 1.000 mobil. Ruang parkir terletak di basement lantai 1, 2, dan 3, serta di lantai 5, 6, dan 7. Fasilitas parkir ini juga dilengkapi dengan sensor, kamera yang terhubung ke monitor CCTV, serta portal parkir otomatis di gerbang pengambilan tiket. Untuk memastikan keamanan, kendaraan yang masuk ke area mall akan diperiksa dengan alat deteksi untuk memastikan tidak membawa barang berbahaya. Selain itu, pengelola menyediakan papan digital di gerbang menuju ruang parkir yang menunjukkan jumlah mobil yang sudah terparkir per lantai, sehingga membantu pengendara menemukan area parkir yang masih kosong.

Dampak dari adanya teknologi terhadap pembangunan cerdas adalah untuk mengurangi biaya operasional, memastikan keberlanjutan penggunaan bangunan, dan menghindari penggantian peralatan bangunan yang terlalu sering. Konsep dasar dari bangunan pintar adalah desain berkelanjutan, yang harus mempertimbangkan unsur sosial, teknologi, dan lingkungan dengan mengintegrasikan berbagai sub-sistem dalam bangunan secara sinergis. Ini meliputi sistem otomasi bangunan, HVAC, pencahayaan, transportasi, pencegahan kebakaran, keamanan, komunikasi, dan penghematan energi.

Dengan desain berkelanjutan, diharapkan dapat mempermudah pergerakan penghuni dan pengguna, menyediakan fasilitas pendukung seperti perlengkapan dan peralatan, serta mendukung berbagai kegiatan dalam sistem informasi. Meskipun konsep bangunan pintar memerlukan investasi awal yang cukup besar, banyak manfaat yang dapat diperoleh dari penerapannya. Kenyamanan dan kemudahan yang ditawarkan oleh bangunan pintar merupakan langkah untuk meningkatkan layanan bangunan yang dapat diterapkan pada berbagai elemen(Hannisa Handri, Zulfikar Taqiuddin, and Khairul Huda 2021).

Jadi, bisa ditarik kesimpulan terkait teknologi terhadap bangunan pintar dan cerdas di Indonesia adalah sebuah konsep desain yang mengutamakan teknologi dan otomatisasi dalam operasionalnya. Saat ini, peluang Indonesia untuk mengembangkan konsep bangunan pintar cukup besar, meskipun terdapat beberapa tantangan, seperti keterbatasan kapasitas sumber daya manusia (SDM), kurangnya teknologi pembangunan, dan biaya investasi yang tinggi. Indonesia terus berupaya menghadirkan bangunan pintar; meskipun belum banyak, beberapa contoh sudah dapat ditemukan di kota besar, seperti pusat perbelanjaan Senayan City di Jakarta. Meskipun penerapannya belum optimal, pengembangan masih dapat dilakukan lebih lanjut. Dengan harapan bisa menjadi bangsa yang maju serta bisa bersaing di kanca internasional terutama di bidang teknologi bangunan pintar dan cerdas..

Daftar Pustaka.

.Agus Tohwija. 2010. “Peran Sains Dan Teknologi Dalam Percepatan Pembangunan.” Source<Http://Staffsite.Gunadarma.Ac.Id/Agus_Dh/ (November):1–9.

Aris Sarjito. 2023. “Peran Teknologi Dalam Pembangunan Kemaritiman Indonesia.” Jurnal Lemhannas RI 11(4):219–36. doi: 10.55960/jlri.v11i4.483.

Erlinnawati, Aulia, and Eko Purwanto. 2024. “Peran Teknologi Dan Komunikasi Dalam Manajemen Pembangunan Berkelanjutan.” Jurnal Bisnis Dan Komunikasi Digital 1(4):11. doi: 10.47134/jbkd.v1i4.3034.

Hannisa Handri, Zulfikar Taqiuddin, and Khairul Huda. 2021. “Bangunan Pintar Dan Penerapannya Di Indonesia Smart Buildings and Its Application in Indonesi.” Jurnal Arsitektur Dan Perencanaan, 15(2):78–92.

Wahyudi, Hendro Setyo, and Mita Puspita Sukmasari. 2014. “Artikel Teknologi Dan Kehidupan Masyarakat.” Artikel Teknologi Dan Kehidupan Masyarakat 3((1)):13–24.

.

Centre for Development of Smart and Green Building (CeDSGreeB) didirikan untuk memfasilitasi pencapaian target pengurangan emisi gas rumah kaca (GRK) di sektor bangunan melalui berbagai kegiatan pengembangan, pendidikan, dan pelatihan. Selain itu, CeDSGreeB secara aktif memberikan masukan untuk pengembangan kebijakan yang mendorong dekarbonisasi di sektor bangunan, khususnya di daerah tropis.

Seberapa bermanfaat artikel ini?

Klik pada bintang untuk memberi rating!

Rata-rata bintang 5 / 5. Jumlah orang yang telah memberi rating: 2

Belum ada voting sejauh ini! Jadilah yang pertama memberi rating pada artikel ini.

Leave A Comment