Sustainable Architecture Sebagai Solusi Desain Ramah Lingkugan Di Tengah Padatnya Perkotaan

📖 ࣪ Banyaknya pembaca: 56

Ditulis oleh Tiara Anis Dinar Herlina

Pendahuluan

Pernahkah terbersit dipikiran Anda, mengapa perkotaan sering kali dijadikan tempat dibangunnya pusat perkantoran, perbelanjaan, pelayanan publik dan sebagainya? Kota merupakan kawasan hunian dengan jumlah penduduk relatif besar, tempat kerja penduduk yang intensitasnya tinggi serta merupakan tempat pelayanan umum. Dengan saking banyaknya penduduk itulah, mengapa perkotaan dinilai sebagai wilayah yang strategis untuk dibanguni bangunan-bangunan yang menunjang para warganya untuk beraktivitas. Namun, dengan banyaknya bangunan-bangunan tersebut banyak pula dampak negatif yang di timbulkan. Karena, dengan banyaknya bangunan itulah maka semakin banyak pula pepohonan yang ditebang dan semakin sedikit.

Bisa dilihat secara langsung oleh kita semua, banyak sekali perbedaan yang signifikan antara suasana di pedesaan yang masih asri dengan perkotaan yang sudah banyak polusi. Dimana saat ini langit kota Jakarta sudah tidak terlihat jelas lagi seperti langit pada umumnya akibat tebalnya polusi. Berikut data kepadatan penduduk di wilayah kota Jakarta:

Gambar 1. Kepadatan Penduduk Kota Jakarta

(Sumber: Irfan Fadhlurrahman, 2024)

.

Selain meningkatnya polusi, dampak negatif lain dari pembangunan kota antara lain juga dapat mengakibatkan udara yang semakin panas, banyaknya bencana alam, dan tercemarnya sumber air. Bukan hanya itu, kualitas hidup manusia juga menjadi tidak terkontrol. Oleh karena itu, peran pemerintah dan masyarakat disini sangat di perlukan untuk membangun strategi pengelolaan lingkungan dan sumber daya alam yang terkait, guna menjaga lingkungan tetap bersih, aman dan nyaman. Maka, terciptalah inovasi bernama Arsitektur Berkelanjutan (Sustainable Architecture).

Arsitektur berkelanjutan atau sustainable architecture ialah arsitektur yang berusaha untuk membatasi efek alami negatif dari lingkungan dan keseimbangan dalam pemanfaatan material, energi, dan peningkatan ruang dan aspek lingkungan lainnya yang lebih luas. Arsitektur berkelanjutan yang dapat dipertahankan melibatkan cara yang sadar untuk menangani perlindungan energi dan biologi dalam desain lingkungan binaan atau hipotesis, ilmu pengetahuan dan gaya struktur bangunan yang direncanakan dam dibangun dengan tidak berbahaya bagi standar ekosistem. (Dwi Harda & Kridarso, 2022)

Pembahasan

Dalam membentuk struktur kota yang lebih terjaga maka pemerintah dapat mengembangkan konsep kota berkelanjutan. Kota berkelanjutan (sustainable city) adalah kota yang mampu memenuhi kebutuhan masa kini tanpa mengabaikan kebutuhan generasi mendatang. Dalam perkembangan konsep selanjutnya, kota berkelanjutan (sustainable city) dan sebagai suatu interaksi antara sistem biologis dan sumberdaya, sistem ekonomi dan sistem sosial., meskipun dalam kelengkapan konsep berkelanjutan yang ada yaitu Ekologi-EkonomiSosial tersebut akan semakin menyulitkan pelaksanaannya, namun jelas lebih bermakna dengan masalah khususnya negara berkembang. Sebagai contoh, dengan masuknya tolak ukur sosial, sasaran keberlanjutan menjadi lebih jelas dan terarah, antara lain dikaitkan dengan upaya pemerataan sosial, penanggulangan dan penghapusan kemiskinan, keadilan spasial dan lain-lain. Dengan demikian, maka konsep kota berkelanjutan (sustainable city) berkembang lebih jauh, tidak lagi terpaku pada konsep awal yang lebih terfokus pada pemikiran kelestarian keseimbangan lingkungan semata-mata. Dengan konsep kota berkelanjutan tersebut, maka arsitektur yang digunakan juga menggunakan arsitektur berkelanjutan. (Priyoga, 2010)

  Arsitektur berkelanjutan merupakan pendekatan yang memiliki aspek lingkungan, ekonomi dan sosial di dalamnya. Fokus perencanaan dan perancangan tak hanya mengenai kelestarian dan keseimbangan lingkungan, melainkan keberlanjutan secara ekonomi dan sosial bagi kawasan. Tiga aspek tersebut didukung dengan prinsip-prinsip arsitektur berkelanjutan. Ardiani (2015) mengemukakan bahwa terdapat sembilan prinsip dalam Arsitektur Berkelanjutan yaitu: ekologi perkotaan, strategi energi, pengelolaan air, pengelolaan limbah, material, komunitas lingkungan, strategi ekonomi, pelestarian budaya, dan manajemen operasional. (Nashrullah Amin et al., 2019)

.

(Sumber: Humas SEMIBARS, 2023)

.Gambar 2. Arsitektur berkelanjutan

Berikut penjelasan masing-masing prinsip:

1. Ekologi Perkotaan (Urban Ecology). Prinsip Arsitektur Berkelanjutan dalam ekologi perkotaan ini menerapkan bagaimana sebuah ekosistem dalam kehidupan terus berlanjut. Karena pada dasarnya manusia, hewan dan tumbuhan saling ketergantungan dan membutuhkan antara satu dengan yang lain. Hal ini bermanfaat untuk melestarikan kehidupan alam agar dapat terus dinikmati oleh generasi mendatang.

2. Strategi Energi (Energy Strategy). Prinsip strategi energi ini berkonsep meminimalisir penggunaan energi atau mendaur ulang kembali energi yang sudah terpakai dan memanfaatkan energi alam untuk diolah menjadi energi yang dapat terbaharukan. Penggunaan energi sendiri terbagi menjadi 2 yaitu dengan cara memakai bantuan teknologi dan non teknologi.

3. Air (Water). Prinsip ini yang menerapkan untuk hemat penggunaan air dan pengoptimalan penggunaan energi air yaitu dengan cara mengolahnya untuk dapat digunakan kembali.

4. Limbah (Waste). Limbah terbagi menjadi 3 bagian yaitu limbah cair, limbah padat dan gas. Penerapan dalam prinsip ini dapat dilakukan dengan cara mengurangi, mengelola dan mendaur ulang.

5. Material (Material). Pernggunaan material dalam prinsip ini perlu memperhatikan dari segi aspek kenyamanan dan keamanan bagi si penghuni bangunan. Material juga harus bersifat dapat terurai oleh alam ataupun dapat diolah kembali, tidak membahayakan dari segi kesehatan penghuni, awet dan tahan lama dan dalam tahap pembuatannya tidak memberikan efek polusi pada lingkungan.

6. Komunitas Lingkungan (Community in Neighborhood). Prinsip ini berkaitan dengan sosial di masyarakat dan masuk kedalam sustainable society. Hal ini bermanfaat untuk keseimbangan ekosistem dari generasi ke generasi, selain itu bermanfaat juga untuk menerapkan konsep keberlanjutan di wilayah mereka sendiri.

7. Strategi Ekonomi (Economy Strategi). Strategi Ekonomi yang dimaksud disini adalah membuka peluang usaha kecil atau Usaha Kecil Menengah (UKM) sebagai penopang perekonomian. Hal ini diwujudkan sebagai kedaulatan ekonomi pada sebuah negara.

8. Pelestarian Budaya (Culture Invention). Budaya dapat membentuk suatu karakter dan identitas suatu bangsa. Budaya berkaitan dengan adat istiadat, makanan dan rumah tradisional. Budaya juga sebuah warisan dan kekayaan sebuah negara yang harus dijaga dan dilestarikan sampai kepada generasi generasi yang akan datang sehingga terciptanya sebuah konsep berkelanjutan.

9. Manajemen Operasional (Operational Management). Prinsip ini berkaitan dengan pengetahuan penghuni tentang pemeliharaan dari sistem dan teknologi yang digunakan dalam sebuah bangunan maupun kawasan. Pengetahuan penghuni sangat penting disini perannya agar sistem dapat berfungsi dengan baik dan bekerja secara optimal. (Prinsip Arsitektur Berkelanjutan pada Bangunan Perkantoran & Hidayatulloh, 2022)

Dari prinsip-prinsip diatas menunjukkan bahwa arsitektur berkelanjutan dapat dijadikan solusi bagi pemerintah untuk memperbaiki wilayah perkotaan yang semakin tercemar. Adapun contoh arsitektur berkelanjutan antara lain:

  • Green Roofs atau Dinding Hijau Atap hijau dan dinding hijau adalah contoh konkret dari arsitektur berkelanjutan. Tanaman yang ditanam di atap atau dinding bangunan membantu mengisolasi bangunan, mengurangi aliran air hujan, dan meningkatkan kualitas udara. Selain itu, tanaman ini juga memberikan estetika yang menarik dan ruang hijau tambahan di lingkungan perkotaan.

.

Gambar 3. Green Roof

(Sumber: Septian Nugraha, 2024)

.

.

  • Sistem Energi Terbarukan Banyak bangunan berkelanjutan menggunakan sistem energi terbarukan seperti panel surya, turbin angin, dan pemanas air tenaga surya. Sistem ini membantu mengurangi ketergantungan pada energi fosil dan mengurangi emisi karbon.

.

.

Gambar 4. Panel Surya

(Sumber: Bambang Hari Purwanto, 2024)

.

  • Desain Pasif Desain pasif memanfaatkan elemen alami seperti cahaya matahari, bayangan, dan ventilasi untuk mengatur suhu dalam bangunan. Contohnya termasuk orientasi bangunan yang optimal, penggunaan jendela berlapis ganda, dan ventilasi silang. Desain pasif mengurangi kebutuhan akan sistem pemanas dan pendingin buatan. (Universitas Ciputra, 2021)

Gambar 5. Ventilasi Silang

(Sumber: Arkamaya Grhatama, 2024)

Kesimpulan

Kepadatan Penduduk di wilayah perkotaan mengakibatkan banyaknya pencemaran lingkungan yang terjadi. Dalam hal ini, Pemerintah dapat menggunakan konsep kota berkelanjutan dengan membangun bangunan-bangunan di perkotaan dengan konsep arsitektur berkelanjutan yang memiliki prinsip ekologi perkotaan, strategi energi, air, limbah, material komunitas lingkungan, strategi ekonomi, pelestarian budaya, serta manajemen operasional. Sehingga, dimasa yang akan datang perkotaan di Indonesia dapat mengurangi dampak-dampak negatif yang sangat merusak kualitas hidup.

DAFTAR PUSTAKA

BUMI ENERGI SURYA. (2024). Jenis Panel Surya – Sumber Energi. Bumienergisurya.Com. https://www.google.com/imgres?imgurl=https%3A%2F%2Fbumienergisurya.com%2Fwp-content%2Fuploads%2F2018%2F12%2FSumber-Listrik-Panel-Surya.jpg&tbnid=qigXeSxDBSaVNM&vet=1&imgrefurl=https%3A%2F%2Fbumienergisurya.com%2Fjenis-panel-surya%2F&docid=1W_yevZggstSvM&w=1728&h=1157&hl=in-ID&source=sh%2Fx%2Fim%2Fm1%2F4&kgs=0ac70214713b36e2&shem=abme%2Ctrie

Budihardjo, Eko & Sujarto, Djoko, 1999, Kota Berkelanjutan, Penerbit Alumni, Bandung.

Dwi Harda, I., & Kridarso, E. R. (2022). Teknologi Dan Kultur Dalam Peningkatan Kualitas Hidup Dan Peradaban.

Fadhlurrahman, I. (2024, April 3). Penduduk DKI Jakarta Capai 11,34 Juta Jiwa, 29% ada di Kota Jakarta Timur pada Desember 2023 DEMOGRAFI. Databooks.Katadata.Co.Id. https://databoks.katadata.co.id/demografi/statistik/2e893d8be2db10d/penduduk-dki-jakarta-capai-1134-juta-jiwa-29-ada-di-kota-jakarta-timur-pada-desember-2023

Grhatama, A. (2024). Ventilasi Silang, Bagaimana Konsep dan Kelebihannya? Arkamaya-Grhatama.Com. https://www.google.com/imgres?imgurl=https%3A%2F%2Farkamaya-grhatama.com%2Fwp-content%2Fuploads%2F2022%2F10%2FVentilasi-Silang-Cross-Ventilation-Jasa-Bangun-Rumah-Jogja-Arkamaya-Arsitek-Kontraktor-Jogja-Rumah-Kos-Villa-Hotel-YOGYAKARTA-04.jpg&tbnid=Sn8v8HDH8dPlmM&vet=1&imgrefurl=https%3A%2F%2Farkamaya-grhatama.com%2Fventilasi-silang-bagaimana-konsep-dan-kelebihannya%2F&docid=20UZl4m7q5Ph-M&w=1200&h=800&hl=in-ID&source=sh%2Fx%2Fim%2Fm1%2F4&kgs=41ddde06673bc203&shem=abme%2Ctrie

Humas SEMIBARS. (2023, January 30). Seberapa Pentingkah Aspek Sustainable Architecture pada Bangunan. Binus.Ac.Id. https://student-activity.binus.ac.id/himars/2023/01/30/seberapa-pentingkah-aspek-sustainable-architecture-pada-bangunan/

Nashrullah Amin, M., Winarto, Y., & Marlina, A. (2019). PENERAPAN PRINSIP ARSITEKTUR BERKELANJUTAN PADA PERENCANAAN KAMPUNG PANGAN LESTARI DI MOJOSONGO, KECAMATAN JEBRES, KOTA SURAKARTA.

Nugraha, S. (2024, October 7). Green Roof Adalah: Arti, Jenis-Jenis dan Manfaatnya. Rumah123.Com. https://www.google.com/imgres?imgurl=https%3A%2F%2Fd3p0bla3numw14.cloudfront.net%2Fnews-content%2Fimg%2F2021%2F08%2F01110712%2FGreen-Roof.jpg&tbnid=71gwFtq3fzB7yM&vet=1&imgrefurl=https%3A%2F%2Fwww.rumah123.com%2Fpanduan-properti%2Ftips-properti-75393-green-roof-inovasi-hunian-yang-ramah-lingkungan-id.html&docid=fvu-oQU9LwLrZM&w=1000&h=589&hl=in-ID&source=sh%2Fx%2Fim%2Fm1%2F4&kgs=41bdafadb04c9937&shem=abme%2Ctrie

Prinsip Arsitektur Berkelanjutan pada Bangunan Perkantoran, K., & Hidayatulloh, S. (2022). KAJIAN PRINSIP ARSITEKTUR BERKELANJUTAN PADA BANGUNAN PERKANTORAN (STUDI KASUS: GEDUNG UTAMA KEMENTRIAN PUPR). Cemp. Putih Tim., Kec. Cemp. Putih, 5. https://doi.org/10.17509/jaz.v5i3.31467

Priyoga, I. (2010). DESAIN BERKELANJUTAN (SUSTAINABLE DESIGN).

Universitas Ciputra. (2021). Contoh Implementasi Arsitektur Berkelanjutan. Ciputra.Ac.Id. https://www.ciputra.ac.id/ina/arsitektur-berkelanjutan-membangun-masa-depan-yang-ramah-lingkungan/#:~:text=Pengurangan%20Dampak%20Lingkungan%20Arsitektur%20berkelanjutan,alam%20dan%20pengurangan%20perubahan%20iklim

 .

Centre for Development of Smart and Green Building (CeDSGreeB) didirikan untuk memfasilitasi pencapaian target pengurangan emisi gas rumah kaca (GRK) di sektor bangunan melalui berbagai kegiatan pengembangan, pendidikan, dan pelatihan. Selain itu, CeDSGreeB secara aktif memberikan masukan untuk pengembangan kebijakan yang mendorong dekarbonisasi di sektor bangunan, khususnya di daerah tropis.

Seberapa bermanfaat artikel ini?

Klik pada bintang untuk memberi rating!

Rata-rata bintang 0 / 5. Jumlah orang yang telah memberi rating: 0

Belum ada voting sejauh ini! Jadilah yang pertama memberi rating pada artikel ini.

Leave A Comment