Kontribusi Sampah Plastik dalam Mewujudkan Konstruksi Green House yang Ramah Lingkungan
Ditulis oleh Soraya Umi Damayanti
Penggunaan sampah plastik sudah melekat pada kegiatan sehari-hari. Penggunaan sampah plastik yang signifikan mengakibatkan limbah sampah plastik meningkat dan membawa permasalahan di lingkungan. Sampah plastik yang tidak terdekomposisi secara alami akan mencemari lingkungan. Hal tersebut mampu menghambat keberlangsungan ekosistem yang ada. Berdasarkan data dari Asosiasi Plastik Indonesia (INAPLAS) dan Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa Indonesia menghasilkan 64 juta ton sampah plastik dengan 85.000 ton sampah plastik yang terbuang di lingkungan per tahun. Banyaknya sampah plastik yang terbuang di lingkungan sebagian besar dilatarbelakangi oleh rendahnya kesadaran dan pemahaman masyarakat dalam mengolah atau mendaur ulang sampah plastik. Sebagian besar masyarakat di Indonesia masih membuang sampah sembarangan, terlebih di sungai. Menumpuknya sampah plastik di sungai dapat mengakibatkan berbagai penyakit karena menjadi tempat berkembangnya bakteri dan patogen penyakit. Selain itu, sampah plastik yang sudah menumpuk di dasar sungai membuat permukaan sungai meninggi dan memperbesar peluang terjadinya banjir. Sampah plastik yang ada di sungai juga dapat berpindah ke laut melalui aliran sungai. Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) memperkirakan pada tahun 2040 populasi sampah plastik yang ada di laut Indonesia akan lebih banyak daripada populasi ikannya. Sampah plastik yang ada di laut nantinya akan berubah menjadi mikroplastik dan dapat dikonsumsi oleh biota laut. Apabila biota laut yang sudah tercemar oleh sampah plastik dikonsumsi masyarakat, maka secara tidak langsung masyarakat juga memakan sampah plastik yang berdampak buruk bagi kesehatan.
Pengolahan sampah plastik yang salah juga memberi dampak buruk bagi lingkungan. Asap yang dihasilkan dari pembakaran sampah plastik akan meningkatkan polusi udara dan menjadi emisi gas rumah kaca. Asap hasil pembakaran sampah anorganik, seperti plastik memiliki berbagai kandungan zat kimia, salah satunya adalah dioksin. Berdasarkan World Health Organization (WHO), paparan dioksin dalam waktu yang sebentar mampu menyebabkan lesi kulit sedangkan paparan dioksin dalam waktu yang cukup lama mampu menurunkan fungsi dari berbagai sistem tubuh. Dioksin juga dapat memicu penyakit kanker karena sifat karsinogenik yang dimilikinya.
Edukasi terkait sampah plastik memiliki peran penting dalam upaya pengurangan sampah plastik dengan cara mendaur ulang. Hal tersebut dikarenakan terdapat berbagai macam plastik yang diproduksi. Plastik-plastik tersebut antara lain:
No. | Jenis Plastik | Keunggulan | Kelemahan | Contoh |
1. | PET atau Polyester | Mampu menjaga makanan tetap kedap udara. | Mengandung antimony trioxide yang bersifat karsinogen. | Kemasan makanan dan minuman. |
2. | High-Density Polyethylene (HDPE) | Relatif stabil dari PET dan cukup aman digunakan bungkus makanan dan minuman. | Menghasilkan zat kimia serupa estrogen apabila terpapar sinar UV cukup lama. | Kantong belanja, karton susu, botol jus, botol shampoo, dan botol kemasan obat. |
3. | Polyvinyl Chloride (PVC) | Cenderung kuat. | Dapat menyebabkan keracunan, kanker, reaksi alergi pada anak, dan mengacaukan kerja hormon manusia. | Pipa, ubin, kabel listrik, dan peralatan olahraga. |
4. | Low-Density Polyethylene (LDPE) | Tidak terlalu padat sehingga lunak atau fleksibel. | Mampu merusak sistem hormon manusia dan sulit didaur ulang. | Tas plastik, tutup kemasan, dan pembungkus plastik. |
5. | Polypropylene (PP) | Cukup aman digunakan sebagai bungkus makanan dan minuman. | Tidak mudah didaur ulang, mempu menimbulkan asma, dan mengganggu sistem hormon manusia. | Popok bayi, thermal vest, dan beberapa bagian mobil. |
6. | Polystyrene (PS) | Bersifat ringan dan kuat. | Mengganggu sistem saraf dan otak, kekebalan tubuh, paru-paru, dan hati apabila terpapar suhu panas. | Styrofoam |
7. | Polycarbonate (PC) | Bersifat tahan benturan. | Larangan penggunaan di beberapa negara karena mampu menimbulkan keracunan dan beberapa masalah kesehatan. | Botol minum bayi, botol kecap, dan pelapis gigi. |
Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa beberapa plastik memiliki kelemahan yang memberi dampak buruk terhadap kesehatan manusia. Hal ini menunjukkan pentingnya pengolahan sampah plastik dengan bijak. Beberapa pengolahan sampah plastik yang mampu memberi manfaat bagi lingkungan adalah pengolahan sampah plastik menjadi bahan konstruksi green house. Saat ini, pembangunan green house telah menjadi tren di kalangan masyarakat. Banyak dari mereka membuat green house di pekarangan rumah maupun di kebun. Plastik berjenis High-Density Polyethylene, Polycarbonate, Low-Density Polyethylene, dan Polyvinyl Chloride memiliki karakteristik yang cocok untuk konstruksi green house. Jenis-jenis sampah plastik tersebut memiliki keunggulan dan kelemahan dalam pemanfaatannya menjadi bahan konstruksi green house sebagai berikut:
High-Density Polyethylene memiliki kekuatan dan ketahanan yang tinggi sehingga cocok sebagai konstruksi green house yang membutuhkan paparan sinar matahari, namun jenis plastik ini cenderung kaku sehingga cukup sulit dalam pemasangannya.
Walaupun Polycarbonate memiliki harga yang mahal, tapi hal tersebut sesuai dengan kualitas yang diberikan, yaitu memiliki ketahanan terhadap sinar UV, awet, dan transparan sehingga sinar matahari lebih mudah memasuki green house.
Low-Density Polyethylene memiliki transparansi yang tinggi, elastis dan fleksibel, tahan terhadap bahan kimia yang banyak di lingkungan pertanian, dan harga yang relatif murah. Sayangnya, LDPE dapat mengalami degradasi apabila terlalu lama terpapar sinar UV, mudah membentuk embun, dan sulit dalam proses daur ulangnya.
Polyvinyl Chloride memiliki karakteristik yang membuatnya tahan lama dan harga yang relatif murah sehingga cocok digunakan apabila ingin membangun green house sekaligus. Akan tetapi, PVC memiliki transparansi yang kurang jika ingin dimanfaatkan sebagai bahan konstruksi green house karena akan menghambat proses fotosintesis tanaman.
Melalui pemaparan di atas, dapat disimpulkan terkait jenis sampah plastik yang efektif digunakan sebagai bahan konstruksi green house. Jenis sampah plastik yang efektif tentunya harus memenuhi berbagai kriteria, seperti ketahanan terhadap sinar UV, suhu, dan cuaca yang ekstrem, transparansi yang berpengaruh terhadap proses fotosintesis, serta keawetannya agar mampu bertahan dalam jangka panjang. Efektif tidaknya sampah plastik yang digunakan akan bergantung dengan tipe atau model green house yang diinginkan serta bujet yang dimiliki.
Selain didaur ulang sebagai bahan konstruksi bagian dinding green house, sampah plastik juga dapat didaur ulang sebagai tempat media tanam di dalam green house. Contohnya adalah sampah botol plastik dapat didaur ulang menjadi pot, pipa yang dapat berguna sebagai media rambat, dan jeriken bekas ataupun wadah sabun bekas dapat dimanfaatkan sebagai alat penyiraman. Walaupun terlihat sepele, hal tersebut akan tetap memberi manfaat bagi kehidupan sehari-hari.
Penggunaan sampah plastik yang semakin meningkat berbanding lurus dengan jumlah sampah yang ada di bumi. Menumpuknya sampah-sampah tersebut, terlebih sampah plastik memberi berbagai dampak negatif di kehidupan sehari-hari. Hal tersebut dapat dicegah dengan pemanfaatan atau pengolahan sampah plastik dengan bijak. Pemanfaatan sampah plastik menjadi bahan konstruksi green house memberi kesan layaknya peribahasa “sekali mendayung dua tiga pulau terlampaui” karena dengan upaya tersebut sampah plastik akan berkurang dan lahan hijau yang memiliki berbagai manfaat akan bertambah. Selain itu, pemanfaatan sampah plastik dari hal-hal terkecil juga akan memberi pengaruh besar dalam jangka waktu tertentu dan tetap berperan penting dalam upaya pengurangan sampah plastik yang ada di bumi.
Daftar Pustaka
Bahaya Sampah Plastik. (2020). Jakarta: Warta Geospasial. Tersedia dari https://www.big.go.id/uploads/content/Wartageospasial/warta4.pdf
Bahraini, Amanda. (2018). Jenis-Jenis Plastik & Contohnya: HDPE, PC, LDPE, PP, PET/PETE, PVC. Diakses pada 9 November 2024, dari https://waste4change.com/blog/tipe-dan-jenis-plastik/
Merdeka. (2021). Dampak Buruk Membakar Sampah Bagi Kesehatan dan Lingkungan, Sebabkan Kanker. Diakses pada 5 November 2024, dari https://www.merdeka.com/sumut/dampak-buruk-membakar-sampah-bagi-kesehatan-dan-lingkungan-sebabkan-kanker-kln.html
Wow