Kunjungan Cedsgreeb ke Institut Teknologi Sumatera: Hasilkan Kerja Sama dalam Riset Metamaterial untuk Bangunan Hijau
Lampung, 24 Januari 2025 – Dalam rangka mengembangkan riset dan penerapan konsep bangunan hijau dan pintar di Indonesia, Cedsgreeb berkunjung ke Institut Teknologi Sumatera (ITERA) untuk berdiskusi terkait kerja sama riset metamaterial. Pertemuan tersebut berlangsung di Fakultas Teknik Indusri kampus ITERA dari dan dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan yang memiliki peran kunci dalam riset di bidang bangunan hijau.
Fokus Diskusi dan Isu Strategis
Dalam pertemuan ini, Cedsgreeb dan ITERA membahas sejumlah isu strategis terkait pengembangan riset metamaterial, termasuk integrasi tema fisika bangunan, persiapan Focus Group Discussion (FGD), serta pelaksanaan eksperimen dan penyusunan proposal penelitian lanjutan. Diskusi diawali dengan pengenalan tim dari Cedsgreeb, yang melibatkan anggota-anggota kunci dalam pengembangan strategi, diseminasi pengetahuan, serta pemantauan dan evaluasi program.
Cedsgreeb menegaskan komitmennya dalam pengembangan bangunan hijau dengan mengusung pendekatan lintas disiplin. Hal ini mencakup kolaborasi dengan fakultas lain, seperti Fakultas Hukum dan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (Fisipol), untuk memetakan pemangku kepentingan yang dapat berkontribusi dalam implementasi proyek-proyek bangunan hijau. Selain itu, Cedsgreeb juga menjalin kemitraan dengan berbagai pihak eksternal guna mendukung diseminasi pengetahuan dan penerapan teknologi prefabrikasi dalam mendukung bangunan hijau.
Peluang Kerja Sama dan Tantangan
Dalam sesi diskusi, ITERA menunjukkan ketertarikan dan dukungannya terhadap konsep bangunan hijau, dengan menekankan potensi besar yang dimiliki institusi tersebut. Sebagian besar tenaga pendidik di ITERA berasal dari generasi muda yang memiliki semangat besar dalam melakukan riset dan inovasi. Dengan adanya Nota Kesepahaman (MoU) antara Cedsgreeb dan ITERA, kerja sama lebih lanjut dapat diformalkan melalui Perjanjian Kerja Sama (PKS).
ITERA melihat peluang besar dalam mengembangkan laboratorium teknik sebagai objek kajian riset bangunan hijau. Namun, ITERA juga menghadapi beberapa tantangan, seperti keterbatasan jumlah dosen yang dapat menangani proyek riset berskala besar. Untuk mengatasi kendala tersebut, ITERA mengusulkan keterlibatan komunitas mahasiswa dalam riset dan pengabdian masyarakat, khususnya dalam pengembangan instrumentasi bangunan hijau.
Salah satu isu utama yang menjadi perhatian dalam diskusi ini adalah pendanaan. ITERA menekankan bahwa keberhasilan proyek-proyek terkait bangunan hijau memerlukan dukungan finansial yang memadai. Oleh karena itu, diperlukan pendekatan sistematis untuk mengakses pendanaan, baik dari institusi pemerintah maupun swasta, guna memastikan keberlanjutan program yang telah direncanakan.
Langkah Strategis dan Rencana Tindak Lanjut
Untuk memastikan keberhasilan kerja sama ini, Cedsgreeb dan ITERA sepakat untuk memperkuat kolaborasi dalam bidang riset, pendidikan, dan pengabdian masyarakat terkait bangunan hijau. Sinergi dengan mitra strategis akan terus diperluas guna meningkatkan kapasitas riset serta implementasi proyek yang lebih luas. Dalam mendukung diseminasi hasil riset, kedua institusi akan menyusun buku yang mendokumentasikan implementasi konsep bangunan hijau dan pintar di lingkungan kampus, serta mendorong publikasi ilmiah dan kompetisi ilmiah sebagai upaya meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap konsep ini.
Sebagai langkah konkret, Cedsgreeb dan ITERA akan memanfaatkan MoU yang telah ada untuk menginisiasi Perjanjian Kerja Sama (PKS) guna mempercepat realisasi proyek bersama. Implementasi ini akan difokuskan pada penyusunan program yang dapat diajukan dalam skema pendanaan riset dan pengabdian masyarakat, sehingga kendala finansial yang selama ini menjadi tantangan dapat diatasi. Di sisi lain, keterbatasan sumber daya manusia di ITERA diharapkan dapat teratasi dengan keterlibatan mahasiswa dalam proyek riset bangunan hijau. Selain itu, upaya pengembangan fasilitas riset juga akan dilakukan guna mendukung pelaksanaan eksperimen dan studi komprehensif terkait bangunan hijau.
Pendekatan sistematis dalam memperoleh pendanaan menjadi aspek krusial yang akan dikembangkan dalam kerja sama ini. Cedsgreeb dan ITERA berupaya menjalin kerja sama dengan lembaga pendanaan baik dari pemerintah, industri, maupun lembaga internasional untuk memastikan keberlanjutan riset dan pengabdian masyarakat. Dengan langkah-langkah yang telah disusun ini, diharapkan proyek bangunan hijau dan pintar dapat terwujud secara optimal serta menjadi model bagi institusi lain di Indonesia.
Kesimpulan
Pertemuan antara Cedsgreeb dan ITERA menunjukkan adanya komitmen yang kuat dalam mengembangkan konsep bangunan hijau dan pintar berbasis riset metamaterial. Kedua belah pihak sepakat untuk memperkuat kolaborasi melalui kerja sama formal dan strategi implementasi yang lebih sistematis. Dengan memanfaatkan sumber daya yang ada serta menjalin kemitraan dengan berbagai pihak, diharapkan proyek ini dapat memberikan kontribusi signifikan dalam pengembangan teknologi bangunan berkelanjutan di Indonesia.
Dengan langkah-langkah yang telah dirumuskan, Cedsgreeb dan ITERA optimis bahwa implementasi konsep bangunan hijau dan pintar tidak hanya akan berdampak bagi kedua institusi, tetapi juga dapat menjadi model yang dapat diterapkan di skala nasional. Diharapkan kerja sama ini dapat membuka peluang baru dalam inovasi teknologi bangunan yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan.