Ruang Terbuka Hijau: Menanam Pohon untuk Meningkatkan Kualitas Udara di Green Building
Sumber: https://blog.wecare.id/
Pendahuluan
Perkembangan pesat kota-kota besar sering kali disertai dengan peningkatan polusi udara dan berkurangnya ruang terbuka hijau (RTH). Di tengah tantangan ini, konsep green building atau bangunan hijau menawarkan solusi dengan mengintegrasikan elemen-elemen alami dalam desainnya, seperti ruang terbuka hijau dan penanaman pohon. RTH yang ada di sekitar bangunan hijau tidak hanya berfungsi sebagai estetika atau ruang rekreasi, tetapi juga memiliki peran penting dalam meningkatkan kualitas udara. Salah satu pendekatan yang paling efektif dalam mewujudkan hal ini adalah dengan menanam pohon di area RTH yang dapat memperbaiki kualitas udara serta mendukung keberlanjutan lingkungan.
Definisi dan Manfaat Ruang Terbuka Hijau
Ruang Terbuka Hijau (RTH) merujuk pada area terbuka yang didominasi oleh vegetasi yang digunakan untuk meningkatkan kualitas lingkungan dan menyediakan ruang bagi aktivitas masyarakat. RTH memiliki banyak manfaat, baik dari sisi lingkungan, sosial, maupun kesehatan. Salah satu manfaat utama RTH adalah kemampuannya dalam menyerap karbon dioksida (CO2) dan menghasilkan oksigen (O2), yang berkontribusi dalam penurunan kadar polusi udara.
Peran Pohon dalam Menyaring Udara
Pohon adalah elemen vital dalam menjaga kualitas udara di sekitar lingkungan. Proses fotosintesis yang dilakukan oleh pohon membantu mengurangi kadar CO2 dan menghasilkan oksigen, yang esensial untuk kehidupan manusia dan hewan. Selain itu, pohon juga berperan dalam menyaring partikel polusi udara, seperti debu dan asap, dengan bantuan daunnya yang menyerap polutan. Penanaman pohon di dalam atau sekitar green building memberikan manfaat besar dalam meningkatkan kualitas udara, mengurangi efek pemanasan global, serta meningkatkan kenyamanan penghuninya.
Pohon-pohon yang ditanam di area RTH mampu menyerap berbagai polutan udara seperti nitrogen oksida (NOx), sulfur dioksida (SO2), dan ozon (O3) yang berbahaya bagi kesehatan manusia. Melalui proses fisiologisnya, pohon dapat mengurangi konsentrasi gas-gas beracun tersebut, yang jika dibiarkan dalam kadar tinggi dapat menyebabkan gangguan pernapasan, penyakit jantung, serta kerusakan pada sistem peredaran darah.
Green Building dan Integrasi RTH
Green building atau bangunan hijau merupakan suatu konsep pembangunan yang dirancang untuk meminimalkan dampak negatif terhadap lingkungan dan meningkatkan efisiensi sumber daya, termasuk air, energi, dan bahan bangunan. Salah satu elemen penting dalam green building adalah integrasi ruang terbuka hijau di sekitar atau di dalam bangunan. RTH yang mengandung berbagai jenis tanaman, khususnya pohon, mampu memberikan manfaat lingkungan yang besar, baik dalam meningkatkan kualitas udara maupun menciptakan iklim mikro yang lebih nyaman bagi penghuni.
Contoh penerapan ruang terbuka hijau di Universitas Gadjah Mada
Sumber: https://ugm.ac.id/id/berita/
Implementasi penerapan green building misalkan di kampus Universitas Gadjah Mada dengan mengoptimalkan ruang terbuka untuk penghijauan melalui penanaman pohon, yang bertujuan menciptakan lingkungan kampus yang lebih sejuk, sehat, dan berkelanjutan. Langkah ini sejalan dengan prinsip arsitektur ramah lingkungan yang meminimalkan dampak negatif bangunan terhadap alam. Penanaman pohon pada area kampus tidak hanya meningkatkan kualitas udara dan menurunkan suhu lingkungan, tetapi juga berfungsi sebagai penyerap karbon alami, sehingga mendukung upaya kampus dalam pengurangan emisi karbon. Selain itu, ruang terbuka hijau yang terintegrasi dengan bangunan kampus memperkuat konsep ekosistem kampus hijau, yang dapat mendorong kesadaran sivitas akademika akan pentingnya menjaga keseimbangan lingkungan hidup di tengah pembangunan infrastruktur modern.
Efek Positif Lain dari Penanaman Pohon pada Green Building
Selain meningkatkan kualitas udara, pohon juga memberikan sejumlah manfaat lainnya bagi bangunan hijau. Beberapa di antaranya termasuk:
1. Penurunan Suhu Lingkungan
Pohon berfungsi sebagai peneduh alami dengan daun yang lebat, yang membantu mengurangi suhu udara sekitar. Hal ini sangat bermanfaat di kota-kota besar yang sering kali mengalami urban heat island effect, yaitu peningkatan suhu yang disebabkan oleh dominasi material bangunan seperti beton dan aspal yang menyerap panas.
2. Pengurangan Polusi Suara
Pohon dapat bertindak sebagai penghalang suara, mengurangi tingkat kebisingan yang ada di lingkungan sekitar bangunan. Hal ini sangat penting, terutama di daerah perkotaan yang padat penduduk.
3. Kesehatan Mental dan Kesejahteraan Penghuni
Keberadaan pohon dan vegetasi di sekitar bangunan hijau juga memiliki dampak positif pada kesehatan mental penghuni. Berbagai studi menunjukkan bahwa pemandangan hijau dapat mengurangi stres, meningkatkan konsentrasi, dan memperbaiki suasana hati.
Strategi Penanaman Pohon yang Efektif di Green Building
Untuk mencapai manfaat maksimal dari penanaman pohon dalam meningkatkan kualitas udara, ada beberapa strategi yang perlu diterapkan dalam desain green building, antara lain:
1. Pemilihan Jenis Pohon yang Tepat
Pohon yang ditanam harus memiliki kemampuan menyerap polutan udara secara efektif. Jenis pohon yang baik untuk penanaman di kawasan urban adalah yang memiliki daun lebar dan dapat tumbuh dengan baik dalam iklim perkotaan. Beberapa pohon yang populer untuk tujuan ini antara lain pohon Trembesi, Jati, dan Mahoni.
2. Perencanaan Tata Letak RTH
Penempatan pohon dan tanaman lainnya harus direncanakan dengan baik. Pohon sebaiknya ditanam di area yang strategis, seperti dekat jalan raya atau area dengan tingkat polusi udara tinggi. Selain itu, perlu diperhatikan jarak antar pohon agar mereka dapat tumbuh optimal.
3. Pengelolaan dan Perawatan RTH
Pengelolaan RTH yang baik meliputi pemangkasan pohon secara berkala, penyiraman yang cukup, dan pemupukan untuk memastikan pohon dapat tumbuh dengan sehat. Pemeliharaan yang teratur juga mencegah penyakit yang bisa merusak pohon dan mengurangi kemampuannya dalam menyaring udara.
Kesimpulan
Menanam pohon di ruang terbuka hijau pada green building memiliki potensi besar dalam meningkatkan kualitas udara di lingkungan perkotaan yang semakin tercemar. Selain memberikan manfaat dalam hal kualitas udara, pohon juga berkontribusi pada penurunan suhu lingkungan, pengurangan polusi suara, serta meningkatkan kesejahteraan penghuni bangunan. Oleh karena itu, integrasi pohon dalam desain bangunan hijau tidak hanya mendukung keberlanjutan lingkungan tetapi juga menciptakan ruang yang lebih sehat dan nyaman untuk tinggal.
Referensi
Zhang, Y., et al. (2018). “The Role of Urban Green Spaces in Air Pollution Control.” Environmental Science & Technology. 52(8), 4592–4600.
Nowak, D.J., et al. (2014). “Tree and Forest Effects on Air Quality and Human Health in the United States.” Environmental Pollution. 193, 180–186.
Kardan, O., et al. (2015). “Neighborhood Greenspace and Health in a Large Urban Center.” Scientific Reports. 5, 11610.
Berardi, U. (2016). “The Energy and Environmental Impacts of Green Buildings.” Environmental Science & Policy. 66, 4-14.
Tan, P.Y., et al. (2020). “Designing Green Buildings: Understanding the Environmental Benefits.” Sustainable Cities and Society. 54, 101981.