Beton Berpori, Solusi Bagi Rumah Rawan Banjir
Ditulis oleh Nadia Marta Laura Br. Sinaga
Daerah perkotaan merupakan salah satu kawasan yang padat akan penduduk yang sangat rentan apabila terdampak pada suatu bencana. Salah satu masalah utama yang sangat sering terjadi pda daerah perkotaan ialah banjir. Banjir selain berdampak pada kondisi pemukimanm juga berdampak pada kesehatan juga berdampak pada aktivitas dari masyarakat. Terhambatnya akativitas masyarakat dapat akan menghambat jalannya berbagai sektor/ bidang, seperti perdagangan, pertanian dan sebagainya.
Banjir merupakan fenomena tergenangnya air dalam jumlah yang besar di suatu kawasan yang menjadi salah satu masalah utama sampai saat ini, terutama pada daerah perkotaan yang padat penduduk. Menurut Rostati & Haryanto (2021), banjir bisa disebabkan oleh beberapa faktor antara lain yakni tersumbatnya saluran air ataupun terhambatnya aliran sungai karena sampah. Selain itu bencana banjir juga disebabkan oleh adanya perubahan lingkungan, Dimana maraknya konversi lahan menjadi kawasan pemukiman penduduk. Akibat dari konversi lahan tersebut akan menurunkan daerah resapan air yang sangat penting bagi keberlanjutan kehidupan. Menurut Aprilana & Oktavian (2021), dareah resapan air merupakan kawasan terbuka yang menjadi jalan masuknya air sehingga menyebabkan terjadinya proses infiltrasi pada pori tanah. Adapun jenis-jenis dari daerah resapan air ini seperti lahan terbuka seperti hutan ataupun perkebunan, lahan berumput, sumur dan lubang resapan biopori. Salah satu peran penting dari daerah resapan air ialah sebagai penampung debit air hujan dan secara tidak langsung berperan sebagai pengendali banjir.
Berdasarkan informasi sebelumnya diketahui bahwasanya konversi lahan menjadi masalah utama dalam penurunan daerah resapan air dan hal tersebut kebanyakan terjadi pada daerah perkotaan yang padat penduduk. Maka dari masalah tersebut diperlukan solusi dan inovasai baru dalam membangun suatu kawasan rumah yang aman dari bencana banjir. Adapun solusinya ialah dengan menggunakan beton berpori.
Selama ini kebanyakan hunian masih memanfaatkan beton biasa ataupun semen dan paving blok biasa yang tidak mampu menyerap air dan membuat genangan apabila terjadi hujan. Penggunaan beton berpori merupakan salah satu langkah yang ramah lingkungan dikarenakan mampu menetralisir genangan air, mengurangi resiko banjir dan mampu mengisi cadangan air yang ada di dalam tanah. Menurut Abrar (2021), beton pori sangat sesuai untuk pembangunan wilayah perkotaan yang berkelanjutan. Hal tersebut dikarenakan beton pori tidak seperti beton konvensional, yang mana beton berpori memiliki rasio keksosongan yang tinggi antara 20%-35%. Maka dari itu beton berpori dapat menyerap kelebihan air di permukaan halaman, tempat parkir ataupun pada jalan setapak, sehingga sangat aman dan nyaman bagi suatu hunian.
Selain sebagai pengendali banjir dan membantu dalam proses penyerapan air kedalam tanah, beton berpori juga mempu menaikkan nilai estetika suatu bangunan. Menurut Indrayadi et.al (2021), Pori – pori yang terdapat pada beton pori merupakan hasil dari proses pembuatan beton yang menggunakan agregat halus dalam jumlah kecil. Agregat halus pada beton biasanya hanya berfungsi sebagai bahan pengisi diantara agregat kasar sehingga ikatan menjadi lebih kuat. Pengaplikasian beton berpori yangmembantu dalam penyerapan air sangat membantu dalam meningkatkan nilai estetika suatu bangunan dikarenakan tidak menimnulkan genangan air dan perawatannya yang relatif sangat mudah.
Berdasarkan informasi tersebut dapat disimpulkan bahwasanya penggunaan beton berpori sangat sesuai bila diterapkan pada kawasan perkotaan, terutama yang padat akan penduduk. Penerapan beton pori ini juga bersifat berkelanjutan karena tidak menghalangi daerah resapan air tanah, sehingga secara tidak langsung dapan menyimpan air dalam tanah dan mencegah terjadinya banjir pada suatu kawasan.
Daftar Pustaka
Abrar, A. (2021). Komposisi Beton Pori Sebagai Bahan Ramah Lingkungan Mengatasi Banjir. Jurnal Unitek, 14(2), 48–57. https://doi.org/10.52072/unitek.v14i2.244
Aprilana, dan Oktavian, H. (2021). Analisis Spasial Sebaran Kondisi Resapan Air di Kabupaten Bandung (Studi Kasus: Kecamatan Soreang dan Kecamatan Kutawaringin). Ftsp Series 2, 512–517. https://eproceeding.itenas.ac.id/index.php/ftsp/article/view/487
Indrayadi, M., Sutandar, E., & Supriyadi, A. (2021). Beton Berpori Precast. Jurnal TEKNIK-SIPIL, 21(2), 146. https://doi.org/10.26418/jtsft.v21i2.51318
Rostati, & Haryanto, L. (2021). Dampak bencana banjir bandang terhadap aktivitas masyarakat di Kecamatan Bolo Kabupaten Bima. Jurnal Pendidikan Sekolah Dasar, 01(02), 1–5. https://jurnal.habi.ac.id/index.php/Pendikdas/article/view/66
.