Penerapan Material Daur Ulang Dan Konstruksi Bangunan Hijau
Ditulis oleh: Grasela Audri Tiku
I. PENDAHULUAN
Penerapan material daur ulang dalam konstruksi bangunan adalah penggunaan kembali bahan-bahan bekas atau sisa bangunan untuk pembangunan yang baru. Material seperti beton bekas, baja, kaca, dan kayu yang diambil dari bangunan yang dibongkar dapat diproses dan dimanfaatkan kembali. Penggunaan daur ulang ini bertujuan untuk mengurangi jumlah limbah konstruksi, menghemat sumber daya alam, dan mengurangi emisi karbon yang dihasilkan dari produksi material baru.
Sementara itu, konstruksi bangunan hijau adalah pendekatan pembangunan yang memperhatikan dampak lingkungan dari awal hingga akhir siklus hidup bangunan. Bangunan hijau dirancang agar efisien dalam penggunaan energi dan discuss, meminimalkan limbah, menggunakan material yang ramah lingkungan, serta menciptakan lingkungan yang sehat bagi penghuninya. Prinsip-prinsip ini diterapkan dalam setiap aspek konstruksi, mulai dari perencanaan dan desain hingga penggunaan teknologi ramah lingkungan seperti sistem pencahayaan alami, board surya, dan bahan insulasi berkualitas tinggi.
Indonesia sekarang berada diperingkat ke-5 sebagai negara penghasil sampah
Plastik terbesar didunia. Maka kita perlu untuk berpikir, dan berinovasi bagaimana mengurangi sampah plastik tersebut. Salah satu Inovasi untuk mengurangi pemakaian plastik adalah dengan mendaur ulang sampah plastik menjadi konstruksi.
II. PEMBAHASAN
Peningkatan kebutuhan akan lingkungan yang ramah dan berkelanjutan semakin menguatkan pentingnya konstruksi bangunan hijau. Salah satu pendekatan yang efektif dalam mendukung keberlanjutan ini adalah penggunaan material daur ulang. Material daur ulang dalam konstruksi bangunan hijau tidak hanya mengurangi ketergantungan pada bahan baku alami, tetapi juga mengurangi volume sampah yang berakhir di tempat pembuangan akhir, mendukung efisiensi energi, serta meningkatkan kualitas hidup bagi penghuni.
Penerapan material daur ulang dan konstruksi bangunan hijau memiliki potensi besar untuk mendukung keberlanjutan, terutama dalam konteks urbanisasi dan perubahan iklim yang semakin cepat. Dari sudut pandang lingkungan, menggunakan material daur ulang membantu mengurangi limbah konstruksi dan pemanfaatan sumber daya alam yang berlebihan. Material seperti beton dan baja bekas, misalnya, dapat mengurangi emisi karbon yang biasanya timbul dari proses produksi material baru.
Bangunan hijau, yang sering kali dilengkapi dengan teknologi hemat energi dan pengelolaan discuss yang efisien, juga terbukti meningkatkan kualitas udara dalam ruangan, yang berdampak positif pada kesehatan dan produktivitas penghuninya. Hal ini menunjukkan bahwa bangunan hijau tidak hanya baik bagi lingkungan tetapi juga memberikan nilai tambah bagi pengguna dengan menciptakan ruang hidup yang lebih sehat.
- Manfaat material daur ulang dalam konstruksi bangunan hijau
Material daur ulang memberikan beberapa manfaat utama dalam konstruksi bangunan hijau. Pertama, penggunaan material daur ulang membantu mengurangi emisi karbon yang dihasilkan dari proses produksi material baru. Misalnya, beton daur ulang dari puing-puing bangunan lama dapat digunakan sebagai bahan dasar untuk konstruksi baru, mengurangi kebutuhan akan semen dan batuan baru yang produksinya berdampak besar terhadap emisi karbon. Kedua, dengan mendaur ulang material, konstruksi bangunan hijau membantu menjaga keseimbangan lingkungan dengan mengurangi eksploitasi sumber daya alam, seperti kayu, logam, dan pasir. Penggunaan material daur ulang juga mengurangi volume sampah yang berpotensi mencemari lingkungan dan memperpanjang umur landfill.
Secara keseluruhan, konstruksi hijau dan penggunaan material daur ulang adalah langkah yang penting dalam mewujudkan masa depan yang lebih ramah lingkungan dan efisien.
Plastik daur ulang kini digunakan dalam banyak aplikasi konstruksi termasuk pasangan bata, panel dinding, jalan dan bahkan untuk menggantikan kayu atau beton di beberapa proyek konstruksi.
Berikut adalah beberapa contoh penerapan material daur ulang dan konstruksi bangunan hijau yang relevan dan dapat diterapkan di Indonesia:
- Rumah Modular dari Material Daur ulang sampah plastik
Rumah modular daur ulang adalah rumah modular yang menggunakan bahan daur ulang selama konstruksi. Artinya sebagian besar material konstruksi seperti baja, kayu atau plastik yang digunakan berasal dari daur ulang dan bukan material baru. Dengan pendekatan ini, rumah modular daur ulang berupaya mengurangi dampak konstruksi terhadap lingkungan, baik dari segi limbah maupun konsumsi energi.
Plastik daur ulang sering digunakan dalam produksi eco bricks, yaitu batu bata yang terbuat dari botol plastik yang diisi sampah plastik lainnya. Batu bata ramah lingkungan cukup tahan lama untuk digunakan sebagai bahan pelapis dinding pada bangunan sederhana, terutama di daerah pedesaan atau pada proyek perumahan ramah lingkungan. Proyek seperti ini telah dilaksanakan di berbagai negara, termasuk Indonesia, untuk mengurangi polusi plastik dan menyediakan bahan bangunan yang terjangkau.
Fitur Utama Rumah Modular Daur Ulang:
- Menggunakan Bahan Daur Ulang: Rumah ini menggunakan bahan daur ulang, seperti kayu daur ulang, besi tua dan plastik, yang dikumpulkan dan diolah agar dapat digunakan kembali. Hal ini mengurangi kebutuhan bahan baku dan mengurangi limbah.
- Proses pembuatan pabrik: Sama seperti rumah modular lainnya, rumah modular daur ulang diproduksi dalam modul di pabrik sebelum dipasang di lokasi konstruksi. Karena dilakukan di lingkungan yang terkendali, proses pembuatan ini lebih efisien dan mengurangi risiko kerusakan properti akibat kondisi cuaca.
- Ramah lingkungan dan hemat energi: Dengan menggunakan bahan daur ulang, rumah ini membantu mengurangi emisi karbon yang sering terjadi selama produksi bahan baru. Selain itu, konstruksi modular juga menghasilkan lebih sedikit limbah di lokasi, menjadikannya pilihan yang lebih ramah lingkungan dibandingkan konstruksi konvensional.
- Desain fleksibel dan fungsional: Karena bersifat modular, rumah ini dapat disesuaikan dengan kebutuhan penghuninya, termasuk memperluas bangunan dengan menambahkan modul baru. Penggunaan bahan daur ulang juga memungkinkan terciptanya desain kreatif dan inovatif yang unik namun berkelanjutan.
Contohnya yaitu Inovasi ramah lingkungann, Sekolah buatan Erika Richrdo di NTT menggunakan Block daur ulang limbah plastik.
.
Sekolah ini terbuat dari sampah plastik, bentuk baloknya seperti pada gambar diatas, cara memasangnya itu seperti permainan lego.
Satu buah block ini terbuat dari 50% serat alami dan 50% dari sampah plastik, contohnya seperti tutup botol,ember,kursi plastik, botol dan semua sampah plastikya itu bersumber dari Indonesia. Dan ini salah satu cara untuk mengurangi sampah di Indonesia, Membutuhkan 2-3 ton sampah plastik untuk membangun misalkan sekolahnya mau dipindahkan atau sekolahnya di perbesar itu sangat mudah. Bangunan ini terbukti lebih ramah lingkungan .
Contoh lain bangunan dari Eco-block yaitu pembuatan Toilet.
.
Ketika kebutuhan bertemu dengan kepedulian, lahirlah solusi yang lebih bermakna dan berkelanjutan. Ketika kita memenuhi kebutuhan bukan hanya dengan tujuan menyelesaikan masalah, tetapi juga dengan kepedulian terhadap lingkungan atau kesejahteraan orang lain, hasilnya bisa membawa dampak positif jangka panjang. Seperti Askara Nusantara yang telah membangun toilet dari Eco-block yang sangat dibutuhkan oleh warga sekitar, proyek ini tidak hanya membantu sesama tetapi juga untuk mengurangi sampah plastik, dan mendukung praktik berkelanjutan.
Keuntungan menggunakan block
Manfaat dan tantangan
Manfaat penggunaan plastik daur ulang dalam konstruksi adalah mengurangi sampah plastik, menghemat biaya material dan meningkatkan keberlanjutan dalam industri konstruksi. Plastik daur ulang juga sering kali kedap air, tahan busuk, dan relatif ringan, sehingga lebih mudah untuk diangkut dan dipasang.
Namun tantangannya adalah ketahanan panas plastik cenderung rendah dibandingkan bahan konstruksi pada umumnya. Oleh karena itu, plastik daur ulang seringkali dicampur dengan bahan lain atau digunakan pada komponen konstruksi yang tidak terkena suhu tinggi atau beban berat secara langsung.
Secara keseluruhan, plastik daur ulang memberikan solusi inovatif dan berkelanjutan untuk banyak kebutuhan konstruksi bangunan. Penggunaan material ini tidak hanya mengurangi sampah plastik tetapi juga berkontribusi terhadap pengembangan ekonomi sirkular di sektor konstruksi.
Namun beberapa Solusi diatas tidak sepenuhnya terwujud bila tanpa ada kesadaran dariMasyarakat, untuk mengurangi pemakaian plastik jadi, kita juga dapat meningkatkan kesadaran Masyarakat melalui kampanye pasif, dan melibatkan para tokoh Masyarakat, diharapkan Masyarakat dapat lebih peduli terhadap lingkungan sekitar. Dan berharap adanya peningkatan pada sistem daur ulang modern.
Penerapan material daur ulang dan konsep konstruksi bangunan hijau adalah langkah penting dalam menghadapi tantangan lingkungan, terutama dalam mengurangi limbah dan emisi karbon dari sektor konstruksi. Material daur ulang, seperti plastik, kaca, atau logam bekas, dapat menggantikan bahan konvensional dalam konstruksi, mengurangi ketergantungan pada sumber daya baru dan menurunkan biaya produksi. Selain itu, konstruksi bangunan hijau, yang meliputi desain hemat energi, penggunaan sumber energi terbarukan, dan pemanfaatan material ramah lingkungan, berkontribusi terhadap keberlanjutan jangka panjang dan kesehatan penghuni bangunan.
Meskipun ada tantangan, seperti penyesuaian bahan daur ulang agar sesuai dengan standar kekuatan dan daya tahan, pendekatan ini dapat dioptimalkan melalui pengembangan teknologi, regulasi ketat, dan edukasi. Secara keseluruhan, integrasi material daur ulang dalam bangunan hijau tidak hanya mengurangi dampak lingkungan tetapi juga membuka jalan menuju praktik konstruksi yang lebih efisien, inovatif, dan bertanggung jawab terhadap alam.
III. Penutup
penggunaan kain daur ulang dan konstruksi hijau merupakan langkah penting dalam menciptakan lingkungan yang lebih kohesif dan layak huni. Dengan menggunakan bahan daur ulang, seperti plastik dan bahan lainnya, kita tidak hanya dapat mengurangi jumlah sampah yang dihasilkan, tetapi juga mengurangi jumlah air yang dikonsumsi. Di antaranya, konstruksi hijau yang mengutamakan efisiensi energi, penggunaan sumber daya yang bertanggung jawab, dan desain yang mendorong keseimbangan ekologi dan menciptakan lingkungan hidup yang lebih sehat dan energik. Pendekatan ini memberikan manfaat bagi masyarakat umum dan lingkungan, mengurangi emisi karbon dan membantu melestarikan planet kita untuk generasi mendatang.
DAFTAR PUSTAKA
Ellen MacArthur Foundation. (2021). Circular Economy in Construction. Diakses dari ellenmacarthurfoundation.org.
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). (2020). Penggunaan Material Daur Ulang dalam Konstruksi. Diakses dari pu.go.id.
Sustainable Building Materials and Practices. (2023). Green Construction Practices. Diakses dari sustainablebuildings.org.
United Nations Environment Programme (UNEP). (2022). Building and Construction Sector – Emission Reductions and Circular Economy. Diakses dari unep.org.
World Green Building Council. (n.d.). The Benefits of Green Buildings. Diakses dari worldgbc.org.