Optimalkan Teknologi Digital dalam Promosi Ekowisata: Konservasi Hutan Kota Mangrove Surabaya untuk Kelestarian Alam dan Penguatan Ekonomi Kuliner (Sambal Mangrove Ebi Udang Rebon)

Last Updated: 8 November 2024By
📖 ࣪ Banyaknya pembaca: 266

Disusun oleh: Dita Nisaul Hidayah

PENDAHULUAN

Gambar 1. kunjungan, wawancara, dan observasi di ekowisata mangrove Surabaya

“Menghancurkan hutan untuk keuntungan ekonomi seperti membakar lukisan Renaisans untuk memasak makanan.” Menghancurkan hutan kota untuk keuntungan ekonomi itu salah, justru dengan melestarikan hutan kota untuk pengutan, pengembangan ekonomi dan melestarikan kota metropolitan terbesar ke dua setelah Jakarta yaitu ibu kota Jawa Timur kota pahlawan Surabaya. Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya mengatakan progres penetapan kawasan hutan mencapai 106.554.226,72 hektar pada Juni 2024, dengan total luas hutan mencapai 125.664.549,9 hektar (Sari 2024). Menurut Dinas kehutanan Provinsi Jawa Timur (Data Spasial Kehutanan 2024) Luas hutan rakyat sebenarnya di Provinsi Jawa Timur mencapai +739.156,93 hektar, dan produksinya 3.102.302.8181 m3. Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Surabaya Aetiek Sugiharti belum memastikan berapa luas hutan kota yang ada di Surabaya saat itu 2022. Namun menurutnya, kawasan tersebut mirip dengan Ruang Terbuka Hijau (RTH) yang menurutnya luasnya mencapai 20% dari luas daratan Kota Surabaya. Menurut peraturan daerah, luas hutan kota harus melebihi 10% dari luas kota atau 3.300 hektar, dan hal ini harus dicapai dalam waktu 10 tahun sejak peraturan daerah tersebut berlaku. Antiek mengakui, berdasarkan informasi (tidak menyebutkan sumbernya) secara rinci, luas hutan kota di Surabaya belum mencapai 3.300 hektare. Namun, dia mengatakan bahwa dewan kota telah berbuat banyak untuk mencapai persentase tersebut dalam sepuluh tahun. “Tindakan pemerintah kota untuk memenuhi kebutuhan tersebut dilakukan dengan berbagai cara. Termasuk memperluas taman, kemudian membuka ruang hijau dan hutan di banyak tempat, tidak hanya di pusat tetapi juga di luar, termasuk pengembangan mangrove.” Katanya dalam (Perdana 2022).

Gambar 2. Bukti peresmian kebun raya mangrove Surabaya oleh PROF. DR. (H.C) HJ. Megawati Soekarnoputri

Kebun Raya Mangrove Surabaya memiliki luas 34 ha dan mencakup tiga kawasan mangrove: Wonorejo 7 ha, Medokan Sawah 16 ha, dan Gunung Anyar 11 ha Resmi dibuka pada Mangrove Day, 26 Juli 2023 (AMBROSIUS HARTO MANUMOYOSO 2023). Mangrove merupakan salah satu bentuk ekowisata yang memiliki banyak manfaat lingkungan dan ekonomi bagi masyarakat pesisir. Mangrove sebagai industri pariwisata akan dapat  fokus pada kelestarian dan perlindungan sumber daya alam. Taman Wisata Alam Mangrove yang terletak di Kecamatan Rungkut merupakan salah satu keindahan alam dan potensi kekayaan budaya kota Surabaya. Selain itu, kawasan hutan tersebut ditetapkan sebagai hutan lindung berdasarkan Undang-Undang Daerah Nomor 3 Tahun 2007 tentang rencana tata ruang Wilayah Kota Surabaya. Kehadiran mangrove merupakan bagian dari upaya konservasi di sepanjang pesisir pantai. Pemerintah Indonesia berupaya mengambil tindakan untuk menjaga lingkungan hidup dengan mengeluarkan Keputusan Preside Nomor 7 Tahun 2005 tentang Rencana Pembangunan Nasional 2004-2009. Dari undang-undang tersebut dikatakan bahwa meningkatkan akses bagi masyarakat miskin guna mengelola serta memanfaatkan lingkungan hidup serta SDA dilaksanakan dari macam-macam program. Pemerintah Indonesia juga berencana menjaga lingkungan di sepanjang pantai dengan mengembangkan ekowisata berupa hutan mangrove (Putri, Novaria, and Soesiantoro 2024).

PEMBAHASAN

Upaya Memaksimalkan Usaha Konten Promosi Mangrove Surabaya

Jika ingin mendapatkan sesuatu yang besar maka usahanya juga tidak boleh kecil. Jika ingin terkenal juga harus branding. Kalimat tersebut merupakan gagasan ide inovasi yang harus diterangkan di ekowisata mangrove Surabaya jika ingin didatangi oleh lebih banyak pengunjung setiap harinya. Selain dari keindahan di dalam kebunnya, masyarakat Indonesia juga membutuhkan video menarik untuk membuat tertarik untuk berkunjung. Penulis sudah melakukan penelitian dan observasi bahwa mayoritas penduduk Indonesia memiliki keterkaitan dan minat yang tinggi pada video pendek seperti di reel Instagram, Tiktok, Short Youtube. Karakteristik yang dimiliki penduduk Indonesia adalah sesuatu yang instan namun makna tersampaikan secara menarik dan mengesankan sehingga jatuhlah kepada VIDIO PENDEK. Berdasarkan hasil data survei pada tahun 2023 bahwa 91% penonton Youtube di Indonesia lebih suka dengan video shorts dari pada video dengan durasi panjang (Amalia 2024).

Dengan begitu penulis berinovasi untuk menggencarkan konten melalui platform media sosial Instagram, Tiktok, Youtube shorts dan melakukan kerja sama dengan orang yang berpengaruh di dunia digital seperti selebgram, tokoh atau pemuda inspiratif, juga media platform dinas pariwisata Surabaya hingga Jawa Timur dengan melakukan collaborasi dari konten menarik tersebut, dengan upaya tersebut ekowisata mangrove sendiri dapat dikenal dan diketahui keberadaanya oleh masyarakat luas sehingga orang yang berada di luar Surabaya dapat mampir untuk berkunjung akibat dari dorongan medsos.

Pemanfaatan Hutan Kota Mangrove Surabaya

Gambar 3. Jenis mangrove beserta kegunaannya

Tujuan pembangunan hutan kota adalah untuk menjaga, menyeimbangkan, dan menyeimbangkan ekosistem kota. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan dan memelihara iklim mikro, nilai estetika dan fungsi resapan air, serta menciptakan keseimbangan dan keserasian lingkungan fisik kota serta mendukung konservasi biologi. Selain itu hutan kota mempunyai fungsi lain antara lain: nilai kesehatan lingkungan, nilai konservasi, nilai estetika, perlindungan, nilai produksi dan nilai lainnya (Gandryani 2019). Seiring dengan padatnya kota Surabaya sebagai kota metropolis dengan gedung-gedung menjulang tinggi seperti mall, perumahan, perkantoran, industri, hotel dll itu juga harus memiliki ruang terbuka hijau sebagai sumber oksigen dan pergantian karbondioksida, di Surabaya sendiri sudah memiliki hutan kota yaitu mangrove. Mangrove sendiri adalah tanaman yang terdapat sejuta manfaat dapat menstabilkan ekosistem dan mencegah erosi air laut di wilayah pesisir. Selain mencegah erosi, hutan hutan Surabaya ini  menjadi rumah bagi beragam satwa. Tercatat di kawasan hutan mangrove khususnya di kawasan Wonorejo terdapat 140 jenis burung yang terbesar di Pulau Jawa. Dari 140 spesies tersebut, sekitar 84 spesies merupakan spesies menetap, 12 spesies dilindungi, dan 44 spesies migran (Gupta 2023).

Faktanya berdasarkan hasil wawancara oleh penjual tiket di pintu masuk ekowisata mangrove yang sudah penulis lakukan pada tanggal tersebut didapatkan data bahwa “pada hari libur seperti sabtu, minggu, dan tanggal merah jumlah pengunjung sangat ramai hingga dapat terjual 1000 tiket masuk/ hari”. Nah dari hasil observasi juga bahwa selain fungsi sebagai pelestarian lingkungan juga banyak pengunjung yang melakukan kegiatan-kegiatan menarik yang disana seperti outbound, piknik bersama keluarga, sekolah alam, kegiatan extrakulikuler, komunitas gerakan cinta alam, tempat lari, wisata perahu, berfoto.

.

Gambar 4. mangrove Eco Run 2024          

A group of people planting trees

Description automatically generated  

Gambar 5. Aksi tanam 100 pohon mangrove.

Diservasi Produk Olahan dari Buah Mangrove Sambal Mangrove Ebi (udang rebon) by SOMANO.

Gambar 6. Acara fakultas menghadirkan   

Gambar 7. Sambal mangrove ebi produk olahan mangrove

Tanaman mangrove tidak hanya dimanfaatkan untuk mencegah erosi air laut, namun juga buahnya dapat dijadikan bahan pangan. Namun tidak semua bisa diolah menjadi bahan makanan. Terdapat 16 jenis tumbuhan bakau, namun Rhizophora (bakau), Avicennia (api-api) dan Sonneratia (pidada) yang dapat dimanfaatkan sebagai produk pangan olahan.

Jenis mangrove yang digunakan sebagai bahan makanan adalah pedada (Sonneratia caseolaris). Buah pedada merupakan salah satu buah bakau yang dijadikan makanan seperti sirup, selai, sambal, dodol, kopi, keripik, tepung, dan lain-lain. Esay ini menginformasikan kepada masyarakat tentang manfaat buah mangrove sebagai makanan, minuman, obat bahkan kosmetik sehingga agar bisa dimanfaatkan dengan baik dan menjadi nilai ekonomi. Buah pedada ini mempunyai banyak manfaat salah satunya untuk kesehatan, kecerdasan, tumbuh kembang karena mengandung vitamin C dan lodium. Dan menurut penelitian Warpur tahun 2016 dalam (Ramadhanty, Wilujeng, and Laksitarahmi 2024), buah mangrove tidak mengandung bahan berbahaya dan beracun (B3), sehingga aman dikonsumsi manusia dan sirup mangrove bisa diproduksi, aman juga dikonsumsi manusia karena sesuai standar SNI 01-3544-1994. Makanan pelengkap masyarakat Indonesia yang hampir semua orang suka adalah sambal, kurang nikmat rasanya jika ketika makan tidak ada sensasi pedas. Terdapat salah satu produk olahan dari buah mangrove yaitu “sambal mangrove ebi” dengan berat 100g. Komposisi sambal ini yaitu buah mangrove, cabai, bawang, terasi, garam, gula, ebi, no msg dan tanpa pengawet. Dengan petunjuk penggunaan simpan ditempat sejuk dan kering yang terhindar dari sinar matahari langsung, setelah dibuka sebaiknya disimpan di lemari es. Sambal mangrove ini sendiri adalah produk dari UMKM lokal Somano (www.saribuahmangrove.com).

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil pembahasan diatas dengan essay ini dapat diambil kesimpulan bahwa:

1. Optimal dan maksimalkan promosi tempat ekowisata ini dengan video pendek yang menarik pengunjung dari berbagai daerah

2. Tujuan pembangunan ekowisata mangrove Surabaya adalah untuk menjaga, menyeimbangkan, dan menyeimbangkan ekosistem kota. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan dan memelihara iklim mikro, nilai estetika dan fungsi resapan air, serta menciptakan keseimbangan dan keserasian lingkungan fisik kota serta mendukung konservasi biologi. Selain itu hutan kota mempunyai fungsi lain antara lain: nilai kesehatan lingkungan, nilai konservasi, nilai estetika, perlindungan, nilai produksi dan nilai lainnya.

3. Sambal mangrove ebi adalah produk oleh-oleh dari UMKM Somano menggunakan buah mangrove jenis pedada (Sonneratia caseolaris), dengan cita rasa yang lezat no msg dan tanpa pengawet, komposisi buah mangrove, cabai, bawang, terasi, garam, gula, ebi..

DAFTAR PUSTAKA

Amalia, Rizqy. 2024. “Survei YouTube: 91% Orang Indonesia Lebih Suka Nonton Video Pendek.” detiknet. https://inet.detik.com/mobile-apps/d-7539033/survei-youtube-91-orang-indonesia-lebih-suka-nonton-video-pendek#:~:text=Survei YouTube: 91%25 Orang Indonesia Lebih Suka Nonton Video Pendek.

AMBROSIUS HARTO MANUMOYOSO. 2023. “Kebun Raya Mangrove Surabaya Dioperasikan.” Kompas.id. https://www.kompas.id/baca/nusantara/2023/07/26/kebun-raya-mangrove-surabaya-dioperasikan.

“Data Spasial Kehutanan.” 2024. dinas kehutanan jatim. https://dishut.jatimprov.go.id/portal/public/data_spasial_kehutanan#:~:text=diperkirakan luas aktual hutan rakyat,3.102.302%2C8181 m3.

Gandryani, Farina. 2019. “Optimalisasi Pemanfaatan Hutan Kota Di Desa Siderojo Kecamatan Pakal Surabaya.” Prosiding Konferensi Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat dan Corporate Social Responsibility (PKM-CSR) 2: 1212–17.

Gupta, Bahana Patria. 2023. “Hutan Mangrove Surabaya, Kisahmu Kini.” Kompas.id. https://www.kompas.id/baca/foto/2023/03/17/hutan-mangrove-surabaya-kisahmu-kini.

Perdana, Denza. 2022. “Catatan Pemkot, Hutan Kota Di Surabaya Sudah 20 Persen.” suarasurabaya.net. https://www.suarasurabaya.net/kelanakota/2022/catatan-pemkot-hutan-kota-di-surabaya-sudah-20-persen/.

Putri, Dea Yilfiana, Rachmawati Novaria, and Adi Soesiantoro. 2024. “Implementasi Kebijakan Pengelolaan Lingkungan Hidup Dalam Upaya Pemberdayaan Sumberdaya Di Hutan Mangrove Wonorejo, Kota Surabaya, Jawa Timur.” PRAJA observer: Jurnal Penelitian Administrasi Publik (e-ISSN: 2797-0469) 4(05): 10–23.

Ramadhanty, Erlinda Shella, Sukian Wilujeng, and Pramita Laksitarahmi. 2024. “Analisis Uji Organoleptik Sambal Ebi Mangrove Khas Di Ekowisata Mangrove Wonorejo.” 11(1): 53–62.

Sari, Brigitta Belia Permata. 2024. “Siti Nurbaya Sebut Penetapan Kawasan Hutan Di Indonesia Capai 84 Persen.” detikNews. https://news.detik.com/berita/d-7434077/siti-nurbaya-sebut-penetapan-kawasan-hutan-di-indonesia-capai-84-persen#:~:text=Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan,125.664.549%2C9 ha.

.

About the Author: Andi Sudarmanto

Seberapa bermanfaat artikel ini?

Klik pada bintang untuk memberi rating!

Rata-rata bintang 4.9 / 5. Jumlah orang yang telah memberi rating: 60

Belum ada voting sejauh ini! Jadilah yang pertama memberi rating pada artikel ini.

13 Comments

  1. Ani 10 November 2024 at 09:02 - Reply

    Wahh terimakasih sangat bermanfaat

    • Muhammad Zaki 10 November 2024 at 12:56 - Reply

      Sangat bermanfaat, ditunggu karya selanjutnya!

    • Aisyah 10 November 2024 at 17:56 - Reply

      MasyaAllah insightful banget

  2. nisa 10 November 2024 at 10:10 - Reply

    ditunggu karya-karya nya yang lain teman ku sukses selalu semoga menang

  3. Alwi 10 November 2024 at 10:17 - Reply

    Good luck, great innovation untuk konservasi mangrove..

  4. Lenta Siburian 10 November 2024 at 12:36 - Reply

    Good luck semoga sukses kedepannya

  5. Oktami 10 November 2024 at 12:56 - Reply

    Keren banget sangat edukatif

  6. Robi 10 November 2024 at 13:07 - Reply

    Good luck semangat terus

  7. Dwi 10 November 2024 at 13:29 - Reply

    keren,,, sangat menarik untuk pengembangan ekonomi kerakyatan, mangrov memamg ok

  8. Dwi 10 November 2024 at 13:43 - Reply

    Keren.. inspiratif

  9. Nina 10 November 2024 at 13:46 - Reply

    Keren… nambah insight baru nih, smngat terus kak ditaa✨🌱🫶🏻

  10. Dimas Ilham A.F 10 November 2024 at 14:04 - Reply

    Keren, menggabungkan potensi wisata dengan suatu produk yang dapat mendukung pengembangan ekonomi masyarakat.. terbaikk

  11. M. Ilyasrolis@gmail.com 10 November 2024 at 14:22 - Reply

    Cocok untuk bacaan saat iji

  12. Anis Farida 10 November 2024 at 15:26 - Reply

    Semangat berkarya mbak Dita💪🤗

  13. Amal T 16 November 2024 at 06:33 - Reply

    Its good idea kita suppoort generasi muda cinta lingkungan sekaligus kreatif dalam pemanfaatan dan mobilisasi aset lokal bercita rasa global…

Leave A Comment