Penerapan Teknologi Internet of Things (IoT) dalam Bangunan Cerdas untuk Mengurangi Konsumsi Energi
Ditulis oleh Azis Maulana
Dalam era digital saat ini, teknologi Internet of Things (IoT) telah menjadi pendorong utama dalam inovasi di berbagai sektor, termasuk dalam pengelolaan bangunan. Bangunan cerdas (smart buildings) memanfaatkan IoT untuk meningkatkan efisiensi energi dan mengurangi konsumsi energi yang berlebihan. Dengan mengintegrasikan berbagai perangkat dan sensor yang terhubung, IoT memungkinkan pengumpulan data secara real-time, analisis pola penggunaan energi, dan otomatisasi sistem untuk menciptakan lingkungan yang lebih efisien dan ramah lingkungan.
Pendekatan yang berbasis pada teknologi IoT memberikan harapan baru dalam upaya mengurangi jejak karbon bangunan (Fitri et al., 2024) . Dengan memanfaatkan sensor pintar dan sistem terkoneksi, bangunan dapat secara otomatis mengoptimalkan penggunaan energinya (Wahyuanto & Marwan, 2023). Misalnya, sensor cahaya dan suhu dapat mengatur pencahayaan dan pendinginan secara cerdas sesuai dengan kebutuhan ruangan, mengurangi pemborosan energi yang tidak perlu (Fika, 2020). Selain itu, penggunaan IoT juga memungkinkan untuk memantau dan menganalisis konsumsi energi secara real time, memberikan informasi yang berharga bagi pemilik bangunan untuk mengambil langkah yang lebih efektif dalam mengelola energi(Handayani, 2019).
Teknologi cerdas, seperti Internet of Things (IoT), sensor pintar, dan sistem kontrol otomatis, telah menjadi instrumen penting dalam merestrukturisasi cara kita memandang, menggunakan, dan mengelola energi dalam lingkungan binaan. Internet of Things atau disebut IoT merupakan sebuah sistem interkoneksi antara instrumentasi (alat) satu dengan yang lain, terhubung dalam jaringan internet dan mampu bekerja membentuk sistem koheren dalam melakukan aktifitas kerja. IoT pada pengembangannya memiliki tiga implementasi umum yaitu sistem monitoring, kendali jarak jauh dan sistem singkronisasi data. IoT dalam implementasi teknologi embedded system mampu menunjang dalam monitoring kondisi lapangan dengan bantuan sistem sensor, yang mana telah dikembangkan dalam penelitian sebelumnya untuk sistem monitoring suhu dan kelembaban. Parameter fisis hasil pembacaan dan teknologi kendali jarak jauh tersebut dewasa ini menjadi sasaran integrasi IoT dalam membentuk bangunan pintar yang mana nantinya lingkungan tersebut dapat berkembang menjadisebuah smart city (I. Albanna dan A. Harjito,2021)..
Konsep Bangunan Cerdas adalah struktur yang dilengkapi dengan teknologi canggih untuk memantau dan mengelola berbagai sistem seperti pemanasan, ventilasi, pendinginan (HVAC), pencahayaan, dan keamanan. Dengan menggunakan sensor dan perangkat IoT, bangunan ini dapat beradaptasi dengan kebutuhan penghuni dan kondisi lingkungan. Menurut International Energy Agency (IEA), sektor bangunan bertanggung jawab atas sekitar 40% dari total konsumsi energi global, sehingga penerapan teknologi yang dapat meningkatkan efisiensi energi sangat penting dalam upaya mengurangi jejak karbon dan emisi gas.
Integrasi IoT dalam Bangunan Hijau & Bangunan Cerdas
Internet of Things (IoT) telah menjadi salah satu teknologi terbaru yang sangat efektif dalam meningkatkan efisiensi energi bangunan. Dengan kemampuannya untuk terhubung dengan berbagai perangkat dan sistem secara terus-menerus, IoT memungkinkan pemantauan real-time dan kontrol yang lebih canggih terhadap penggunaan energi. Sensor pintar digunakan untuk mengatur pencahayaan dan suhu berdasarkan kehadiran penghuni, mengurangi pemborosan energi yang tidak perlu (Rio Rinaldo Ginting, 2020)..
Misalnya, desain bangunan hijau modern seperti Gedung G Kementerian PUPR telah berhasil menghemat listrik sebanyak 59% terhadap IKE rata-rata gedung perkantoran dan air sebanyak 71,7%. Desain keseluruhan gedung mempertimbangkan pencahayaan alami dan buatan dengan menggunakan lux sensor dan motion sensor. Kawasan kampus juga menerapkan sistem daur ulang penggunaan air melalui rain water harvesting, recycling, dan reuse (ESG INDONESIA, n.d.). .
Peran IoT dalam Efisiensi Energi
IoT berfungsi sebagai jembatan antara perangkat fisik dan analisis data. Berikut adalah beberapa cara IoT berkontribusi dalam meningkatkan efisiensi energi di bangunan cerdas:
1. Pemantauan Real-Time
Sensor IoT memungkinkan pemantauan konsumsi energi secara terus-menerus. Data yang dikumpulkan memberikan wawasan tentang pola penggunaan energi dan area pemborosan. Misalnya, sensor dapat mendeteksi suhu ruangan dan kelembapan serta menyesuaikan pengaturan HVAC secara otomatis untuk mencapai kenyamanan optimal tanpa membuang-buang energi.
2. Otomatisasi Sistem
Sistem otomatisasi berbasis IoT dapat mengontrol perangkat seperti lampu dan termostat berdasarkan keberadaan penghuni dan kondisi lingkungan. Misalnya, lampu dapat dimatikan secara otomatis ketika tidak ada orang di ruangan, atau suhu dapat disesuaikan sesuai dengan preferensi pengguna. Ini tidak hanya meningkatkan kenyamanan tetapi juga mengurangi konsumsi energi secara signifikan.
3. Identifikasi Area Pemborosan
Analisis data dari sensor IoT membantu mengidentifikasi peralatan atau proses yang mengonsumsi energi berlebihan. Dengan informasi ini, manajemen bangunan dapat mengambil tindakan perbaikan untuk mengoptimalkan penggunaan energi.
4. Penggunaan Energi Terbarukan
IoT memungkinkan integrasi sumber energi terbarukan seperti panel surya ke dalam sistem manajemen energi bangunan. Sensor dapat memantau produksi energi terbarukan dan menyesuaikan penggunaan listrik dari jaringan sesuai kebutuhan, sehingga meminimalkan biaya operasional.
Aplikasi Teknologi IoT dalam Bangunan Cerdas
Berbagai aplikasi teknologi IoT telah diterapkan dalam bangunan cerdas untuk meningkatkan efisiensi energi:
1. Sistem HVAC Pintar
Sistem HVAC yang dilengkapi dengan sensor IoT dapat menyesuaikan pengaturan berdasarkan data real-time tentang suhu dan kelembapan. Misalnya, jika sensor mendeteksi bahwa ruangan kosong, sistem HVAC dapat menurunkan suhu atau mematikan pendinginan untuk menghemat energi.
2. Pencahayaan Cerdas
Sistem pencahayaan pintar menggunakan sensor cahaya untuk menyesuaikan intensitas pencahayaan berdasarkan cahaya alami yang tersedia. Ini membantu mengurangi penggunaan lampu ketika sinar matahari cukup terang.
3. Sensor Keberadaan
Sensor gerak dapat mendeteksi keberadaan penghuni di suatu ruangan dan secara otomatis menyesuaikan pencahayaan serta suhu sesuai kebutuhan. Hal ini tidak hanya meningkatkan kenyamanan tetapi juga mengurangi pemborosan energi di area yang tidak digunakan.
4. Manajemen Air Cerdas
IoT juga dapat digunakan untuk memantau penggunaan air dalam bangunan cerdas. Sensor dapat mendeteksi kebocoran atau penggunaan air yang tidak efisien, memungkinkan tindakan cepat untuk memperbaiki masalah tersebut.
Manfaat Penerapan IoT dalam Bangunan Cerdas
Penerapan teknologi IoT dalam bangunan cerdas menawarkan berbagai manfaat:
1. Pengurangan Konsumsi Energi: Penggunaan sensor pintar dan sistem otomatisasi membantu mengurangi pemborosan energi dengan menyesuaikan pengaturan secara dinamis.
2. Kenyamanan Penghuni: Dengan sistem yang responsif terhadap kebutuhan pengguna, kenyamanan penghuni meningkat tanpa meningkatkan konsumsi energi.
3. Keberlanjutan Lingkungan: Dengan mengurangi konsumsi energi dan emisi gas rumah kaca, bangunan cerdas berkontribusi pada upaya global untuk keberlanjutan lingkungan.
4. Penghematan Biaya: Pengurangan konsumsi energi langsung berdampak pada penghematan biaya operasional bagi pemilik bangunan.
Kesimpulan.
Dengan demikian, teknologi Internet of Things (IoT) telah menunjukkan potensinya besar dalam meningkatkan efisiensi energi di bangunan cerdas. Melalui pengumpulan data real-time, optimasi sistem HVAC dan pencahayaan, serta analisis data yang canggih, bangunan cerdas dapat mengurangi konsumsi energi secara signifikan. Meskipun masih ada tantangan yang perlu diatasi, solusi yang tepat dapat membantu memaksimalkan manfaat dari teknologi IoT. Oleh karena itu, penerapan teknologi IoT dalam bangunan cerdas bukan hanya sekadar inovasi teknis tetapi juga merupakan langkah strategis menuju keberlanjutan lingkungan dan efisiensi operasional yang lebih baik. Dengan demikian, kita dapat melihat betapa pentingnya teknologi IoT dalam merevolusi cara bangunan cerdas mengelola energi. Dengan integrasi sensor IoT yang cerdas, bangunan-bangunan modern dapat menjadi lebih hemat energi, nyaman, dan ramah lingkungan. Implementasi yang berhasil dan solusi yang tepat dapat membantu memaksimalkan manfaat dari teknologi ini, sehingga kita dapat menuju masa depan yang lebih berkelanjutan dan efisien dalam pengelolaan sumber daya alam..
Daftar Pustaka.
Fitri, S. A., Lubis, R., Citra, S., Rahmadani, S., Julita, W., & Silvin, Y. (2024). Pentingnya Penerapan Akuntansi Pesantren Study Pada Pondok Pesantren Madrasah Tarbiyah Islamiyah Tanjung Barulak. JURNAL EKOMAKS Jurnal Ilmu Ekonomi Manajemen Dan Akuntansi, 13(1), 339–344..
Wahyuanto, E., & Marwan, K. G. (2023). The Impact of Digital Leadership, Compensation and Work Motivation on Educator Performance at Sekolah Tinggi Multimedia” MMTC” Yogyakarta. Remittances Review, 8(4).
Fika, R. (2020). The effectiveness of Jigsaw and STAD (student teams achievement division) cooperative learning model on pharmaceutical mathematics. Journal of Advanced Pharmacy Education & Research| Apr-Jun, 10(2).
Handayani, F. (2019). Tren Masif Internet of Things(IOT) di Perpustakaan. JIPI (Jurnal Ilmu Perpustakaan Dan Informasi), 4(2), 194–209.
I. Albanna dan A. Harjito, “Analisa Pola Pengiriman Paket Data Multi Sensor Dan Kebutuhan Energi Pada Rancang Bangun Istem Internet Of Things Berbasis Esp-8266.”
Ginting, Rio Rinaldo. “Peningkatan Efisiensi Energi dalam Bangunan melalui Penggunaan Teknologi Cerdas.” Universitas Medan Area, Fakultas Teknik Sipil, 2020.
ESG INDONESIA. “Green Infrastructure dan Bangunan Hijau.” esgindonesia.com/korporasi/pemerintah-gaungkan-green-infrastructure-bangunan-cerdas-dan-hijau/, n.d.
AG Prawiyogi, AS Anwar – …, Pendidikan dan Teknologi…, 2023 – journal.pandawan.id. Perkembangan Internet of Things (IoT) pada Sektor Energi: Sistematik Literatur Review.
.
.