A diagram of a house with various electrical devices

Description automatically generated

INTERAN (Inovasi Energi Terbarukan) : Mengintegrasikan IoT Technology dan Wearable Technology dalam Desain Bangunan Cerdas untuk Efisiensi Energi Responsif dan Berkelanjutan

📖 ࣪ Banyaknya pembaca: 806

Ditulis oleh Aziz Munawwar Nasution

Latar Belakang

Di tengah meningkatnya kesadaran global akan perubahan iklim dan kebutuhan untuk mengurangi ketergantungan pada sumber energi fosil, inovasi dalam sektor energi terbarukan menjadi sangat penting. Energi terbarukan, yang mencakup sumber-sumber seperti tenaga surya, angin, dan biomassa, menawarkan solusi yang berkelanjutan untuk memenuhi kebutuhan energi dunia. Namun, tantangan utama dalam penerapan energi terbarukan adalah bagaimana mengelola dan mengoptimalkan penggunaannya agar lebih efisien dan efektif.

Di sisi lain, kemajuan teknologi informasi dan komunikasi, khususnya Internet of Things (IoT) dan wearable technology, telah membuka peluang baru dalam desain dan pengelolaan bangunan cerdas. IoT memungkinkan perangkat untuk saling berkomunikasi dan mengumpulkan data secara real-time, sedangkan wearable technology dapat memberikan informasi langsung kepada pengguna mengenai konsumsi energi dan kondisi lingkungan di sekitar mereka. Integrasi kedua teknologi ini dalam desain bangunan cerdas dapat menciptakan ekosistem yang lebih responsif dan adaptif terhadap kebutuhan energi.

Dengan menggabungkan energi terbarukan, IoT dan wearable technology, kita dapat menciptakan bangunan yang tidak hanya ramah lingkungan tetapi juga lebih efisien dalam penggunaan energi. Misalnya, sensor IoT dapat memantau penggunaan energi secara real-time dan menyesuaikan sistem pemanas, pendingin, dan pencahayaan sesuai dengan kebutuhan aktual. Sementara itu, wearable technology dapat memberikan umpan balik kepada penghuni mengenai pola penggunaan energi mereka, mendorong perilaku yang lebih berkelanjutan.

Inovasi dalam energi terbarukan menjadi semakin penting di tengah tantangan perubahan iklim dan kebutuhan untuk mengurangi emisi karbon. Salah satu pendekatan yang menjanjikan adalah integrasi teknologi Internet of Things (IoT) dan perangkat wearable dalam desain bangunan cerdas. Dengan memanfaatkan IoT, bangunan dapat memonitor dan mengelola konsumsi energi secara real-time, sehingga meningkatkan efisiensi dan mengurangi pemborosan energi. Perangkat wearable, di sisi lain, memberikan data tentang perilaku dan kebutuhan pengguna, memungkinkan penyesuaian sistem bangunan untuk menciptakan lingkungan yang lebih nyaman dan hemat energi. Misalnya, data dari perangkat wearable dapat digunakan untuk mengatur suhu dan pencahayaan berdasarkan preferensi individu, yang tidak hanya meningkatkan kenyamanan tetapi juga efisiensi energi. Dalam konteks ini, penting untuk mengeksplorasi bagaimana inovasi ini tidak hanya dapat mendukung keberlanjutan tetapi juga mendorong pengembangan komunitas yang lebih cerdas dan responsif terhadap kebutuhan penghuninya. Integrasi teknologi ini berpotensi menciptakan sinergi yang kuat antara efisiensi energi dan kualitas hidup hingga kita dapat menciptakan masa depan yang lebih berkelanjutan dan efisien dalam penggunaan energi.

Integrasi IoT Technology dalam Bangunan Cerdas

IoT technology memungkinkan perangkat dan sistem dalam bangunan untuk saling terhubung dan berkomunikasi. Dengan menggunakan sensor pintar, bangunan dapat memantau dan mengontrol penggunaan energi secara real-time. Misalnya, sensor suhu dapat mengatur sistem pemanas dan pendingin berdasarkan kondisi cuaca dan kehadiran penghuni. Ini tidak hanya mengurangi pemborosan energi tetapi juga menciptakan lingkungan yang lebih nyaman bagi penghuni.

A diagram of a house with various electrical devices

Description automatically generated

A diagram of a solar panel system

Description automatically generated

Gambar Bentuk Rancang Bangun Desain Bangunan Cerdas Berbasis IoT Technology dan Wearable Technology

Manfaat Integrasi IoT dalam Bangunan Cerdas:

1. Efisiensi Energi

Salah satu keuntungan utama dari integrasi IoT adalah kemampuannya untuk meningkatkan efisiensi energi. Dengan menggunakan sensor untuk memantau penggunaan listrik dan air secara real-time, sistem dapat mengoptimalkan penggunaan energi. Misalnya, sistem pencahayaan otomatis dapat menyesuaikan intensitas cahaya berdasarkan keberadaan penghuni di ruangan, sehingga mengurangi konsumsi energi yang tidak perlu. Selain itu, sistem pemanas dan pendingin juga dapat diatur secara otomatis berdasarkan data suhu dan kelembapan yang dikumpulkan oleh sensor.

2. Keamanan yang Ditingkatkan

IoT juga berperan penting dalam meningkatkan keamanan bangunan. Sistem keamanan berbasis IoT dapat mencakup kamera pengawas yang terhubung dengan aplikasi smartphone, sensor gerak, dan kontrol akses yang menggunakan teknologi biometrik. Dengan demikian, penghuni dapat memantau keamanan rumah mereka dari jarak jauh dan menerima notifikasi instan jika ada aktivitas mencurigakan.

3. Kenyamanan Penghuni

Integrasi IoT memungkinkan penghuni untuk mengontrol berbagai aspek lingkungan mereka dengan mudah melalui aplikasi mobile. Misalnya, penghuni dapat mengatur suhu ruangan, pencahayaan, dan bahkan perangkat elektronik lainnya hanya dengan beberapa ketukan pada smartphone mereka. Hal ini tidak hanya meningkatkan kenyamanan tetapi juga memberikan pengalaman pengguna yang lebih baik.

4. Pengelolaan Air Pintar

Sistem pengelolaan air berbasis IoT dapat dipasang untuk memantau penggunaan air dan mendeteksi kebocoran secara otomatis. Sensor di saluran air dapat memberikan data tentang aliran dan tekanan air, sehingga membantu mencegah pemborosan dan kerusakan akibat kebocoran. Dengan pengelolaan air yang cerdas, gedung tidak hanya menghemat biaya tetapi juga berkontribusi pada keberlanjutan lingkungan.

Potensi Masa Depan

Dengan terus berkembangnya teknologi IoT, masa depan bangunan cerdas tampak cerah. Inovasi seperti penggunaan kecerdasan buatan (AI) dalam analisis data dari sensor akan memungkinkan sistem untuk belajar dari perilaku pengguna dan membuat penyesuaian otomatis untuk meningkatkan efisiensi lebih lanjut. Selain itu, integrasi dengan sumber energi terbarukan seperti panel surya akan semakin memperkuat keberlanjutan bangunan cerdas.

Peran Wearable Technology

Wearable technology, atau teknologi yang dapat dikenakan, memainkan peran penting dalam desain bangunan cerdas dengan memberikan solusi inovatif untuk meningkatkan efisiensi, kenyamanan, dan keselamatan. Dalam konteks ini, wearable technology tidak hanya berfungsi sebagai alat pribadi bagi pengguna, tetapi juga sebagai jembatan antara penghuni dan sistem bangunan yang lebih besar. Berikut beberapa peran dari wearable technology :

1. Meningkatkan Interaksi Pengguna dengan Lingkungan

Wearable technology memungkinkan penghuni untuk berinteraksi secara langsung dengan sistem bangunan. Contohnya, perangkat wearable seperti smartwatch dapat terhubung dengan sistem manajemen bangunan untuk mengontrol pencahayaan, suhu, dan keamanan. Dengan aplikasi yang terintegrasi, penghuni dapat menyesuaikan kondisi lingkungan sesuai dengan preferensi mereka tanpa harus beranjak dari tempat duduk. Hal ini menciptakan pengalaman yang lebih personal dan responsif, di mana bangunan dapat menyesuaikan diri dengan kebutuhan individu.

2. Pemantauan Kesehatan dan Kenyamanan

Salah satu manfaat utama dari wearable technology dalam bangunan cerdas adalah kemampuannya untuk memantau kesehatan penghuni. Perangkat seperti pelacak kebugaran dapat mengukur detak jantung, tingkat aktivitas, dan kualitas tidur. Data ini dapat digunakan untuk mengoptimalkan lingkungan fisik misalnya, dengan menyesuaikan pencahayaan atau ventilasi berdasarkan tingkat stres atau kelelahan pengguna. Dengan cara ini, bangunan tidak hanya berfungsi sebagai tempat tinggal tetapi juga sebagai entitas yang mendukung kesehatan dan kesejahteraan penghuninya.

3. Peningkatan Keamanan

Wearable technology juga berkontribusi pada peningkatan keamanan di dalam bangunan. Sensor yang terpasang pada perangkat wearable dapat memberikan informasi tentang lokasi pengguna dan mendeteksi potensi bahaya. Misalnya, smart helmets yang dilengkapi dengan sensor dapat memberikan peringatan kepada pekerja konstruksi tentang bahaya di sekitar mereka, seperti pergerakan alat berat atau kondisi lingkungan yang berisiko. Dengan demikian, wearable technology membantu menciptakan lingkungan kerja yang lebih aman.

4. Efisiensi Energi Melalui Data Real-Time

Wearable devices juga memainkan peran penting dalam pengelolaan energi di bangunan cerdas. Dengan mengumpulkan data tentang perilaku penghuni seperti waktu penggunaan ruangan atau preferensi suhu sistem manajemen energi dapat melakukan penyesuaian otomatis untuk mengoptimalkan konsumsi energi. Misalnya, jika perangkat wearable menunjukkan bahwa seorang penghuni sering berada di ruangan tertentu pada waktu tertentu, sistem HVAC (Heating, Ventilation, and Air Conditioning) dapat disesuaikan agar lebih efisien selama periode tersebut.

5. Optimasi Kualitas Udara

Sensor kualitas udara dipasang di berbagai titik dalam gedung untuk memantau tingkat polusi dan kelembapan. Jika sensor mendeteksi kualitas udara yang buruk, sistem ventilasi otomatis akan aktif untuk meningkatkan sirkulasi udara, sehingga menciptakan lingkungan kerja yang lebih sehat bagi penghuni. Data dari perangkat wearable juga dapat digunakan untuk memberikan rekomendasi kepada penghuni tentang waktu terbaik untuk membuka jendela atau menggunakan pembersih udara.

6. Pengumpulan Data untuk Analisis

Wearable technology juga berfungsi sebagai alat pengumpul data yang berharga. Data yang dikumpulkan dari perangkat wearable dapat dianalisis untuk memahami pola perilaku penghuni dan penggunaan ruang. Informasi ini memungkinkan manajer fasilitas untuk membuat keputusan yang lebih baik mengenai pengelolaan energi dan perencanaan ruang, serta mengidentifikasi area di mana efisiensi dapat ditingkatkan.

Kesimpulan

Berikut beberapa kesimpulan dari rancangan bangunan cerdas dengan Integrasi IoT dan Wearable Technology :

1. Desain Eksterior dan Interior Bangunan dengan panel solar di atap, sistem ventilasi alami, dan jendela besar untuk pencahayaan alami. Di dalam, terdapat area kerja terbuka dengan ruang hijau yang menyerap CO2.

2. Sistem Manajemen Energi Visualisasi dengan sistem manajemen energi yang menunjukkan dashboard digital, di mana data penggunaan energi ditampilkan secara real-time. Grafik menunjukkan penghematan energi berkat sistem otomatis yang mengontrol pencahayaan dan suhu berdasarkan kehadiran penghuni.

3. Penggunaan Wearable Technology, penghuni menggunakan smartwatch yang terhubung dengan sistem bangunan. Melalui perangkat ini, mereka dapat mengatur suhu ruangan, memantau kualitas udara, dan menerima notifikasi tentang kondisi kesehatan lingkungan.

4. Sistem Keamanan Cerdas, ilustrasi sistem keamanan yang menggunakan kamera CCTV terintegrasi dengan sensor gerak. Ketika ada aktivitas mencurigakan, gambar dari kamera langsung dikirim ke aplikasi smartphone penghuni.

5. Pengelolaan Kualitas Udara, sensor kualitas udara yang dipasang di berbagai titik dalam gedung. Data dari sensor ini ditampilkan di layar monitor, menunjukkan tingkat polusi dan kelembapan, serta pengaturan otomatis ventilasi untuk menjaga kesehatan penghuni.

6. Pengelolaan Air Pintar, visualisasi sistem pengelolaan air yang menunjukkan sensor kebocoran dan penggunaan air yang terhubung ke aplikasi mobile. Data penggunaan air ditampilkan untuk membantu penghuni menghemat sumber daya.

Rancangan bangun cerdas ini memperlihatkan bagaimana inovasi energi terbarukan dapat diterapkan dalam desain bangunan cerdas melalui integrasi teknologi IoT dan wearable technology. Dengan pendekatan ini, bangunan tidak hanya menjadi lebih efisien dalam penggunaan energi tetapi juga lebih responsif terhadap kebutuhan penghuni, menciptakan lingkungan yang lebih nyaman dan berkelanjutan.

DAFTAR PUSTAKA

Albanna, I., Asgalani, A., Rachmadani, R, M. (2021). ESENSIAL INTERNET OF THINGS DALAM KONSEP BANGUNAN CERDAS (Studi Kasus: ESP8266 dan Predisksi Energi). Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya.

M. R. Bashir dan A. Q. Gill. (2017). “IoT enabled smart buildings: A systematic review,” dalam 2017 Intelligent Systems Conference (IntelliSys). Halaman 151–159. doi: 10.1109/IntelliSys.2017.8324283.

Rohman, Irvan Ulvatur. (2023). Mengenal Teknologi Wearable dan Serba-Serbinya.https://www.kompasiana.com/nilaiintelektual/654c2690110fce15103ba3f4/mengenal-teknologi-wearable-dan-serba-serbinya. Di akses pada 4 November 2024.

Sahlan. (2024). Teknologi Wearable: Inovasi Terbaru dalam Perangkat yang Dikenakan. https://nocola.co.id/id/teknologi-wearable-terbaru/. Di akses pada 4 November 2024.

T. Adiono, M. Y. Fathany, S. Fuada, I. G. Purwanda, dan S. F. Anindya. (2018). “A portable node of humidity and temperature sensor for indoor environment monitoring,” dalam 2018 3rd International Conference on Intelligent Green Building and Smart Grid (IGBSG). Halaman 1–5. doi: 10.1109/IGBSG.2018.8393575.

Unjani, Admin. (2024). Inovasi IoT dalam Sistem Elektro: Mengoptimalkan Penggunaan AI. https://pmb.unjani.ac.id/inovasi-iot-dalam-sistem-elektro-mengoptimalkan-penggunaan-ai/. Di akses pada 4 November 2024.

Centre for Development of Smart and Green Building (CeDSGreeB) didirikan untuk memfasilitasi pencapaian target pengurangan emisi gas rumah kaca (GRK) di sektor bangunan melalui berbagai kegiatan pengembangan, pendidikan, dan pelatihan. Selain itu, CeDSGreeB secara aktif memberikan masukan untuk pengembangan kebijakan yang mendorong dekarbonisasi di sektor bangunan, khususnya di daerah tropis.

Seberapa bermanfaat artikel ini?

Klik pada bintang untuk memberi rating!

Rata-rata bintang 4.9 / 5. Jumlah orang yang telah memberi rating: 74

Belum ada voting sejauh ini! Jadilah yang pertama memberi rating pada artikel ini.

One Comment

  1. Mey Sabrina Siregar 11 November 2024 at 17:14 - Reply

    Good job

Leave A Comment