bangunan hijau

Hasil Riset: Bangunan Hijau dapat Meningkatkan Kesehatan Penghuni

Last Updated: 31 July 2024By

Tren “bangunan hijau” sering dikaitkan dengan upaya konservasi lingkungan melalui penggunaan material ramah lingkungan dan teknik penghematan energi. Namun, praktik-praktik tersebut ternyata juga dapat meningkatkan kesehatan manusia penghuninya. Hal ini dibuktikan oleh tim ilmuwan yang melaporkan bukti bahwa bangunan hijau memang dapat membuat orang merasa lebih baik, termasuk mereka yang tinggal di perumahan berpenghasilan rendah. Studi yang dipublikasikan di jurnal Environmental Science & Technology oleh ACS ini menemukan bahwa masalah kesehatan tertentu dari penghuni rumah susun umum yang pindah ke bangunan hijau mengalami perbaikan yang nyata. Artikel tersebut berjudul Indoor Air Quality in Green Vs Conventional Multifamily Low-Income Housing.

Gary Adamkiewicz, Meryl Colton, dan rekan-rekannya mencatat bahwa kualitas udara dalam ruangan adalah prediktor penting kesehatan, terutama di kalangan populasi berpenghasilan rendah. Orang dewasa di Amerika Serikat menghabiskan sebagian besar waktu mereka di dalam ruangan 65 persen waktu mereka dihabiskan di rumah. Namun, polutan udara dalam ruangan, termasuk partikel halus, nitrogen dioksida, asap tembakau, dan senyawa lainnya dapat memperburuk masalah pernapasan seperti asma atau bahkan menyebabkan kanker. Di komunitas berpenghasilan rendah, perumahan yang kurang terawat dan lokasi yang dekat dengan zona industri dapat memperburuk kualitas udara dalam ruangan.

Hasil penelitian dari Adamkiewicz, dkk

Perumahan hijau, yang dirancang agar ramah lingkungan, juga dimaksudkan untuk meningkatkan kualitas udara di dalam ruangan. Namun, sedikit penelitian yang mengukur apa arti standar bangunan hijau bagi kesehatan manusia. Tim Adamkiewicz ingin mengetahuinya lebih dalam.

Sebagai bagian dari upaya untuk meningkatkan kondisi perumahan bagi warga di seluruh kota, Otoritas Perumahan Boston mulai membangun ulang beberapa bangunan menggunakan fitur desain hijau. Fitur-fitur ini termasuk mengganti kompor gas dengan kompor listrik dan melarang merokok di dalam ruangan. Dalam dua tahun berturut-turut, tim peneliti melakukan pengambilan sampel lingkungan, inspeksi rumah, dan kuesioner kesehatan dengan keluarga yang tinggal di apartemen hijau dan konvensional (kontrol) di dua kompleks perumahan umum. Sebagian peserta diikuti saat mereka pindah dari perumahan konvensional ke hijau atau dari konvensional ke konvensional. Mereka mengukur partikel halus dengan diameter kurang dari 2.5 μm (PM2.5), formaldehida, nitrogen dioksida (NO2), nikotin, karbon dioksida (CO2), dan laju pertukaran udara (AER) selama periode pengambilan sampel tujuh hari yang bertepatan dengan survei.

Dalam model multivariat, tim peneliti mengamati bahwa konsentrasi PM2.5, NO2, dan nikotin masing-masing 57%, 65%, dan 93% lebih rendah di rumah hijau dibandingkan dengan rumah kontrol (p = 0.032, p < 0.001, p = 0.003). Tim peneliti juga mencatat lebih sedikit laporan tentang jamur, hama, ventilasi yang tidak memadai, dan ruangan yang pengap. Perbedaan dalam formaldehida dan CO2 tidak signifikan secara statistik. Air Exchange Rate (AER) sedikit lebih rendah di bangunan hijau (p = 0.109). Peserta di rumah hijau mengalami 47% lebih sedikit gejala sindrom bangunan sakit (p < 0.010) di bangunan konvensional.

Penelitian ini menunjukkan penurunan signifikan dalam berbagai paparan dalam ruangan dan peningkatan hasil kesehatan di antara peserta yang pindah ke perumahan hijau. Penelitian ini melanjutkan lebih dari 10 tahun kerja di perumahan umum dan menyoroti peluang penting untuk meningkatkan kesehatan di komunitas berpenghasilan rendah dalam skala besar.

Dengan demikian, bangunan hijau tidak hanya memberikan manfaat lingkungan, tetapi juga potensi besar untuk meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan, terutama di kalangan komunitas berpenghasilan rendah.

Referensi:

Meryl D. Colton, Piers MacNaughton, Jose Vallarino, John Kane, Mae Bennett-Fripp, John D. Spengler, Gary Adamkiewicz. Indoor Air Quality in Green Vs Conventional Multifamily Low-Income HousingEnvironmental Science & Technology, 2014; 140701144330001 DOI: 10.1021/es501489u

About the Author: Johan Purwanto

2 Comments

  1. […] Hasil Riset: Bangunan Hijau dapat Meningkatkan Kesehatan Penghuni […]

  2. […] Baca juga: Bangunan Hijau Dapat Meningkatkan Kesehatan Penghuni […]

Leave A Comment