Inovasi Teknologi Hijau: Solusi Cerdas dalam Mewujudkan Bangunan Berkelanjutan di Indonesia

Last Updated: 14 November 2024By
📖 ࣪ Banyaknya pembaca: 18

Ditulis oleh Abiya Al Kautsar

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perubahan Iklim merupakan hal tantangan global yang semakin mendesak, dengan dampak yang dirasakan di seluruh dunia, termasuk Indonesia, teknologi hijau dan bangunan cerdas sangat penting dalam menghadapi tantangan perubahan iklim. Sektor bangunan menyumbang 39% dari emisi CO2 global, sehingga penerapan prinsip-prinsip bangunan hijau dapat memberikan kontribusi signifikan dalam pengurangan emisi ini. Mempengaruhi berbagai aspek dalam kehidupan, dan termasuk sektor konstruksi. Dalam konteks ini, kebutuhan akan bangunan cerdas dan bangunan hijau menjadi salah satu yang sangat relavan. Bangunan cerdas yang memanfaatkan teknologi modern untuk meningkatkan efisiensi energi dan juga kenyamanan. Sementara itu bangunan hijau dirancang untuk mengurangi jejak karbon dan pada dampak lingkungan. Dengan meningkatnya kesadaran akan perlunya keberlanjutan, pengintegrasian teknologi hijau dalam desain arsitektur menjadi langkah penting dalam mengatasi tantangan ini. Inovasi yang menjanjikan dalam konteks ini adalah Fasad Biorekreator Mikroalga. Teknologi ini tidak hanya mengintegrasikan keberlanjutan dengan inovasi, tetapi juga memanfaatkan alga sebagai sumber energi dan juga alat untuk mengurangi jejak karbon bangunan. Fasad bioreaktor memberikan potensi besar untuk diterapkan di daerah perkotaan yang padat dan terpapar sinar matahari intens, menjadikannya relavan bagi banyak kota di Indonesia.

1.2 Pentingnya Teknologi Hijau dalam Sektor Konstruksi

A screenshot of a computer screen

Description automatically generated

Data ini mencakup imisi dalam ribu ton CO2e dan memberikan gambaran tentang kontribusi berbagai sektor terhadap total emisi gas rumah kaca di negara Indonesia. Fasad bioreaktor mikroalga sangat relavan dalam konteks di Indonesia yang sedang menghadapi tantang polusi udara dan juga emisi karbo. Teknologi ini memungkinakan alga untuk tumbuh di fasad bangunan, menghasilkan biomassa yang bisa diproses menjadi bioenergi. Dalam proses fotosintesis, alga menyerap CO2 dan memproduksikan oksigen, sehingga berkontribusi kepada peningkatan kualitas udara di sekitar bangunan. Selain itu juga, penggunaan fasad bioreaktor dapat membantu mencapai target energi terbaru dengan memanfaatkan sumber daya lokal secara efisien.

1.3 Tujuan Esai

Esai ini bertujuan untuk mengeksplorasi inovasi teknologi hijau melalui penerapan fasad bioreaktor mikroalga sebagai solusi yang cerdas untuk mempercepat pembangunan berkelanjutan di Indonesia. Dengan menyoroti potensi teknologi ini dalam meningkatkan efisiensi energi dan juga mengurangi emisi karbon, esai ini akan memberikan wawasan tentang bagaimana penerapan fasad bioreaktor dapat membantu menciptakan lingkungan perkotaan yang lebih sehat dan berkelanjutan. Melalui pemahaman yang mendalam tentang manfaat dan tantangan dari teknologi ini, kita dapat mendorong adopsi lebih luas lagi dari solusi inovatif dalam sector konstruksi di Indonesia.

1.4 Data Pendukung

Fasad biorekreator mikroalga seperti yang diterapkan di BIQ House di Hamburg, Jerman menunjukan potensi besar dalam menciptakan bangunan yang tidak hanya efisien energi tetapi juga berkontribusi pada pengurangan jejak karbon. Dengan tantangan yang sudah ada, kolaborasi multidisipliner antara berbagai bidang teknik akan menjadi salah satu kunci untuk mengembangkan teknologi ini lebih lanjut dan menjadikannya solusi keberlanjutan di masa depan. Fasad bioreaktor mikroalga merupakan salah satu contoh penerapan teknologi hijau yang sangat relavan dalam konteks perubahan iklim. Dengan meningkatnya polusi udara dan emisi karbon, menurut kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Indonesia berkomitmen untuk memaksimalkan penggunaan energi ramah lingkungan dalam transisi menuju energi hijau yang mencakup pengembangan teknologi hijai di berbagai sector, termasuk konstruksi.

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian dan Cara Kerja Fasad Bioreaktor Mikroalga

Fasad bioreaktor mikroalga merupakan sistem inovatif yang mengintegrasikan mikroalga dalam desain fasad bangunan untuk menghasilkan energi dan mengurangi emisi karbon. Dalam sistem ini, mikroalga ditanam dalam panel transparan yang memungkinkan cara matahari untuk masuk, unuk fotosintesis. Proses fotosintesis ini tidak hanya menghasilkan oksige. Tetapi juga biomassa alga yang bisa diproses menjadi bioenergy. Dengan memanfaatkan sinar matahari dan CO2 dari udara, fased ini berfungsi sebagai organisme hidup yang berkontribusi pada keberlanjutan bangunan.

2.2 Manfaat Fasad Bioreaktor Mikroalga dalam Bangunan Berkelanjutan

1. Pengurangan emisi karbon

Fasad bioreaktor dapat menyerap CO2 dari atmosfer, membantu mengurangi jejak karbon bangunan.

2. Produksi energi terbarukan

Mikroalga yang diproduksi dapat diolah menjadi bioenergy, mendukung penggunaan sumber energi terbarukan.

3. Peningkatan kualitas udara

Dengan meningkatkan kadar oksigen dan menyerap polutan, teknologi ini berkontribusi pada kualitas udara yang lebih baik di lingkungan perkotaan.

4. Estetika dan desain

Fasad bioreaktor memberikan elemen desain yang menarik dan dinamis, meningkatkan daya tarik visual bangunan.

2.3 Penerapan Fasad Bioreaktor Mikroalga di Indonesia

Penerapan frasad bioreaktor mikroalga di Indonesia memliki potensi besar, terutama di kota-kota besar yang menghadapi masalah polusi udara dan keterbatasan ruang terbuka hijau. Proyek seperti BIQ HOUSE di Hamburg dapat dijadikan contoh untuk diterapkan di Indonesia. Dengan iklim tropis yang mendukung pertumbuhan alga, dan kebutuhan akan solusi energi terbarukan, teknologi ini dapat membantu menciptakan bangunan yang lebih berkelanjutan. Penerapan ini juga sejalan dengan kebijakan pemerintah Indonesia untuk mengurangi emisi karbon dan meningkatkan penggunaan energi terbarukan.

2.4 Tantangan dan Solusi dalam Implementasi

1. Tantangan teknologi

Salah satu tantangan utama adalah pengembangan teknologi yang efisien dan biaya efektif untuk produksi dan pemeliharaan sistem fasad bioreaktor.

  • Solusi: Investasi dalam penelitian dan pengembangan untuk meningkatkan efisiensi sistem serta kolaborasi dengan institusi akademik untuk inovasi.

2. Kesadaran masyarakat

Kurangnya pemahaman tentang manfaat fasad bioreaktor dapat menghadap adopsi teknologi ini.

  • Solusi: Kampanye/sosialisasi edukasi untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dan pemangku kepentingan tentang keuntungan lingkungan dan ekonomi dari teknologi ini.

3. Regulasi dan kebijakan

Kebijakan pemerintah yang belum sepenuhnya mendukung penerapan teknologi hijau dapat menjadi sebuah hambatan.

  • Solusi: Advokasi untuk kebijakan yang lebih mendukung pengembangan bangunan hijau dan insentif bagi proyek-proyek yang menerapkan teknologi yang ramah lingkungan.

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Fasad bioreaktor mikroalga merupakan inovasi yang menggabungkan keberlanjutan dan teknologi dalam desain bangunan. Dengan memanfaatkan alga untuk menghasilkan energi dan menyerap karbon, teknologi ini menawarkan solusi yang relavan untuk mengatasi tantangan perubahan iklim , terutama di lingkungan perkotaan yang padat seperti Indonesia. Melalui penerapan fasad bioreaktor, bangunan tidak hanya berfungsi sebagai tempat tinggal ataupun tempat kerja, tetapi juga sebagai elemen aktif dalam meningkatkan kualitas lingkungan. Untuk mewujudkan potensi fasad bioreaktor mikroalga, diperlukan kolaborasi antara pemerintah dengan pihak swasta, arsitek, dinas/organisasi lingkungan , arsitek, dan masyarakat. Pemerintah harus mendukung kebijakan yang memfasilitasi pengembangan teknologi hijau, semesntara arsitek perlu mengintegrasikan desain inovatif ini dalam proyek mereka. Mayarakat juga harus ikut berperan aktif dalam memahami dan mendukung inisiatif keberlanjutan.

3.2 Harapan

Dengan penerapan fasad bioreaktor mikroalga dan teknologi hijau lainnya, diharapkan Indonesia dapat menjadi contoh bagi negara-negara lain dalam upaya mencapai pembangunan keberlanjutan. Masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan bukan hanya sebuah impian, tetapi dapat menjadi kenyataan jika semua pihak berkomitmen untuk bekerjasama. Dengan inovasi yang terus berkembang dan kesadaran akan pentingnya keberlanjutan, kita dapat menciptakan dunia yang lebih baik bagi generasi mendatang.

DAFTAR PUSTAKA

Developer, Medcom. id. (2024). Bangunan Hijau Bisa Tekan Dampak Perubahan Iklim. https://www.medcom.id/properti/news-properti/nN9OJ69k-bangunan-hijau-bisa-tekan-dampak-perubahan-iklim

https://www.ekon.go.id/publikasi/detail/3501/transisi-energi-melalui-penggunaan-teknologi-hijau-yang-ramah-lingkungan

Indonesia, B. P. S. (n.d.). Emisi Gas Rumah Kaca menurut Jenis Sektor (ribu ton CO2e), 2000-2019 – Tabel Statistik. https://www.bps.go.id/id/statistics-table/1/MjA3MiMx/emisi-gas-rumah-kaca-menurut-jenis-sektor-ribu-ton-co2e-2000-2019.html

Kim, K.H. (2014). A Feasibility Study of an Algae Façade System

Nugroho, A. W. (2024). Revolusi Energi Terbarukan dalam Arsitektur: Mempercepat Transisi Menuju Bangunan Hijau. WriteBox, 1(3)

Yuliani, S., Hardiman, G., Setyowati, E., & Setyaningsih, W. (2019). PENGARUH DESAIN BERBASIS MASYARAKAT UNTUK KEBERLANJUTAN BANGUNAN HIJAU MENUJU ARSITEKTUR SADAR ENERGI. Nature: National Academic Journal of Architecture, 6(1), 27-38

About the Author: Moch Faisal Hamid

Seberapa bermanfaat artikel ini?

Klik pada bintang untuk memberi rating!

Rata-rata bintang 2.3 / 5. Jumlah orang yang telah memberi rating: 6

Belum ada voting sejauh ini! Jadilah yang pertama memberi rating pada artikel ini.

Leave A Comment