Ada Apa dengan Rumah Pasif? | Foto artikel Arsitag

Menciptakan Rumah Berkelanjutan: Antara Kenyamanan dan Lingkungan

📖 ࣪ Banyaknya pembaca: 271

.Ditulis oleh Chavela Wynet.

Arsitektur sering kali berinteraksi dengan seni, terutama melalui desain yang estetis. Dalam beberapa tahun terakhir, pendekatan berbasis kinerja dalam arsitektur – menekankan energi dan teknologi – telah melahirkan istilah “arsitektur hijau” dan “berkelanjutan”, meskipun makna tersebut seringkali masih dianggap ambigu. Julien de Smedt, pendiri JDS Architects menekankan bahwa arsitektur hijau merupakan respons terhadap dampak negatif praktik bangunan tradisional terhadap lingkungan [1]..

Pada abad ke-20 muncul berbagai gerakan yang bertujuan mengatasi tantangan ekologi yang dihadapi masyarakat modern. Desain rumah berkelanjutan kini dirancang secara signifikan untuk meminimalkan dampak lingkungan. Hal ini dicapai melalui penggunaan bahan ramah lingkungan, sistem dan peralatan hemat energi, serta pemanfaatan sumber energi terbarukan. Berbagai organisasi global kini juga berperan dalam mendefinisikan dan memberikan peringkat pada bangunan hijau berdasarkan kinerja lingkungan dan keberlanjutan, seperti LEED, BREEAM, dan Green Star [2]. Hal ini mencerminkan komitmen kolektif untuk menciptakan masa depan yang lebih berkelanjutan melalui arsitektur yang inovatif..

Desain arsitektur berkelanjutan mengintegrasikan berbagai fitur yang memperhatikan kelestarian lingkungan, manfaat ekonomi dan sosial. Berikut beberapa elemen utama dalam desain berkelanjutan:

  1. Efisiensi Energi: Fokus utama desain adalah meminimalkan konsumsi energi, meliputi penggunaan desain surya pasif, insulasi yang tepat, serta penerapan pencahayaan dan peralatan hemat energi.
  2. Konservasi Air: Upaya untuk menghemat air melalui penggunaan perlengkapan aliran rendah, sistem pemanenan air hujan, dan daur ulang “greywater”.
  3. Bahan yang Berkelanjutan: Penggunaan baham local, daur ulang, atau yang memiliki energi rendah seperti bambu, kayu reklamasi, dan material berbasis tanah.
  4. Kesejahteraan Penghuni: Meningkatkan kualitas udara dalam ruangan melalui ventilasi yang baik, penggunaan bahan rendah VOC (Volatile Organic Compounds), dan pencahayaan alami [1].
Gambar 1. Desain Berkelanjutan

.

Fitur-fitur tersebut tidak hanya berkontribusi pada kelestarian lingkungan tetapi juga memiliki manfaat ekonomi. Para arsitek kini berusaha mengembangkan rumah hemat energi dan sumber daya yang mendukung lingkungan hidup yang lebih sehat dengan menerapkan berbagai strategi berkelanjutan, termasuk atap surya, sistem permanenan air hujan, pengolahan limbah, dan kompos untuk sampah organik. Meskipun desain hunian yang sepenuhnya hijau masih relatif jarang, tren menuju arsitektur berkelanjutan semakin menguat, dengan penekanan pada pemanfaatn energi matahari, peningkatan kualitas udara, dan penggunaan sumber daya alam secara bijaksana [3]. .

Beberapa hal penting yang perlu direncanakan meliputi [4]:

  • Desain rumah menggunakan pencahayaan alami dan ventilasi. Akses cahaya matahari diatur sesuai skala interval bangunan yang wajar serta mempertimbangkan spesifikasi bangunan untuk meredakan suhu tinggi di area terbuka. Pohon-pohon tinggi dan jalur hijau perlu dirancang di sepanjang trotoar dan tempat penyeberangan. Ventilasi alami dirancang dengan memasang ventilator di dinding eksterior bangunan.

9 Inspirasi Ventilasi Unik Anti Pengap, Bikin Terang Alami!

.

Gambar 2. Pencahayaan Alami dalam Rumah [5, 6].

  • Penggunaan lahan yang ekonomis. Memanfaatkan rasio lahan secara ekonomis dan intensif serta menyediakan ruang hijau. Memanfaatkan topografi (perencanaan kontur lahan, elevasi, dan kondisi alam) dengan bijak, menciptakan ruang hijau, dan menyediakan ruang terbuka public untuk rekreasi dan olah raga. Lahan yang dikelola dengan baik dapat meningkatkan nilai properti sekitarnya,

.

.

.

.

.

..

Gambar 3. Rancangan Rencana Penghijauan Kota [7]

Making the Most of Green Space for People's Health: What can Local  Authorities Do? | Beyond Greenspace.

Gambar 4. Area Hijau untuk Kesehatan [8].

  • Desain bangunan pasif dapat mengoptimalkan orientasi bangunan untuk memaksimalkan pencahayaan alami dan ventilasi asing, sehingga mengurangi kebutuhan energi. Orientasi bangunan dapat berdampak pada kinerja energi. Penggunaan insulasi termal dan material reflektif pada atap serta dinding membantu menjaga suhu dalam ruangan tetap sejuk.

Gambar 5. Rumah pasif [9, 10].

Fasilitas parkir ramah lingkungan: Menyediakan parkir untuk sepeda motor dan mobil bertenaga baterai dengan peneglolaan yang efisien (contoh: jam operasional diatur sesuai jadwal tertentu). Penggunaan material seperti beton permeabel, bata permeabel air, dan bata tanam rumput dapat mendukung pengelolaan air di area terbuka..

Supporting Sustainable Mobility, PLN SPKLU In Jakarta Grows 4,100 Percent  In 5 YearsEcoParking: Creating Sustainable Urban Spaces for the Future

.

Gambar 6. Fasilitas parkir ramah lingkungan, penyediaan SPKLU dan batu paving permeable pada area terbuka [11, 12, 13].

  • Irigasi berkelanjutan: Menggunakan sistem irigasi mikro (irigasi tetes) yang menyuplai air langsung ke akar tanaman melalui pipa kecil. Sistem ini dapat dilengkapi dengan sensor kelembapan tanah untuk mengoptimalkan penggunaan air, memungkinkan pengaturan penyiraman sesuai kebutuhan tanaman sehingga mengurangi pemborosan air. Selain itu, sistem pengumpulan dan pemanfaatan air hujan serta system greywater dapat digunakan sebagai alternatif. Greywater adalah air limbah domestic (seperti dari cucian atau mandi) dapat dimanfaatkan untuk irigasi lanskap atau mencuci kendaraan, sehingga membantu menurunkan konsumsi air berish serta mendukung kelestarian sumber daya air.

Irrigation — Wildwood Land Design .

Gambar 7. Teknik irigasi berkelanjutan [14].

Dalam memenuhi kebutuhan masyarakat, desain rumah yang berkelanjutan juga perlu mempertimbangkan tiga aspek utama [15], yaitu:

  1. Desain rumah yang berkontribusi pada aspek sosial merupakan salah satu pertimbangan utama dalam perancangan hunian modern. Hal ini penting untuk meningkatkan kenyamanan individu serta memberikan dampak positif lebih luas pada masyarakat. Salah satu cara utama adalah meminimalkan beban pada infrastruktur lokal. Dengan merancang rumah yang lebih efisien dan berkelanjutan, kita dapat mengurangi tekanan pada system transportasi, utilitas, dan layanan public. Misal, dengan menciptakan lingkungan yang terintegrasi dan ramah pejalan kaki, penghuni mudah mengakses fasilitas umum tanpa tergantung pada kendaraan pribadi. Lingkungan juga dirancang dengan baik, tidak hanya menyenangkan untuk dilihat, tetapi juga dapat meningkatkan kebersamaan antar penghuni, seperti taman atau arena rekreasi. Desain tersebut dapat mempromosikan interaksi social dan mendorong gaya hidup yang lebih aktif.
  2. Desain berkelanjutan memiliki peran penting pada aspek lingkungan dalam mengurangi suhu bangunan dan meminimalkan limpasan air permukaan. Dengan mengintegrasikan elemen hijau, seperti taman atap dan system pengelolaan air hujan, maka efek pulau panas perkotaan dapat dikurangi. Pohon atau tanaman dapat berperan sebagai penyerap air, membantu meningkatkan infiltrasi dan mengurangi limpasan air permukaan serta dapat membantu mendinginkan lingkungan perkotaan. Selain itu, desain yang baik dapat mengurangi polusi udara dan air, sebab tanaman dapat berfungsi sebagai penyaring alami yang menyerap polutan. Pada akhirnya, diharapkan kualitas udara dan air di sekitar lingkungan bangunan dapat terjaga, lingkungan menjadi lebih bersih dan lebih sehat. Hal ini penting untuk menghadapi tantangan perubahan iklim saat ini.
  3. Aspek ekonomi juga merupakan bagian integral dari desain hunian berkelanjutan. Peningkatan biaya utilitas dan ketidak-pastian ekonomi merupakan upaya penting untuk mengoptimalkan penggunaan energi dan sumber daya. Penggunaan energi surya, misalnya, dapat secara signifikan mengurangi biaya operasional (tagihan listrik). Selain itu, penerapan peralatan hemat energi dan insulasi yang lebih baik dapat memberikan penghematan jangka panjang bagi pemilik rumah. Berbagai fitur hemat energi yang umum untuk hunian dapat digunakan antara lain panel surya, peralatan dengan label hemat energi, dan penggunaan lampu LED. Semua ini bertujuan meminimalkan konsumsi energi dan pada akhirnya menurunkan biaya operasional. Pemilik rumah dapat menikmati penghematan biaya listrik, pemanas, atau pendingin..

Dengan mengedepankan prinsip-prinsip efisiensi energi, perawatan yang berkelanjutan, dan pengurangan limbah, desain rumah berkelanjutan memberikan solusi yang holistic untuk tantangan lingkungan dan social. Hal ini menunjukkan bahwa investasi pada rumah yang ramah lingkungan bukan hanya tanggung jawab moral, tetapi juga langkah strategis untuk menciptakan masa depan yang lebih baik. Pada era dimana keberlanjutan semakin menjadi focus utama, kemampuan untuk memadukan kenyamanan, estetika, dan efisiensi ekonomi akan menjadi kunci dalam menciptakan rumah yang tidak hanya nyaman, tetapi juga mendukung kualitas hidup yang lebih baik. .

References

[1] Archiroots, “7 Green building concepts crucial in sustainable architecture,” 1 November 2024. [Online]. Available: https://archiroots.com/green-building-concepts/.
[2] E. C. Bassas, J. Patterson and P. Jones, “A review of the evolution of green residential architecture,” Renewable and Sustainable Energy Reviews, vol. 125, no. June, p. 109796, 2020.
[3] Jay Madden Architect, “Green residential design,” 1 November 2024. [Online]. Available: http://www.jaymaddenarchitect.com/green-residential-design.
[4] X. Huo, A. T. W. Yu, W. Zezhou and W. M. Jayantha, “Site planning and design of green residential building projects: case studies in China,” Engineering, Construction and Architectural Management, vol. 27, no. 2, pp. 525-543, 2020.
[5] IDN Times, [Online]. Available: https://www.idntimes.com/life/diy/kintan-ayu-sevila/inspirasi-ventilasi-unik-anti-pengap-c1c2.
[6] Homeshabby.com, [Online]. Available: https://www.homeshabby.com/2021/06/hadirkan-pencahayaan-alami-dalam-rumah.html.
[7] W. Halecki, T. Stachura, W. Fudała, A. Stec and S. Kuboń, “Assessment and planning of green spaces in urban parks: A review,” Sustainable Cities and Society, vol. 88, no. January, p. 104280, 2023.
[8] W. Wheeler, H. Gordon-Brown and R. Lovell, “Making the Most of Green Space for People’s Health,” in European Centre for Environment and Human Health, University of Exeter, 2020.
[9] Arsitag, [Online]. Available: https://www.arsitag.com/article/ada-apa-dengan-rumah-pasif.
[10] Constructive Voices, [Online]. Available: https://constructive-voices.com/id/passive-cooling-and-natural-ventilation-traditional-techniques-for-modern-designs/.
[11] World Permaculture Association, [Online]. Available: https://worldpermacultureassociation.com/ecoparking/.
[12] VOI, [Online]. Available: https://voi.id/en/otoinfo/393281.
[13] Pavement Network, [Online]. Available: https://pavementnetwork.com/permeable-pavements/.
[14] Wildwood, [Online]. Available: https://www.wildwoodlanddesign.com/irrigation.
[15] N. N. Chuweni, M. H. M. Saraf, N. S. Fauzi and N. A. Mohamed, “Towards sustainable living: an investigation of the motivations behind green residential ownership in Malaysia,” International Journal of Housing Markets and Analysis, Vols. ahead-of-print, no. ahead-of-print, 2024.

.

.

.

.

Centre for Development of Smart and Green Building (CeDSGreeB) didirikan untuk memfasilitasi pencapaian target pengurangan emisi gas rumah kaca (GRK) di sektor bangunan melalui berbagai kegiatan pengembangan, pendidikan, dan pelatihan. Selain itu, CeDSGreeB secara aktif memberikan masukan untuk pengembangan kebijakan yang mendorong dekarbonisasi di sektor bangunan, khususnya di daerah tropis.

Seberapa bermanfaat artikel ini?

Klik pada bintang untuk memberi rating!

Rata-rata bintang 4.9 / 5. Jumlah orang yang telah memberi rating: 94

Belum ada voting sejauh ini! Jadilah yang pertama memberi rating pada artikel ini.

12 Comments

  1. Michelle 10 November 2024 at 22:30 - Reply

    nice articel, very helpful!

  2. Ericko Steven 10 November 2024 at 23:52 - Reply

    Great article!

  3. Ericko Steven 10 November 2024 at 23:53 - Reply

    Great article! Very insightful!

  4. Lie Hwa 11 November 2024 at 06:50 - Reply

    很棒的文章

  5. Leon 11 November 2024 at 07:31 - Reply

    Great Artikel

  6. Khoe Joek Mie 11 November 2024 at 09:23 - Reply

    Bagus

  7. Lina 11 November 2024 at 11:12 - Reply

    Great Article

  8. Yuliana Kartika 11 November 2024 at 11:15 - Reply

    Great article

  9. Feby 11 November 2024 at 12:05 - Reply

    Nice article .. Good!

  10. Vincent 11 November 2024 at 12:12 - Reply

    Wow, this is seriously inspiring! I’m now thinking about all the ways I can make my home more eco-friendly. Thanks for breaking it down!🙏

  11. Jenny 13 November 2024 at 08:52 - Reply

    Very inspiring article…thank you for posting this !

  12. Puguh Rahardjo 13 November 2024 at 21:49 - Reply

    Wow what a great article! Excellent
    I really like it your design, an inspiring and healthy home…
    Thanks a lot for your sharing this!

Leave A Comment