A tall building with trees and grass

Description automatically generated

Efeksibilitas Pengembangan Bangunan Hijau di Perkotaan

Last Updated: 8 November 2024By
📖 ࣪ Banyaknya pembaca: 29

Disusun oleh: Alimah Adzraa Syakirah

Bangunan hijau atau Green Architecture adalah gerakan pembaharuan para aksitektur yang sadar atas pemeliharaan lingkungan sebagai bentuk partisipasi dunia dilihat dari pembangunan yang kurang peduli sumber daya alam seperti energi, air, dan material, ketidakteraturan fungsi, estetika, sirkulasi dan pergerakan transportasi yang tidak lancar, juga intensitas ruang yang tidak seimbang yang berimplikasi terhadap penurunan kualitas lingkungan (Karyono, 2008)..

Penerapan konsep ini dapat meminimalisir sumber daya air dan energi sehingga menciptakan lingkungan hidup yang berkelanjutan bagi manusia agar dapat merasakan kualitas sumber daya alam yang lebih baik dengan memberikan kenyamanan, kesehatan dan produktivitas manusia. Konsep ini membentuk pemakaian energi semakin efisien sehingga membantu meringankan biaya, mengurangi emisi CO2 pada lingkungan, serta melestarikan lingkungan dalam jangka waktu yang panjang dan menciptakan gaya hidup yang lebih sehat (Florentcia Hartono dkk, 2023). .

Konsep pembangunan gedung hijau, juga dikenal sebagai desain hijau, dapat menguntungkan lingkungan, masyarakat, dan ekonomi. Konsep ini memiliki potensi untuk meningkatkan produktivitas manusia di dalam bangunan dan mengurangi biaya air dan energi. Banyak cara di mana bangunan tempat kita tinggal, bekerja, dan bermain memengaruhi kesehatan dan lingkungan di sekitar kita. Oleh karena itu, diharapkan bahwa produk bangunan gedung hijau tidak hanya dapat menyediakan gaya hidup yang menyenangkan bagi orang-orang, tetapi juga dapat menciptakan lingkungan yang lebih sehat bagi manusia. Menurut Green Building Council Indonesia (2014), beberapa karakteristik termasuk tepat guna lahan, efisiensi dan konservasi energi, dan konservasi air.

.

A tall building with trees and grass

Description automatically generated

Sumber: https://www.pakubuwonospring.com/

Variabel tepat guna lahan (Appropriate Site Development) mengacu pada jumlah area hijau yang ada di rumah. Selain itu, desain tata guna lahan yang baik menawarkan banyak keuntungan. Area hijau di dalam rumah memiliki banyak manfaat bagi kesehatan mental dan fisik penghuninya. Area hijau yang luas tidak hanya memberikan manfaat pada kesehatan, tetapi studi yang dilakukan oleh Aram et al. (2019) menunjukkan bahwa mereka juga dapat menurunkan suhu hingga 1-2°C.

Desain bangunan yang memanfaatkan iklim, angin dan matahari dapat membuat suasana di dalamnya lebih nyaman dan efisien dari energi yang digunakan. Desain bangunan hijau ini berfokus pada penghematan energi dapat mengurangi biaya energi yang dikeluarkan oleh bangunan. Selain itu, penggunaan perangkat rumah hemat energi mengurangi biaya listrik yang digunakan sekitar 35% hingga 45% dibandingkan dengan rumah yang tidak menggunakan perangkat hemat energi (Ur Rashid et al., 2020). Menurut Green Building Council Indonesia (2014), evaluasi bangunan hijau termasuk submeteran listrik, pencahayaan buatan, pengkondisian udara, pengurangan panas, piranti rumah tangga hemat energi, dan sumber energi terbarukan. .

Adapun beberapa metode untuk mempertahankan air adalah ditangkap, disimpan, disaring, dan digunakan kembali. Dalam proyek bangunan gedung hijau, proses ini menghasilkan sumber daya yang dapat digunakan kembali. Salah satu cara untuk menghemat air adalah dengan menggunakan peralatan hemat air, seperti pancuran aliran yang rendah dan toilet flush ultra rendah,

Pilihan material adalah faktor paling penting yang harus diperhatikan saat pembangunan hijau. Bahan bangunan mendapatkan persentase tertinggi mempengarhi lingkungan. Ini dibandingkan dengan tiga kriteria lainnya, perlengkapan, lingkungan, dan struktur. Sumber daya alam yang dapat diperbaharui lebih sering digunakan daripada yang tidak dapat diperbaharui seperti energy matahari, angina, air, biomassa dan geoternal. Penggunaan material yang sesuai dengan konsep bangunan gedung hijau atau konvensional meningkatkan biaya sebesar 12–15% dari total biaya. Mengatasi masalah lingkungan dapat dibantu dengan menggunakan material yang bijak dan bertanggung jawab terhadap lingkungan. Masa pakainya juga dapat lebih lama. .

Perencanaan bangunan gedung hijau yang dirancang dengan baik dapat memberikan efek yang baik dan mengurangi efek bahaya pada kesehatan manusia dan lingkungan. Selain bermanfaat bagi kesehatan, desain bangunan gedung hijau yang baik juga dapat memberikan suatu keindahan secara estetika dan dapat meningkatkan harga dan nilai suatu properti..

Pengembangan bangunan hijau sangat diperlukan di Indonesia karena pemanasan global dan penggunaan air yang terus meningkat setiap tahun sangat merugikan manusia. Begitu dengan halnya pemanasan global disebabkan efek rumah kaca yang sebagian besar disebabkan oleh pembangunan gedung di perkotaan. Beberapa penyebabnya adalah emisi gas rurmah kaca, gedung tinggi dan pabrik menghasilkan emisi yang tinggi menyumbang lebih dari 60% emisi gas rumah kaca global, perubahan sirkulasi udara menstruktur bangunan yang menghalang sirkulasi udara menyebabkan stagnasi polusi dan peningkatan suhu serta konsumsi energi tinggi pembangunan yang pesat meningkatkan kebutuhan energi, yang pada gilirannya menyebabkan emisi karbon yang lebih tinggi..

Penggunaan air secara berlebihan menyebabkan penurunan tanah seperti pada Jakarta yang mengalami penurun tanah yang signifikan setiap tahunnya. Penduduk di Jakarta dan sekitarnya (BODETABEK) yang terus meningkat diiringi dengan pmbangunan yang semakin meningkat dan meluas seperti pada pembangunan gedung, tol, jalanan dan infrastruktur lainnya sehingga menyebabkan penyerapan air hujan dalam tanah semakin mengecil dan peyimpanan air dalam tanah berkurang menghasilkan air yang berkualitas buruk.

Berdasarkan perhitungan Samsuhadi dalam jurnalnya berjudul “Pemanfaatan Air Tanah Jakarta” sebagai berikut.

Gambar 1. Proyeksi jumlah penduduk JABODETABEK hingga tahun 2025

Gambar 2. Proyeksi kebutuhan air bersih, produksi PDAM dan kebutuhan air tanah

.Tingginya kebutuhan energi dan air melebihi yang melebihi kesediaan manusia diakbiatkan pembangunan yang terus meluas memberi dampak bagi manusia. Dampak yang dirasakan adalah perubahan iklim yang signifikan tidak menentu, tinggi permukaan laut menyebabkan es kutub berangsur mencair, terancamnya beberapa spesies hewan dan tumbuhan karena lahan tanah yang dikuasai manusia (Vivi Triana, 2008), dan menyebabkan kesehatan manusia terganggu dimana tidak sedikit manusia mengonsumsi air kotor untuk keberlangsungan hidupnya.

Kerusakan lingkungan yang dibiarkan terus-menerus memberikan ancaman yang akan berlanjut hingga di masa depan. Orang-orang yang menengah ke bawah akan semakin terancam akibat pembangunan yang tidak ada hentinya sehingga tanah tidak memiliki keseimbangan menyebabkan banjir walaupun hujan yang tidak terlalu deras serta masyarakat akan merasa ketakukan setiap kali hujan mengguyur pemukiman. Begitupun dengan halnya reklamasi pantai untuk pembangunan CPI di Makasssar yang menimbun laut sangat mencemarkan pantai menyebabkan perairan pantai tercemar.

Solusi Desain Ramah Lingkungan untuk Bangunan di Perkotaan

Terancamnya berbagai kalangan karena perbuatan manusia itu sendiri dibutuhkan solusi ramah lingkungan untuk bangunan di perkotaan. Solusi yang akan saya sajikan adalah membuat program pergerakan peduli lingkungan dimana setiap bangunan diwajibkan untuk membuat sumur resapan. Sumur resapan itu sendiri adalah lubang buatan untuk menampung air hujan ke dalam tanah dimana kebutuhan air bersih dapat diatasi lagi.

Membuat sumur resapan yaitu dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Tentukan lokasi sumur resapan di halaman paling rendah

2. Pastikan tanah dapat meresap dengan kapasitas 2 sentimeter per jam

3. Membuat sumur resapan dengan memberi jarak minimal 5 meter dengan septic tank dengan pondasi minimal satu meter.

4. Lubang resapan harus digali dengan ukuran 80-100 cm dan kedalaman 1,5 m.

5. Membuat dinding sumur dengan buis beton. Kemudian masukkan batu yang tidak digunakan serta pecahan batu atau kerikil dan ijuk di permukaan sumur sebagai saringan.

6. Sediakan penutup.

Langkah ini sebaiknya dilakukan oleh setiap instansi pemilik gedung gedung tinggi maupun rumah di perkotaan dengan melibatkan arsitek setempat dan pemeritah sebagai penggerak dan menetapkan aturan yang akan dinikmati manfaatnya bersama. .

Sumur resapan ini sangat bermanfaat dimana dapat menambah cadangan air, meningkatkan jumlah air yang tersimpan di dalam tanah, meningkatkan ketersediaan air bersih. Dengan menyerap air hujan, sumur resapan mengurangi aliran permukaan yang dapat menyebabkan banjir dan genangan, mencegah intrusi air laut terutama perkotaan di daerah yang lebih rendah dari laut. Ketika saluran utama mengalami gangguan, sumur ini dapat digunakan sebagai sumber air alternative untuk irigasi. Kemudian mencegah pencemaran tanah dan menjaga lingkungan dengan mengurangi genangan air..

Dengan demikian, pembangunan di daerah perkotaan sangat mengancam kehidpun manusia maupun makhluk hidup lainnya seperti kerusakan lingkungan yang mengancam keselamatan dan kesehatan makhluk hidup yaitu banjir dan lainnya. Dengan hal itu saya sangat geram dengan perilaku manusia atas kejadian ini dan saya sangat mengharapkan pemerintah mengambil tindak lanjut dengan membua sumur resapan dan menciptakan lingkungan yang sehat kembali..

Daftar Pustaka

Karyono, Tri Harso, 2010, Green Architecture :Pengantar Pemahaman Arsitektur Hijau di Indonesia, Rajagrafindo Perkasa, Jakarta.

About the Author: Andi Sudarmanto

Seberapa bermanfaat artikel ini?

Klik pada bintang untuk memberi rating!

Rata-rata bintang 4.6 / 5. Jumlah orang yang telah memberi rating: 7

Belum ada voting sejauh ini! Jadilah yang pertama memberi rating pada artikel ini.

Leave A Comment