Hidup Baru untuk Bata Bekas: Inovasi Terbaru untuk Bangunan yang Lebih Berkelanjutan

📖 ࣪ Banyaknya pembaca: 110

Ditulis oleh Queen Rahma Aulia

Pendahuluan

Tahukah Anda bahwa konstruksi menyumbang sekitar sepertiga sampah global? Limbah konstruksi berdampak signifikan terhadap lingkungan. Limbah ini merusak ekositem, menghabiskan sumber daya alam, dan menimbulkan awan polusi. Limbah kontruksi adalah sampah yang dihasilkan dari kegiatan pembangunan seperti rumah, gedung, jalan, dan lainnya. Limbah ini bisa berupa sisa material seperti beton, kayu, plastik, atau batu bata yang tidak lagi dibutuhkan. Limbah konstruksi merupakan masalah yang sering kali diabaikan oleh para perencana. Disorganisasi dan penggunaan material yang berlebihan dapat berdampak signifikan terhadap lingkungan (ETM Recycling, 2023).

Setap tahunnya, jutaan ton bata bekas dihasilkan dari proyek konstruksi di berbagai belahan dunia. Bayangkan tumpukan bata bekas setinggi gedung pencakar langit yang menjulang tinggi! Limbah konstruksi ini, terutama bata bekas, menjadi masalah serius karena memakan ruang di tempat pembuangan akhir, mencemari lingkungan, dan membuang-buang sumber daya yang berharga. Selain itu, pembuangan bata bekas secara sembarangan dapat mencemari tanah dan air serta merusak ekosistem.

Merobohkan bangunan lama karena fasad bata seringkali terjadi, meski fasad tersebut berusia ratusan tahun. Rekonstruksi bisa menjadi pilihan yang lebih baik, dan bata yang dihasilkan dapat didaur ulang atau digunakan kembali setelah dibongkar. Batu bata bekas dapat memberikan karakter khas pada bangunan baru, sementara bata yang tidak terpakai bisa dihancurkan menjadi chamotte (tanah liat yang sudah digiling dan dibakar) sebagai bahan produksi batu bata baru. Dengan cara ini, nilai dan estetika bata tetap terjaga (Vandersanden, 2014).

Bata bekas dapat menjadi elemen penting dalam menciptakan bangunan hijau yang tidak hanya ramah lingkungan, tapi juga memiliki nilai estetika yang tinggi dan dapat meningkatkan kualitas hidup bagi penghuninya.

Pembahasan

Pemahaman Bata Bekas

Secara tradisional, batu bata terbuat dari tanah liat. Batu bata dibentuk dengan tangan dan dibiarkan kering di bawah sinar matahari atau dibakar dalam tungku. Bata bekas termasuk dalam kategori limbah “konstruksi dan pembongkaran” (C&D) (RecycleNation, 2014).

Bata bekas yang paling banyak ditemui di pasaran adalah bata merah. Bata ini memiliki beragam ukuran dan kualitas, tergantung dari usia dan kondisi bangunan asalnya. Beberapa bata merah bekas masih sangat kokoh, namun ada juga yang sudah retak atau pecah. Selain bata merah, bata hebel bekas juga sering ditemukan. Bata hebel memiliki kelebihan dalam hal bobot ringan, namun kekuatannya tidak sekuat bata merah. Kualitas bata bekas sangat bervariasi. Oleh karena itu, perlu dilakukan seleksi yang ketat sebelum digunakan dalam konstruksi.

Batu bata merah

Sumber: https://images.app.goo.gl/42jGrkTR7QMrsME47

Batu bata merah bekas

Sumber: https://images.app.goo.gl/DRha3rA2FVyPDcRR6

Batu bata hebel

Sumber: https://images.app.goo.gl/Wvpw9tovN1hX1Qob8           

Batu bata hebel bekas

Sumber: https://images.app.goo.gl/MjMn1yQM1FgMnqEw9

Proses Transformasi

Daur ulang bata bekas menjadi bahan bangunan yang siap pakai melibatkan serangkaian langkah-langkah berikut:

  1. Pengumpulan dan Sorting: Bata bekas dikumpulkan dari berbagai sumber, seperti proyek Pembangunan yang selesai, pembongkaran bangunan tua, atau tempat pembuangan. Bata-bata tersebut kemudian dipisahkan berdasarkan jenis, ukuran, dan kualitasnya. Bata yang masih layak digunakan akan dipilih untuk diproses lebih lanjut
  2. Pembersihan: Bersihkan bata dari kotoran, debu, dan sisa mortar, atau bahan organik lainnya secara manual atau menggunakan mesin pembersih. Apabila perlu, bata bekas dapat dibersihkan menggunakan bahan kimia khusus untuk menghilangkan noda yang sulit atau jamur.
  3. Pengujian kualitas: Bata bekas diuji untuk memastikan kekuatannya masih memenuhi strandar, tingkat serapan yang tidak terlalu tinggi, dan keseragaman dimensinya.
  4. Pengolahan Tambahan: Jika perlukan, bata yang retak atau yang rusak dapat dipotong atau dibentuk ulang sesuai kebutuhan, kemudian diperbaiki dengan menggunakan mortar atau bahan pengisi lainnya.
  5. Pengeringan: Keringkan bata bekas yang sudah dibersihkan di bawah sinar matahari untuk menghindari kelembapan.
  6. Penyimpanan: Simpan bata yang telah melewati semua proses di tempat yang kering dan aman hingga siap digunakan.

Dalam proses daur ulang bata bekas, ada beberapa teknologi dan Teknik yang sangat membantu dalam proses daur ulang bata bekas

  1. Peralatan pembersihan: Mesin cuci tekanan tinggi, sikat kawat, dan bahan kimia pembersih.
  2. Peralatan pengujian: Mesin uji tekan, alat ukur dimensi, atau alat potong lainnya.
  3. Peralatan pemotongan: Mesin potong batu, gergaji tangan, atau alat potong lainnya.
  4. Bahan pengisi dan perekat: Mortar, adukan semen, atau bahan perekat khusus untuk memperbaiki bata.

Keunggulan Bata Bekas

Penggunaan bata bekas dapat berdampak positif terhadap lingkungan karena dapat mengurangi tumpukan limbah yang terjadi akibat bongkaran rumah pasca gempa bumi (CL Wong et al, 2018). Limbah bata bekas dapat digunakan untuk serbuk bata daur ulang (RBP) yang dapat digunakan sebagai bahan semen pelengkap.

Pemakaian bata bekas dalam konstruksi membuka peluang penghematan biaya yang signifikan. Perbandingan biaya antara menggunakan bata bekas dan bata baru dapat dihitung dengan memperhitungkan total biaya material, tenaga kerja, dan transportasi.

Bata bekas memiliki karakteristik unik yang bisa memberikan karakteristik unik yang dapat memberikan tampilan yang khas dan menarik pada sebuah bangunan. Dengan memadukan bata bekas dengan material lainnya, kita dapat menciptakan tampilan unik dan sesuai dengan selera pribadi.

Meski sering dianggap sebagai bahan bangunan yang kurang bermutu, bata bekas sebenarnya memiliki daya tahan yang sebanding dengan bata baru. Kualitas bata bekas tergantung pada perawatan dan pemilihan materialnya. Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa bangunan yang menggunakan bata bekas memiliki umur pakai yang setara dengan bangunan yang menggunakan bahan baru.

Contoh Penerapan Bata Bekas Pada bangunan

Dalam dunia konstruksi bangunan, batu bata bekas sudah banyak dijadikan sebagai bahan konstruksi bangunan yang pastinya sudah melewati proses daur ulang yang ketat.

Contoh kasus keberhasilan proyek yang menggunakan bata merah bekas yaitu Sekolah Dasar Tongjiang yang berlokasi di Provinsi Jianxi, China Tenggara, yang dibangun dengan konsep berkelanjutan menggunakan bahan daur ulang. Proyek tersebut dikerjakan oleh badan amal World Vision dan dirancang oleh Joshua Bolchover dan John Lin dari Rufwork selaku arsitek pada projek tersebut (ArchDaily, 2012).

Sekolah Dasar Tongjiang di China menunjukkan bagaimana bangunan dapat didesain dengan menggunakan bahan daur ulang dari rumah-rumah yang rusak dan prinsip-prinsip desain berkelanjutan. Dengan memanfaatkan bata merah bekas dan inovasi desain seperti lubang-lubang kecil pada dinding untuk sirkulasi udara yang sejuk dan cahaya alami, sekolah ini tidak hanya mengurangi limbah serta menghemat energi, tetapi juga menciptakan lingkungan belajar yang nyaman dan sehat.

                                 

Sekolah batu bata daur ulang Tongjiang, China.

Sumber: https://www.archdaily.com/252725/tongjiang-recycled-brick-school-rufwork

Selain bata merah bekas, bata hebel bekas juga bisa dijadikan inovasi untuk memperoleh nilai jual dan estetika yang tinggi, seperti yang dilakukan oleh seorang youtuber ”Musjie Official” yang membuat dekorasi kolam ikan dari bata hebel bekas. Musjie membuat batu-batuan buatan pada kolam ikan tersebut yang menyerupai Motif Fosil Kayu yang teksturnya cukup menarik dan unik. Dimulai dengan pembersihan hebel bekas, kemudian pengukiran motif sesuai keinginan, dan terakhir pengecatan.

Dekorasi kolam ikan dari bata hebel bekas tersebut tentunya menjadi inovasi dan efisiensi dalam pemanfaatan sisa bahan konstruksi. Pemanfaatan bata hebel bekas juga bisa memberikan keuntungan yang besar dengan modal yang relative kecil. Juga, memanfaatkan bata hebel bekas juga membantu mengurangi limbah konstruksi dan menjadi salah satu gerakan inovasif untuk lingkungan kita.

Dekorasi kolam ikan bata hebel bekas

Sumber: https://youtu.be/DhDUac6fr4M?si=voYisJ322ky6hvw4

Tantangan dan Solusi

Penggunaan bata bekas sebagai bahan bangunan memiliki potensi besar dalm mendukung keberlanjutan lingkungan. Namun, implementasinya masih menghadapi sejumlah tantangan. Regulasi yang belum mempertimbangkan secara khusus penggunaan material bekas kerap menjadi hambatan. Kesadaran masyarakat yang masih rendah tentang manfaat bata bekas juga menghambat penerapannya secara luas. Ketersediaan bata bekas berkualitas juga menjadi perhatian, mengingat tidak semua bata bekas layak digunakan kembali. Agar masalah ini diratasi dengan baik, perlu dilakukan upaya untuk penyusunan regulasi yang lebih fleksibel, kampanye edukasi yang luas, serta pengembangan sistem pengelolaan limbah bangunan yang efektif. Dengan cara itu, penggunaan bata bekas bisa menjadi Solusi yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan dalam industri konstruksi.

Penutup

Kesimpulan

Setiap tahun, jumlah bata bekas yang dihasilkan dari proyek konstruksi sangatlah banyak. Ini menjadi masalah karena limbah bata bekas mencemari lingkungan dan membuang-buang sumber daya. Menggunakan bata bekas adalah langkah yang baik untuk mengurangi limbah dan menciptakan lingkungan yang baik. Bata bekas bisa di manfaatkan Kembali untuk konstruksi baru atau diubah menjadi bahan baku bata baru. Selain ramah lingkungan, menggunakan bata bekas juga bisa membuat bangunan lebih unik dan menarik secara visual.

Bata bekas yang paling umum ditemui adalah bata merah bekas dan bata hebel bekas. Penggunaan bata bekas memberikan banyak manfaat  bagi lingkungan maupun ekonomi dan estetika. Proses daur ulang bata bekas dimulai dari pengumpulan dan sorting, pembersihan, pengujian kualitas, pengolahan tambahan, pengeringan dan penyimpanan. Dalam mendaur ulang bata bekas ada beberapa alat yang bisa mendukung dalam proses daur ulang, seperti alat pembersih, alat penguji, alat pemotong, dan bahan perekat atau pengisi untuk bata yang retak atau berlubang.

Batu bata bekas yang telah digunakan sebagai bahan konstruksi bangunan astinya sudah melewati proses daur ulang yang ketat. Seperti pada Sekolah Dasar Tongjiang di China yang menggunakan bata merah bekas sebagai bahan konstruksinya dan dekorasi kolam ikan yang dibuat dengan memanfaatkan bata hebel bekas. Dari 2 contoh tersebut dan masih banyak contoh lain, membuktikan bahwa bata bekas bukanlah limbah, melainkan bahan bangunan yang berharga.

Yuk, jadi bagian dari solusi inovasi! Gunakan bata bekas untuk proyek konstruksimu. Selain hemat biaya, kamu juga ikut menjaga kelestarian bumi.

Daftar Pustaka

Bolchover, Joshua dan John Lin. 16 Juli 2012. Tongjiang Recycled Brick School. archdaily.com. Diakses pada 02 November 2024 https://images.app.goo.gl/Wvpw9tovN1hX1Qob8

Bolchover, Joshua dan John Lin. 2012. Tongjiang Recycled Brick School. Diakses dari https://www.archdaily.com/252725/tongjiang-recycled-brick-school-rufwork pada tanggal 01 November 2024.

Istock. 15 Agustus 2014. Bata Merah Bekas. Istockphoto.com. Diakses pada 01 November 2024 https://images.app.goo.gl/DRha3rA2FVyPDcRR6

Nation, Recycle. 2014. How to Recycle Bricks. What are bricks? Diakses dari https://recyclenation-com.translate.goog/2014/06/how-to-recycle-bricks/?_x_tr_sl=en&_x_tr_tl=id&_x_tr_hl=id&_x_tr_pto=tc pada tanggal 01 November 2024.

Official, Musjie. 2 Juni 2021. DIY – Kolam Ikan Minimalis Bentuk Fosil Kayu Dari Hebel Bekas. YouTube. Diakses pada 02 November 2024 https://youtu.be/DhDUac6fr4M?si=voYisJ322ky6hvw4

Recycling, ETM. 2023. How Does Construction Waste Affect the Environment? What Is Conctruction Waste?. Diakses dari https://www.recyclingbristol.com/the-effect-of-construction-waste-on-the-environment/ pada tanggal 31 Oktober 2024.

Toko Pedia. 19 Agustus 2021. Bata Merah. tokopedia.com. Diakses pada tanggal 01 November 2024 https://images.app.goo.gl/42jGrkTR7QMrsME47

Toko Pedia. 23 Januari 2022. Hebel Rijek. tokopedia.com. Diakses pada 01 November 2024. https://images.app.goo.gl/DRha3rA2FVyPDcRR6

Toko Pedia. 4 Agustus 2022. Hebel Bata Ringan. tokopedia.com. Diakses pada 01 November 2024 https://images.app.goo.gl/Wvpw9tovN1hX1Qob8

Vandersanden. 2014. Reusing or Recycling Materials. Diakses dari https://www-vandersanden-com.translate.goog/en-uk/reusing-or-recycling-materials?_x_tr_sl=en&_x_tr_tl=id&_x_tr_hl=id&_x_tr_pto=tc pada tanggal 01 November 2024.

Wong, CL et al. 2018. Potential Use of Brick Waste as Alternate Concrete-Making Materials: A Review. [Online]. Tersedia: https://www.sciencedirect.com/science/article/abs/pii/S0959652618315397 (01 November 2024).

Centre for Development of Smart and Green Building (CeDSGreeB) didirikan untuk memfasilitasi pencapaian target pengurangan emisi gas rumah kaca (GRK) di sektor bangunan melalui berbagai kegiatan pengembangan, pendidikan, dan pelatihan. Selain itu, CeDSGreeB secara aktif memberikan masukan untuk pengembangan kebijakan yang mendorong dekarbonisasi di sektor bangunan, khususnya di daerah tropis.

Seberapa bermanfaat artikel ini?

Klik pada bintang untuk memberi rating!

Rata-rata bintang 4.9 / 5. Jumlah orang yang telah memberi rating: 17

Belum ada voting sejauh ini! Jadilah yang pertama memberi rating pada artikel ini.

Leave A Comment