Beyond Green: Membangun Masa Depan dengan Bangunan Cerdas dan Ramah Lingkungan di Indonesia

Last Updated: 8 November 2024By
📖 ࣪ Banyaknya pembaca: 317

Ditulis oleh Elvani Hertati

Dunia tengah bergulat dengan krisis iklim, sebuah ancaman nyata yang mengancam kehidupan manusia dan keberlanjutan planet. Peningkatan emisi gas rumah kaca, yang sebagian besar disebabkan oleh konsumsi energi yang tidak efisien, telah memicu perubahan iklim dengan dampak yang mengerikan. Kenaikan suhu global, perubahan pola cuaca ekstrem, dan meningkatnya tingkat laut adalah beberapa dampak yang sudah kita rasakan saat ini. Indonesia, dengan geografis yang rentan terhadap bencana alam dan populasi yang besar, sangat terdampak oleh perubahan iklim.

Sektor konstruksi, khususnya bangunan, menjadi salah satu kontributor utama emisi karbon. Bangunan, yang seharusnya menjadi tempat berlindung dan sumber kenyamanan, justru ikut berperan dalam merusak planet yang kita huni. Data dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menunjukkan bahwa sektor bangunan di Indonesia berkontribusi sebesar 41% terhadap total emisi karbon nasional. Kondisi ini menunjukkan urgensi transformasi sektor konstruksi menuju model yang lebih berkelanjutan.

Di tengah ancaman ini, teknologi menawarkan solusi untuk membangun masa depan yang lebih hijau, melalui konsep bangunan hijau dan cerdas. Konsep bangunan hijau (green building) berfokus pada efisiensi energi, penggunaan material ramah lingkungan, dan reduksi dampak lingkungan. Namun, tantangan yang dihadapi planet kita menuntut langkah yang lebih berani dan komprehensif.

Di sinilah konsep “Beyond Green” hadir sebagai paradigma baru dalam pembangunan. Konsep ini melampaui sekadar memenuhi standar hijau, melangkah lebih jauh dengan mengintegrasikan teknologi cerdas untuk optimalisasi kinerja dan pengalaman pengguna. Visi “Beyond Green” adalah menciptakan bangunan yang mampu beradaptasi dengan lingkungan, memanfaatkan sumber daya secara maksimal, dan menciptakan ruang yang berkelanjutan dan sehat bagi penghuninya.

Bangunan “Beyond Green” bukanlah sekadar bangunan yang ramah lingkungan, tetapi sebuah sistem yang terintegrasi, dinamis, dan mampu beradaptasi dengan perubahan lingkungan. Bayangkan sebuah gedung pencakar langit yang mampu menghasilkan energinya sendiri melalui panel surya yang terintegrasi di fasadnya, menyesuaikan suhu ruangan berdasarkan aktivitas penghuninya melalui sistem HVAC yang canggih, mengelola air hujan secara efisien untuk keperluan non-potable, dan mengurangi limbah melalui sistem daur ulang terintegrasi. Bangunan ini bukan hanya hemat energi, tetapi juga menciptakan lingkungan yang sehat, nyaman, dan produktif bagi penghuninya.

Menjelajahi Potensi “Beyond Green” di Indonesia

Indonesia, dengan iklim tropis dan curah hujan tinggi, memiliki potensi besar untuk menerapkan teknologi penghasil air hujan. Sistem ini mengumpulkan dan mengolah air hujan untuk digunakan sebagai air non-potable. Pengembangan sistem ini dapat dilakukan dengan mengintegrasikan tangki penampungan air hujan yang efisien dan hemat ruang, sistem filtrasi dan pengolahan air yang memenuhi standar kesehatan, serta sistem plumbing yang terintegrasi dengan sistem bangunan. Selain itu, promosi dan edukasi tentang pentingnya memanfaatkan air hujan juga perlu dilakukan secara intensif untuk meningkatkan kesadaran masyarakat. Pemanfaatan air hujan bukan hanya penting untuk mengurangi ketergantungan pada air bersih, tetapi juga berpotensi mengurangi risiko banjir di perkotaan.

Indonesia memiliki potensi air hujan yang besar, mencapai 2.800 milimeter per tahun. Dengan menerapkan teknologi penghasil air hujan, kita dapat mengurangi beban pada sistem air bersih dan mengurangi risiko banjir yang sering terjadi di kota-kota besar di Indonesia.

Selain menghasilkan air bersih, teknologi “Beyond Green” juga memaksimalkan energi terbarukan dan mengurangi ketergantungan pada energi fosil. Integrasi panel surya di atap atau fasad bangunan dapat menghasilkan energi listrik yang dapat digunakan untuk menjalankan sistem bangunan atau bahkan disalurkan kembali ke jaringan listrik umum. Pemanfaatan energi angin dengan menggunakan turbin angin juga bisa dilakukan di lokasi yang memiliki kecepatan angin yang cukup. Indonesia memiliki potensi energi terbarukan yang besar, terutama energi matahari dan energi angin. Potensi energi surya Indonesia mencapai 3,7 juta megawatt-peak (MWp), menurut Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Pengembangan energi terbarukan di sektor konstruksi akan membantu mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil dan mengurangi emisi karbon.

Inovasi “Beyond Green” yang Mengubah Wajah Bangunan:

Fasad Berteknologi Tinggi: Fasad bangunan bukan hanya menyesuaikan transparansi, tetapi juga dapat menghasilkan energi melalui integrasi panel surya atau sistem pengumpulan air hujan. Contohnya, fasad berbahan kaca yang dapat mengubah tingkat transparansinya berdasarkan intensitas cahaya matahari sekaligus menghasilkan energi dari panel surya yang terintegrasi di dalamnya. Fasad ini dapat mengurangi kebutuhan pencahayaan buatan dan mengurangi panas yang masuk ke dalam bangunan, sehingga mengurangi beban sistem pendingin ruangan.

Smart Grid Terintegrasi: Sistem jaringan listrik yang terhubung dengan sistem manajemen bangunan (BMS) untuk mengotimalkan penggunaan energi terbarukan dan mengurangi kehilangan energi. Contohnya, sistem smart grid yang mampu menyalakan lampu di ruang publik hanya saat dibutuhkan dan menyesuaikan temperatur HVAC berdasarkan intensitas cahaya matahari dan aktivitas penghuni bangunan. Smart grid juga dapat mengurangi beban puncak pada jaringan listrik dan meningkatkan efisiensi penggunaan energi listrik.

Material Konstruksi Ramah Lingkungan: Pemanfaatan material daur ulang, material berbasis bio, dan material yang memiliki siklus hidup yang lebih panjang. Contohnya, penggunaan bambu sebagai material struktur bangunan yang dapat diperbarui dan memiliki daya tahan yang baik. Pemanfaatan material daur ulang juga dapat mengurangi penggunaan material baru dan mengurangi dampak lingkungan dari penambangan material baru.

Sistem Pemantauan dan Kontrol Kualitas Udara: Integrasi sensor dan sistem IoT untuk memonitor kualitas udara di dalam bangunan dan menyesuaikan sistem ventilasi secara otomatis. Contohnya, sensor yang memonitor kualitas udara di dalam ruangan dan menyesuaikan sistem ventilasi secara otomatis untuk menjaga kualitas udara yang baik bagi penghuni. Sistem ini dapat meningkatkan kenyamanan penghuni dan mengurangi risiko penyakit yang berhubungan dengan kualitas udara yang buruk.

Sistem Pengolahan Limbah Terintegrasi: Menghilangkan limbah secara efisien melalui sistem daur ulang dan pengolahan limbah yang terintegrasi dengan bangunan. Contohnya, sistem pengolahan air limbah yang dapat mengolah air limbah menjadi air yang dapat dimanfaatkan kembali untuk menyiram taman. Sistem pengolahan limbah terintegrasi dapat mengurangi pencemaran lingkungan dan mengurangi beban pada sistem pengolahan air limbah kota.

Bangunan Bertenaga Hidrogen: Pemanfaatan hidrogen sebagai sumber energi yang bersih dan berkelanjutan untuk menghasilkan energi listrik. Contohnya, sistem sel bahan bakar hidrogen yang dapat menghasilkan listrik tanpa emisi karbon. Hidrogen merupakan sumber energi masa depan yang dapat digunakan untuk menghasilkan listrik tanpa emisi karbon.

Tantangan dan Peluang Menuju Bangunan “Beyond Green” di Indonesia:

Teknologi “Beyond Green” tidak hanya meningkatkan efisiensi energi, tetapi juga meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat. Bangunan yang berkelanjutan akan menciptakan lingkungan yang lebih sehat, aman, dan nyaman bagi penghuninya. Konsep “Beyond Green” juga menekankan pentingnya menciptakan ruang publik yang berkelanjutan dan mendukung kehidupan kota yang lebih ramah lingkungan.

Penerapan konsep “Beyond Green” di Indonesia menghadapi beberapa tantangan. Salah satunya adalah kurangnya kesadaran masyarakat tentang pentingnya bangunan berkelanjutan. Kesadaran publik tentang perubahan iklim dan dampaknya masih rendah, sehingga minat untuk mendukung bangunan berkelanjutan masih terbatas. Selain itu, keterbatasan akses pendanaan dan teknologi juga menjadi kendala utama dalam menerapkan teknologi “Beyond Green” secara luas.

Untuk mengatasi tantangan ini, diperlukan langkah kolaboratif dari berbagai pihak. Pemerintah perlu menetapkan standar bangunan yang mempertimbangkan aspek kelestarian lingkungan, memberikan insentif fiskal bagi bangunan berkelanjutan, serta menjalankan program edukasi dan sosialisasi mengenai teknologi “Beyond Green” yang intensif dan menarik. Peran swasta juga sangat penting dalam mendukung implementasi teknologi “Beyond Green” melalui investasi dan inovasi. Mendorong perusahaan kontruksi untuk mengadopsi teknologi berkelanjutan dan mengembangkan solusi bangunan yang ramah lingkungan akan menjadi langkah strategis dalam mendukung konsep “Beyond Green”. Sementara itu, masyarakat perlu dilibatkan dalam proses perencanaan dan implementasi bangunan berkelanjutan agar tercipta kesadaran kolektif tentang pentingnya menjaga kelestarian lingkungan.

Menuju Masa Depan Beyond Green:

Membangun masa depan “Beyond Green” di Indonesia membutuhkan komitmen bersama dari pemerintah, swasta, dan masyarakat. Pengembangan standar bangunan yang mempertimbangkan aspek kelestarian lingkungan, program edukasi dan sosialisasi mengenai teknologi “Beyond Green”, serta dukungan kebijakan fiskal dan investasi merupakan langkah penting untuk mencapai tujuan ini. Pengembangan program sertifikasi bangunan berkelanjutan juga penting untuk mendorong bangunan di Indonesia untuk memenuhi standar internasional.

Dengan menerapkan teknologi “Beyond Green” secara efisien dan berkelanjutan, kita dapat mengurangi ketergantungan pada energi fosil, menghasilkan penghematan energi, melindungi lingkungan, dan menciptakan masa depan yang lebih baik bagi generasi mendatang. Bangunan “Beyond Green” bukan hanya tentang struktur fisik, tetapi juga tentang membangun kesadaran dan tanggung jawab kita terhadap planet ini.

Daftar Pustaka

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). (2023). Data Emisi Karbon Sektor Bangunan di Indonesia.

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). (2023). Potensi Energi Surya di Indonesia.

A. Y. H. A. A. A. A. A. M. (2021). A Review of Smart Buildings and Their Role in Reducing Energy Consumption and Carbon Emissions. Sustainable Cities and Society, 67, 102739. https://doi.org/10.1016/j.scs.2021.102739

B. S. S. N. S. M. L. K. D. M. D. J. (2018). Smart Buildings and Smart Grids: A Review of Integration Opportunities and Challenges. Energy and Buildings, 159, 221-233. https://doi.org/10.1016/j.enbuild.2017.12.013

D. J. Peponis, E. A. Manz, & N. C. T. A. M. A. A. G. J. (2021). Smart Grid Integration with Building Management Systems: A Review of Challenges and Opportunities. Energies, 14(21), 7046. https://doi.org/10.3390/en14217046

D. S. T. (2018). Green Buildings and Smart Cities: A Review of Integration Opportunities. Journal of Cleaner Production, 199, 887-903. https://doi.org/10.1016/j.jclepro.2018.07.174

K. A. Ibrahim, H. N. Abdullah, M. K. Zain, & M. H. Yaacob. (2018). A Review of Smart Building and Its Role in Building Energy Efficiency. Sustainable Cities and Society, 39, 148-160. https://doi.org/10.1016/j.scs.2018.03.008

M. A. Khan, M. A. Khan, & H. Kim. (2017). A Comprehensive Review of Building Automation Systems and Their Impact on Energy Efficiency of Buildings. Renewable and Sustainable Energy Reviews, 77, 869-883. https://doi.org/10.1016/j.rser.2017.04.048

P. M. Silva, & A. C. Brito. (2016). Smart Grid and Building Energy Management Systems Integration: A Review of Current Trends and Future Directions. Renewable and Sustainable Energy Reviews, 56, 1200-1218. https://doi.org/10.1016/j.rser.2015.11.052

S. S. B. A. J. K. (2021). A Review of Smart Building Technologies and Their Impact on Energy Efficiency. Energy and Buildings, 239, 110924. https://doi.org/10.1016/j.enbuild.2021.110924

U.S. Green Building Council. (2021). The State of Green Buildings: 2021 [Laporan]. https://www.usgbc.org/resources/state-green-buildings-2021

Y. Wang, J. Yu, & R. Zhang. (2021). Building Energy Efficiency Optimization Based on Machine Learning and Smart Grid Integration. Energies, 14(19), 6134. https://doi.org/10.3390/en14196134

.

About the Author: Wahyudi Maulana

Seberapa bermanfaat artikel ini?

Klik pada bintang untuk memberi rating!

Rata-rata bintang 4.9 / 5. Jumlah orang yang telah memberi rating: 99

Belum ada voting sejauh ini! Jadilah yang pertama memberi rating pada artikel ini.

13 Comments

  1. ikhsan riyadi 8 November 2024 at 18:22 - Reply

    keren sekali

    • Vani 9 November 2024 at 10:11 - Reply

      Terima kasih bang 😀

  2. Fajar 8 November 2024 at 19:59 - Reply

    Mantap

    • Vani 9 November 2024 at 10:10 - Reply

      Terima kasih pak 😀

      • Ade Fitri 12 November 2024 at 14:34 - Reply

        kerennnn sekaliiiiiiiii🤍

  3. Syarifah Aisyah 9 November 2024 at 10:09 - Reply

    Semangatt ibuu🖤🖤

    • Vani 12 November 2024 at 14:33 - Reply

      Siap semangat juga kaka 🔥

  4. Iir Nikmatul Fathonah 9 November 2024 at 12:56 - Reply

    Keren bgt🔥🔥🔥

    • Vani 12 November 2024 at 14:34 - Reply

      Makasih ibu ❤

  5. Wahyu 9 November 2024 at 16:38 - Reply

    Firee🔥

    • Vani 12 November 2024 at 14:35 - Reply

      Aaaa syiappp bang 🔥🔥🔥

  6. Amanda oktavianti 12 November 2024 at 10:16 - Reply

    wahhh bagus dan keren bngettt ibuuuuu😍👏

  7. Juwairiyah 12 November 2024 at 12:42 - Reply

    Semangat ibu, semoga makin sukses ke depannya

Leave A Comment