Inovasi Hijau Dan Cerdas : Solusi Untuk Masa Depan Pembangunan Berkelanjutan
Ditulis oleh Rafi Anargya Pratama
Menurut laporan yang dikeluarkan oleh World Bank di tahun 2021, pada akhirabad ke 21 suhu bumi akan meningkat sebesar 4 derajat celcius. Dalam rentang waktu tahun 2011 sampai tahun 2020, suhu bumi meningkat ke angka 1,9 derajat celcius. Peningkatan suhu bumi tersebut disebabkan oleh adanya pemanasan global. Pemanasan global sebagian besar dipicu oleh gas-gas emisi karbon yang dilepaskan bisnis industri ke udara yang dikenal dengan eek gas rumah kaca. Isu pemanasan global yang disebabkan emisi gas karbon ini menarik perhatian besar berbagai sektor. Berbagai pihak berusaha untuk menemukan solusi yang dapat diterima oleh setiap kalangan.
Dalam keterkaitannya dengan pembangunan berkelanjutan, inovasi hijau dan cerdas menjadi sangat relevan. Dalam perubahan iklim, penurunan biodiversitas, dan krisis sumber daya, pendekatan inovatif yang mengutamakan keberlanjutan sangat penting. Dalam esai ini akan dibahas tentang definisi inovasi hijau dan cerdas, pentingnya dalam pembangunan berkelanjutan, serta beberapa contoh nyata terhadap pelaksanaannya dalam bidang apapun.
Inovasi hijau mencakup pengembangan produk, proses, atau layanan yang mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan. Inovasi ini melibatkan teknologi ramah lingkungan, penghematan energi, dan pengelolaan sumber daya alam yang efisien. Di sisi lain, Inovasi Cerdas melibatkan penggunaan teknologi digital dan informasi dalam peningkatan efektivitas dan efisiensi di banyak bidang. Penggabungan kedua inovasi tersebut menghasilkan solusi yang tidak hanya ramah lingkungan tetapi juga meningkatkan penghidupan masyarakat.
Pembangunan berkelanjutan telah didefinisikan sebagai “memenuhi kebutuhan masa kini tanpa mengorbankan kemampuan generasi mendatang untuk memenuhi kebutuhan mereka sendiri.” Tujuan pembangunan berkelanjutan di tahun 2030 mencakup 17 tujuan penting, dan yang tercantum dalam butir kesebelasnya adalah “Komunitas dan kota berkelanjutan” yang memiliki makna mewujudkan kota yang inklusif, aman, tangguh, serta berkelanjutan merupakan sebuah isu yang sangat amat penting. Dalam mewujudkan kota yang berkelanjutan, ada lima langkah utama yang harus diambil, yaitu :
1. Perumusan dan pelaksanaan kebijakan yang terpadu
Dalam membuat kebijakan yang efektif, kita perlu melihat lingkup permasalahan menggunakan perspektif jangka panjang dengan memperhitungkan kebutuhan masa kini dan masa depan kota. Perencanaan dan perancangan yang berwawasan lingkungan akan memastikan pembangunan tata ruang berimbang sehingga membuat semua area mendapat layanan infrastruktur yang baik, memiliki akses terhadap pekerjaan, dan mempunyai ruang terbuka hijau (RTH)
2. Strategi peremajaan tranformatif
Hal ini diperlukan untuk mengatasi penurunan kualitas hidup perkotaan. Perencanaan kota memiliki kemampuan besar untuk melakukan perubahan melalui strategi perencanaan jangka panjang serta berkesinambungan pertumbuhan ekonomi hijau, restorasi ruang sosial ramah lingkungan, dan pelestarian lingkungan hidup.
3. Perencanaan dan pengelolaan lingkungan hidup
Hal ini harus menjadi landasan dasar sebuah perencanaan kota dan para pengambil kebijakan. Pemaduan koridor biru dan hijau dan keanekaragaman hayati ke dalam strategi perencanaan tata ruang merupakan dasar pengembangan kota yang tangguh untuk menghadapi perubahan iklim dan risiko-risikonya, serta ancaman bencana alam.
4. Perencanaan kota yang kompak, terpadu, dan terhubung
Perencanaan ini membuat kota lebih produktif, meredam penjalaran perkotaan, memacu penciptaan lapangan kerja, serta memfasilitasi lingkungan sosial yang inklusif. Penyelarasan tata ruang, koordinasi strategi kota, dan intervensi sektoral satuan kerja perangkat daerah sangat dibutuhkan untuk mencapai semua itu. Perencanaan kota yang terpadu jika diimbangi dengan struktur perkotaan yang ekonomis akan menghasilkan pembangunan ekonomi yang berkelanjutan, meningkatkan kualitas hidup warga, dan memperbaiki kualitas lingkungan hidup.
5. Perencanaan partisipatif dan inklusif dengan melibatkan masyarakat dan komunitas
Hal ini membuat perkotaan memiliki kondisi sosial dan budaya yang lebih baik. Warga diajak berdialog secara terbuka, diberikan advokasi secara berkesinambungan, serta diajak berperan aktif dalam penyusunan kebijakan dan strategi pembangunan kota. Dengan menyediakan ruang bagi masyarakat untuk berpartisipasi dalam penyusunan strategi pembangunan kota yang tanggap perubahan iklim, maka akan terjadi peningkatan respons yang membuahkan output target sektor perkotaan akan lebih baik serta lebih cepat tercapai.
inovasi hijau dan cerdas telah menjadi penting untuk mewujudkan hal ini dalam sejumlah cara, termasuk pengurangan emisi karbon teknologi hijau dalam energi terbarukan-misalnya, tenaga surya dan angin-mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil, yang berkontribusi besar terhadap emisi karbon dioksida.
Efisiensi Sumber Daya merupakan Inovasi dalam proses produksi dan konsumsi membantu mengurangi pemborosan sumber daya alam. Misalnya, teknologi cerdas dalam pengelolaan air menghemat persediaan air untuk keperluan pertanian. Peningkatan Kualitas Hidup: Banyak solusi cerdas, seperti transportasi umum berbasis aplikasi, mengurangi kemacetan dan meningkatkan aksesibilitas masyarakat secara umum. Penciptaan Pekerjaan Baru: Inovasi di sektor hijau membuka lapangan kerja baru yang terkait dengan teknologi bersih, penelitian dan pengembangan, dan industri ramah lingkungan. Adapun juga contoh dalam penerapan inovasi hijau dan cerdas, yaitu:
1. Energi Terbarukan
Salah satu contoh yang paling nyata dalam inovasi hijau adalah energi terbarukan. Negara seperti Jerman dan Denmark telah mengintegrasikan sumber energi terbarukan ke dalam jaringan listrik mereka. Dengan memanfaatkan tenaga angin dan matahari, mereka tidak hanya dapat mengurangi emisi karbon tetapi juga menciptakan lapangan kerja baru di sektor energi bersih.
2. Pertanian Yang Berkelanjutan
Di sisi lain, inovasi pintar juga kini banyak mendukung pertanian secara besar-besaran guna mencapai pembangunan yang berkelanjutan. Misalnya, IoT memfasilitasi petani memantau kondisi tanah dan tanaman secara real time guna penggunaan air dan pupuk lebih efisien. Contoh lainnya adalah dengan menggunakan drone terhadap lahan pertanian, yang membantu para petani dalam pengambilan keputusan yang lebih baik.
3. Smart Transportation
Sistem transportasi pintar adalah salah satu cara membangun kota dengan tingkat kemacetan dan polusi udara rendah. Salah satunya adalah aplikasi ride-sharing yang memungkinkan pengguna berbagi kendaraan; itu mengurangi mobil-mobil di jalan raya. Keikutsertaan mobil listrik pun merupakan kondisi penting dalam upaya menuju transportasi bersih.
4. Pengelolaan Limbah
Selain itu, inovasi dalam pengelolaan limbah juga sangat penting. Dengan teknologi daur ulang yang lebih efisien, hanya sedikit dari limbah itu akan berakhir di tempat pembuangan akhir. Contohnya, beberapa kota telah menerapkan sistem pemilahan sampah otomatis, memisahkan limbah organik dan non-organik, sehingga tingkat daur ulang dapat ditingkatkan.
Meskipun manfaat besar inovasi hijau dan pintar, terdapat beberapa tantangan yang harus dihadapi:
1. Biaya Awal: Investasi awal untuk teknologi hijau sering kali tinggi dan menjadi hambatan bagi banyak perusahaan kecil.
2. Kurangnya Kesadaran: Banyak masyarakat masih kurang memahami manfaat dari inovasi hijau dan cerdas, sehingga perlu adanya edukasi yang lebih baik.
3. Regulasi Pemerintah: Kebijakan pemerintah yang tidak mendukung atau terlalu ketat dapat menghambat perkembangan inovasi ini.
4. Keterbatasan Infrastruktur: Di beberapa daerah, infrastruktur yang ada belum memadai untuk mendukung penerapan teknologi cerdas secara efektif.
Inovasi ramah lingkungan dan inovasi cerdas adalah cara untuk memerangi pemanasan global dan berkontribusi terhadap pembangunan berkelanjutan. Meningkatnya suhu bumi akibat emisi gas rumah kaca memerlukan upaya kerja sama untuk mencari solusi efektif di semua sektor. Inovasi ramah lingkungan memainkan peran penting dalam pengembangan produk serta proses yang ramah lingkungan, sedangkan inovasi cerdas melibatkan penggunaan teknologi digital untuk meningkatkan efisiensi dalam pengoperasian atau pemeliharaan produk atau proses yang sudah ada.
Pembangunan berkelanjutan merupakan sebuah pembangunan yang dilaksanakan dengan tujuan memenuhi kebutuhan saat ini tanpa mengorbankan generasi mendatang. Pembangunan yang berkelanjutan dapat dilakukan melalui langkah-langkah strategi seperti penyusunan kebijakan terpadu, perencanaan lingkungan hidup yang baik, serta partisipasi masyarakat. Inovasi tersebut diterapkan dalam penggunaan energi yang terbarukan, pertanian berkelanjutan, sistem transportasi pintar, dan pengelolaan limbah yang efisien.
Masih banyak kendala besar yang harus diatasi: tingginya biaya di muka, ketidaksadaran masyarakat umum, peraturan pemerintah yang tidak memadai, dan kekurangan infrastruktur. Dengan mengatasi permasalahan ini serta memanfaatkan inovasi ramah lingkungan dan cerdas secara baik, maka kota-kota yang lebih berkelanjutan dapat tercipta dan peningkatan kualitas hidup masyarakat yang tinggal di dalamnya dapat dicapai.
DAFTAR PUSTAKA
- Renata, E., Laoli, P., Paranduk, M., Program, P., Akuntansi, U., Kristen, D., Wacana, J., Dr Wahidin, Kunci, K., Karbon, P., Karbon, E., & Iklim, M. (2024). PRESEDEN HIJAU: STRATEGI CERDAS PENERAPAN PAJAK KARBON INDONESIA UNTUK MENGATASI EMISI KARBON. 4(1), 53–65.
- Nirwono Joga. (2017). Gerakan Kota Hijau 2.0: Kota Cerdas Berkelanjutan. Gramedia Pustaka Utama.