Smart Building Di Kawasan Perkotaan: Strategi Desain Bangunan Ramah Lingkungan

Last Updated: 14 November 2024By
📖 ࣪ Banyaknya pembaca: 16

Ditulis oleh: Suka Risma Madu Buana

  Seiring berjalannya waktu isu serius di dunia mengenai masalah perubahan iklim, pemanasan global, hingga kualitas lingkungan hidup menjadi hal yang harus diperhatikan. Dalam buku “Analisis Kesehatan Lingkungan Akibat Pemanasan Global” oleh H.J. Mukono memaparkan dampak pemanasan global dan perubahan iklim terhadap kesehatan lingkungan. H.J. Mukono menyoroti beberapa aspek penting diantaranya, pemanasan global dan perubahan iklim, mitigasi dan adaptasi, kesehatan masyarakat dan bagaimana peran masyarakat (Mukono, 2012). Fenomena isu global ini juga marak terjadi di beberapa belahan dunia. Menjadikan arsitek memiliki peran penting untuk mengatasi dan berkontribusi untuk mendesain smart building yang ramah lingkungan.

Arsitektur hijau dan bangunan cerdas sebagai strategi dan solusi yang signifikan terlebih pada kawasan perkotaan. Dalam buku “Arsitektur Hijau Dalam Inovasi Kota” oleh Arif Kusumawanto dan Zulaikha Budi memaparkan bahwa, arsitektur hijau adalah pendekatan desain yang memprioritaskan penggunaan bahan ramah lingkungan, efisiensi energi dan pengelolaan air (Kusumawanto & Astuti, 2017). Konsep arsitektur hijau mencakup integrasi ruang hijau dan vegetasi dalam desain bangunan untuk meningkatkan kualitas udara dan kesejahteraan penghuni.

Bangunan cerdas atau smart building dalam konteks arsitektur hijau merujuk pada bangunan yang menggunakan teknologi canggih untuk meningkatkan efisiensi energi, kenyamanan, dan keberlanjutan lingkungan. Arsitektur hijau tentu dapat memberikan ruang pada inovasi kota untuk menciptakan kawasan yang baik dan dapat mengakomodasi kebutuhan masyarakat. Signifikansi penerapan desain ramah lingkungan di perkotaan dilakukan guna menanggulangi permasalahan global, berikut diagram strategi pada Gambar 1.

Gambar 1. South Essex Strategic Green and Blue Infrastructure Study | URBAN
sumber : https://i.pinimg.com/564x/59/39/4b/59394b434b2ef5bf51c01c5f66a89fe6.jpg

Desain ramah lingkungan ditinjau dari arsitektur hijau memiliki beberapaa prinsip, yang pertama mengenai penggunaan material yang ramah lingkungan pada bangunan, baik rumah maupun infrastruktur. Berikut hasil analisis material bahan bangunan yang ramah lingkungan pada Gambar 2.

Gambar 2. Material Bahan Bangunan Ramah Lingkungan
Sumber : Analisa Penulis, 2024

Selanjutnya efisiensi energi dan pengelolaan air yang harus diterapkan pada tiap bangunan yang dipaparkan implementasinya pada Gambar 3.

Gambar 3. Contoh implementasi efisiensi energi dan air
sumber : https://i.pinimg.com/564x/ee/55/c0/ee55c0f14aa46845f69587edddf09382.jpg

Ruang hijau dan vegetasi dalam bangunan juga perlu diterapkan, sebagai contoh, hal ini diterapkan pada konsep biophilic desain pada Gambar 4 dan penyajian implementasi konsep pada potongan desain hunian karya Andyrahman pada Gambar 5.

Gambar 4. 6 Principles of Biophilic Design
sumber : https://i.pinimg.com/564x/14/09/20/1409203755f0a203648944986b5ec657.jpg


Gambar 5. Biophilic Office by Andyrahman Architect
sumber : https://i.pinimg.com/564x/57/5f/e5/575fe5b3450edbee437ade34c8ed2e72.jpg

Penerapan desain biophilic pada ruang hunian ditunjukkan dengan membuat penerangan dan ventilasi udara, adanya unsur air serta tumbuhan dalam ruang. Penerapan unsur alam dapat diaplikasikan melalui penggunaan material alam dan replika bentuk-bentuk alam melalui desain, pola ornamen maupun finishing interior. Esensi dari desain biophilic pada bangunan adalah untuk menciptakan ruangan yang didalamnya terjalin interaksi dengan alam yang merupakan kebutuhan dasar manusia.

Implementasi selain desain biophilic juga bisa dilakukan di kawasan perkotaan. Sebagai contoh beberapa proyek dan rancangan bangunan hijau dan cerdas di perkotaan, diantaranya :

  • Jakarta Revitalisasi Kota Tua

Revitalisasi Kota Tua adalah program revitalisasi yang dilakukan oleh pemerintah Jakarta dan pusat di wilayah Kota Tua. Proyek ini dimulai oleh Ali Sadikin pada tahun 1972 dan masih berlangsung hingga saat ini, dan ditargetkan selesai sebagian sebelum Pesta Olahraga Asia 2018.

Gambar 6. Revitalisasi Kota Tua Jakarta
sumber : Revitalisasi Kota Tua Jakarta, Ini 5 Hal Baru yang Bisa Ditemukan Halaman 3 – Kompas.com

  • Solo Merevitalisasi Rumah

Permasalahan permukiman kumuh ini memang menjadi perhatian Pemerintah Kota Solo. Berkat strategi dan kolaborasi bersama warga dan sejumlah instansi swasta seperti Shopee, penataan kawasan permukiman kumuh akan lebih cepat terselesaikan. Terbukti dari tahun 2017 luas kawasan kumuh di Solo tercatat seluas 395,5 hektar menjadi 118 hektar di akhir tahun 2021, atau berkurang sebesar 70 persen. Kampung Semanggi Harmoni Shopee dengan konsep Ruspin (Rumah Unggul Sistem Panel Instan). Tiap rumah memiliki kamar tidur, kamar mandi, dapur dan ruang tamu. (Tempo, 2023)

  • Surabaya Peduli Taman Kota

Taman kota merupakan bagian dari kawasan ruang terbuka hijau (RTH) publik dengan aktivitas yang kompleks di kawasan perkotaan. Taman memiliki peran signifikan di kawasan perkotaan. Taman kota dengan fasilitasnya membutuhkan perawatan berkelanjutan. Semakin indah dan beragam vegetasi serta lengkap fasilitasnya, semakin mahal pula pembiayaannya.

Berdasarkan data Dinas Lingkungan Hidup (DLH), total taman di Kota Surabaya ada sebanyak 949 taman yang terdiri dari taman aktif dan taman pasif. Khusus taman aktif, ada skala kota sebanyak 39 lokasi dan skala permukiman atau RW sebanyak 136 lokasi. Kemudian taman pasif yang rata-rata berada di jalur hijau sebanyak 775 lokasi. Dari 949 taman itu, 169 taman di antaranya menjadi taman bermain anak. Lokasi tersebut tersebar di seluruh Surabaya (Hakim Abdul, 2023). Implementasi revitalisasi taman kota di Surabaya pada Gambar 7.

Gambar 7. Taman di Surabaya
Sumber : 12 Destinasi Taman Kota di Surabaya untuk Akhir Pekan

  • Ibu Kota Nusantara (IKN)

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Satuan Tugas (Satgas) Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur Ibu Kota Nusantara (IKN) memaparkan bahwa pembangunan rumah susun (Rusun) ASN di IKN mengadopsi konsep bangunan hijau dan cerdas. Rusun ASN mengadopsi konsep bangunan cerdas dan hijau mengacu kepada Permen PUPR No. 21 tahun 2021 tentang Penilaian Kinerja Bangunan Gedung Hijau dan Permen PUPR No. 10 tahun 2023 tentang Bangunan Gedung Cerdas (Sriyono, 2023).

Pembangunan Rusun ASN Adopsi Bangunan Hijau dan Cerdas - Koran-Jakarta.com

Gambar 8. IKN
Sumber : https://th.bing.com/th/id/OIP.mlin3ajQOQr1TS8m_tZimwHaEJ?rs=1&pid=ImgDetMain

Dengan mengadopsi bangunan cerdas dan hijau maka pembangunan Rusun ASN menggunakan energi ramah lingkungan dan juga dilengkapi sistem smart building yang dikemas dalam konsep building management system, smart home system dan security system. Dalam proses pembangunan Rusun ASN-Hankam di IKN Nusantara, Kementerian PUPR menerapkan sedikitnya tiga kriteria pelaksanaan pembangunan dengan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) atau Lingkungan, Sosial, dan Tata Kelola (LST) (Sriyono, 2023).

Pembangunan konstruksi rumah dilaksanakan secara paralel dengan penataan lanskap. Penghijauan dan penataan pedestrian bagi pejalan kaki di sekitar lokasi pembangunan juga dilakukan supaya kondisi lingkungan tetap terjaga dan nyaman untuk dihuni. Kementerian PUPR juga memasang panel surya sehingga memaksimalkan pemanfaatan energi listrik di unit hunian. Selain itu selama pembangunan, Kementerian PUPR meminta agar pohon-pohon yang ada tidak ditebang, sekaligus terus melakukan penanaman pohon agar lingkungan tetap hijau dan asri (Sriyono, 2023).

Berdasarkan beberapa teori, konsep dan penerapan nyata yang telah dipaparkan, bangunan ramah lingkungan sebagai bangunan cerdas tentu memiliki berbagai manfaat bagi masyarakat seperti, terciptanya komunitas yang baik, pengurangan beban finansial dengan efisiensi energi, serta menyehatkan dan menyejahterakan masyarakat. Untuk manfaat ekonomi lokal sendiri dapat menciptakan lapangan kerja dalam hal konstruksi, perawatan dan industri material hijau. Selain itu, sebagai daya tarik investasi dan penghematan biaya operasional. Bangunan hijau dan cerdas memiliki kontribusi terhadap pelestarian lingkungan diantaranya dalam hal pengelolaan limbah, daur ulang, dan pengurangan emisi karbon terlebih di kawasan perkotaan. Pada kawasan perkotaan, untuk mewujudkan desain bangunan hijau dengan bangunan cerdas terdapat rekomendasi dari konsep smarth city in a box

Gambar 10. Smart City in a Box
sumber : https://i.pinimg.com/564x/8a/a4/42/8aa4425732169afaf6d6467924d34154.jpg

Ada beberapa hal yang diperhatikan dan menjadi rekomendasi penerapan desain ramah lingkungan dengan bangunan cerdas dari hasil analisis, diantaranya menggunakan material ramah lingkungan, efisiensi air, energi terbarukan, teknologi pintar, mobilitas berkelanjutan, efisiensi energi, ruang hijau dan vegetasi atau implementasi biophilic desain serta perlu adanya kesadaran dan edukasi mengenai lingkungan. Berikut konsep diagram rekomendasi penerapan desain ramah lingkungan pada Gambar 9.

Bangunan hijau dan cerdas menawarkan solusi berkelanjutan dan efisien untuk tantangan lingkungan dan sosial yang dihadapi kota-kota modern. Dengan memanfaatkan teknologi canggih dan prinsip arsitektur hijau, kita dapat menciptakan lingkungan perkotaan yang lebih sehat, nyaman, dan ramah lingkungan. Dengan didasarkan beberapa hal, seperti manfaat, tantangan dan solusi, serta peluang masa depan pada inovasi teknologi serta kolaborasi dan kebijakan dari masyarakat dan pemerintah. Secara utuh, strategi bangunan hijau dengan desain ramah lingkungan untuk bangunan cerdas di kawasan perkotaan memiliki masa depan yang menjanjikan dan berpeluang baik untuk menciptakan kota yang lebih berkelanjutan, efisien, dan nyaman bagi generasi mendatang.

Gambar 9. Rekomendasi Penerapan Desain Ramah Lingkungan
Sumber : Analisa Penulis, 2024

DAFTAR PUSTAKA

Hakim Abdul. (2023). Taman dan upaya mewujudkan kota berkelanjutan di Surabaya. Antara. https://www.antaranews.com/berita/3780981/taman-dan-upaya-mewujudkan-kota-berkelanjutan-di-surabaya

Kusumawanto, A., & Astuti, Z. B. (2017). Arsitektur hijau dalam inovasi kota. Gadjah Mada University Press.

Mukono, H. J. (2012). Analisis Kesehatan Lingkungan Akibat Pemanasan Global. Airlangga University Press. https://books.google.co.id/books?hl=id&lr=&id=TabIDwAAQBAJ&oi=fnd&pg=PR5&dq=isu+serius+di+dunia+mengenai+masalah+perubahan+iklim,+pemanasan+global,+hingga+kualitas+lingkungan+hidup+&ots=0e4MPL527-&sig=ZCx2rsu8HDhfHNfjmeF_y3imvvo&redir_esc=y#v=onepage&q&f=false

Sriyono. (2023, December). Pembangunan Rusun ASN Adopsi Bangunan Hijau dan Cerdas. Koran Jakarta. https://koran-jakarta.com/pembangunan-rusun-asn-adopsi-bangunan-hijau-dan-cerdas

Tempo. (2023). Pemkot Solo dan Shopee Revitalisasi 136 Rumah di Kawasan Kumuh Semanggi. https://www.tempo.co/iklan/pemkot-solo-dan-shopee-revitalisasi-136-rumah-di-kawasan-kumuh-semanggi-221261

 .

.

.

About the Author: Johan Purwanto

Seberapa bermanfaat artikel ini?

Klik pada bintang untuk memberi rating!

Rata-rata bintang 0 / 5. Jumlah orang yang telah memberi rating: 0

Belum ada voting sejauh ini! Jadilah yang pertama memberi rating pada artikel ini.

Leave A Comment