Meningkatkan Kualitas Oksigen Rumahan Dengan Budaya Penghijauan Tanaman Sansivera
Ditulis oleh Nisrina Taqillah
Pendahuluan
Kualitas uadara di Indonesia menurun dalam bebarapa dekade terakhir, terutama dikota-kota besar. Menurut laporan IQAir 2021, Indonesia berada di peringkat ke-17 sebagai negara dengan tingkat polusi udara tertinggi di dunia. Polusi udara dapat mengurangi kadar oksigen dalam tubuh manusia dan mengganggu kemampuan darah untuk membawa oksigen keseluruh tubuh. Hal ini disebabkan oleh zat-zat berbahaya yang tercampur dengan oksigen yang dihirup, seperti karbon monoksida atau CO. dikarenakan udara yang buruk akibat polusi memiliki dampak langsung terhadap kualitas oksigen yang kita hirup. Maka penulis memebrikan solusi untuk meningkatkan kualitas oksigen dengan cara budaya penghijauan tanaman sansivera terutama di kawasan perkotaan untuk memastikan ketersediaan oksigen yang cukup bagi kesehatan manusia. Penghijauan dapat dilakukan dimana saja terutma di sekitar rumah, hal ini adalah salah satu upaya pengelolaan lingkungan hidup yang bisa dilakukan oleh keluarga. Bila kegiatan tersebut dilakukan oleh setiap keluarga, maka salah satu kebutuhan lingkungan untuk pemenuhan kebutuhan oksigen, dapat difasilitasi dan dipenuhi bersama.
Pembahasan
Tanaman berperan penting dalam penyaringan udara. Melalui proses fotosintesis, tanaman mengambil karbon dioksida dan menghasilkan oksigen. Tanaman ini juga berfungsi sebagai penyaring udara alami. Sansivera dapat menyerap berbagai polutan berbahaya seperti formaldehid, benzena, dan xylene yang sering ditemukan dalam bahan bangunan seperti dan produk pembersih rumah tangga. Dengan mengurangi konsentrasi polutan ini, kualitas udara di dalam rumah menjadi lebih baik dan lebih aman untuk dihuni dan sansevieria dapat membantu menciptakan lingkungan yang lebih sehat bagi penghuninya. Menurut Sulistiana (Jurnal Matematika, Sains, dan teknologi, 14 (2), 2013: 108) Lidah mertua dapat menjadi tanaman hias di dalam maupun di luar atau pekarangan rumah yang berfungsi sebagai tanaman penyerap polutan termasuk polusi radiasi dan bau, serta dapat berfungsu sebagai obat diabetes dan ambeien. Selain itu Rosawanti (Jurnal Daun, 3 (2), 2016: 90-91) menyebutkan juga manfaat dari tanaman lidah mertua adalah mampu menjaga lingkungan dan kesehatan karena dapat menyerap uunsur polutan berbahaya yang terdapat di udara. Pernyataan tersebut bersumber bahwa tanaman lidah mertua ini memiliki kemampuan penurunan konsentrasi gas karbon monoksida, dan juga mengandung senyawa saponin, fenol, dan flavonoid yang berfungsi sebagai antimikroba. Jaswiah (Cimica et Natura Acta, 4 (2), 2016: 91) menambahkan pernyataan bahwa tanaman lidah mertua dapat mengurangi polusi udara yang ditempatkan pada ruang terbuka atau udara bebas dengan padatnya polusi udara. Manfaat Lidah mertua menurut Rosha (Jurnal Ilmiah Mahasiswa, 3 (1), 2013: 5) selain mempunyai keindahan yaitu apabila ditempatkan dalam ruangan mempunyai kemampuan menyerap gas polutan (gas udara berbahaya), menyaring kotoran, mengubah bau atau gas menjadi udara bersih sehingga baik untuk kesehatan. menjadikan udara dalam ruangan menjadi lebih bersih, mampu membunuh bakteri, dan mengurangi debu. Bahkan sebagai manfaat lain untuk kesehatan adalah mampu menyehatkan dan menyegarkan mata serta mengurangi stres. Sansevieria atau yang lebih dikenal dengan nama lidah mertua, adalah tanaman yang sangat cocok untuk dijadikan dekorasi sebuah ruangan. Salah satu keunggulan utama tanaman ini adalah kemampuannya dalam melakukan fotosintesis pada malam hari. Berbeda dengan kebanyakan tanaman yang melakukan fotosintesis hanya di siang hari. Selain itu keunggulan yang sangat penting dari tanaman sansevieria adalah mampu mengubah karbon dioksida menjadi oksigen saat malam hari. Hal ini menjadikan beberapa orang memilih untuk meletakkan tanaman ini di dalam rumah, terutama di ruang tidur. Selain itu, Sansevieria dikenal sebagai tanaman yang mudah perawatannya. Ia dapat tumbuh baik dalam berbagai kondisi cahaya, dari cahaya terang hingga cahaya redup. Tanaman ini juga tidak memerlukan penyiraman yang sering, sehingga cocok bagi mereka yang memiliki kesibukan tinggi. Dengan kemampuannya untuk bertahan dalam kondisi yang kurang ideal, Sansevieria menjadi pilihan yang tepat untuk penghijauan di dalam rumah. Menerapkan budaya penghijauan dengan menanam Sansevieria dapat dilakukan dengan beberapa langkah sederhana. Pertama, pemilihan lokasi penanaman sangat penting. Sansevieria dapat ditempatkan di berbagai sudut rumah, baik di ruang tamu, ruang tidur, maupun di area kerja. Mengatur jumlah dan penempatan tanaman juga penting agar tampak harmonis dan tidak mengganggu aktivitas sehari-hari. Yang kedua, pemilihan pot yang sesuai juga berperan dalam keberhasilan penanaman. Pot dengan ukuran yang tepat dan dilengkapi dengan lubang drainase akan membantu menjaga kelembapan tanah tanpa membuat akar tanaman menjadi busuk. Selain itu, penggunaan tanah yang kaya nutrisi akan mendukung pertumbuhan tanaman. Selanjutnya yang ketiga, pendidikan dan kesadaran tentang manfaat tanaman ini perlu disebarkan. Keluarga dan teman-teman dapat diajak untuk bersama-sama menanam dan merawat tanaman Sansevieria. Hal ini tidak hanya meningkatkan keterlibatan sosial, tetapi juga memperkuat rasa memiliki terhadap lingkungan rumah. Tanaman sansivera tidak hanya meningkatkan kualitas udara, dengan adanya keberadaan tanaman di dalam rumah juga memberikan manfaat kesehatan dan psikologis. hampir semua penelitian menunjukkan bahwa keberadaan tanaman dapat mengurangi tingkat stres, meningkatkan konsentrasi, dan menciptakan suasana yang lebih menenangkan. Mengadopsi budaya penghijauan dengan menanam tanaman seperti Sansivera tidak hanya bermanfaat bagi individu tetapi juga memberikan dampak positif bagi masyarakat luas dan lingkungan sekitar. Dengan menanam tanaman di rumah, individu akan lebih sadar akan pentingnya menjaga lingkungan hidup. Kesadaran ini dapat mendorong tindakan lebih lanjut untuk mengurangi polusi dan melestarikan alam. Setiap individu yang menanam tanaman berkontribusi pada pengurangan polusi udara secara keseluruhan. Semakin banyak orang yang menerapkan penghijauan di rumah mereka, semakin besar dampak positif terhadap kualitas udara di lingkungan sekitar. Budaya penghijauan juga mendukung keanekaragaman hayati dengan menciptakan habitat bagi berbagai spesies serangga dan burung kecil. Tanaman hias seperti Sansivera dapat menarik serangga pollinator seperti kupu-kupu dan lebah ke area perkotaan.
Kesimpulan
Dalam lingkungan yang serba cepat dan penuh tekanan, kehadiran Sansevieria dapat menjadi oasis (daerah subur atau hijau yang berada di tengah gurun dan memiliki sumber air) yang memberikan ketenangan dan kenyamanan. Selain itu, merawat tanaman juga dapat menjadi aktivitas yang terapeutik. Kegiatan berkebun dapat meningkatkan kesehatan mental dengan memberikan rasa pencapaian dan kepuasan. Melihat tanaman tumbuh dan berkembang menjadi salah satu bentuk penghargaan atas usaha yang dilakukan, sehingga dapat meningkatkan mood dan mengurangi kecemasan. Meningkatkan kualitas oksigen di dalam rumah melalui budaya penghijauan dengan tanaman Sansevieria adalah langkah yang mudah dan efektif. Tanaman ini tidak hanya memberikan manfaat kesehatan, tetapi juga mempercantik ruang dan meningkatkan kualitas hidup penghuninya. Dengan merawat Sansevieria, kita tidak hanya menciptakan lingkungan yang lebih sehat, tetapi juga menanamkan nilai-nilai positif terkait keberlanjutan dan kepedulian terhadap lingkungan. Oleh karena itu, mari kita mulai menghijaukan rumah kita dengan Sansevieria dan nikmati manfaatnya bagi kesehatan dan kenyamanan kita sehari-hari.
DAFTAR PUSTAKA
Humas sekertariat cabinet republik indonesia, Peningkatan Polusi Udara di Indonesia: Perspektif Ekonomi Berdasarkan Teori Freakonomics, Dipublikasikan pada 14 September 2023, diakses pada 4 november 2024, https://setkab.go.id/peningkatan-polusi-udara-di-indonesia-perspektif-ekonomi-berdasarkan-teori-freakonomics/
Lutfi Syauki Faznur, Dirgantara Wicaksono, Risa Anjani, Inovasi Tanaman Sansevieria (Lidah Mertua) sebagai Sirkulasi Udara Alami di Lingkungan Kampung Bulak Cinangka, Seminar Nasional Pengabdian Masyarakat LPPM UMJ, hal.3-4, https://jurnal.umj.ac.id/index.php/semnaskat/article/download/8858/5205 .