Implementasi Vertical Tower untuk Tanaman Sirih Gading di Trotoar Hijau

Last Updated: 14 November 2024By
📖 ࣪ Banyaknya pembaca: 20

Ditulis oleh Muhammad Aghis Asyakandari

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Kota merupakan pusat permukiman yang sekaligus menjadi tempat pertemuan berbagai aktivitas, baik itu ekonomi, sosial, maupun budaya. Sebagai kawasan dengan konsentrasi tinggi penduduk dan kegiatan, kota memainkan peran yang sangat penting dalam kehidupan masyarakat. Kota-kota menampung lebih dari 50% populasi dunia dan memainkan peran penting dalam kegiatan ekonomi suatu negara. Konsentrasi tinggi kegiatan ekonomi serta distribusi penduduk di wilayah perkotaan memberikan dampak signifikan terhadap lingkungan (Balaban, et al., 2017). Aspek lingkungan juga perlu diperhatikan untuk mendukung kelancaran aktivitas ekonomi dan sosial di kota. Salah satu inovasi di bidang ini adalah trotoar hijau, yang dirancang untuk memberikan kenyamanan bagi pejalan kaki dengan menyediakan udara segar dan menciptakan suasana yang lebih teduh. Trotoar hijau adalah jalan yang dilengkapi dengan tanaman dan dirancang untuk memberikan kenyamanan bagi pejalan kaki dengan menciptakan suasana sejuk, bersih, dan ramah lingkungan.

Namun, saat ini penerapan trotoar hijau di Indonesia saat ini masih terbatas dan cenderung monoton, dengan dominasi pohon yang kurang bervariasi jenisnya. Meskipun beberapa kota besar, seperti Jakarta, mulai mengimplementasikan konsep ini, tantangan utama yang dihadapi adalah terbatasnya ruang dan minimnya keberagaman tanaman yang ditanam. Hal ini mengakibatkan trotoar hijau sering kali tidak mampu menciptakan suasana yang sejuk dan rindang, karena masih banyak ruang kosong yang dibiarkan (Tirto, 2024; Riau, 2023). Selain itu, keberagaman tanaman yang digunakan juga masih terbatas, sehingga suasana trotoar cenderung kering dan tandus. Meskipun potensi trotoar hijau untuk meningkatkan kualitas lingkungan perkotaan sangat besar, penerapannya masih terkendala oleh faktor-faktor seperti kurangnya kesadaran masyarakat dan keterbatasan sumber daya dalam pengelolaannya.

Maka dari itu, untuk mengoptimalkan penerapan trotoar hijau, perlu ada inovasi dalam pengisian ruang kosong dengan keberagaman jenis tanaman serta penambahan elemen estetika yang memperindah suasana trotoar. Hal ini akan membuat trotoar tidak hanya berfungsi sebagai jalur pejalan kaki, tetapi juga sebagai taman yang indah dan penuh nilai estetika. Namun, tantangan yang sering dihadapi adalah harga tanaman yang mahal, serta tanaman yang tidak kuat dalam menghadapi kondisi panas ekstrem atau perawatan yang sulit. Oleh karena itu, perlu dipilih tanaman yang murah, tahan terhadap suhu panas, dan mudah dalam perawatannya. Tanaman sirih gading, misalnya, memiliki daya tahan yang baik terhadap cuaca panas dan membutuhkan perawatan minimal, sehingga lebih cocok untuk diterapkan dalam kondisi perkotaan yang ekstrem. Salah satu solusi yang dapat diimplementasikan adalah penggunaan tower vertikal untuk tanaman sirih gading, yang memaksimalkan pemanfaatan ruang vertikal sekaligus menambah keanekaragaman tanaman di trotoar hijau. Pendekatan ini dapat meningkatkan daya tarik visual trotoar, dan juga membantu menciptakan suasana yang lebih sejuk dan asri..

Implementasi Vertical Tower untuk Tanaman Sirih Gading di Trotoar Hijau

Trotoar hijau menurut Believe Earth adalah jalur pejalan kaki yang lebarnya paling sedikit dua meter, yang sebagian atau seluruh permukaan tanahnya tertutup oleh tanaman. Implementasi penggunaan vertical tower untuk tanaman sirih gading di trotoar hijau dapat dilakukan dengan memanfaatkan pot vertikal berbentuk menara. Pot ini memiliki keunggulan dalam menyimpan massa air, serta penggunaan media tanam cocopeat yang mampu menahan kelembaban lebih lama, sehingga kebutuhan penyiraman menjadi lebih jarang. Selain itu, cocopeat juga dikenal ringan dan mudah dikelola, sehingga cocok untuk lingkungan perkotaan yang sering kali dibatasi oleh keterbatasan ruang. Penggunaan pupuk organik sebagai pendukung pertumbuhan tanaman juga menjadi pilihan yang baik, karena selain ramah lingkungan, pupuk organik dapat memperkaya kualitas tanah secara alami. Dengan demikian, vertical tower ini tidak hanya memberikan manfaat dalam hal estetika, tetapi juga berkontribusi pada keberlanjutan lingkungan di trotoar hijau.

.

Gambar : Implementasi Vertical Tower dengan Tanaman Sirih Gading Trotoar Hijau.

Untuk penempatannya, vertical tower dapat diletakkan di area trotoar yang memiliki ruang kosong, terutama di sekitar pohon-pohon yang jaraknya cukup jauh satu sama lain. Area kosong ini sering kali tidak dimanfaatkan dengan optimal, sehingga menempatkan tanaman sirih gading dalam pot vertikal bisa menjadi solusi yang tepat untuk meningkatkan kualitas lingkungan. Selain memperindah tampilan trotoar, penempatan tanaman di ruang kosong ini juga memberikan manfaat tambahan, seperti membantu penyerapan air hujan dan mengurangi polusi udara. Penempatan tanaman di ruang kosong ini akan menciptakan trotoar hijau yang lebih bervariasi dan mengurangi kesan monoton yang sering terlihat pada trotoar perkotaan. Tanaman sirih gading, dengan kemampuannya untuk merambat dan tumbuh dengan baik dalam kondisi yang terbatas, dapat menambah dimensi vertikal yang indah pada trotoar tanpa memakan banyak ruang horizontal. Selain itu, penggunaan vertical tower memungkinkan lebih banyak tanaman ditanam dalam area yang terbatas, sehingga meningkatkan keberagaman tanaman dan menciptakan suasana yang lebih sejuk dan rindang di trotoar.

Penggunaan vertical tower untuk tanaman sirih gading di trotoar hijau memberikan berbagai manfaat yang signifikan. Selain membantu memanfaatkan ruang vertikal secara efisien, vertical tower ini juga mendukung pertumbuhan tanaman yang dapat menyaring polusi udara dan menambah keasrian kota. Tanaman sirih gading, yang tahan terhadap panas dan minim perawatan, memungkinkan keberlanjutan ruang hijau di area perkotaan yang padat. Selain itu, vertical tower turut memperbaiki lingkungan sekitar, menciptakan suasana yang lebih sejuk, dan memberikan kenyamanan bagi pejalan kaki, serta meningkatkan kualitas hidup masyarakat perkotaan. Dengan demikian, penerapan vertical tower ini tidak hanya memberikan nilai estetika, tetapi juga membantu menciptakan ruang publik yang lebih hijau, nyaman, dan ramah lingkungan..

PENUTUP

Kesimpulan

Implementasi trotoar hijau dengan penggunaan vertical tower untuk tanaman sirih gading merupakan solusi inovatif dalam mengatasi keterbatasan ruang hijau di perkotaan. Vertical tower memanfaatkan ruang vertikal untuk menambah keberagaman tanaman, mengurangi kesan monoton, dan menciptakan lingkungan yang lebih sejuk dan asri. Tanaman sirih gading adalah tanaman yang tahan terhadap suhu panas dan hanya membutuhkan perawatan minimal, sehingga cocok untuk diterapkan di trotoar hijau perkotaan. Selain manfaat ekologis, pendekatan ini juga memperindah tampilan trotoar, meningkatkan kualitas udara, dan mendukung keberlanjutan lingkungan di tengah urbanisasi yang pesat..

Saran

Semakin masifnya perkembangan teknologi di Indonesia, maka berbagai pihak, khususnya pemerintah, diharapkan senantiasa menjalin sinergitas dengan pihak swasta dan masyarakat untuk mengimplementasikan solusi ramah lingkungan. Apabila sinergitas dan keseriusan pemerintah dengan pihak terkait dilakukan, maka kemajuan dalam menciptakan ruang hijau yang lebih efisien dan berkelanjutan akan terwujud. Pemerintah juga perlu meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya keberagaman tanaman di trotoar hijau untuk menciptakan kota yang lebih nyaman dan ramah lingkungan

DAFTAR PUSTAKA

Liu, T., Chen, L., Yang, M., Sandanayake, M., Miao, P., Shi, Y., & Yap, P.-S. (2022). Sustainability considerations of green buildings: A detailed overview on current advancements and future considerations. Sustainability, 14(1), 1-3. https://doi.org/10.3390/su142114393

Balaban, O., & Puppim de Oliveira, J. A. (2016). Sustainable buildings for healthier cities: Assessing the co-benefits of green buildings in Japan. Journal of Cleaner Production, 163, 568-570. https://doi.org/10.1016/j.jclepro.2016.01.035

Damaledo, Y. D. (2018, Maret 9). Penataan Trotoar Sudirman-Thamrin: Sudah 110 pohon direlokasi. tirto.id. https://tirto.id/penataan-trotoar-sudirman-thamrin-sudah-110-pohon-direlokasi-cFUL

About the Author: Wahyudi Maulana

Seberapa bermanfaat artikel ini?

Klik pada bintang untuk memberi rating!

Rata-rata bintang 5 / 5. Jumlah orang yang telah memberi rating: 1

Belum ada voting sejauh ini! Jadilah yang pertama memberi rating pada artikel ini.

Leave A Comment