A glass building with trees

Description automatically generated with medium confidence

Inovasi untuk Akselerasi Pengembangan Bangunan Hijau dan Cerdas: Teknologi Terbaru dalam Bangunan Cerdas untuk Mengurangi Konsumsi Energi

Last Updated: 8 November 2024By
📖 ࣪ Banyaknya pembaca: 18

Ditulis oleh: Putri Srimalemta Nainggolan

I.PENDAHULUAN

Peningkatan jumlah penduduk dan urbanisasi yang pesat di berbagai belahan dunia menuntut kita untuk merancang dan membangun lingkungan yang tidak hanya efisien dalam penggunaan sumber daya, tetapi juga ramah lingkungan dan berkelanjutan. Salah satu solusinya adalah dengan mengembangkan bangunan hijau dan cerdas. Bangunan hijau adalah bangunan yang dirancang untuk mengoptimalkan penggunaan energi, mengurangi dampak lingkungan, dan meningkatkan kenyamanan penghuninya. Sementara itu, bangunan cerdas menggunakan teknologi modern untuk memaksimalkan efisiensi operasional dan manajerial, salah satunya dalam hal penghematan energi.

Bangunan cerdas yang terintegrasi dengan teknologi terbaru menawarkan potensi besar untuk mengurangi konsumsi energi, salah satu tantangan utama dalam pembangunan perkotaan saat ini. Dalam esai ini, akan dibahas mengenai berbagai inovasi teknologi terbaru dalam bangunan cerdas yang dapat berkontribusi pada pengurangan konsumsi energi dan mempercepat pengembangan bangunan hijau.

II.PEMBAHASAN

1.Konsep Bangunan Hijau dan Cerdas

Bangunan hijau atau green building didefinisikan sebagai bangunan yang menerapkan prinsip-prinsip keberlanjutan, mengutamakan efisiensi energi, pengelolaan air yang baik, penggunaan material ramah lingkungan, dan penciptaan lingkungan yang sehat bagi penghuninya. Tujuan utama dari bangunan hijau adalah untuk mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan, terutama dalam hal pengurangan emisi karbon, penggunaan energi yang efisien, serta pengelolaan limbah yang lebih baik.

Sementara itu, bangunan cerdas atau smart building menggunakan teknologi informasi dan sistem otomatis untuk mengoptimalkan pengelolaan sumber daya, seperti energi dan air, serta meningkatkan kenyamanan penghuni. Teknologi yang digunakan dalam bangunan cerdas meliputi Internet of Things (IoT), sensor cerdas, sistem kontrol otomatis, serta kecerdasan buatan (AI) untuk meningkatkan efisiensi dalam operasional bangunan.

2.Inovasi Teknologi Terbaru dalam Bangunan Cerdas

Penerapan teknologi terbaru dalam desain dan pengelolaan bangunan cerdas dapat memaksimalkan efisiensi energi dan mengurangi konsumsi energi secara signifikan. Beberapa inovasi utama dalam teknologi bangunan cerdas yang dapat berkontribusi pada pengurangan konsumsi energi antara lain adalah:

a.Sistem Otomatisasi Bangunan (Building Automation System – BAS)

Sistem otomatisasi bangunan adalah teknologi yang mengintegrasikan berbagai sistem dalam bangunan, seperti HVAC (Heating, Ventilation, and Air Conditioning), pencahayaan, dan keamanan, untuk meningkatkan efisiensi energi dan kenyamanan penghuni. Sistem ini mengatur suhu dan pencahayaan di dalam bangunan berdasarkan data dari sensor yang dipasang, sehingga penggunaan energi dapat disesuaikan dengan kebutuhan.

Salah satu contoh penerapan BAS adalah pengaturan suhu otomatis berdasarkan jumlah penghuni dan waktu penggunaan ruangan. Dengan demikian, energi yang digunakan untuk pemanasan atau pendinginan ruangan dapat dihemat dengan mengurangi atau mematikan sistem HVAC pada waktu yang tidak diperlukan.

b.Energi Terbarukan dan Penyimpanan Energi

Pemanfaatan sumber energi terbarukan, seperti energi surya, semakin berkembang dalam desain bangunan hijau. Instalasi panel surya di atap bangunan memungkinkan bangunan untuk menghasilkan listrik sendiri, yang tidak hanya mengurangi ketergantungan pada jaringan listrik konvensional tetapi juga mengurangi emisi gas rumah kaca. Selain itu, penggunaan sistem penyimpanan energi (energy storage systems), seperti baterai pintar, memungkinkan bangunan menyimpan energi yang dihasilkan selama siang hari untuk digunakan pada malam hari, mengurangi pemborosan energi.

Beberapa bangunan cerdas sudah dilengkapi dengan panel surya yang terintegrasi dengan sistem penyimpanan energi. Hal ini memungkinkan bangunan untuk menjadi lebih mandiri secara energi dan mengurangi ketergantungan pada sumber energi eksternal yang mungkin lebih mahal dan tidak ramah lingkungan.

c.Material Bangunan yang Ramah Lingkungan dan Efisien Energi

Inovasi dalam penggunaan material bangunan juga berperan penting dalam mengurangi konsumsi energi. Material seperti kaca berlapis ganda (double-glazed windows), dinding berinsulasi tinggi, dan bahan bangunan yang mampu mengatur suhu ruangan secara alami dapat mengurangi kebutuhan pemanasan dan pendinginan buatan. Dengan menggunakan material yang memiliki insulasi termal yang baik, panas dari luar tidak akan mudah masuk ke dalam bangunan, dan udara dingin dari dalam bangunan tidak mudah keluar, sehingga pengaturan suhu menjadi lebih efisien.

Penggunaan material bangunan yang efisien energi tidak hanya mengurangi konsumsi energi, tetapi juga meningkatkan kualitas udara di dalam ruangan, yang dapat meningkatkan kesehatan penghuni bangunan.

d.Internet of Things (IoT) dan Sensor Cerdas

Internet of Things (IoT) adalah teknologi yang memungkinkan perangkat dalam bangunan berkomunikasi satu sama lain melalui jaringan internet. Dalam bangunan cerdas, IoT digunakan untuk memantau dan mengelola berbagai aspek operasional bangunan, termasuk penggunaan energi. Sensor cerdas yang terpasang di berbagai titik bangunan dapat mendeteksi perubahan suhu, kelembapan, dan bahkan jumlah penghuni di setiap ruangan.

Data yang diperoleh dari sensor ini kemudian dianalisis menggunakan algoritma cerdas untuk mengoptimalkan penggunaan energi. Misalnya, jika sensor mendeteksi bahwa sebuah ruangan kosong, sistem pencahayaan dan pendinginan akan dimatikan atau disesuaikan secara otomatis untuk menghemat energi. IoT memungkinkan bangunan untuk “belajar” dari pola penggunaan energi dan menyesuaikan pengoperasiannya dengan lebih efisien.

e.Sistem Pencahayaan Cerdas

Sistem pencahayaan cerdas yang menggunakan sensor gerak dan teknologi kontrol otomatis berbasis waktu dapat mengurangi konsumsi energi. Lampu hanya akan menyala ketika ada aktivitas di ruangan dan dimatikan secara otomatis saat tidak ada penghuni. Selain itu, pencahayaan juga dapat disesuaikan dengan tingkat pencahayaan alami yang masuk ke dalam bangunan, sehingga lampu hanya menyala ketika dibutuhkan.

Penerapan lampu LED yang efisien energi di bangunan cerdas juga berkontribusi besar dalam pengurangan konsumsi energi. Lampu LED mengkonsumsi daya yang jauh lebih rendah dibandingkan dengan lampu konvensional, dan memiliki umur pakai yang lebih panjang, yang mengurangi kebutuhan untuk mengganti lampu secara sering.

f.Sistem HVAC Pintar dengan Kecerdasan Buatan (AI)

Sistem HVAC yang dilengkapi dengan kecerdasan buatan (AI) dapat mempelajari pola penggunaan energi dan perilaku penghuni secara otomatis. Berdasarkan data yang diterima dari sensor suhu dan kelembapan, serta informasi eksternal seperti kondisi cuaca, sistem HVAC dapat menyesuaikan pengaturan suhu dan aliran udara dengan lebih cerdas dan efisien.

Sistem ini tidak hanya menyesuaikan suhu di dalam ruangan tetapi juga mengoptimalkan aliran udara untuk memastikan kenyamanan penghuni. Dengan kemampuan untuk menganalisis data secara real-time, AI dapat mengurangi konsumsi energi yang tidak perlu, sekaligus menjaga kenyamanan penghuni.

3.Dampak Teknologi Cerdas dalam Pengurangan Konsumsi Energi

Penerapan teknologi cerdas di bangunan dapat menghasilkan penghematan energi yang signifikan. Menurut International Energy Agency (IEA), teknologi pintar di bangunan dapat mengurangi konsumsi energi hingga 10-15% pada tahun 2040. Selain itu, pengurangan konsumsi energi ini juga berkontribusi pada pengurangan emisi karbon yang dihasilkan oleh sektor bangunan, yang merupakan salah satu penyumbang terbesar emisi gas rumah kaca.

Teknologi bangunan cerdas tidak hanya menguntungkan dari segi efisiensi energi, tetapi juga meningkatkan kenyamanan penghuni dengan menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan responsif terhadap kebutuhan mereka. Oleh karena itu, investasi dalam teknologi ini bukan hanya memberikan manfaat ekonomis melalui penghematan biaya energi, tetapi juga mendukung upaya global untuk mengatasi perubahan iklim..

III.PENUTUP

      Inovasi dalam teknologi bangunan cerdas memberikan solusi nyata untuk pengurangan konsumsi energi dan pengembangan bangunan hijau yang berkelanjutan. Sistem otomatisasi bangunan, energi terbarukan, material ramah lingkungan, IoT, sensor pintar, dan AI memainkan peran penting dalam menciptakan bangunan yang efisien dan ramah lingkungan. Dengan penerapan teknologi ini, konsumsi energi dapat dikurangi secara signifikan, sekaligus meningkatkan kenyamanan dan kesehatan penghuni. Oleh karena itu, pengembangan lebih lanjut dalam bidang teknologi bangunan cerdas sangat penting untuk mendukung pencapaian tujuan keberlanjutan global dan mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan.

.

DAFTAR PUSTAKA

United Nations. (2018). World Urbanization Prospects: The 2018 Revision. United Nations Population Division.

IEA (International Energy Agency). (2020). Energy Efficiency 2020. International Energy Agency.

Yang, Z., & Li, Y. (2019). Smart Buildings: A Review of Technologies and Applications. Energy Procedia, 158, 3386-3391.

D’Agostino, D., & Guglielmi, A. (2020). The Role of Building Automation Systems in Smart Buildings. Energy and Buildings, 206, 109619.

About the Author: Johan Purwanto

Seberapa bermanfaat artikel ini?

Klik pada bintang untuk memberi rating!

Rata-rata bintang 0 / 5. Jumlah orang yang telah memberi rating: 0

Belum ada voting sejauh ini! Jadilah yang pertama memberi rating pada artikel ini.

Leave A Comment