bangunan cerdas

Bangunan Hijau dan Bangunan Cerdas

📖 ࣪ Banyaknya pembaca: 78

Ditulis oleh Roma Yuli Sinaga.

PENDAHULUAN

Di era modern yang semakin berkembang, konsep smart building atau bangunan pintar semakin mendapatkan perhatian. Hal ini tidak terlepas dari kebutuhan untuk meningkatkan efisiensi energi, kenyamanan, serta keamanan dalam bangunan. Smart building merujuk pada bangunan yang memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk mengelola berbagai aspek, seperti pencahayaan, sistem pendingin udara, keamanan, hingga pengelolaan energi secara keseluruhan. Dengan menerapkan sensor, perangkat IoT (Internet of Things), dan sistem otomatisasi yang terintegrasi, bangunan pintar dapat mengoptimalkan penggunaan sumber daya, sehingga mampu berkontribusi pada pembangunan yang berkelanjutan.

Transformasi ini tidak hanya mengubah cara bangunan beroperasi tetapi juga meningkatkan kualitas hidup penghuninya. Bangunan pintar mampu merespon kebutuhan pengguna secara real-time, menyesuaikan lingkungan dengan preferensi individu, dan meminimalkan dampak terhadap lingkungan. Dalam jangka panjang, smart building diharapkan dapat menjadi solusi untuk menghadapi tantangan urbanisasi dan kebutuhan energi yang terus meningkat.

Saat ini penerapan konsep smart building yang berbasis ramah lingkungan telah banyak diterapkan di Indonesia, salah satunya adalah pada pembangunan ibu kota baru yaitu IKN (Ibu Kota Nusantara) di Kalimantan Timur. Namun, penerapannya masih menghadapi beberapa tantangan, seperti biaya investasi yang tinggi, kebutuhan akan infrastruktur teknologi yang memadai, serta kekhawatiran terhadap privasi data. Melalui esai ini, akan dibahas konsep dasar smart building, manfaat yang ditawarkannya, serta tantangan yang mungkin dihadapi dalam penerapannya di berbagai sektor..

PEMBAHASAN

Dalam era perkembangan teknologi dan kesadaran lingkungan yang semakin tinggi, konsep bangunan hijau dan bangunan cerdas menjadi fokus utama dalam bidang arsitektur dan konstruksi. Kedua konsep ini meskipun memiliki cara kerja yang berbeda, tapi saling melengkapi dalam menciptakan lingkungan yang efisien, berkelanjutan, dan nyaman bagi penghuninya. Bangunan hijau lebih berfokus pada keberlanjutan lingkungan melalui desain, material, dan proses pembangunan yang minim dampak negatif terhadap ekosistem. Sedangkan bangunan cerdas mengedepankan penggunaan teknologi dan sistem otomatisasi untuk meningkatkan efisiensi operasional dan kenyamanan pengguna.

Berikut pembahasan mengenai bangunan cerdas dan bangunan ramah lingkungan :

1. Teknologi Terbaru dalam Bangunan Cerdas untuk Mengurangi Konsumsi Energi

Upaya meningkatkan efisiensi energi pada sebuah bangunan adalah dengan memberi sistem manajemen yang dapat memantau dan mengelola penggunaan energi pada bangunan, misalnya dengan mematikan perangkat yang tidak digunakan atau mengatur pencahayaan dan suhu ruangan secara otomatis berdasarkan keberadaan penghuninya.

Ada beberapa inovasi yang diterapkan untuk mengurangi konsumsi energi pada bangunan cerdas, yaitu :

  • Pemantauan energi secara real-time dengan menggunakan sistem berbasis AI (Artificial Inteligence) yang bisa memantau konsumsi energi dan memberikan analisis pola penggunaan energi sehingga dapat melakukan penyesuaian secara otomatis.
  • Menggunakan sensor cahaya dan gerakan untuk mendeteksi keberadaan orang di dalam ruangan sehingga peralatan elektronik dapat dinyalakan dan dimatikan secara otomatis dari jarak jauh.
  • Menerapkan sistem HVAC (Heating, Ventilation, and Air Conditioning) berbasis IoT sehingga dapat mengontrol suhu sesuai dengan pola aktivitas dan jumlah penghuni di ruangan.
  • Menggunakan panel surya sebagai sumber energi guna untuk mengurangi ketergantungan pada sumber energi non-terbarukan.
  • Menggunakan kombinasi dari energi terbarukan seperti angin dan penyimpanan energi berbasis baterai untuk mengoptimalkan ketersediaan energi terbarukan sepanjang waktu..

2. Desain Ramah Lingkungan untuk Bangunan di Perkotaan

Konsep smart building juga dapat diterapkan di daerah perkotaan tanpa harus meninggalkan kesan ramah lingkungan dari konsep tersebut. Berikut solusi konsep ramah lingkungan yang dapat diterapkan pada bangunan cerdas, yaitu :

  • Membuat desain bangunan dengan konsep ventilasi silang (Cross-Ventilation) yang dapat memaksimalkan aliran udara alami untuk menyejukkan ruangan tanpa AC
  • Memanfaatkan atap dan dinding bangunan untuk bercocok tanam guna membantu menyerap panas dan meningkatkan kualitas udara di sekitar bangunan.
  • Menggunakan material bangunan yang didaur ulang dan material alami (seperti bambu, beton daur ulang, dan kayu) untuk mengurangi dampak lingkungan yang berasal dari material.
  • Daur ulang air hujan dari atap bangunan untuk digunakan kembali atau menggunakan sistem Greywater Recycling. Air yang didaur ulang dapat digunakan untuk menyiram tanaman dan flush toilet, sehingga dapat mengurangi penggunaan air bersih.
  • Gunakan wastafel yang mampu mencacah sampah organik untuk mengurangi kapasitas sampah yang dibuang di TPA (Tempat Pembuangan Akhir) dan hasil daur ulang sampah organik tersebut dapat dijadikan kompos untuk memberi nutrisi pada tanaman hijau yang telah ditanam pada atap dan dinding bangunan..

3. Penerapan Material Daur Ulang dalam Konstruksi Bangunan Hijau

Penggunaan material daur ulang adalah salah satu cara efektif untuk mendukung fungsi bangunan cerdas dalam menjaga keberlanjutan lingkungan.

Berbagai jenis material daur ulang dapat digunakan dalam konstruksi bangunan hijau, antara lain :

  • Menggunakan beton daur ulang (beton yang dihancurkan dari bangunan lama dan digunakan kembali sebagai agregat dalam pembuatan beton baru). Proses ini mengurangi kebutuhan akan material baru seperti pasir dan kerikil serta mengurangi limbah konstruksi.
  • Memanfaatkan kaca dan plastik daur ulang untuk keperluan konstruksi, seperti jendela, dinding, atau elemen dekoratif. Plastik daur ulang juga digunakan dalam produk bangunan hijau, seperti panel isolasi dan lantai bangunan.
  • Menggunakan material alami yang sumbernya dapat dikelola secara berkelanjutan, seperti kayu dan bambu..

4. Smart Building Managament System (SBMS) untuk Efisiensi Energi

Smart Building Management System (SBMS) merupakan sebuah sistem yang memanfaatkan teknologi canggih, seperti IoT, kecerdasan buatan, dan analitik data, untuk mengoptimalkan konsumsi energi pada bangunan. Melalui sensor, perangkat lunak, dan jaringan terintegrasi, SBMS mampu mengelola berbagai aspek dalam bangunan, seperti pencahayaan, sistem pendingin, pemanas, hingga sistem keamanan secara otomatis dan efisien. Penerapan SBMS bertujuan untuk mengurangi konsumsi energi secara signifikan, meningkatkan kenyamanan penghuni, dan mendukung keberlanjutan lingkungan.

.5. Inovasi dalam Ventilasi dan Pencahayaan Alami pada Bangunan

Pada bangunan cerdas dan ramah lingkungan, sistem ventilasi dan pencahayaan tidak hanya berfungsi untuk memenuhi kebutuhan dasar penghuni, tetapi juga berkontribusi pada penghematan energi dan kenyamanan yang optimal.

Berikut beberapa inovasi ventilasi dan pencahayaan alami pada bangunan cerdas dan bangunan ramah lingkungan :

  • Menggunakan jendela berotasi otomatis untuk membuka atau menutup secara otomatis berdasarkan suhu, kelembapan, dan kualitas udara di luar ruangan.
  • Membuat desain sistem cross-ventilation, di mana ventilasi diposisikan di berbagai sisi bangunan, membantu menciptakan sirkulasi udara yang lebih baik dan menjaga suhu ruangan tetap sejuk secara alami.
  • Sistem Stack Ventilation, yaitu menggunakan perbedaan suhu antara udara di dalam ruangan dan udara di luar bangunan untuk menciptakan aliran udara. Ketika udara hangat di dalam bangunan naik, maka timbul tekanan yang menarik udara segar dari luar masuk ke dalam bangunan melalui ventilasi bawah. Inovasi ini memanfaatkan prinsip alami, tanpa memerlukan energi tambahan.
  • Menggunakan sensor pendeteksi kualitas udara untuk mendeteksi kualitas udara dalam ruangan, seperti kadar CO₂, suhu, dan kelembapan, lalu menyesuaikannya dengan ventilasi untuk menjaga kualitas udara yang optimal. Misalnya, jika sensor mendeteksi kadar CO₂ yang tinggi, sistem akan meningkatkan aliran udara segar dari luar.

6. .Dampak dan Jangka Panjang dari Bangunan Cerdas

Bangunan hijau dan bangunan cerdas menawarkan dampak jangka panjang yang positif. Selain mengurangi emisi gas rumah kaca, bangunan cerdas juga meningkatkan kualitas hidup penghuni melalui lingkungan yang lebih sehat dan nyaman. Dalam skala yang lebih besar, penerapan bangunan hijau dan cerdas dapat membantu menciptakan kota yang lebih berkelanjutan, yang mampu menghadapi tantangan lingkungan di masa depan.

Dengan berkembangnya teknologi dan meningkatnya kesadaran lingkungan, bangunan hijau dan bangunan cerdas akan terus menjadi fokus dalam industri konstruksi dan arsitektur di masa depan..

PENUTUP

A. Kesimpulan

Bangunan cerdas dan bangunan ramah lingkungan adalah solusi yang saling melengkapi untuk menghadapi tantangan lingkungan dan kebutuhan efisiensi energi dalam pembangunan modern. Kedua konsep ini bertujuan untuk meminimalkan dampak negatif terhadap lingkungan, serta meningkatkan kenyamanan dan produktivitas bagi penghuninya. Bangunan cerdas, yang mengandalkan teknologi seperti IoT, kecerdasan buatan, dan sistem pengelolaan energi otomatis, mampu mengoptimalkan konsumsi energi dan air, serta memantau kondisi lingkungan secara real-time. Di sisi lain, bangunan ramah lingkungan mengutamakan prinsip-prinsip keberlanjutan dengan menggunakan material yang lebih ramah lingkungan, memaksimalkan ventilasi dan pencahayaan alami, serta memperhatikan desain yang efisien secara energi. Penerapan kedua konsep ini secara bersamaan dapat membantu mengurangi jejak karbon bangunan, menghemat biaya operasional, serta mendukung kesejahteraan penghuni dan kesehatan planet.

B. .Saran

Meskipun banyak manfaat yang dihasilkan, penerapan bangunan cerdas dan ramah lingkungan masih menghadapi beberapa tantangan, seperti biaya awal yang tinggi, kompleksitas sistem, dan kebutuhan akan sumber daya manusia yang terampil dalam pengelolaan teknologi tersebut.

Oleh karena itu, untuk mendorong adopsi yang lebih luas, diperlukan kebijakan dan insentif dari pemerintah serta inovasi teknologi yang lebih terjangkau, seperti :

  • Peningkatan kebijakan dan insentif pemerintah, seperti potongan pajak atau subsidi, untuk pembangunan bangunan cerdas dan ramah lingkungan. Insentif ini dapat mendorong lebih banyak pengembang dan pemilik bangunan untuk menerapkan teknologi dan desain ramah lingkungan.
  • Memberikan pendidikan dan pelatihan pada tenaga di bidang teknologi bangunan cerdas, sehingga SDM yang tersedia memiliki kompetensi yang memadai untuk mengelola teknologi ini dengan optimal.
  • Memberi edukasi kepada masyarakat mengenai pentingnya konsep bangunan cerdas dan bangunan ramah lingkungan. Kesadaran akan manfaat bangunan ini, baik dari segi efisiensi energi maupun dampak positif terhadap lingkungan, dapat mendorong permintaan dari konsumen dan mempercepat penerapannya.
  • Pengembangan standar bangunan cerdas dan ramah lingkungan dapat membantu memastikan bahwa konstruksi baru memenuhi kriteria efisiensi dan keberlanjutan yang diharapkan..

DAFTAR PUSTAKA

Binus University. (2020, 23 Desember). Smart Building Management System. Diakses pada 03 November 2024, dari https://mti.binus.ac.id/2020/12/23/smart-building-management-system/.

Clarasinta. (106, 28 November). Telkom Smart Building. [Video]. Youtube. https://youtu.be/8Hbe3G5Udus?si=iBBprz5DTX-lyr-l.

Nurdiansyah, A. (2016). Penerapan Konsep Smart Building Pada Sistem Penerangan dan Rooftop Tower Apartemen Parahyangan Residence – Bandung. Portal Jurnal Politeknik Negeri Semarang, 7- 8.

.

Centre for Development of Smart and Green Building (CeDSGreeB) didirikan untuk memfasilitasi pencapaian target pengurangan emisi gas rumah kaca (GRK) di sektor bangunan melalui berbagai kegiatan pengembangan, pendidikan, dan pelatihan. Selain itu, CeDSGreeB secara aktif memberikan masukan untuk pengembangan kebijakan yang mendorong dekarbonisasi di sektor bangunan, khususnya di daerah tropis.

Seberapa bermanfaat artikel ini?

Klik pada bintang untuk memberi rating!

Rata-rata bintang 4.9 / 5. Jumlah orang yang telah memberi rating: 9

Belum ada voting sejauh ini! Jadilah yang pertama memberi rating pada artikel ini.

Leave A Comment