Bangunan Hijau dan Daur Ulang: Pilar Utama Dalam Pembangunan yang Berkelanjutan
Ditulis oleh Christyn Sanjaya
Di zaman serba modern ini, pembangunan yang berkelanjutan telah menjadi perhatian utama di seluruh dunia, dikarenakan dampak lingkungan yang semakin signifikan akibat perpindahan dan pembangunan infrastruktur yang berkelanjutan. Pembangunan berkelanjutan berhasil menjadi fokus utama dalam perencanaan dan pelaksanaan konstruksi. Perkembang isu lingkungan menjadikan masyarakat dan industri konstruksi mulai beralih ke metode yang lebih ramah lingkungan, salah satunya melalui bangunan hijau atau green building, ini merupakan solusi untuk mengurangi jejak ekologis pada sektor konstruksi yang menjadi sebuah penyumbang utama emisi karbon global dan juga limbah padat. Salah satu pendekatan utama atau strategi penting dalam konsep bangunan hijau adalah penggunaan material daur ulang.
Material daur ulang tidak hanya mengurangi ketergatungan pada persediaaan bahan baku baru, tetapi juga dapat membantu mengurangi limbah konstruksi, penggunnaan energi dan emisi karbon. Penggunaan material daur ulang bukan hanya sekedar tren pada khalayak ramai , melainkan sebuah kebutuhan yang dapat memberikan manfaat berupa kontribusi besar dalam penekanan dampak lingkungan serta menjaga sumber daya alam. Penggunaan material daur ulang pada bangunan hijau mempunyai beberapa manfaat penting yaitu dapat mengurangi jumlah limbah konstruksi yang dihasilkan. Contoh limbah konstruksi, seperti logam, kayu, dan puing-puing beton, dapat didaur ulang untuk digunakan kembali dalam proyek konstruksi lainnya. Misalnya, beton dari bangunan lama yang dibongkar dapat diolah kembali menjadi beton baru atau digunakan sebagai bahan pengisi pondasi jalan.
Dengan cara ini, bahan daur ulang dapat mengurangi volume sampah yang dikirim ke tempat pembuangan sampah dan mencegah penumpukan sampah. Lalu, ada kayu reklamasi yang lebih ramah lingkungan, ini merupakan perolehan dari bangunan tua, palet bekas, atau peti kemas. Kayu ini kemudian diolah kembali pada penggunaan material lantai, dinding, atau elemen dekoratif dalam bangunan hijau yang mampu memberikan tampilan estetika dan autentik pada sebuah bangunan serta menjadi ciri khas tersendiri melalui tekstur dan warna alami yang tercipta pada setiap bentuk kayu. Hal ini mengurangi penggunanaan kayu baru dan penebangan hutan di dunia sehingga secara tak langsung kita telah melakukan penghematan sumber daya alam dan ikut serta dalam membantu menjaga kelestarian lingkungan alam serta menciptakan bangunan yang lebih berkelanjutan, estetis, serta ramah lingkungan.
Selain itu penggunaan kayu mempunyai sifat insulasi alami, sehigga membantu meningkatkan efesiensi termal dalam sebuah bangunan, kayu reklamasi juga dapat mengurangi emisi karbon yang dihasilkan pada proses penebangan, hutan ataupun dalam proses pengolahannya. Kemudian, ada kaca daur ulang yang sering digunakan sebagai material jendela atau material dekoratif dalam bangunan hijau. Pada proses pembuatannya memerlukan energi yang tinggi, supaya penggunaan kaca daur ulang dapat mengurangi emisi karbon dalam industri kaca dan dapat digunakan dalam berbagai bentuk mozaik atau panel agar menambah suatu nilai estetika bangunan.
Selain itu, bermanfaat bagi penghematan energi dan pengurangan emisi karbon. Proses pembuatan material konstruksi dari bahan baku memerlukan energi dalam jumlah yang cukup besar dan menghasilkan emisi karbon yang tinggi. Namun dengan menggunakan bahan daur ulang, energi yang dibutuhkan untuk memproduksinya dapat dikurangi secara signifikan. Contohnya, baja daur ulang yang memerlukan energi yang jauh lebih sedikit dibandingkan baja yang diolah dari pembuatan besi baru. Hal ini sejalan dengan upaya mengurangi jejak karbon yang dihasilkan oleh industri konstruksi yang merupakan salah satu penyumbang emisi terbesar di dunia.
Di samping itu, penggunaan material daur ulang juga dapat menurunkan biaya konstruksi. Material daur ulang juga umumnya memiliki harga yang lebih rendah dibandingkan dengan harga bahan baru. Misalnya, plastik komposit dari bahan daur ulang, kayu reklamasi atau kaca dari bahan daur ulang sering kali tersedia dengan harga lebih terjangkau. Hal ini tentu lebih menguntungkan dalam konteks pembangunan skala besar, yang di mana penghematan biaya sangat penting di tengah kenaikan harga bahan bangunan. Dikarenakan harga material daur ulang yang lebih murah ini dapat mendorong lebih banyak proyek bangunan hijau dalam skala besar untuk memilih bahan ini sebagai alternatif yang ekonomis dan praktis.
Bangunan hijau yang menggunakan bahan daur ulang juga berkontribusi terhadap aspirasi jangka panjang melalui penerapan konsep ekonomi sirkular. Ekonomi sirkular merupakan model yang berupaya memperpanjang siklus hidup dari suatu produk, bahan baku, dan sumber daya yang ada agar dapat dipakai selama mungkin. Ekonomi sirkular menekankan pada siklus penggunaan dan pemrosesan ulang bahan-bahan agar terus digunakan dalam siklus produksi. Pada konteks bangunan hijau, ekonomi sirkular diterapkan dengan melakukan proses daur ulang bahan-bahan yang sudah dipakai, sehingga bahan-bahan tersebut tidak langsung dibuang setelah pemakaian satu kali. Hal ini sangat penting karena membantu dalam penurunan eksploitasi sumber daya alam, yang pada akhirnya ikut berkontribusi terhadap pelestarian lingkungan alam. Sebagai contoh nyata, banyak proyek bangunan ramah lingkungan modern yang mulai mengadopsi baja daur ulang, kayu reklamasi dan beton daur ulang. Beberapa proyek juga melakukan penggunaan kaca daur ulang sebagai bahan dekoratif yang menambah estetika bangunan, sekaligus mengurangi jejak konsumsi kaca baru. Pada bidang perumahan, material komposit dari plastik daur ulang sering digunakan untuk panel dinding dan atap, karena memiliki kelebihan yang tidak hanya ramah lingkungan tetapi juga tahan lama dan mudah dalam melakukan perawatannya. Biasanya plastik komposit digunakan dalam konstruksi untuk menggantikan kayu atau bahan alami lainnya yang juga berdampak pada pemanfaatan limbah plastik. Bahan ini memiliki keunggulan yaitu tahan terhadap kelembapan, serangga, jamur dan perubahan cuaca yang ekstrem dibandingkan dengan kayu atau material lainnya. Hal ini tentu menjadikannya bahan ideal yang mampu digunakan di luar ruangan, seperti untuk pagar atau sebagai fasad bangunan. Penggunaan plastik komposit ini mendukung konsep ekonomi sirkular dikarenakan telah mengurangi jumlah limbah plastik yang berakhir di tempat pembuangan dan mengubahnya menjadi material konstruksi yang sangat berguna dan lebih ramah lingkunga.
Ada beberapa proyek bangunan hijau di dunia yang telah sukses mengadopsi material daur ulang, diantaranya; The Crystal yang berada di London, Inggris.
Bangunan ini dipesan oleh Siemens dan dirancang oleh Wilkinson Eyre yang pada awalnya merupakan tempat berlangsungnya pameran besar pada tahun 1851. Bangunan ini dibuat dari besi cor dan pelat kaca. The Crystal merupakan salah satu gedung yang memiliki sistem monitoring lingkungan, komunikasi dan keamanan yang terintegrasi. Bangunan ini juga merupakan pusat keberlanjutan yang menggunakan kaca daur ulang sebagai elemen utama dalam desain, bangunan ini juga mengadopsi sistem hemat energi dan menggunakan material bangunan yang bersumber ramah lingkungan sehingga menjadikannya salah satu bangunan hijau terkemuka di Eropa. Lalu ada One Central Park yang berada di Sydney, Australia.
Bangunan ini terletak tepat di pinggir kota Sydney yang terdiri dari dua menara apartemen dan pusat perbelanjaan yang menggunakan baja dan beton daur ulang dalam proses konstruksinya yang dirancang oleh Patrick Blanc. Bangunan serbaguna ini didesain menggunakan konsep hijau yang dilengkapi dengan taman berbentuk vertikal yang membantu dalam penyaringan polusi udara. Selain itu terdapat The Edge yang terletak di Amsterdam, Belanda. The Edge merupakan bangunan yang paling berkelanjutan di dunia yang mendapat gelar sebagai gedung terhijau di dunia dari hasil sertifikasi sebuah Lembaga asal Inggris. Bangunan ini menggunakan baja dan aluminium daur ulang dalam proses konstruksi dan menerapkan sistem manajamen energi yang canggih. The Edge dilengkapi dengan kaca jendela yang dapat memproduksi energi sendiri disebabkan Cahaya yang direfleksikan oleh jendela disalurkan ke panel surya pada bingkai jendela. Pengguna gedung dapat mengatur pencahayaan dan suhu tempat kerja mereka melalui sebuah aplikasi. Tiga bangunan ini menjadi contoh utama tentang bagaimana material daur ulang dapat digunakan dalam proyek bangunan hijau modern dengan skala yang cukup besar
Namun penggunaan bahan daur ulang pada bangunan hijau juga memiliki beberapa tantangan. Salah satu tantangan terbesar diantaranya adalah ketersediaan bahan baku yang berkualitas. Tidak semua limbah konstruksi dapat langsung dimanfaatkan tanpa melalui pengolahan yang lebih lanjut. Kemudian tidak semua material atau bahan yang didaur ulang mempunyai kualitas atau kekuatan yang sesuai dengan standar konstruksi. Oleh karena itu, diperlukan proses pengolahan atau pengujian tambahan agar dapat memenuhi persyaratan keamanan bangunan yang aman. Lalu adanya ketersediaan material daur ulang dalam jumlah besar yang dapat menjadi sebuah kendala terutama pada daerah yang belum mempunyai infrastruktur daur ulang yang cukup memadai. Proses pengangkutan dan pengolahan material daur ulang dapat meningkatkan biaya dan waktu pengerjaan konstruksi. Bahkan di beberapa negara, regulasi atau standar yang mendukung penggunaan material ulang dalam konstruksi masih sangat terbatas. Dalam hal ini, pemerintah perlu mendoorong serta mengajak masyarakat untuk melakukan penggunaan material daur ulang melalui kebijakan yang mendukung, isentif, serta berstandardisasi kualitas material. Selain itu, masyarakat serta industri konstruksi masih perlu meningkatkan kesadaran dan keahliannya dalam melakukan pengolahan dan menggunakan bahan daur ulang agar kualitas bangunan tetap aman dan terjaga. Oleh karena itu diperlukan adanya edukasi dan sosialisasi yang lebih luas untuk dapat meningkatkan pemahaman masyarakat tentang manfaat dan keunggulan material daur ulang.
Penggunaan material daur ulang dalam bangunan hijau merupakan salah satu Langkah penting dalam mewujudkan pembangunan berkelanjutan yang ramah lingkungan. Hingga akhirnya, penerapan material daur ulang pada bangunan hijau bukan hanya sekedar pilihan yang harus dipilih, namun juga dapat menjadi solusi mendesak dalam menghadapi krisis lingkungan hidup, membantu dalam penghematan energi dan pengurangan limbah, serta mendukung ekonomi sirkular yang mengedepankan siklus penggunaan material yang berkelanjutan. Meskipun terdapat berbagai tantangan, manfaat yang diberikan oleh material daur ulang sangat signfikan dalam konteks lingkungan dan ekonomi. Melalui penggunaan bahan daur ulang, industri konstruksi dapat memainkan peran besar dan lebih berkembang dalam menciptakan lingkungan yang lebih berkelanjutan serta mendukung transisi menuju perekonomian yang lebih berkelanjutan. Dengan adanya dukungan pemerintah, inovasi teknologi, peningkatan kesadaran masyarakat , tidak hanya membangun bangunan ramah lingkungan, namun juga membangun masa depan yang lebih ramah lingkungan bagi generasi mendatang.
DAFTAR PUSTAKA
City, g. P. (2022). Tantangan Green Contruction . Retrieved from greenparadise.id: https://greenparadise.id/blog/tantangan-green-construction/?utm_source=perplexity
CSR, R. (2024, September 22). Konsep Arsitektur Hijau Dan Inovasi Material Mendukung Bangunan Sehat Dan Berkelanjuan. Retrieved from CSR, INDONESIA: https://csr-indonesia.com/konsep-arsitektur-hijau-dan-inovasi-material-mendukung-bangunan-sehat-dan-berkelanjutan/?utm_source=perplexity
LESTARI, Y. N. (2023). Manfaat Daur Ulang: Mendukungn Lingkungan dan Ekonomi Yang Berkelanjutan. Retrieved from nusabumilestari.org: https://nusabumilestari.org/manfaat-daur-ulang-mendukung-lingkungan-dan-ekonomi-yang-berkelanjutan/?utm_source=perplexity
Media, G. (2024, November 07). Inovasi Material Daur Ulang Dalam Konsstruksi Ramah Lingkungan . Retrieved from getimedia.id: https://getimedia.id/2024/11/07/inovasi-material-daur-ulang-dalam-konstruksi-ramah-lingkungan/?utm_source=perplexity
PANDA. (2024, Agustus). Membangun Infrastruktur Daur Ulang yang Mendukung: Menjangkau Pengolahan Sampah yang Lebih Luas. Retrieved from panda.id: https://www.panda.id/membangun-infrastruktur-daur-ulang-yang-mendukung-memperluas-jangkauan-pengolahan-sampah/?utm_source=perplexity
PANDA. (2024, Agustus 01). Membangun Infrastruktur Dur Ulang Yang Mendukung: Menjangkau Pengolahan Sampah Yang Lebih Luas. Retrieved from panda.id: https://www.panda.id/membangun-infrastruktur-daur-ulang-yang-mendukung-memperluas-jangkauan-pengolahan-sampah/?utm_source=perplexity
PGNLG. (2023, November 07). Memahami Konep Green Building Dan Manfaaat nya Pada Lingkungan. Retrieved from pgnlg.co.id: https://pgnlng.co.id/berita/wawasan/memahami-konsep-green-building/?utm_source=perplexity
Properti, W. (2024, November 06). Material Bangunan Ramah Lingkungan : Membangun Masa Depna Yang Lebih Hiaju. Retrieved from wgggrup-properti.com: https://wggroup-property.com/material-bangunan-ramah-lingkungan-membangun-masa-depan-yang-lebih-hijau/?utm_source=perplexity
SUCOFINDO. (2023, Maret 09). Green Building ? Apa Maanfaatya Pada Lingkungan? Retrieved from sucofindo.co.id: https://www.sucofindo.co.id/artikel-1/remediasi/green-building-apa-manfaatnya-bagi-lingkungan/?utm_source=perplexity
SYARIAH, D. (14 Juni 2023). Penerapan Go Green Pada Bangunan dengan Material Daur Ulang.
TEKNIS, P. (2024, April 29). Bangunan Hijau : Dari Gerakan Lingkungan Menjadi Tren Masa Depan. Retrieved from pengkajiteknis.com: https://pengkajiteknis.com/konsep-bangunan-hijau/?utm_source=perplexity
so proud of you chris
Nice
Yes
keren banget ciii 😍😘🥳🤩😘😍🥰🥳
Oke
Nice
GREATT😉🌟
CIII KERENNN SEKALIII
Niceee ciiii
Chrissss🤩🤩🤩
semangatt chriss
semangat terus cici
semangatt chriss baguss bangett
woOw kerennn bgt chriss 🤩🤩
SHINEE🌟
SHINEE🌟🌟
SHINEE🌟🌟