A glass building with trees in the background

Description automatically generated

Teknologi Terbaru dalam Bangunan Cerdas untuk Mengurangi Konsumsi Energi

📖 ࣪ Banyaknya pembaca: 58

Ditulis oleh Eva

Pendahuluan

Dalam beberapa dekade terakhir, kesadaran akan pentingnya efisiensi energi dan keberlanjutan telah mendorong perkembangan teknologi yang inovatif dalam berbagai sektor, termasuk industri bangunan. Salah satu bidang yang mengalami perubahan signifikan adalah bidang bangunan cerdas (smart buildings). Bangunan cerdas adalah struktur yang memanfaatkan TI untuk meningkatkan kinerja operasional, efisiensi energi, dan kenyamanan bagi penghuninya. Mengingat krisis energi global dan efek negatif perubahan iklim, mengurangi konsumsi energi bangunan telah menjadi prioritas utama. Bangunan konvensional sering membuang-buang energi karena sistem pemanas, ventilasi, dan AC (HVAC) yang tidak teratur dan pencahayaan yang tidak efisien. Latar belakang ini mendorong pengembangan sistem kontrol berbasis teknologi terkini, seperti Internet of Things (IoT), untuk mengoptimalkan penggunaan energi dalam bangunan cerdas. Sistem kontrol berbasis IoT memungkinkan sensor yang terhubung mengumpulkan data tentang lingkungan, aktivitas pengguna, dan preferensi mereka, yang kemudian dapat digunakan untuk mengontrol sistem pendinginan, ventilasi, dan pencahayaan secara cerdas dengan mempertimbangkan perubahan kondisi lingkungan dan kebutuhan penduduk. Metode ini memungkinkan bangunan cerdas menjadi entitas yang adaptif dan responsif terhadap lingkungannya.

A glass building with trees in the background

Description automatically generated

Sumber: https://strong-indonesia.com/

Dalam era yang dipenuhi dengan tantangan lingkungan dan tuntutan efisiensi energi yang semakin tinggi, desain arsitektur telah menjadi masalah yang sangat penting dan relevan. Dengan perkembangan teknologi yang terus meningkat, salah satu inovasi yang paling menonjol adalah penggunaan kecerdasan buatan (AI) dalam desain arsitektur. Dalam bagian awal ini, kami akan membahas sejarah dan manfaat desain arsitektur berbasis AI untuk meningkatkan efisiensi energi. Sumber daya energi semakin dibutuhkan seiring dengan populasi yang meningkat di seluruh dunia. Digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari manusia seperti pemanasan, pendinginan, dan pencahayaan, bangunan adalah salah satu kontributor utama terhadap konsumsi energi global.

Dengan pertumbuhan populasi dan industrialisasi di era modern, kebutuhan akan energi terus meningkat. Beberapa studi menunjukkan bahwa sektor bangunan merupakan salah satu konsumen energi terbesar, dengan bangunan komersial dan perumahan menyumbang persentase yang signifikan terhadap konsumsi energi di seluruh dunia. Menurut beberapa penelitian, sektor bangunan mengkonsumsi sekitar 30 hingga 40 persen dari total energi yang dikonsumsi di seluruh dunia. Konsumsi energi untuk fitur pencahayaan, pendinginan, dan pemanasan ruangan adalah bagian yang paling signifikan dari konsumsi energi tersebut. Kondisi ini meningkatkan tekanan terhadap sumber daya energi dan meningkatkan emisi karbon, yang menyebabkan perubahan iklim. Sebaliknya, bangunan cerdas, atau bangunan pintar, dapat menjadi lebih efisien dalam penggunaan energi berkat kemajuan teknologi. Bangunan cerdas menggunakan Internet of Things (IoT), kecerdasan buatan (AI), dan otomatisasi untuk memantau dan mengoptimalkan penggunaan energi secara real-time.

Teknologi bangunan cerdas terbaru, seperti sistem manajemen energi berbasis Internet of Things, pencahayaan otomatis, teknologi sistem ventilasi dan pendinginan pintar, dan kaca pintar, memungkinkan pengurangan konsumsi energi tanpa mengorbankan kenyamanan pengguna. Selain itu, penggunaan sistem penyimpanan energi dan panel surya meningkatkan keberlanjutan energi dalam jangka panjang. Oleh karena itu, penerapan teknologi-teknologi ini dalam bangunan cerdas tidak hanya membantu pemilik dan pengguna menghasilkan uang, tetapi juga mendukung inisiatif global untuk menjaga lingkungan dan mengurangi dampak perubahan iklim.

Pentingnya pengelolaan energi telah meningkat dalam beberapa dekade terakhir. Bangunan cerdas juga dikenal sebagai bangunan pintar memungkinkan penghematan energi dengan mengoptimalkan kenyamanan, efisiensi, dan keberlanjutan lingkungan. Bangunan cerdas menggunakan Internet of Things (IoT) dan sistem otomasi untuk mengatur dan memantau berbagai bagian bangunan, seperti pencahayaan dan pendinginan.

Berikut adalah beberapa teknologi bangunan cerdas terbaru yang dapat mengurangi konsumsi energi:

Sistem Manajemen Energi Berbasis Internet of Things (IoT) IoT adalah salah satu teknologi terbaru yang sangat penting untuk bangunan cerdas. Dengan teknologi ini, perangkat dan sensor pintar dipasang di berbagai tempat di bangunan untuk memantau dan mengendalikan penggunaan energi. Dengan sistem ini, perangkat dapat saling terhubung dan berbagi data, yang memungkinkan analisis energi real-time, seperti mengatur pencahayaan. Dengan cara ini, energi dapat digunakan dengan lebih efisien dan optimal.

Sistem Pencahayaan Otomatis dan Hemat Energi: Pencahayaan adalah salah satu komponen yang paling penting dari penggunaan energi bangunan. Teknologi pencahayaan otomatis yang menggunakan sensor gerak dan cahaya alami membantu mengatur pencahayaan ruangan. Teknologi ini akan menyalakan lampu ketika ada aktivitas dan mematikannya ketika ruangan kosong, dan mengubah intensitas cahaya berdasarkan jumlah cahaya alami yang masuk. Karena menggunakan lebih sedikit energi dan bertahan lebih lama daripada lampu tradisional, lampu LED pintar juga sangat hemat listrik.

Teknologi Pemanasan, Ventilasi, dan Pendingin Udara Pintar (HVAC): Sistem pemanasan, ventilasi, dan pendingin udara (HVAC) adalah salah satu sistem yang paling banyak mengkonsumsi energi dalam sebuah bangunan. Dengan teknologi HVAC pintar, pemanas dan pendingin udara dapat diatur secara otomatis sesuai dengan kondisi bangunan.

Penggunaan Panel Surya dan Sistem Penyimpanan Energi Terintegrasi: Banyak bangunan cerdas menggunakan panel surya untuk menghasilkan listrik. Energi yang dihasilkan dari panel surya dapat disimpan dalam baterai atau sistem penyimpanan energi lainnya untuk digunakan saat diperlukan. Sistem penyimpanan energi yang terintegrasi dengan Internet of Things memungkinkan distribusi energi yang lebih efisien. Ketika penggunaan listrik rendah, energi dari panel surya dapat disimpan dan digunakan dalam baterai atau sistem penyimpanan energi lainnya.

Kaca Pintar (Smart Glass) dan Jendela Otomatis: Kaca pintar adalah teknologi yang memungkinkan jendela secara otomatis memblokir panas matahari dan mengubah warna atau transparansi berdasarkan intensitas cahaya matahari. Selain mengurangi panas yang masuk ke dalam ruangan, beberapa jendela pintar dapat secara otomatis dibuka dan ditutup untuk memaksimalkan ventilasi udara alami, mengurangi beban kerja sistem pemanas dan pendinginan.

Penggunaan Sistem Analisis dan Prediksi AI untuk Efisiensi Energi Algoritma kecerdasan buatan dapat memprediksi penggunaan energi menggunakan pola aktivitas pengguna, waktu, dan cuaca. Teknologi ini memungkinkan sistem bangunan cerdas untuk mengantisipasi dan mengantisipasi kebutuhan energi secara otomatis. Misalnya, sistem pencahayaan dan HVAC secara otomatis akan beroperasi pada pagi hari saat sebagian besar penghuni bangun, tetapi semua sistem akan masuk ke mode hemat energi saat bangunan kosong atau setelah jam kerja. Ini memungkinkan bangunan cerdas untuk menyesuaikan diri dengan kebutuhan energinya sehingga mengurangi penggunaan listrik yang tidak perlu.

Kesimpulan

Bangunan yang dilengkapi dengan teknologi terkini dapat memberikan solusi yang signifikan untuk efisiensi energi. Bangunan cerdas dapat mengurangi konsumsi energi tanpa mengurangi kenyamanan penghuni. Ini dapat dicapai melalui penggunaan sistem berbasis Internet of Things, teknologi HVAC pintar, kaca pintar, dan analisis prediksi energi yang dilakukan oleh kecerdasan buatan. Investasi dalam teknologi ini tidak hanya mengurangi biaya operasional, tetapi juga membantu meningkatkan upaya keberlanjutan di masa depan dan mengurangi dampak buruk terhadap lingkungan.

DAFTAR PUSTAKA

Prawiyogi, A. G., & Anwar, A. S. (2023). Perkembangan Internet of Things (IoT) pada Sektor Energi: Sistematik Literatur Review. Jurnal MENTARI: Manajemen, Pendidikan dan Teknologi Informasi, 1(2), 187-197.

Sujito, B., Wahyudi, E., & Sholehah, S. (2024). HUBUNGAN ANTARA PENGGUNAAN TEKNOLOGI SENSOR IOT DAN EFISIENSI ENERGI DALAM BANGUNAN CERDAS. Jurnal Review Pendidikan dan Pengajaran (JRPP), 7(3), 8029-8035.

Nasution, M. F. (2024). Desain Arsitektur Berbasis Teknologi AI untuk Peningkatan Efisiensi Energi. Tugas Mahasiswa Program Studi Arsitek, 1(1).

Ismail, H. (2024). Arsitektur dan Inovasi Teknologi Cerdas: Menciptakan Bangunan yang Interaktif dan Terkoneksi. WriteBox, 1(3).

Fathoni, M., Wiliyanti, V., Lendra, L., Sulaeman, D. A., Dewi, R. D. L. P., & Rambe, A. (2024). HUBUNGAN ANTARA PENGGUNAAN TEKNOLOGI SENSOR IOT DAN EFISIENSI ENERGI DALAM BANGUNAN CERDAS. Jurnal Review Pendidikan dan Pengajaran (JRPP), 7(3), 8138-8134.

Wiraguna, S. A., & Purwanto, L. M. F. (2024). INTEGRASI TEKNOLOGI DIGITAL SENSOR DAN MEKANIK PADA FASAD BANGUNAN PERKANTORAN. Journal of Architectural Design and Development (JAD), 5(1), 39-49.

Centre for Development of Smart and Green Building (CeDSGreeB) didirikan untuk memfasilitasi pencapaian target pengurangan emisi gas rumah kaca (GRK) di sektor bangunan melalui berbagai kegiatan pengembangan, pendidikan, dan pelatihan. Selain itu, CeDSGreeB secara aktif memberikan masukan untuk pengembangan kebijakan yang mendorong dekarbonisasi di sektor bangunan, khususnya di daerah tropis.

Seberapa bermanfaat artikel ini?

Klik pada bintang untuk memberi rating!

Rata-rata bintang 5 / 5. Jumlah orang yang telah memberi rating: 18

Belum ada voting sejauh ini! Jadilah yang pertama memberi rating pada artikel ini.

One Comment

  1. Nisa 17 November 2024 at 13:38 - Reply

    Sangat membantu,Sukses terus

Leave A Comment