Block Solutions: Inovasi Bangunan Hijau untuk Masa Depan Berkelanjutan Di Indonesia

📖 ࣪ Banyaknya pembaca: 11

Ditulis oleh Muhammad Syaifullah Maslul.

  ”Kita harus bertindak bijaksana dalam setiap pilihan yang kita buat, termasuk mengelola limbah plastik kita. Daur ulang adalah cara sederhana untuk memulai perubahan besar,” – Emma Watson. Dalam kutipan ini, Emma Watson menggambarkan daur ulang sebagai langkah awal yang sederhana namun akan sangat bermakna untuk menciptakan suatu perubahan. Melalui daur ulang, kita bisa membantu mengurangi jumlah plastik yang berakhir di tempat pembuangan sampah atau yang lebih buruk yaitu mencemari ekosistem alami seperti lautan, hutan bahkan pemukiman. Mendaur ulang sampah adalah tindakan kecil yang apabila dilakukan oleh banyak orang dapat menghasilkan dampak positif yang sangat signifikan terhadap lingkungan.

  Kondisi alam saat ini yang semakin memburuk dan menuntut perubahan besar dalam cara kita membangun infrastruktur. Perubahan iklim telah menyebabkan peningkatan suhu global, cuaca ekstrem, dan bencana alam. Perubahan iklim yang dipicu oleh limbah plastik dan emisi telah menyebabkan peningkatan frekuensi bencana alam di Indonesia seperti banjir, kekeringan, dan kebakaran hutan. Menurut Kompas.id tahun 2023 mencatatkan lebih dari 4.900 kejadian bencana alam terkait cuaca ekstrem. Suhu ekstrem yang meningkat turut mempengaruhi kegagalan panen dan kelangkaan sumber daya air, mengancam ketahanan pangan dan kehidupan masyarakat.

Selain itu, sumber daya alam seperti kayu dan batu bara semakin menipis akibat eksploitasi yang terus-menerus, sementara konstruksi konvensional juga menghasilkan banyak limbah yang mencemari lingkungan. Tercatat Pada tahun 2023, produksi kayu olahan termasuk produk seperti serpih kayu dan bubur kayu mencapai 48,03 juta m³ sedangkan pada batu bara tercatat Pada tahun 2023, target konsumsi batu bara dalam negeri diperkirakan meningkat hingga 176,8 juta ton, naik sekitar 7% dibandingkan tahun sebelumnya. Ini menunjukkan bahwa kebutuhan domestik terus meningkat seiring dengan pertumbuhan sektor kelistrikan dan industri.

Konstruksi konvensional berdampak besar terhadap lingkungan karena menghasilkan banyak limbah yang sulit dikelola dan sering kali mencemari tanah, air, dan udara. Material yang umum digunakan dalam konstruksi tradisional, seperti beton, batu bata, kayu, logam, serta bahan-bahan lain yang tidak dapat terurai secara alami, sering kali berakhir di tempat pembuangan akhir. Hal ini menyebabkan akumulasi limbah yang sulit dikelola dan memerlukan waktu sangat lama untuk terurai. Limbah konstruksi juga mengandung bahan kimia berbahaya, seperti asbes, cat berbasis timbal, dan bahan pengawet kayu, yang dapat merembes ke dalam tanah dan air tanah, merusak kualitas tanah serta mencemari sumber air, yang berdampak langsung pada ekosistem dan kesehatan manusia..

Selain itu, pembuangan limbah konstruksi yang tidak terkendali memperburuk polusi udara. Saat proses pembuangan atau pembongkaran bangunan, material seperti beton dan logam menghasilkan debu dan partikel kecil yang mencemari udara dan bisa berbahaya bagi kesehatan pernapasan. Proses pembuatan material konvensional ini sendiri, seperti produksi semen, juga menghasilkan emisi gas rumah kaca dalam jumlah besar, yang berkontribusi pada pemanasan global dan perubahan iklim.

Pada skala yang lebih luas, dampak konstruksi konvensional yang menghasilkan limbah besar ini memperparah krisis lingkungan secara keseluruhan. Tempat pembuangan akhir menjadi semakin padat, sumber daya alam semakin terdegradasi, dan kerusakan ekosistem semakin meluas. Untuk itu, penting bagi sektor konstruksi untuk mulai mengadopsi pendekatan yang lebih berkelanjutan, seperti yang ditawarkan oleh teknologi bangunan hijau dan material daur ulang dari Block Solutions, demi mengurangi limbah konstruksi serta dampak negatifnya terhadap lingkungan.

Block Solutions membantu mengatasi masalah ini dengan material daur ulang yang mengurangi produksi limbah serta mengurangi ketergantungan pada sumber daya alam. Block Solutions memanfaatkan material daur ulang untuk menghasilkan bangunan yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan. Dengan menggunakan bahan-bahan seperti limbah plastik, beton bekas, dan kaca yang dihancurkan, Block Solutions mengurangi kebutuhan akan material baru yang dapat merusak lingkungan. Pendekatan ini tidak hanya mengurangi ketergantungan pada bahan seperti semen yang memerlukan energi tinggi untuk diproduksi, tetapi juga membantu mengurangi jumlah limbah yang biasanya dihasilkan oleh sektor konstruksi. Selain itu, material yang digunakan dalam Block Solutions dirancang agar lebih mudah didaur ulang atau digunakan kembali setelah bangunan dihancurkan, sehingga mengurangi dampak limbah yang mencemari tanah, air, dan udara. Dengan cara ini, Block Solutions membantu mengurangi kerusakan lingkungan dan polusi yang dihasilkan dari limbah konstruksi tradisional, sambil mendukung pengelolaan sumber daya alam yang lebih efisien. Inovasi ini berkontribusi pada pembangunan yang lebih berkelanjutan dan mendukung terciptanya ekonomi sirkular yang ramah lingkungan.

Gambar 1.1 Block Solutions.

Di sisi lain, bangunan konvensional juga menyerap banyak energi untuk pendinginan dan pemanasan ruangan, di tengah krisis energi yang semakin memburuk. Block Solutions menciptakan struktur yang lebih efisien secara termal, sehingga menghemat energi dan menekan biaya operasional. Selain itu, dengan semakin seringnya bencana alam, masyarakat membutuhkan bangunan yang kokoh, tahan lama, dan terjangkau. Material Block Solutions dirancang untuk lebih kuat dan tahan cuaca ekstrem, membuatnya ideal untuk perumahan yang lebih tangguh. Dengan adopsi inovasi ini, kita bisa menciptakan lingkungan yang lebih sehat, mengurangi polusi, dan mengupayakan masa depan yang lebih berkelanjutan bagi generasi mendatang.

Selain itu, penggunaan material tersebut secara strategis berkontribusi pada pembuatan pembungkus bangunan yang lebih efisien dalam hal energi, menjaga kenyamanan suhu di dalam ruangan tanpa bergantung pada sistem mekanis yang besar untuk pemanas atau pendingin. Dengan kemampuannya untuk mempertahankan suhu ruangan yang stabil secara alami, material ini mengurangi konsumsi energi secara keseluruhan. Desain material Block Solutions difokuskan untuk meningkatkan ketahanan termal bangunan, yang memungkinkan bangunan tetap nyaman, dengan suhu yang lebih sejuk pada cuaca panas dan lebih hangat pada cuaca dingin, sehingga mengurangi penggunaan sistem pendinginan dan pemanasan. Pendekatan ini pada akhirnya mengurangi biaya energi dan dampak karbon yang dihasilkan oleh bangunan.

..

DAFTAR PUSTAKA.

Sahrir Ntb (2023). ‘Block Solutions Indonesia ‘Solusi Konstruksi Hemat ,Aman dan Ramah Lingkungan. Warta.in

Advertorial (2023). Pabrik Blok Bangunan Dari Sampah Plastik ala Finlandia Resmi Beroperasi di Lombok. Narasi.tv

YOESEP BUDIANTO (2024). Publik Makin Merasakan Dampak Perubahan Iklim. kompas.id

Rama Aditya (2024). BMKG: Dampak Perubahan Iklim Makin Mengkhawatirkan. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika

.

Centre for Development of Smart and Green Building (CeDSGreeB) didirikan untuk memfasilitasi pencapaian target pengurangan emisi gas rumah kaca (GRK) di sektor bangunan melalui berbagai kegiatan pengembangan, pendidikan, dan pelatihan. Selain itu, CeDSGreeB secara aktif memberikan masukan untuk pengembangan kebijakan yang mendorong dekarbonisasi di sektor bangunan, khususnya di daerah tropis.

Seberapa bermanfaat artikel ini?

Klik pada bintang untuk memberi rating!

Rata-rata bintang 0 / 5. Jumlah orang yang telah memberi rating: 0

Belum ada voting sejauh ini! Jadilah yang pertama memberi rating pada artikel ini.

Leave A Comment