Greatphytopond (Grease Trap And Phytoremediation Pond): Modifikasi Unit Pengolahan Limbah Untuk Estetika Bangunan Sebagai Solusi Permasalahan Limbah Foodcourt
Ditulis oleh Amalia Izzati
Pembangunan saat ini sedang masif dilakukan, hal ini disebabkan oleh meningkatnya kegiatan manusia sehingga harus ada tempat yang dapat mendukung untuk melakukan kegiatannya. Bangunan merupakan hasil bentuk fisik dari konstruksi yang memiliki nilai fungsi sebagai penunjang aktivitas manusia. Setiap bangunan memiliki fungsinya masing-masing sehingga bentuk dan fungsinya juga berbeda satu sama lain. Seperti bangunan rumah yang berfungsi untuk tempat tinggal, bangunan kantor untuk bekerja, bangunan restoran untuk kegiatan penyajian makanan, dan lain-lain.
Pada umumnya di dalam bangunan terdapat ruang sanitasi seperti toilet, tempat cucian piring, dan wastafel. Sanitasi merupakan aspek penting yang memengaruhi kesehatan manusia. Jika aspek penting ini kualitas kebersihannya rendah atau tidak ada perawatan secara berkala, maka kesehatan manusia terancam terganggu. Perawatan ruang sanitasi dilakukan karena aktivitas manusia pada dasarnya akan menghasilkan buangan atau limbah. Kerusakan akibat limbah yang dihasilkan tidak hanya akan dirasakan oleh orang yang berada di dalam bangunan, tetapi juga lingkungan sekitar akan terdampak oleh limbah tersebut.
Limbah merupakan bahan sisa yang akan dibuang dan dihasilkan dari aktivitas manusia atau proses produksi. Limbah yang dihasilkan manusia dibedakan menjadi tiga jenis yaitu limbah padat, cair, dan gas. Karena limbah bentuk nyata hasil aktivitas manusia, maka pertanggungjawaban terhadap limbah tersebut dibebankan oleh yang memiliki sumber limbah tersebut dengan kata lain pemilik bangunan. Dalam skala global, rencana mengenai pengelolaan bahan kimia dan limbah yang baik telah dicanangkan oleh PBB pada tahun 2015 yang tertuang dalam Sustainable Development Goals (SDGs). Salah satu limbah yang mencemari badan air sungai dan memiliki dampak yang besar adalah limbah cair.
Di era digital ini, tak jarang isu terkait pencemaran limbah cair dibicarakan. Hal ini terjadi karena dampak kerusakan lingkungan tidak hanya dirasakan oleh satu negara saja, melainkan seluruh dunia ikut merasakannya. Beberapa masalah terkait pencemaran lingkungan akibat limbah cair ini yaitu, berkurangnya daya dukung dan daya tampung badan air, bau tidak sedap akibat aktivitas penguraian organisme yang tinggi, dan munculnya organisme dan mineral berbahaya yang mengancam kesehatan tubuh. Menurut Badan Pusat Statistik (2023), hanya 8,1% Sungai di Indonesia yang memenuhi baku mutu Sungai kelas satu, sementara 91,9% tidak sesuai baku mutu. Besarnya persentase Sungai yang tidak sesuai baku mutu atau tercemar disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu limbah domestik yang berasal dari rumah tangga, pasar, dan tempat makan, serta limbah non domestik dari kegiatan industri. Dari keseluruhan faktor, limbah domestik menjadi penyumbang besar terhadap pencemaran sungai. Jumlah penduduk Indonesia yang makin meningkat tiap tahunnya membuat limbah domestik yang meningkat pula. Hal ini tidak berbanding lurus dengan pengolahan limbah domestik, sehingga diperlukan pengolahan limbah skala domestik.
Tempat makan menjadi salah satu penyumbang limbah domestik, aktivitas pada tempat ini tidak akan ada hentinya karena kebutuhan makan merupakan kebutuhan pokok manusia. Jenis tempat makan pun beragam, mulai dari Kafe, Kantin, Restoran, dan Foodcourt. Salah satu tempat makan yang saat ini populer yaitu Foodcourt atau pujasera (pusat jajanan serba ada). Foodcourt adalah tempat makan yang terdiri dari gerai-gerai makanan yang umumnya terdapat penjual yang menjajakan bermacam ragam makanan. Dari hasil kegiatan seperti mencuci piring, membersihkan daging, dan membuang air rebusan yang mengandung minyak, membuktikan bahwa diperlukan ruang dalam bangunan foodcourt untuk mengolah limbah tersebut.
Peraturan mengenai izin mendirikan suatu usaha telah ditetapkan dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan Dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, yang di dalamnya dijelaskan bahwa setiap usaha dan/atau kegiatan yang tidak termasuk dalam kriteria wajib Analisis Dampak Lingkungan (AMDAL) wajib memiliki Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UKL-UPL) dan wajib SPPL. Izin lingkungan UKL-UPL ditujukan untuk bangunan seperti foodcourt karena tempat ini dinilai memiliki dampak lingkungan yang lebih kecil. Prosedur mengenai izin mendirikan bangunan usaha merupakan upaya mencegah/mengurangi dampak buruk dari usaha/kegiatan/proyek ini kepada lingkungan. Usaha untuk memenuhi kriteria izin lingkungan dapat dipenuhi dengan membangun ruang untuk pengolahan limbah minyak dan lemak yang dihasilkan foodcourt.
Foodcourt merupakan salah satu tempat yang menjadi tujuan seseorang untuk mencari makan. Sering kali terjadi penumpukan limbah minyak dan lemak di saluran air foodcourt. Penumpukan limbah minyak dan lemak ini akan menimbulkan bau tidak sedap dan berkurangnya nilai estetika foodcourt. Orang akan berasumsi bahwa tempat tersebut tidak higienis dan mengakibatkan berkurangnya konsumen.
Pengolahan limbah minyak dan lemak dapat menggunakan metode grease trap dan fitoremediasi. Grease trap merupakan wadah atau bak untuk menangkap minyak dan lemak yang bersumber dari air buangan dapur. Aliran air pada grease trap akan diperlambat, membuat waktu tinggal air buangan akan lama sehingga minyak dan lemak akan terpisah. Alat ini juga memanfaatkan adanya gravitasi, di mana massa jenis minyak lebih kecil daripada massa jenis air yang mengakibatkan minyak dan lemak akan mengapung ke permukaan dan air akan mengalir ke bak berikutnya.
Dari proses pemisahan minyak pada alat grease trap, diperkirakan sekitar 85%-90% masih terdapat kandungan minyak dan lemak yang lolos (Dwiputra, 2015). Minyak dan lemak tersusun dari rangkaian senyawa organik, senyawa organik yang tinggi pada badan air seperti Sungai dapat membuat kadar BOD dan COD menjadi tinggi. BOD dan COD suatu perairan yang tinggi akan mengganggu ekosistem dan menyebabkan penurunan kualitas air. Metode fitoremediasi diperlukan untuk mengurai senyawa organik tersebut. Fitoremediasi menggunakan media tanaman dan mikroorganisme untuk mengurai senyawa organik. Mikroorganisme menguraikan senyawa organik menjadi senyawa yang lebih sederhana dengan memanfaatkan oksigen yang dihasilkan oleh tumbuhan. Senyawa sederhana ini akan diserap oleh tanaman dan dijadikan sebagai nutrisi tambahan (Hidayah et al., 2018).
Proses pengolahan limbah dimulai dari air buangan hasil cucian dapur dialirkan melalui pipa menuju bak grease trap. Pada bak grease trap, air limbah akan diberi gelembung udara agar partikel yang memiliki massa jenis lebih kecil dari air seperti minyak dan lemak dapat mengapung. Tinggi muka air akan selalu konstan, hal ini terjadi karena lubang pipa diatur menyesuaikan tinggi air yang diinginkan. Air akan mengalir melalui pipa outlet. Selanjutnya air akan dialirkan menuju kolam yang di dalamnya terdapat tanaman air seperti eceng gondok, lili air, dan bambu air. Pembuatan kolam fitoremediasi memiliki banyak manfaat, selain untuk penguraian senyawa organik kolam ini bisa juga difungsikan sebagai penambah estetika.
Pada kolam fitoremediasi, turbulensi air diperlukan agar pasokan oksigen bertambah dan bau tidak sedap pada air hilang (Awaluddin, 2017). Pembuatan kolam yang memiliki perbedaan ketinggian akan membuat turbulensi pada air. Selain membangun kolam yang memiliki perbedaan ketinggian, pemberian aerator juga menjadi alternatif untuk menambah oksigen. Suara gemercik air yang dihasilkan akan menambahkan kenyamanan dan kesan relaksasi. Transpirasi yang dilakukan tanaman air menambah kesejukan area sekitar kolam.
Pendirian bangunan untuk kegiatan usaha memerlukan analisis terhadap dampak kegiatan usaha yang dilakukan mulai dari proses produksi hingga buangannya, seperti bangunan untuk tempat makan atau foodcourt. Hasil Buangan atau limbah foodcourt yang sering ditemukan pada saluran air yaitu minyak dan lemak. Limbah minyak akan menutupi permukaan air sehingga ekosistem di bawah muka air akan terganggu dan menghasilkan bau tidak sedap. Untuk itu dilakukan pengolahan limbah minyak dengan menggunakan bak grease trap dan kolam fitoremediasi. Kolam fitoremediasi akan didesain seperti kolam untuk tanaman air, sehingga senyawa organik yang tersisa akan diuraikan pada kolam ini. Kolam ini juga difungsikan sebagai penambah estetika karena warna hijau dari tumbuhan air akan membuat kesan kesejukan dan kenyamanan.
DAFTAR PUSTAKA
Awaluddin, N. (2007). Teknologi Pengolahan Air Tanah sebagai Sumber Air Minum pada Skala Rumah Tangga. Seminar Peran Mahasiswa Dalam Aplikasi Keteknikan Menuju Globalisasi Teknologi UII.
Badan Pusat Statistik. (2023): Statistik Lingkungan Hidup Indonesia 2023
Dwiputra. (2015). Pentingnya Penggunaan Grease Trap. Dipetik pada tanggal 27 Desember 2021. https://engineering4better.blogspot.com/2015/12/ grease-trap-perangkat-lemak.html
Hidayah, E. N., Djalalembah, A., Asmar, G. A.,& Cahyonugroho, O. H. (2018). Pengaruh Aerasi Dalam Constructed Wetland Pada Pengolahan Air Limbah Domestik. Jurnal Ilmu Lingkungan, 16(2), 155.
Pemerintah Republik Indonesia. 2009. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. Jakarta: Sekretariat Negara.
Perserikatan bangsa-bangsa.(2015). Sustainable Development Goals (SDGs: Target tahun 2030. https://www.un.org/sustainabledevelopment/ sustainable- development-goals/
Sangat bermanfaat dan mengedukasi, Semuga bisa diimplementasikan di lingkungan-lingkungan dan mendapatkan dukungan dari seluruh komponen masyarakat terkhusus dari tim penggerak PKK yang menjadi ujung tombak tumbuh kembangnya keluarga yang handal dalam tatanan kehidupan bersosial.
Good article 👍
Semoga sukses yaaa
Semoga sukses, semangat ya
Bagus & bermanfaat
Sangat bermanfaat, dan semoga bisa diimplementasikan di lingkungan masyarakat.
Good job 👍🏻
Sukses yak..🫰🏻
Artikel bagus nih… 👍
Ilmu pengetahuan itu tidak terbatas..riset2 perlu dilakukan agar semakin banyak methode2 baru yg di temukan berdaya guna dan bermanfaat untuk khalayak banyak..teruskan ber inovasi…semoga sukses di kemudian hari
Artikelnya bagus
Good
Good,,,,
Artikel yg sangat bermanfaat di lingkungan rumah🏡tangga. Semoga bisa di tetapkan di lingkungan sekitar dengan dukungan RT/RW dan Lurah setempat.
Artikel yg keren ..
Artikelnya bagus, semoga bisa terlaksana dan bermanfaat buat kita semua 👍
Artikel yg bermanfaat semoga bisa di terapkan di lingkungan sy
Artikel sangat bagus
Bagus dan bermanfaat
Artikel saya edukatif
Artikel yang sangat bermanfaat semoga lebih sukses kedepannya
Sangat bagus dan bermanfaat
Artikel yang bermanfaat