Inovasi untuk Akselerasi Pengembangan Bangunan Hijau dan Cerdas: Pemanfaatan limbah manusia dalam bangunan hijau
Ditulis oleh: Nais Larasati.
PENDAHULUAN
Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki ragam budaya, suku, agama, hingga ragam lingkungan. Disebut negara yang homogen dikarenakan keragaman yang ada di Indonesia tersebut. Berbicara tentang negara yang homogen, tentu juga tak lepas dari bagaimana lingkungan sebagai payung bagi negara dalam mengelola sumber daya, manusia dan segala seluk beluk di dalamnya..
Berbicara tentang lingkungan di Indonesia, tentu tak terlepas dari bagaimana pengelolaan lingkungan tersebut, khususnya di daerah perkotaan. Lingkungan perkotaan salah satunya, merupakan salah satu subjek utama yang menjadi perhatian khusus, terutama pada pengelolaan dan pengembangannya..
Mengapa lingkungan perkotaan menjadi salah satu subjek utama yang menjadi perhatian khusus? Hal tersebut tak terlepas dari berbagai permasalahan lingkungan di perkotaan yang terjadi hingga saat ini. Beberapa permasalahan lingkungan perkotaan yang sering dihadapi oleh para masyarakat adalah pertumbuhan masyarakat yang tidak diimbangi dengan pertumbuhan lingkungan perkotaan, masalah polusi. Perubahan iklim hingga masalah pengelolaan lingkungan berkelanjutan..
Salah satu hal yang menjadi perhatian khusus pada permasalahan di lingkungan perkotaan adalah perubahan iklim drastis. Perubahan iklim seperti peningkatan suhu yang cenderung tinggi. Dalam pengelolaan dan tindak lanjut pada perubahan iklim, diperlukan pembangunan berkelanjutan yang ramah akan lingkungan di tengah perubahan iklim yang drastis khususnya di daerah perkotaan. Berdasarkan analisa tim metereologi BMKG 29 oktober 2024, tercatat suhu tertinggi mencapai 38,4 derajat celcius di wilayah Larantuka,Flores Timur, Nusa Tenggara Timur. Selain itu, Perubahan iklim yang sering terjadi seperti perubahan pola hujan yang tidak menentu di beberapa wilayah yang sering menjadi faktor penyebab terjadinya banjir. Selain faktor perubahan iklim, pertumbuhan populasi di daerah perkotaan yang cenderung pesat Juga memicu berbagai masalah lingkungan. Bahkan, menurut laporan Perserikatan Bangsa-Bangsa, 90 persen peningkatan penduduk terjadi di Asia dan Afrika. Lebih dari 55% populasi dunia kini tinggal di kota-kota, bahkan angka ini diperkirakan akan meningkat hingga 68% pada tahun 2050..
Pertumbuhan penduduk yang pesat menimbulkan berbagai tantangan, mulai dari kemacetan lalu lintas, pencemaran lingkungan,serta kurangnya lahan hijau sehingga oksigen yang dihasilkan tidak sebanding dengan CO2 yang diperoleh. Hal tersebut akan menimbulkan permasalahan baru: suhu di daerah tersebut cenderung tinggi. .
Untuk mengatasi hal tersebut, salah satu solusi untuk mengurangi hal pencemaran lingkungan sekaligus mengembangkan bangunan hijau dan cerdas khususnya di daerah perkotaan adalah mengembangkan konsep bangunan hijau..
KONSEP BANGUNAN HIJAU
Apa itu bangunan hijau? Bangunan hijau atau green building adalah konsep pembangunan sebagai solusi untuk mengurangi dampak lingkungan dan meningkatkan efisiensi energi dengan mengurangi penggunaan energi dan sumber daya tak terbarukan seperti bahan bakar fosil, batu bara, gas alam, minyak seminimal mungkin. Salah satu tindak lanjut dalam membangun konsep bangunan hijau adalah dengan memanfaatkan sumber daya terbarukan seperti limbah manusia untuk perawatan tanaman pada bangunan hijau..
Kotoran manusia atau human excreta kaya akan nutrisi yang baik. Limbah manusia yang dikeringkan diketahui mengandung banyak fosfor, kalium, dan mikronuttien yang baik untuk tanaman. Selain itu, urin juga dapat digunakan sebagai pupuk, rich earth institute telah bekerja sama dengan Universitas, hingga Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Dan regulator kesehatan masyarakat. Mereka telah menetapkan prinsip urin sebagai pupuk. dikatakan bahwa urin aman dan tidak menimbulkan resiko kesehatan untuk digunakan sebagai pupuk. .
Dengan menggunakan teknologi yang dapat mengelola kotoran manusia dan urin menjadi pupuk secara otomatis disalurkan kepada tanaman tanaman di sekitar rumah. Untuk metode penyiraman nya dapat memanfaatkan air hujan yang ditampung melalui pipa saat hujan turun. Setelah itu, disimpan di sebuah tangki besar yang dapat disalurkan ke tanaman-tanaman di sekitar tersebut secara otomatis..
MANFAAT BANGUNAN HIJAU
Membangun bangunan hijau di gedung atau rumah pribadi dengan menanam tanaman di atap dan di sekeliling rumah dapat memanimalisir panas, dan mengurangi penggunaan pendingin ruangan.
Namun cukup merepotkan untuk menyiram tanaman dalam jumlah banyak, akan tetapi dengan membuat saluran yang terhubung langsung dengan tangki air dan pupuk tanaman merawat yang secara otomatis dapat digunakan ketika diperlukan. tanaman jadi lebih mudah
Air yang mengalir saat hujan dan masuk ke tangki dapat memanimalisir jatuhnya air ke tahan secara berlebihan, Dan tidak terbuan sia sia. Menghemat air.
TANTANGAN YANG DIHADAPI
Meskipun kotoran manusia mengandung banyak manfaat bagi tanaman, akan tetapi pengomposannya harus dengan cara yang benar untuk membunuh bakteri dan patogen secara efektif. Pengomposann harus dilakukan dengan memanaskan nya pada suhu tinggi dalam jangka waktu tertentu. Maka dari itu diperlukan sebuah teknologi yang dapat langsung terhubung ke saluran pembuangan dan dapat memisahkan anrata urin dan limbah manusia, yang kemudian dapat diproses menjadi pupuk kompos..
KESIMPULAN
Seperti yang telah dijabarkan di atas, bahwa pemanfaatan kotoran manusia dan urin yang sejatinya dipandang sebelah mata, justru akan menjadi sebuah inovasi baru dalam proses berkelanjutan dalam membangun konsep bangunan hijau. Inovasi dalam bangunan hijau dapat menjadi solusi baru untuk mengatasi permasalahan lingkungan dan meningkatkan efisiensi energi. Semoga.
.
.
.
.
.
.
.
.