Alsamenajung: Air Limbah Sabun Mengkontruksi Hijauan
Ditulis oleh Tyas Prabawati.
Beberapa orang pasti pernah merasakan berada dalam ruangan yang tertutup tembok luas dan bertingkat tanpa ventilasi udara alami. Bagi yang pernah menginap di hotel atau menghadiri acara lebih dari satu hari, sehingga berada di lingkungan gedung sampai pada waktu tertentu. Serta, pekerja yang memiliki tempat kerja dengan gedung cukup luas dan bertingkat menjadi tempat aktivitas sehari-hari. Bahkan mungkin rumah sendiri dengan bangunan tembok dengan penuh pendingin ruangan tanpa adanya fentilasi. Udara yang diterima tubuh cukup lama di dalam gedung dengan udara yang dirasakan seketika keluar gedung tentu berbeda. Meskipun, itu baru di halaman gedung. Ditambah lagi jika setelah keluar gedung berjalan menyusuri aliran air di selokan yang memiliki bau tidak sedap dan warna gelap. Hal ini sering kita jumpai di kota-kota besar yang sudah padat bangunan dan saluran air limbah sabun tercampur limbah lainnya di sepanjang jalanan, bahkan ketika hujan menggenang. Bangunan kota yang minim saluran buangan air limbah sabun, sedangkan limbah sabun tertimbun setiap hari, sehingga perlu upaya pengelolaan untuk mendapatkan solusi dan keuntungan. Secara sederhana air dibutuhkan makhluk hidup, namun tidak semua makhluk hidup bisa menggunakan air limbah sabun secara langsung. Salah satu makhluk hidup yang menerima air libah sabun yaitu tanaman. Bagaimana cara pemakaian limbah sabun dari gedung terhadap tanaman? Jenis tanaman apa yang dapat bertahan dengan limbah air sabun? Apakah tanaman tersebut dapat dimanfaatkan bagi lingkungan bangunan gedung?
Air limbah merupakan air bekas penggunaan yang sudah tidak bisa dipakai kembali dan memerlukan pengolahan dengan berbabagi proses sehingga memeuhi syarat untuk digunakan. Kandungan air limbah dapat berupa BOD, COD, TSS, minyak, lemak dan pH yang tidak netral. Adani et al. (2021) menjelaskan karakteristik limbah hotel umumnya mengandung padatan yang dapat larut maupun tersuspensi dengan kandungan organik yang tinggi, serta minyak dan lemak yang sulit diuraian. Air yang dapat digunakan memiliki baku mutu pH 6-7, sedangkan air limbah tentu melebihi baku mutu. Air limbah yang dibuang ke lingkungan semestinya memenuhi persyarakat baku mutu yang sudah ditetapkan oleh pemerintah setempat jika malebihi baku mutu maka perlu adanya pengolahan terlebih dahulu sebelum dibuang ke lingkungan. Sangat disayangkan air sebagai salah satu energi yang dibutuhkan dan penting dalam kehidupan namun minum perhatian. Paradox of value yang terjadi dalam menilai air dengan benda lainnya. Kasturi (2015) Paradok merupaakan penilaian yang bertentangan dengan opini. Dalam dimensi kali ini, masyarakat menilai air sebagai kebutuhan, namun untuk memertahankan dan daya beli air lebih murah dibandingkan dengan berlian. Sehingga, upaya mempertahankan dan penghematan air masih rendah. Kemungkinan dapat berubah jika upaya pendapatan air lebih sulit dibanding mendapatkan berlian dan jumlah air benar-benar terbatas.
Air limbah sabun dapat digunakan untuk menyiram tanaman setelah melalui proses pengendapan, setidaknya air yang digunakan memiliki kadar sabun yang sudah berkurang. Waktu pengendapan air limbah dapat dilakukan dengan tawas. Apriyanti (2019) yang meneliti tingkat kemampuan tawas dalam mengendapkan deterjen lebih cepat, sehingga dapat mengurangi kadar sabun dalam air. Setelah itu dapat digunakan untuk menyiram tanaman. Air sabun yang disimpan terlalu lama juga dapat menimbulkan bau tidak sedap. Hal ini disebabkan kandung polutan dalam air limbah sudah meningkat dan semakin pekat. Sehingga pemanfaatan limbah air sabun dibutuhkan setiap hari dan limbah air sabun tidak menumpuk atau terbuang begitu saja. Air limbah sabun yang langsung digunakan memiliki dampak pada tanaman, yaitu menipisnya lilin daun sehingga atanaman layu kering dan bahkan mati. Namun, perlu diketahui jenis tanaman tertentu yang dapat menerima air limbah sabun.
Pemanfaatan limbah air sabun harus menyesuaikan tanaman yang mampu menerima kadar basa atau asam dan kandungan air limbah itu jenis tanaman yang hidupnya membutuhkan basa kuat maupun asam kuat. Beberapa tanaman yang dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kuota limbah, maka dalam satu gedung perlu adanya penataan tanaman dan jenis tanamannya, seperti: dalam ruangan maka memerlukan jenis tanaman tahan basa atau asam yang kebutuhan sinar mataharinya sangat minim, tanaman di halaman depan gedung memerlukan tanaman yang memebutuhkan sinar matahari penuh dan dapat digunakan sebagai peneduh beserta mampu menyerap CO2 atau polusi udara, tanaman sayuran juga dapat digunakan tambahan pendapatan (konsumsi) sebagai pilihan hijauan yang disediaakan dalam sebuah gedung yang dapat dimanfaatkan penghuni maupun yang datang ke gedung. Beberapa jenis tanaman yang berpeluang menjadi tanaman yang mampu dan membutuhan air limbah sabun yaitu: kangkung, talas padi, bunga bugenfil, dan jenis tanaman lain yang sering di temukan mampu hidup diselokan air bekas sabun. Sedangkan menurut Heberhardt (2022) beberapa tanaman ada yang mampu bertahan dan membutuhkan basa kuat beserta tanah yang mengandung alkali. Alkali yaitu tanah yang memiliki basa kuat dan tanah cenderung gersang. Beberapa gambar dari tanaman tersebut dapat dilihat pada gambar dibawah ini (Gambar 1).
a. Maidenhair fern | b. Flowering honeysuckle |
c. Hummingbird fuchsia | d. Kale |
Gambar 1. Tanaman yang mampu hidup pada media alkali: a. Maidenhair fern b. Flowering honeysuckle, c. Hummingbird fuchsia, d. Kale (Sumber: Heberhardt, 2022) |
.
Beberapa tanaman yang dapat hidup seperti tanaman dengan pohon perdu atau semak atau tanaman bawah. Beberapa jenis tanaman diperlukan kecocokan tempat ditanam dengan mempertimbangkan kebutuhan tanaman untuk dapat tumbuh, berbunga dan berbuah. Perawatan tanaman juga diperlukan sebagai selingan dari penggunaan air limbah dan tamabahn nutri yang dibutuhkan oleh tumbuhan. Penilaian estetika tumbuhan juga menjadi pertimbahan jika akan ditanam pada area gedung yang bertujuan untuk menarik perhatian dan kenyamanan secara psikologis manusia. Jika memungkinkan aroma yang dihasilkan juga menjadi pertimbangan dalam memilih jenis tanaman.
Demikian upaya penerapan daur ulang atau pemakaian kembali air limbah sabun dalam gedung, dengan harapan mengurangi limbah air sebagai pengehamatan energi dengan mengalihkan manfaatkanya untuk tanaman yang mampu menerima dan membutuhkan. Tanaman yang akan digunakan perlu dipastikan kemampuan tumbuhan terhadap lingkungan alkali dan pH yang terkandung dalam air limbah yang dihasilkan dari bangunan gedung. Tanaman hijau dapat membantu menyerap polusi dan memebrikan manfaat hijauan dalam segi estetika, kenyamanan, lingkungan hijau dan mendapatkan manfaat ekonomi dari tanaman yang dapat dipasarkan. Penerapan konsep ini diperlukan pertimbangan manajemen dari kuantitas air limbah sabun dengan kuantitas kebutuhan tanaman terhadap air ilmbah sabun. Serta, manajemen waktu penyiraman dengan waktu pengendapan sabun dalam air limbah sabun. Berbagai tenaga ahli dan pihak yang bidangnya terkait dengan konsep ini semestinya dapat bekerja sama untuk mewujudkan bangunan yang hijau dan ramah lingkungan, serta hemat energi.
.
Daftar Pustaka
Adani, N.S., Sudiro, Artiyani. (2021). Perencanaan instalasi pengolahan air limbah hotel Kalimantan dengan metode biofilter anaerob aerob. Jurnal Enviro. Prodi Teknik Lingkungan – ITN Malang.
Apriyanti, N.I. (2019). Pengelolaan air limbah deterjen dengan tawas. OSF.Preprints, 1(1), 1-5.
Heberhardt, D. (2022). Nature of home: Alkaline plants:67 trees, shrubs, vegetables &flowers that thrive. Diakses 5 November 2024. Internet: https://thenatureofhome.com/alkaline-plants/
Kasturi, Taufik. (2015). Fenomenda paradokasal: problem-problem psiko-sosio-spiritual masyarakat modera. Prosiding Seminar Nasional Psikologi Sosial & Budaya, 5-12.
.
.
.
.
.