plastik

Placy (Plastic Recycling): Inovasi Bangunan Beton Plastik Solusi Terpadu untuk Konstruksi Ramah Lingkungan Berbasis Plasma Treatment

📖 ࣪ Banyaknya pembaca: 111

Ditulis oleh Lastri Debora Sitanggang

  Plastik menjadi bagian yang tidak terlepas dalam kehidupan manusia. Hampir setiap aspek kehidupan berhubungan dengan plastik. Plastik merupakan polimer semi sintetik atau sintetik yang akan sulit terdegradasi. (Kurniawan., 2022). Plastik membutuhkan 100 hingga 100.000 tahun untuk terurai, jadi jika digunakan secara berkelanjutan, maka menghasilkan gundukan limbah. Melihat fakta bahwa plastik membutuhkan waktu yang cukup lama untuk dapat terurai namun penggunaanya terus meningkat. Pertumbuhan populasi manusia turut juga menekan pertumbuhan penggunaan plastik yang semakin cepat, hal ini tentu akan menyebabkan terjadinya penumpukkan sampah plastik. Sampah terbagi atas dua jenis; sampah organik dan sampah anorganik. Sampah organik adalah jenis sampah yang dapat didaur ulang serta dapat membusuk seperti, sampah rumah tangga, dedaunan dan buah-buahan. Sedangkan sampah anorganik merupakan sampah yang sulit untuk diuraikan dan kemungkinan kecil untuk dapat di daur ulang kembali contohnya, plastik. Sampah plastik akan menjadi ancaman besar jika tidak segera diatasi dengan baik dan cermat. Secara global, saat ini penggunaan plastik menjadi sebuah permasalahan yang hakiki. National Geographic mencatat fakta penting bahwa produksi  plastik meningkat secara signifikan, dari 2,3 juta ton pada tahun 1950 meningkat menjadi 448 juta ton pada tahun 2015, dan diperkirakan akan meningkat dua kali lipat pada tahun 2050. Dikutip dari Liputan 6, penelitian terbaru dari University of Leeds, Inggris, yang membahas mengenai sampah yang tidak diangkut dan pembakaran sampah plastik secara terbuka yang menjadi polusi plastik global. Berdasarkan penelitian tersebut, ditetapkan bahwa Indonesia menjadi negera urutan ketiga penyumbang sampah plastik terbanyak. Plastik sekali pakai seperti sedotan, botol minum, kantong dan saset jajanan adalah jenis sampah plastic yang paling banyak ditemukan di perairan Indonesia, Menurut data BRIN.

Zaman yang semakin canggih, menjadi tantangan untuk pemerintah menciptakan  hal baru yang dapat menggantikan keberadaan dari alat makan  plastik. Sering sekali masyarakat mengabaikan himbauan pengurangan plastik dalam kehidupan sehari-hari demi tercapainya praktis dan keuntungan diri sendiri. Saat ini program-program kreatif pemerintah tengah digoncangkan didukung perkembangan teknologi yang semakin pesat untuk mengurangi sampah plastik di Indonesia. Ini akan terasa sia-sia jika masyarakat tidak turut serta dalam melaksanakanya. 3R (Reduce, Reuse, Recycle) merupakan salah satu konsep untuk mengurangi sampah plastik.

  Para pemuda/pemudi sebagai generasi penerus bangsa diharapkan turut serta berpartisipasi mengarahkan terciptanya inovasi baru dengan metode yang lebih kreatif. Oleh karena itu diperlukan kolaborasi dan pemahaman antara pemerintah, organisasi masyarakat sipil dan masyarakat luas termasuk pemuda untuk menerapkan dan membagikan praktik cerdas guna menciptakan solusi strategis yang konkret bagi masalah sampah plastik di Indonesia. Banyak upaya kreatif yang bisa dilakukan dalam mengurangi plastik sampah di indonesia yaitu dengan mengubah sampah plastik menjadi produk yang lebih bermanfaat, serta memiliki dayaguna kembali.

  Inovasi beton plastik yang menjadi solusi mengatasi lonjatan limbah plastik yang kian bertambah. Lebih lanjut, beton plastik memiliki ketahanan yang kuat dengan memanfaatkan sumber daya alam melimpah menggunakan kecanggihan teknologi sebagai acuan demi penyempurnaan inovasi kreatif. Selain dapat mengurangi penumpukkan plastik, inovasi ini juga diusung dapat menjadi salah satu ekonomi kreatif karena mudah diolah, bermanfaat dan dari bahan yang sering kita jumpai sehingga kita mendapat manfaat yang double sekaligus. Oleh karena itu, penulis merancang inovasi yang bernama “PLACY(PLASTIC RECYCLING): INOVASI BANGUNAN BETON PLASTIK SOLUSI TERPADU UNTUK KONSTRUKSI RAMAH LINGKUNGAN BERBASIS PLASMA TERATMENT”.

  Pengendalian penumpukkan sampah di Indonesia sangat diperlukan untuk keberlangsungan makhluk hidup serta mendorong penurunan emisi karbon di bumi. Menurut peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 27 tahun 2020, yang mengatur pengelolaan sampah spesifik, “sampah merupakan sisa kegiatan sehari-hari manusia atau proses alam yang berbentuk padat” (Kurniawan., 2021). Beton merupakan bahan kontruksi yang sering digunakan, dengan membutuhkan pencampuran elemen yang terdiri dari pasir, agrerat halus dan kasar, semen dan bahan tambahan sesekali pada aplikasi tertentu. Permintaan konsumen yang tinggi menyebabkan masalah lingkungan dan keberlanjutan, seperti penambangan yang merusak lingkungan dan penggunaan energi yang cukup tinggi untuk memproduksi salah satu bahan beton yakni semen (Fadli et all., 2023). Karena kekuatan tekannya kurang dari 6,89 MPa, beton dengan kadar abu batu 0–75% dianggap struktural sangat ringan; beton dengan kadar 100% dianggap struktural ringan dengan kekuatan tekannya 6,89–17,24 MPa (Jalali et all., 2021). Pada penelitian Prabowo et all (2022), berhasil menghasilkan batako dengan menggunakan limbah Styrofoam, plastik dan oli bekas. Namun, Batako yang dihasilkann memiliki penurunan kuat tekan sebesar 59% dibandingkan batako berbasis semen standar, dengan batako yang mempunyai kategori mutu III sehingga dapat digunakan pada bangunan beban ringan. Hal ini mendorong penulis mengusulkan pengolahan Limbah plastik dengan metode Plasma Treatment agar permukaan plastik dapat meningkatkan ikatan dengan semen standar sehingga, dihasilkan beton yang kuat dengan berkurangnya resiko retak pada beton.

..

Perancangan alur prototype produk beton PLACY (PLASTIC RECYCLING) dirancang dengan bahan baku plastik yaitu jajanan, botol minuman, oli bekas, dan fiber plastik (polyester) sebagai energi terbarukan yang ramah terhadap lingkungan dan dapat mengurangi penumpukan sampah plastik konvensional. Bahan baku plastik yang dipilih akan didaur ulang dengan metode plasma treatment dimana plastik akan dicuci terlebih dahulu. Setelah pencucian plastik akan masuk ke tahap pencacahan menggunakan shredder lalu di keringkan dengan sinar matahari. Plastik selanjutnya akan mengalami peleburan pada suhu 200oC selama 30 menit. Plastik yang telah dileburkan akan dicampurkan dengan oli bekas lalu dicetak berbentuk kubus dan biasa disebut pellet plastik. Pellet plastik kemudian akan dicampur dengan bahan semen, agrerat atau polimer agar terbentuk papan plastik. Papan plastik akan dibiarkan mengalami pendinginan agar memperoleh beton yang padat, kuat, dan dapat tahan lama..

Berikut ini diagram alir Langkah-langkah strategis untuk pengimplementasian rancangan PLACY (PLASTIC RECYCLING)

Prospek aktualisasi dari produk PLACY (PLASTIC RECYCLING) dapat diketahui dengan analisis SWOT sebagai berikut:

  • Strengths (Keunggulan): Beton platik menggunakan bahan ramah lingkungan sehingga dapat mengurangi plastik yang sulit terurai sehingga masalah pencemaran lingkungan dapat teratasi. Produk PLACY menjadi bahan konstruksi bangunan yaitu beton yang berbeban ringkan dan diproses dengan teknologi plasma treatment sehingga akan menghasilkan produk yang lebih kuat dan tahan lama dengan biaya produksi yang terjangkau dibandingkan bahan konvensional.
  • Weaknesses (Kekurangan): Beton plastik kurang dalam standarisasi dalam konstruksi karena berasal dari bahan baku plastik, sehingga masih sulit untuk diterima secara luas dalam proyek-proyek besar. Sehingga, diperlukannya penelitian dan pengkajian lebih dalam sehingga PLACY (PLASTIC RECYCLING) dapat teraplikasikan dengan baik.
  • Opportunities (Peluang): Regulasi tentang pengurangan sampah dan penggunaan material ramah lingkungan dapat mendorong adopsi beton plastik. Konstruksi ramah lingkungan memang sangat diminati oleh pasar, terutama untuk proyek hijau dan bangunan berkelanjutan. Berkolaborasi dengan pemerintah dapat menciptakan sistem pengumpulan limbah plastik yang lebih efektif.
  • Threats (Ancaman): Plasma Treatment digunakan memiliki biaya yang mahal jika dalam skala besar hal ini akan menghambat adopsi beton plastik dan pasar masih skeptis terhadap kualitas dan ketahanan beton berbasis plastik.

Dari analisis SWOT di atas, dapat disimpulkan bahwa beton plastik berbasis Plasma Treatment memiliki potensi sebagai bahan kontruksi bangunan hijau yang dapat mengurangi penumpukan limbah plastik di bumi. Potensi lain produk Placy memberikan kontribusi mencapai tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) di Indonesia sekaligus mencapai nilai Bangunan Hijau (Tujuan 11) dan daur ulang (Tujuan 12)..

DAFTAR PUSTAKA

Fadli, K., et all. 2023. Analisis Kuat Lentur Beton Menggunakan Platis Jenis

Polyhyhlene Terepthele (PET) Sebagai RIGID PAVEMENT: Konferensi Naional Teknik Sipil Ke-17 239.

Jalali, N.A., et all. 2021. Kuat Tekan dan Kuat Tarik Belah Beton Dengan

Campuran Limbah Jerigen Plastik HDPE: Prosiding 5th Seminar Nasional Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat.

Kurniawan, M.F. et all. 2022. Ekstraksi Pektin Kulit Buah Naga Merah (Hylocereus Polyrhizus) Dengan Pelarut Asam Nitrat dan Aplikasinya Sebagai Polimer Plastik Biodegradable: Jurnal Ilmu Kimia dan Terapan 9(1) 10

Kurniawan, D., 2021. Analisis Beton Serat Dengan Kawat Bendrat Dan Subtitusi

Agregat Kasar Dengan Limbah Plastik: Ensiklopedia of Journal 3(2): 2.

Prabowo, D., et all. 2022. Pengaruh Penambahan Limbah Plastik Sebagai

Alternatif Pengganti Bata Beton Dinding Rumah: Journal Of Mechanical Engineering and Science 3(1): 27-28.

.

.

Centre for Development of Smart and Green Building (CeDSGreeB) didirikan untuk memfasilitasi pencapaian target pengurangan emisi gas rumah kaca (GRK) di sektor bangunan melalui berbagai kegiatan pengembangan, pendidikan, dan pelatihan. Selain itu, CeDSGreeB secara aktif memberikan masukan untuk pengembangan kebijakan yang mendorong dekarbonisasi di sektor bangunan, khususnya di daerah tropis.

Seberapa bermanfaat artikel ini?

Klik pada bintang untuk memberi rating!

Rata-rata bintang 4.9 / 5. Jumlah orang yang telah memberi rating: 23

Belum ada voting sejauh ini! Jadilah yang pertama memberi rating pada artikel ini.

3 Comments

  1. Ira 10 November 2024 at 08:20 - Reply

    Inovasi yang unggul, jelas dan ide yang kreatif

  2. Santa Ulyna Harianja 10 November 2024 at 11:46 - Reply

    Semangat Selalu Kak, semoga memberikan nilai yang berharga dalam pemanfaatan plastiknya

    • Lastri 10 November 2024 at 17:18 - Reply

      Wahh thank you ya santa❤️

Leave A Comment