Hunian Hijau 5.0: Solusi Desain Ramah Lingkungan dengan Fokus Menghadirkan Kenyamanan pada Manusia

📖 ࣪ Banyaknya pembaca: 59

Ditulis oleh Christina Liem

Kita kini memasuki era 5.0, di mana penggunaan teknologi difokuskan untuk meningkatkan kualitas hidup manusia. Hal ini muncul sebagai respons terhadap era 4.0 yang, dengan digitalisasinya, dianggap mengabaikan aspek kemanusiaan dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, Komisi Eropa mengusulkan agar pengembangan teknologi diarahkan pada peningkatan kualitas hidup manusia dengan tetap mempertimbangkan keberlanjutan dan kemampuan beradaptasi terhadap perubahan zaman. Hunian Hijau 5.0 merupakan usulan desain huninan yang perlu dihadirkan di daerah perkotaan di Indonesia, terutama: Jakarta.

Konsep desain Hunian Hijau 5.0:

Dalam dunia arsitektur, terutama dalam perancangan hunian, ide mengenai bangunan hijau sebenarnya bukanlah hal yang baru. Konsep bangunan hijau dalam arsitektur dan tata kota telah muncul sejak awal abad ke-20. Salah satu arsitek terkenal asal Amerika Serikat, Frank Lloyd Wright, yang lahir pada tahun 1867, menjadi pelopor dalam konsep bangunan hijau melalui karya ikoniknya, Fallingwater, yang dirancang pada tahun 1935. Karya ini merupakan desain rumah tinggal yang terintegrasi secara harmonis dengan alam sekitarnya, termasuk elemen seperti air dan pohon.

Dengan mengadopsi konsep desain arsitektur yang diusung oleh Frank Lloyd Wright, saya mengusulkan untuk merancang bangunan di lingkungan perkotaan yang terintegrasi dengan alam. Namun, saya juga menambahkan bahwa desain bangunan tersebut tidak hanya berfokus pada integrasi dengan lingkungan sekitar, tetapi juga pada peningkatan kualitas hidup bagi para penghuninya. Oleh karena itu, saya mengusulkan konsep desain Hunian Hijau 5.0 sebagai solusi untuk menciptakan rumah ramah lingkungan di kawasan perkotaan.

Gambar 1: Fallingwater karya Frank Lloyd Wright (1935)

Kredit gambar: Christopher Little (Western Pennsylvania Conservancy)

Untuk merancang hunian yang fokus pada peningkatan kualitas hidup manusia, kita perlu terlebih dahulu mendefinisikan kualitas hidup yang ingin kita capai. Menurut saya, sebuah hunian harus dirancang untuk memberikan kenyamanan bagi orang-orang yang beraktivitas dan tinggal di dalamnya.

Kriteria Hunian Hijau 5.0 untuk daerah perkotaan di Indonesia:

1. Kualitas udara dalam hunian

Kita harus mengakui bahwa tantangan dalam menciptakan kualitas udara yang sehat dan nyaman bagi penghuni di hunian perkotaan di Indonesia sangat besar, terutama karena tingginya tingkat polusi udara. Ventilasi silang alami merupakan salah satu solusinya, karena menyediakan udara segar, tetapi juga untuk memastikan pencahayaan alami. Mengingat iklim Indonesia yang panas, penggunaan pendingin udara (AC) diusahakan dikurangin dengan Hunian Hijau 5.0.

Gambar 2 menunjukkan ilustrasi desain interior yang memanfaatkan ventilasi silang. Desain ini tidak hanya mendukung kelancaran aliran udara di dalam ruangan, tetapi juga menghadirkan pencahayaan alami yang dapat mengurangi penggunaan energi listrik.

Gambar 2: Ilustrasi Ventilasi Silang Alami

Kredit Gambar: ugreen.io      

Dengan demikian, desain ini berkontribusi pada penurunan emisi karbon, mengurangi pemanasan global, dan membantu menahan laju perubahan iklim global.

2. Ruang terbuka yang menyatu dengan alam

Hunian Hijau 5.0 mengusulkan ruang terbuka yang terhubung dengan alam, mengadaptasi desain Fallingwater karya Frank Lloyd Wright. Dalam perancangan ini, kita mengedepankan penghijauan di sekitar hunian dapat mengurangi emisi karbon dan tingkat stres pada manusia. Gambar 3 memperlihatkan ilustrasi desain interior yang terbuka dan terintegrasi dengan alam, dengan tambahan tanaman hidup supaya lebih harmonis dengan lingkungan. Desain ini berperan dalam mengurangi efek pemanasan global yang dirasakan di berbagai wilayah, termasuk Jakarta sebagai salah satu kota di Indonesia.

Saya ingin menekankan pentingnya penggunaan elemen harmoni dan kontras dalam desain ruang hijau terbuka, dengan tujuan menciptakan kenyamanan bagi para penghuni Hunian Hijau 5.0. Pemilihan jenis lanskap juga perlu diperhatikan agar Hunian Hijau 5.0 dapat menghadirkan desain yang menyatu dengan alam dan memberikan kenyamanan yang dapat menurunkan tingkat stres para penghuninya.

Gambar 3: Ilustrasi ruang terbuka yang menyatu denagn alam di Fallingwater

Kredit gambar: Architecture Digest

Gambar 4: Ilustrasi gaya lanskap Savannah

Kredit Gambar: britannica.com

Dalam usaha merancang hunian yang harmonis dengan alam, penelitian Salingaros (2017) tentang arsitektur dan stress pada manusia menghasilkan temuan menarik. Penghijauan dengan gaya lanskap Savannah (terlihat pada Gambar 4) terbukti efektif dalam mengurangi tingkat stres pada manusia, sementara penghijauan dengan gaya hutan lebat (terlihat pada Gambar 5) terbukti sedikit meningkatkan tingkat stress pada manusia .

Gambar 5: Ilustrasi gaya lanskap hutan lebat

Kredit Gambar: pngtree.com

Setelah mengamati ilustrasi pada Gambar 4 dan 5, mana yang menurut anda memberikan rasa lebih nyaman: lanskap Savannah atau hutan lebat? Apakah anda setuju bahwa gambar 4 lebih memberikan perasaan nyaman daripada gambar 5?

3. Desain Interior yang Mengutamakan Kenyamanan Manusia

Desain interior hunian yang terbuka dan terintegrasi dengan alam memainkan peran penting dalam menciptakan kenyamanan bagi para penghuninya. Konsep ruang terbuka yang mudah diakses memungkinkan penghuni untuk menjangkau semua bagian hunian dengan lebih mudah, sehingga menciptakan rasa aman dan nyaman.

Hunian Hijau 5.0 ini memerlukan keahlian seorang arsitek untuk merancang ruangan hunian yang dapat diakses dengan mudah dan menyatu dengan alam, namun tetap aman. Penggunaan teknologi berperan penting dalam menghadirkan rumah pintar yang ramah lingkungan.

Pemanfaatan tenaga matahari juga menjadi salah satu solusi untuk mengurangi emisi karbon dalam Hunian Hijau 5.0. Secara psikologis, teknik pencahayaan yang baik dapat memberikan dampak positif terhadap suasana hati, kewaspadaan, dan kesejahteraan, terutama pada sore dan malam hari ketika pencahayaan alami berkurang. Sementara itu, pada siang hari, penelitian yang dilakukan oleh Borisuit dan rekan-rekannya (2015) merekomendasikan penggunaan pencahayaan alami, karena dapat memberikan kenyamanan bagi mata.

Gambar 6: Ilustrasi desain hunian

Kredit Gambar: edwardgeorgelondon.com & hauteresidence.com

Salingaros (2017) menekankan bahwa pemilihan bentuk yang terlalu seragam atau terlalu abstrak dapat meningkatkan tingkat stres pada penghuni. Ia juga mengkritik desain interior kantor yang seragam karena cenderung membuat karyawan lebih mudah stres. Penelitiannya juga menemukan bahwa penempatan lukisan abstrak dalam ruangan dapat meningkatkan tingkat stres penghuni. Oleh karena itu, Hunian Hijau 5.0 mengusulkan desain interior hunian yang selaras dengan alam. Gambar 6 memberikan ilustrasi konsep interior yang lapang dan terbuka tanpa banyak sekat, membuat akses antar-ruang lebih sederhana.

Hunian Hijau 5.0 juga memerlukan kondisi lingkungan penunjang yang perlu didesain dengan konsep ramah lingkungan serta berfokus pada kenyamanan manusia juga, seperti:

1. Keseimbangan dimensi antara bangunan dan lahan hijau

Gambar 7: Ilustrasi dimensi hunian dan lahan hijau yang seimbang

Kredit Gambar: admiddleeast.com

Hunian Hijau 5.0 mengusulkan penataan lahan kota yang memperhatikan keseimbangan dimensi antara bangunan dan lahan hijau, dengan menghindari bentuk hunian yang masif dan disarankan menghadirkan atas yang hijau. Komposisi seimbang antara bangunan dan penghijauan ini akan menciptakan suasana lebih sejuk di lingkungan hunian, sehingga dapat mengurangi kebutuhan penggunaan AC. Manfaat positif lainnya dari penyeimbangan luas bangunan dan lahan hijau adalah penurunan emisi karbon atau berkurangnya Karbon Dioksida (CO2) yang dilepaskan ke udara akibat aktivitas manusia. Upaya ini sangat penting untuk menghambat pemanasan global dan perubahan iklim, yang pada akhirnya meningkatkan kenyamanan manusia serta mendukung keberlangsungan hidup di bumi.

2. Pengelolaan air bersih dan air limbah yang ramah lingkungan

Kebutuhan akan air bersih di lingkungan hunian sangatlah esensial. Hunian Hijau 5.0 mengusulkan penerapan sistem penampungan air hujan yang dapat dimanfaatkan untuk menyiram tanaman, sehingga air bersih dapat difokuskan pada kebutuhan utama manusia seperti minum, mandi, dan mencuci.

Gambar 8: Ilustrasi penanganan air limbah yang ramah lingkungan

Kredit Gambar: travel.tribunnews.com

Teknologi juga berperan penting dalam mewujudkan sistem penampungan air hujan untuk penyiraman lahan hijau secara berkala. Selain itu, teknologi dibutuhkan untuk mengolah air limbah rumah tangga agar aman sebelum dialirkan ke saluran pembuangan kota. Kita juga membayangkan selokan di Jakarta dapat mencapai kualitas layak seperti di Jepang, di mana ikan koi dapat hidup dengan baik.

3. Pengelolaan Sampah Rumah Tangga yang Ramah Lingkungan

Hunian Hijau 5.0 mengusulkan sistem pengelolaan sampah rumah tangga yang menggunakan empat warna tempat sampah yang disediakan oleh pemerintah Jakarta: Merah untuk sampah rumah tangga umum; Hijau untuk sampah organik yang dapat diolah menjadi pupuk kompos; Kuning untuk sampah yang dapat didaur ulang seperti karton, kertas, dan plastic; dan Biru untuk sampah daur ulang seperti gelas dan botol kaca. Sistem ini diharapkan memudahkan proses pemilahan dan pengolahan sampah secara ramah lingkungan.

Hunian Hijau 5.0 mengusulkan pemerintah kota Jakarta perlu menyediakan layanan periodik untuk mengangkut sampah dari perabotan rumah tangga yang sudah tidak digunakan oleh penghuni hunian. Jadi kata kuncinya adalah manajemen pembuangan sampah rumah tangga yang berkelanjutkan dengan menggunaan teknologi yang ramah lingkungan perlu diciptakan dan diterapkan.

Gambar 9: Ilustrasi penanganan sampah rumah tangga yang ramah lingkungan

Kredit Gambar: wastecostsolutions.com

4. Pengutamakan pejalan kaki dan jalur sepeda

Untuk mengurangi emisi karbon, Hunian Hijau 5.0 mengusulkan penataan Kota Jakarta yang berfokus pada pengembangan jalur pedestrian untuk meningkatkan kenyamanan pejalan kaki dan pengguna sepeda. Upaya mengurangi penggunaan kendaraan bermotor ini membutuhkan fasilitas transportasi umum yang memadai. Tersedianya transportasi umum yang baik akan mempermudah pengendalian penggunaan bahan bakar yang lebih ramah lingkungan serta mendukung penghematan energi.

Gambar 9: Ilustrasi ide pedestrian untuk pejalan kaki dan bersepeda yang ramah lingkungan

Kredit Gambar: Kompas.id

Faktor positif lainnya adalah meningkatnya kesehatan warga Jakarta melalui aktivitas berjalan kaki atau bersepeda. Panasnya suhu udara di Jakarta dapat dikurangi dengan menanam pohon hijau di sepanjang jalur pedestrian, menciptakan rasa nyaman bagi para pengguna, baik pejalan kaki maupun pesepeda. Keahlian arsitek sangat penting dalam merancang jalur pedestrian yang nyaman, ramah lingkungan, dan aman. Desain yang memadukan pencahayaan malam hari berbasis energi surya, dan musik tradisional yang lembut untuk menghadirkan kenyamanan manusia pengguna pedestrian di Jakarta.

Demikianlah pemaparan idea Hunian Hijau 5.0 dengan tiga kriteria dasar dan empat kriteria penunjang sebagai solusi desain hunian di perkotaan yang mengutamakan kenyamanan manusia.

Daftar Pustaka

Borisuit, A., Linhart, F., Scartezzini, J. L., & Münch, M. (2015). Effects of realistic office daylighting and electric lighting conditions on visual comfort, alertness and mood. Lighting Research & Technology, 47(2), 192-209.

Salingaros, N. A. (2017). A 26. Fractal art and architecture reduce physiological stress. Unified Architectural Theory: Form, Language, Complexity: a companion to Christopher Alexander’s The Phenomenon of Life-The Nature of Order, Book, 1.

Centre for Development of Smart and Green Building (CeDSGreeB) didirikan untuk memfasilitasi pencapaian target pengurangan emisi gas rumah kaca (GRK) di sektor bangunan melalui berbagai kegiatan pengembangan, pendidikan, dan pelatihan. Selain itu, CeDSGreeB secara aktif memberikan masukan untuk pengembangan kebijakan yang mendorong dekarbonisasi di sektor bangunan, khususnya di daerah tropis.

Seberapa bermanfaat artikel ini?

Klik pada bintang untuk memberi rating!

Rata-rata bintang 0 / 5. Jumlah orang yang telah memberi rating: 0

Belum ada voting sejauh ini! Jadilah yang pertama memberi rating pada artikel ini.

One Comment

  1. […] Hunian Hijau 5.0: Solusi Desain Ramah Lingkungan dengan Fokus Menghadirkan Kenyamanan pada Manusia &… […]

Leave A Comment