Solusi Desain Ramah Lingkungan untuk Bangunan di Perkotaan
Disusun oleh : Muhammad Fachdi Arbiasyah
.
Indonesia merupakan salah satu negara kepulauan yang terletak di benua Asia tepatnya Asia Tenggara. Negara ini memiliki keberagaman budaya, bahasa dan keindahan alam yang terkenal diseluruh dunia. Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang memiliki perekonomian yang besar di Asia Tenggara dengan memiliki sektor – sektor utama seperti bergerak dibidang pertanian, pertambangan dan jasa. Negara ini memiliki sekitar 17.000 pulau dan memiliki banyak sekali daerah dimulai dari daerah terpencil seperti pedesaan dan daerah perkotaan seperti Jakarta. Jakarta merupakan Ibukota negara yang merupakan pusat dari politik, ekonomi dan budaya. Jakarta memiliki jumlah penduduk lebih dari 11 juta jiwa yang hidup dari berbagai kalangan.
Jakarta merupakan kota yang padat serta memiliki gedung – gedung tinggi yang dipenuhi banyak sekali kegiatan serta memiliki banyak pekerjaan didalamnya seperti bisnis perhotelan, PT, industry film, sewa dan pembelian apartemen hingga bisnis restaurant. Sebagai ibu kota Indonesia Jakarta memiliki berbagai macam gedung dan hal ini menunjukan bahwa arsitektur modern dan tradisional yang berkembang di Jakarta seiring pertumbuhannya sebagai pusat dari pemerintahan dan ekonomi Indonesia. Sekitar dari 50 persen bangunan di Jakarta merupakan milik pemerintah dan rata – rata menggunakan freon AC yang tidak ramah lingkungan, pemerintah kota harus mengambil tindakan dimulai dari pembangunan penghijauan atau biasa disebut green building. Jakarta memiliki banyak sekali jenis desain gedung di daerah perkotaan yang beragam dan menarik tetapi masih terdapat gedung yang dapat dikatakan tidak ramah lingkungan contohnya adalah gedung yang memiliki area hijau yang sedikit atau bahkan tidak sama sekali, hal tersebut dapat meningkatkan efek suhu panas kota, desain yang berasal dari bahan bangunan yang memiliki material permanen atau tidak dapat diperbarui seperti beton yang berasal dari sumber lingkungan yang tidak ramah lingkungan juga dapat meningkatkan karbon yang tinggi, desain bahan bangunan yang tidak dapat diperbarui juga dapat memberikan peningkatan limbah karena lebih banyak menghasilkan limbah yang sulit didaur ulang dan dibuang secara sembarangan atau tidak ramah lingkungan serta memperburuk pengelolaan sampah.
Bangunan yang memiliki sedikit ruang tertutup seperti ventilasi udara yang sedikit dapat mengakibatkan kualitas udara buruk dan membahayakan penghuni bangunan tersebut serta menimbulkan kenyamanan yang kurang. Bangunan yang memiliki pencahayaan buatan yang berlebihan dan tidak memanfaatkan pencahayaan yang alami serta dapat menimbulkan pemborosan konsumsi energi sehingga penghuni bangunan tersebut harus membayar listrik dengan harga yang jauh lebih mahal. Peringatan dari BMKG yang mengatakan bahwa cuaca panas di Jakarta mencapai suhu yang sangat tinggi dan mencapai 34 derajat celcius hingga 37 derajat celcius. Suhu yang tinggi dapat mempengaruhi berbagai macam aktivitas diantaranya penurunan produktivitas karyawan karena cuaca yang panas sehingga membuat karyawan yang bekerja dapat mudah kelelahan, Solusi yang dapat saya berikan terkait permasalahan desain gedung di atas yang pertama adalah membuat ruang yang berisi tanaman hias seperti Pohon palem, Pucuk Merah, Lili paris, Lidah buaya, Kaktus, Peperomia, Philodendron Brasil, Bird of paradise, Monstera deliciosa, Calathea luthea, dan tanaman hias lainnya di sekitar area bangunan, hal tersebut dapat memberikan efek positif yang banyak seperti membuat bangunan lebih terlihat asri dan tampak indah, meningkatkan kualitas udara yang bersih dan segar, menjaga keseimbangan ekosistem, mengurangi rasa depresi dan memberikan kenyamanan yang tinggi kepada penghuni bangunan terebut.
Solusi selanjutnya yang dapat saya berikan adalah menambah material dan bahan pembangunan yang dapat diperbarui, hal tersebut dapat menurunkan karbon yang tinggi, meningkatkan efisiensi energi, mengurangi pembuangan limbah, menjaga pengelolaan pada sampah, mengurangi bahan kimia yang berbahaya seperti bahan bangunan yang dapat menghasilkan polusi serta dapat mengurangi kebutuhan energi pada pemanasanan bangunan. Solusi selanjutnya yang saya dapat berikan adalah memperluas area bangunan dengan menciptakan ventilasi udara yang banyak, hal tersebut dapat menjaga kualitas udara di dalam ruangan sehingga dapat memasukan udara yang segar dan membuang udara yang kotor, mengurangi risiko masalah kesehatan seperti penyakit menular, masalah pernapasan hingga alergi. Solusi selanjutnya yang saya dapat berikan adalah menciptakan ruang di sekitar bangunan yang memiliki desain tembus cahaya sinar matahari, hal tersebut dapat memberikan efek positif seperti mengurangi teganggan Listrik sehingga biaya yang dikeluarkan akan jauh lebih sedikit dan hemat, meningkatkan produksi vitamin D yang baik bagi kesehatan tulang, mencegah depresi, meningkatkan produktivitas pada penghuni bangunan tersebut. Solusi selanjut nya yang saya dapat berikan adalah memberikan saran serta pendapat terkait desain pembangunan di Jakarta kepada arsitektur dan perancangnya agar menggunakan bahan bangunan dan material yang berasal dari ramah lingkungan serta dapat diperbarui sehingga dapat dipastikan bahwa desain bangunan yang akan dibuat terjamin keamanannya dan tidak merugikan objek lain. Solusi selanjutnya yang saya dapat berikan adalah memberikan saran dan pendapat kepada pemerintah agar melakukan pergerakan mengenai mencintai lingkungan yang hijau disekitar kota. Bangunan yang memiliki desain ramah lingkungan memiliki banyak sekali keuntungan dan bermanfaat bagi lingkungan contohnya yaitu dengan menggunakan serta mengutamakan bahan dan material bangunan yang dapat di daur ulang bisa menjadi efek positif yang berkepanjangan karena dapat mengurangi polusi udara yang buruk serta melindungi ekosistem dan menjaga lingkungan.
Bangunan desain ramah lingkungan dapat memberi ruang yang baik dan dapat mengurangi risiko masalah kesehatan. Penggunaan efisiensi energi, dapat mengurangi biaya operasional serta kebutuhan yang dipakai dapat lebih hemat dan terjangkau. Bangunan desain ramah lingkungan memiliki pengelolaan limbah yang baik serta memiliki efisiensi energi yang berkualitas dan cenderung dapat memiliki nilai jual yang jauh lebih tinggi dibandingkan bangunan yang memiliki desain tidak ramah lingkungan. Desain ramah lingkungan juga dapat memberikan berbagai keuntungan di dunia bisnis hingga melangkah ke internasional karena memiliki standar lingkungan yang tinggi serta mendapatkan pandangan yang baik oleh pesaing di pasar global. Jakarta merupakan kota yang rawan akan banjir karena memiliki beberapa faktor diantaranya yaitu memiliki penduduk yang padat, curah hujan yang tinggi, pembangunan yang tidak teratur dan tertata dengan baik, pembangunan infrastruktur serta eksploitasi air yang berlebihan sehingga dapat mengakibatkan terjadinya penurunan permukaan tanah. Selain rawan banjir, Jakarta juga sering terjadi gempa, hal ini disebabkan karena adanya pertemuan lempeng bumi yang cukup aktif. Desain ramah lingkungan dapat mengurangi bencana yang akan terjadi karena desain ramah lingkungan juga mempertimbangkan ketahanan terhadap bencana alam, contohnya penggunaan bahan dan material bangunan yang tahan banjir karena memiliki pengelolaan drainase yang berkualitas dan terjamin. Selain banjir bangunan yang menggunakan desain ramah lingkungan juga memiliki bahan dan material yang tahan gempa, sehingga mengurangi risiko terjadinya bencana didaerah tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Putri, P. T. S. S., Setyaningsih, W., & Iswati, T. Y. (2019). Aspek Ruang Hijau Pada Desain Perpustakaan Untuk Mencapai Bangunan Yang Nyaman Dan Ramah Lingkungan. Senthong, 2(1)..
Karuniastuti, N. (2015). Bangunan ramah lingkungan. Swara Patra: Majalah Ilmiah PPSDM Migas, 5(1)..
Tanuwidjaja, G., Lo, L., & Silvanus, D. C. (2013). Desain Rumah Heinz Frick yang Ramah Lingkungan dan Terjangkau. Jurnal TESA Arsitektur..
Fivanda, F. (2017). Evaluasi terhadap konsep desain interior ramah lingkungan pada lobby lounge boutique hotel studi kasus: Greenhost boutique hotel Yogyakarta. Jurnal Visual, 12(2).
Ramadhan, B. M., Pribadi, I. O. S., & Rosnarti, D. (2021, August). Penggunaan Material Ramah Lingkungan Pada Bangunan Terminal Bandar Udara Dewadaru. In Prosiding Seminar Intelektual Muda (Vol. 3, No. 1).
Silaban, H. D., & Maisarah, A. (2023, January). Strategi Desain Bangunan yang Memperhatikan Lingkungan. In Talenta Conference Series: Local Wisdom, Social, and Arts (LWSA) (Vol. 6, No. 1, pp. 17-20).
Limantara, A. W., Kusumowidagdo, A., & Wardhani, D. K. (2017). Implementasi Energi Efisien, Konservasi Air, Dan Material Ramah Lingkungan Dalam Perancangan Interior Restoran. Aksen: Journal of Design and Creative Industry, 2(2), 26-58.
Risa, C. M. (2024). Desain Arsitektur Netral Karbon Mengejar Visi Bangunan Ramah Lingkungan. WriteBox, 1(3).