Inovasi Untuk Akselerasi Pengembangan Bangunan Hijau & Cerdas (Teknologi Terbaru Dalam Bangunan Cerdas Untuk Mengurangi Konsumsi Energi)
Ditulis Oleh Nur Apni Oktavia
PENDAHULUAN
Bangunan hijau dan bangunan cerdas telah menjadi dua tema sentral dala upaya akselerasi pengembangan arsitektur yang berkelanjutan. Dalam era global ang semakin kompleks,tantangan lingkungan dan era telah menjadi prioritas utama bagi masyarakat dunia. Oleh karena itu, Inovasi dalam desain dan konstruksi bangnan hijau serta bangunan cerdas tidak hanya di perlukan, Tetapi juga di persiapkan untuk menjadi solusi integral dalam mencapai tujuan bnagunan berkelanjutan..
ISI
Definisi Dan Tujuan Bangunan Hijau
Bangunan hijau, Sering di sebut green building, Adalah bangunan yang di rancang dan di buat untuk meminimalisir dampak lingkunagn negatif dan ramah lingkungan. Tujuan utama bangunan hijau adalah mengurangi emisi gas rumah kaca, Menggunakan sumber daya alam secara efisien, dan meningkatkan kualitas udara dalam ruangan. Dalam konteks ini, bangunan hijau tidak hanya sekedar estetik, Ia juga merupakan reprsentasi holistik dari keberlanjutan sumber daya alam, efisiensi lahan, pengurangan dampak lingkungan, dan perhatian terhadap kualitas udara dalam ruangan. Bangunan hijau juga memiliki beberapa karakteristik,antara lain menghemat energi dan sumber daya, mengurangi paparan zat berbahaya bagi manusia dan satwa liar, meningkatkan kualitas hidup penghuninya, Dan melestarikan sumber daya alam. Bangunan hijau memiliki beberapa prinsip, sebagai berikut, yang pertama efisiensi penggunaan energi, air, udara, dan sumber daya alam lainnya, yang kedua menecegah agar penghuninya tetap sehat dan produktif, dan yang ketiga mengurangi limbah..
Inovasi Dalam Desain Bangunan
1. Optimasi Pencahayaan Alam: salah satu inovasi dasar dalam bangunan hijau adalah maksimalkan penggunaan pencahayaan alami. Desain bangunan hijau dirancang sedemikian rupa sehingga orientasi bangunan dapat menyerap sinar matahari dengan maksimal, menghemat energi listrik, serta meningkatkan kualitas udara.
2. Ventilasi Efektif: ventilasi yang efektif adalah komponen penting dalam desain bangunan hijau. Sistem ventilasi yang di rencanakan dengan baik dapat mengoptimalkan sirkulasi udara, mengurangi kelembaban, dan meningkatkan kenyamanan penghuni.
3. Material Ramah Lingkungan: material ramah lingkungan adalah material yang di gunakan dalam bangunan hijau biasanya dipilih berdasarkan life cycle assessment (LCA)rendah. Bahan – bahan seperti bambu, kayu bersertifikat, dan material daur ulang yang telah terbukti memiliki jejak karbo yang lebih rendah. Penggunaan material ramah lingkungan tidak hanya mengurangi emisi gas rumah kaca, tetapi juga meminimalkan limbah konstruksi.
4. Pengelolaan Air Dan Limbah: pengelolaan air dan limbah adalah proses untuk memisahkan dn membuang zat berbahaya dari air limbah agar dapat digunakan kembali. Sedangkan fitur – fitur seperti pengelolaan air limbah dan sistem penghematan air limbah dan sistem peghematan air listrik menjadi essensial dalam banguanan hijau. Sistem ini tidak hanya mengurangi kebutuhan air minum, tetapi juga mengelola limbah domestik menjadi air yang aman di gunakan kembali..
Implementasi Bangunan Hijau Di Kawasan Urban
Implementasi bangunan hijau di kawasan urban sudah mulai dilaksanakan di berbagai wilayah urban. Kota Bandung, misalnya, telah menginisiasikan program bangunan gedung hijau sejak tahun 2014. peraturan walikota Bandung tentang bangunan gedung hijau (BGH) di sahkan pada agustus 2016 dan mulai diintegrasikan dalam proses perizinan bangunan. Hasilnya, kota bandung berhasil menghemat energi sebesar 62.612 MWh, mengurangi gas rumah kaca sebesar 52,6 ribu ton, dan hemat air sebesar 309,897 m3..
Definisi Dan Tujuan Bangunan Cerdas
Bangunan cerdas atau smart building adalah bangunan yang di legkapi dengan teknologi pintar yang dapat meningkatkan efisiensi dan kenyamanan penggunanya. Sedangkan untuk tujuan utama bangunan cerdas adalah mengintegrasikan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) sebagai salah satu cara dalam mengoptimalkan penggunaan energi, meningkatkan kinerja bangunan, dan meningkatkan kenyamanan penghuni..
Inovasi Dan Desain Bangunan Cerdas
1. Smart Building System: smart bilding sistem adalah sistem yang menggabungkan teknologi canggih untuk mengelola dan mengoptimalkan berbagai aspek operasional sebuah bangunan. sistem smart building salah satu cara dalam meliput pengaturan automatisasi dan kontrol yang hemat energi. dimana sistem ini dapat mengintegrasikan pasokan energi dengan penggunaan energi dalam sebuah banagunan, sehingga dapat membuat hemat biaya listrik dan meningkatkan efisiensi.
2. Specifik Energy Consumption (SEC): specifik energi consumption adalah sebuah survei intensitas konsumsi energi pada objek – objek survei yang terbesar di provinsi – provinsi. Tujuan specifik energi consumption adalah benchmark intensitas konsumsi energi dan memperbaiki data secara nasional untuk revisi PP No.70 Tahun 2009 tentang konservasi energi.
3. Integritas Teknologi Hijau: integritas teknologi hijau adalah transformasi paradigma pembangunan infrastruktur yang mengandalkan teknologi ramah lingkungan untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan. Sedangkan integrita teknologi hijau dalam bangunan cerdas meliputi penggunaan panel solar, sistem pendingin ruangan yang ramah lingkungan, dan sebuah sistem pengolahan limbah domestik yang efektif. Teknologi ini tidak hanya mengurangi jejak karbo, tetapi juga dapat meningkatkan kualtas udara dalam ruangan..
Implementasi Bangunan Cerdas Di Kawasan Urban
Implementasi bangunan cerdas juga telah di lakukan di berbagai wilayah urban. Kota Bandung, misalnya dimana Kota Bandung telah melaksanaka workshop specific energy consumption (SEC) untuk mengetahui intensitas konsumsi energi pada hotel dan rumah sakit. Hasil survei ini dapat digunakan sebagai masukan utuk revisi PP No.70 Tahun 2009 tentang konservasi energi dan memperbaiki data secara nasional.
KESIMPULAN
Inovasi dalam desain dan konstruksi bangunan hijau serta bangunan cerdas merupakan langkah strategis untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan. Dengan maksimisasi penggunaan pencahayaan alami, penggunaan ventilasi efektif, penggunaan material yang ramah lingkungan, pengelolaan air dan limbah, serta integrasi teknologi hijau, bangunan hijau dapat mengurangi sebuah dampak lingkungan yanga negatif. Sedang untuk bangunan cerdas dapat meningkatkan efisiensi dan kenyamanan bagi penggunanya dengan menggunakan sistem automatisasi dan sebuah kontrol yang hemat energi. Selanjutnya implementasi bangunan hijau dan bangunan cerdas di kawasan urban seperti Kota Bandung telah menunjukkan potensi besar dalam menghemat sebuah energi, dapat mengurangi emisi gas rumah kaca, dan dapat meningkatkan kualitas udara dalam ruangan. Oleh karena itu , penting bagi pemerintah daerah, arsitektur, dan kontraktor bangunan, ataupun lembaga – lembaga lainnya yang bersangkutan untuk dapat bersama – sama mendukung implementasi bangunan hijau dan cerdas demi masa depan yang lebih hijau dan cerdas bagi generasi mendatang..
DAFTAR PUSTAKA
Green Building Council Indonesia, Standards For Green Building, Jakarta: GBCI,2020.
World Health Organization, Indoor Air Quality Guidelines, Geneva: WHO, 2018.
International Journal Of Sustaineble Development, “Life Cycle Assessment Of Green Buildings,”Vol. 12, No. 3, pp.123-135,2019..
Walikota Kota Bandung, Peraturan Walikota Tentang Bangunan Gedung Hijau, Bandung : Sekretariat DPRD Kota Bandung, 2016..
Peraturn Pemerintah Republik Indonesai No.70 Tahun 2009, Konservasi Energi, Jakarta: Departemen ESDM RI, 2009.