Seiring dengan meningkatnya populasi urban serta kebutuhan akan efisiensi energi, bangunan pintar, atau smart building menjadi solusi yang semakin populer. Dilansir dari laman Fortune Business Insights, menunjukkan bahwa ukuran pasar bangunan pintar global bernilai USD 96,96 miliar pada tahun 2023 dan diproyeksikan akan tumbuh dari USD 117,42 miliar pada tahun 2024 menjadi USD 568,02 miliar pada tahun 2032, dengan CAGR sebesar 21,8% selama perkiraan (2024-2032). Namun, di balik potensi yang besar tersebut, terdapat tantangan signifikan terkait pengelolaan limbah. Limbah bangunan dalam jangka panjang dapat menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan jika tidak dikelola dengan baik. Oleh karena itu, penting untuk menerapkan strategi yang efektif guna mengurangi limbah di bangunan pintar.

Berikut sejumlah tips yang dapat dilakukan:

1. Pemanfaatan Teknologi IoT untuk Pemantauan Limbah

nocola.co.id

Teknologi Internet of Things (IoT) dapat membantu dalam mengoptimalkan pengelolaan limbah di bangunan pintar. Sensor IoT dapat digunakan untuk memantau tingkat limbah secara real-time dan memberikan data yang diperlukan untuk mengelola pengumpulan dan pembuangan limbah secara efisien. Y. Wang dan Lihua Lu dalam paper mereka yang berjudul “Research on sustainable green building space design model integrating IoT technology” menunjukkan bahwa integrasi teknologi IoT dalam bangunan pintar secara khusus telah mengurangi produksi limbah melalui peningkatan efisiensi energi dan air, serta kualitas lingkungan dalam ruangan.  

2. Penggunaan Furniture dan Material Daur Ulang

lolldesigns.com

Menggunakan furnitur dan material daur ulang merupakan salah satu cara efektif untuk mengurangi limbah dan meningkatkan aspek keberlanjutan dari bangunan pintar. Material daur ulang sering kali berasal dari produk yang telah digunakan sebelumnya, seperti kayu palet, logam bekas, plastik daur ulang, dan kaca bekas. Tidak hanya mengurangi kebutuhan untuk bahan baku baru tetapi hal ini juga dapat meminimalkan limbah yang berakhir di tempat pembuangan sampah. Jiayuan Wang, Zhengdao Li, serta Vivian W.Y. Tam dalam studi mereka yang diterbitkan di Journal of Cleaner Production (Elsevier) menyatakan bahwa pilihan furniture, seperti komponen prefabrikasi dan desain untuk bahan daur ulang, dapat secara signifikan berdampak pada pengurangan limbah di bangunan dengan meminimalkan timbulnya limbah konstruksi.

3. Penerapan Sistem Pengelolaan Sampah Terintegrasi

esgnow.republika.co.id

Pengelolaan sampah yang efektif adalah salah satu aspek penting dari keberlanjutan lingkungan dalam bangunan pintar. Sistem pengelolaan sampah terintegrasi tidak hanya membantu mengurangi jumlah limbah yang dikirim ke tempat pembuangan akhir, tetapi juga mendukung praktik daur ulang dan pengomposan, serta meningkatkan efisiensi dan kenyamanan bagi penghuni bangunan.

Dengan memanfaatkan material daur ulang, teknologi IoT, serta sistem manajemen limbah terintegrasi, bangunan pintar dapat mencapai efisiensi pengelolaan limbah yang lebih baik. Implementasi strategi ini tidak hanya akan mengurangi dampak lingkungan yang ditimbulkan, tetapi juga meningkatkan nilai ekonomi dari bangunan pintar itu sendiri. Dalam era modern dimana masyarakat semakin sadar akan lingkungan, langkah-langkah ini menjadi sangat penting untuk menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan berkelanjutan.

REFERENSI 

Fortune Business Insights. (2023). Smart building market size, share & growth report [2032]. Diakses pada 28 Juli 2024, dari https://www.fortunebusinessinsights.com/industry-reports/smart-building-market-101198

Jiayuan, Wang., Zhengdao, Li., Vivian, W.Y., Tam. (2015). Identifying best design strategies for construction waste minimization. Journal of Cleaner Production, 92:237-247. doi: 10.1016/J.JCLEPRO.2014.12.076

Y., Wang., Lihua, Lu. (2024). Research on sustainable green building space design model integrating IoT technology. PLOS ONE, 19(4):e0298982-e0298982. doi: 10.1371/journal.pone.0298982 

LINK YOUTUBE TERKAIThttps://www.youtube.com/watch?v=TEl19uzkPcQ