Pemanfaatan Bambu Sebagai Material Konstruksi Bangunan Hijau Yang Ramah Lingkungan
Ditulis oleh Indah Glifein Dheas Malau
.
“Ibuku”, Bangunan Bambu Karya Arsitek New York (Foto : Inhabitat). Sumber: https://economy.okezone.com/read/2014/09/26/474/1044688/ibuku-bangunan-bambu-karya-arsitek-new-york
.
PENDAHULUAN
Material bangunan ramah lingkungan adalah salah satu komponen penting dalam mewujudkan konsep konstruksi bangunan hijau. Material bangunan yang ramah lingkungan ini bisa dikatakan sangat penting, karena mereka merupakan sumber daya alam yang dapat di daur ulang, dapat mengurangi limbah konstruksi, serta aman bagi kesehatan karena tidak mengandung senyawa kimia. Pemanfaatan bambu dapat menjadi salah satu alternatif sebagai material bangunan ramah lingkungan.
Ilustrasi bambu (Kompas.com/ROSIANA HARYANTI)
Bambu merupakan material yang memiliki rongga (bracer) yang dapat memperkuat bambu. Pertumbuhan bambu cukup cepat, yaitu sekitar tiga sampai 5 tahun (Artiningsih, 2012). Sifatnya yang tidak mudah pecah, dan memiliki ketahanan tarik lebih kuat dari baja dan ketahanan tekan lebih kuat dari beton membuat bambu dianggap sebagai material paling istimewa di dunia. Desain bangunan yang menggunakan bambu sebagai material utama bisa menjadi lebih unik dan memilki keindahan tersendiri.
Banyak jenis bambu yang terdapat di Indonesia, kurang lebih ada 75 jenis bambu namun yang mempunyai nilai ekonomis hanya sekitar 10 jenis saja (Sutiyono, 2006). Jenis-jenis bambu yang sering dimanfaatkan untuk bangunan antara lain:
- Bambu Apus: Memiliki diameter 4-10 cm. Biasanya digunakan sebagai tanaman pagar penghias.
- Bambu Petung: Memiliki diameter 20 cm dan panjang 25 meter. Biasanya digunakan sebagai tiang penyangga bangunan.
- Bambu Wulung: Memiliki diameter 14 cm dan Panjang 20 meter. Jenis bambu ini lebih sering digunakan sebagai pembuatan mebel karena tahan terhadap hama..
PEMBAHASAN
Kelebihan Bambu Sebagai Material Bangunan
- Bambu mudah ditanam
Untuk menanam bambu tidak diperlukan biaya yang besar, tidak perlu perawatan khusus, dan setelah ditanam hasilnya dapat diperoleh secara terus menerus tanpa perlu menanamnya lagi.
- Tahan terhadap angin dan gempa
Karena memiliki sifat elastis, bambu mampu menahan angin dan gempa.
- Ringan dan fleksibel
Bambu merupakan bahan yang ringan dan memiliki potensi untuk digunakan sebagai bahan bangunan bentang lebar. Selain itu, karena bambu memiliki sifat yang fleksibel, bambu dapat dibentuk menjadi bentuk-bentuk lengkung (Maurina dkk, 2014).
.
Kekurangan Bambu Sebagai Material Bangunan
- Rawan terhadap hama atau serangga
Bangunan yang menggunakan material bambu jika tidak diawetkan akan sering terserang hama atau serangga.
- Mudah terbakar
Salah satu sifat bambu adalah mudah terbakar, sehingga memerlukan biaya tambahan untuk membuat bambu lebih tahan terhadap api.
Penerapan Bambu Dalam Struktur Bangunan
1.Bambu sebagai pondasi
Gambar bambu sebagai pondasi (Sumber: nawarsyarif.blogspot.com)
Umumnya pemanfaatan bambu sebagai pondasi antara lain, bambu diletakkan diatas pondasi batu atau beton, bambu dimasukkan ke dalam pondasi beton, dan bambu sebagai tulangan beton. Cara yang paling baik adalah menjaga bambu supaya tidak kontak langsung dengan tanah agar tidak membusuk.
2.Bambu sebagai lantai.
Gambar lantai bambu (Sumber: builder.id)
Lantai bambu terdiri dari balok bambu sebagai tumpuan pondasi. Balok-balok tersebut berdiameter 100 mm dan dipasang di sekeliling bangunan.
3.Bambu sebagai dinding
Gambar bambu sebagai dinding (Sumber: rumahmesin.com)
Anyaman bambu memerlukan sebuah pengisi untuk menyelesaikan dinding. Pengisi tersebut bertujuan agar terhindar dari hujan, angin, dan hewan dan harus didesain sebagai tempat masuknya cahaya.
4.Bambu sebagai atap
Gambar bambu sebagai atap (Sumber: Arsitag.com)
Bambu memiliki berat yang ringan dan kuat, sehingga bambu sangat cocok sebagai atap. Struktur bambu untuk atap terdiri dari kuda-kuda, purlin, kasau, dan reng.
Prinsip-Prinsip Dan Penyambungan Bambu Pada Bangunan
Bambu berbeda dengan kayu, sehingga untuk membuat sambungan yang bagus dan kuat cukup sulit. Berikut merupakan prinsip-prinsip penyambungan bambu pada bangunan:
- Jangan memakai bambu yang masih hijau. Untuk Pembangunan bambu perlu dikeringkan terlebih dahulu, jika menyambungkan bambu yang belum dikeringkan, sambungan tidak akan kuat.
- Gunakan bambu yang sudah tua dengan usia sekitar 3 hingga 6 tahun.
- Menggunakan nilon. Hindari menggunakan paku biasa, karena paku-paku yang biasa digunakan digunakan pada kayu akan membuat bambu pecah.
- Bambu memiliki buku-buku (nodes).
Teknik Menyambung Bambu Pada Bangunan
1.Bambu disatukan dengan cara dipaku. Metode ini sering digunakan pada bambu untuk membuat tangga darurat saat proses pembangunan sedang dikerjakan.
2.Alat penyatunya berupa baut dengan ukuran minimal 12 mm. Sebelum baut dipasang, bambu diberi lubang dengan cara dibor, kemudian baut dimasukkan dan dilengkapi dengan mur. Hasil sambungan dengan cara ini lebih kuat dan rapi. Agar tampilannya terlihat alami, hasil sambungan ditutup dengan tali ijuk berwarna hitam atau tali dari serabut kelapa.
3.Membuat lubang pada satu bambu. Ukurannya sama dengan diameter bambu lain yang ingin disatukan. Lubang tersebut digunakan untuk memasukan bambu kedua agar tidak mengalami pergeseran. Agar posisinya makin kuat, teknik penyambungan ini dapat dilengkapi dengan paku pasak.
4.Proses penyatuan disusun secara berjajar, bisa menggunakan batang bambu yang ukurannya lebih besar. Caranya dengan menyatukan dua ujung bambu yang ingin disambung. Setelah itu, bambu tersebut dimasukan ke dalam batang bambu lain yang ukurannya lebih besar. Namun, lubang atau rongga yang ada pada bagian dalam harus memiliki ukuran diameter yang sama dengan ukuran diameter luar bambu yang ingin disatukan sehingga ujung bambu tersebut bisa masuk dan merekat dengan kencang.
Bangunan dengan Material Bambu Yang Ada Di Indonesia
Green School Bali
Gambar Green School Bali (Sumber: Arsitur.com)
Green school didirikan pada tahun 2006 oleh John dan Cynthia Hardy seorang mantan pengusaha perhiasa asal Bali.
Gambar pendiri Green School Bali (Sumber: Arsitur.com)
Green School dibuka secara resmi pada September 2008. Saat pertama kali dibuka Green School memiliki 90 siswa. Lokasi bangunan ini terletak di Jalan Raya Sibang Kaja, Bnajar Saren, Abiansemal Badung Bali, Indonesia. Desain bangunan yang bermaterial bambu ini membuat banyak orang terpesona, sehingga Green School sering menjadi tujuan para wisatawan loka maupun internasional. Tidak hanya bambu, gedung sekolah ini juga dibangun dari sumber daya terbarukan lainnya seperti, alang-alang Bali dan dinding lumpur tradisional yang terbuat dari tanah liat. Lebih dari 75 bangunan sekolah ini didukung oleh sumber energi terbarukan, seperti mikro-hidro, pusaran tenaga air, tenaga surya, dan biodiesel. Bambu pembangunan gedung ini memiliki panjang 60 meter dan jumlah tiang bambu diperkirakan mencapai 2500 lebih batang bambu. Kebutuhan lain seperti meja, disekolah ini juga terbuat dari bambu.
Green School Bali dianugrahi penghargaan sebagai sekolah terhijau di dunia (The Greenest School on Earth) pada tahun 2012 oleh US Green Building Council di Amerika dan finalis Aga Khan Award Tahun 2010 untuk bidang Arsitektur Bambu..
KESIMPULAN
Pemanfaatan bambu sebagai material konstruksi bangunan hijau yang ramah lingkungan memiliki banyak keuntungan dari segi daya guna, kefektifan, dan keindahan. Bambu memiliki sifat elastis, ringan dan kuat, yang menjadikannya material yang optimal untuk sebuah bangunan.
Meskipun bambu memiliki beberapa kelemahan dan tantangan, bukan suatu halangan untuk menjadikan bambu sebagai material konstruksi bangunan hijau yang ramah lingkungan. Green School Bali adalah bukti nyata, bahwa penerapan bambu sebagai material bangunan bisa menginspirasi banyak orang untuk menggunakan material ramah lingkungan. Bambu memiliki potensi besar untuk berkontribusi terhadap pembangunan yang ramah lingkungan di masa depan.
.
DAFTAR PUSTAKA
Depobeta.com. (2024, 1 Maret). Pemanfaatan Bambu Sebagai Green Material Untuk Struktur Bangunan. Diakses pada 5 November 2024, dari https://depobeta.com/magazine/artikel/pemanfaatan-bambu-sebagai-green-material-untuk-struktur-bangunan/#:~:text=Bambu%20disebut%20sebagai%20bahan%20bangunan,dalam%20mengurangi%20efek%20rumah%20kaca
Arsitag.com. Bambu Sebagai Bahan Bangunan. Diakses pada 5 November 2024, dari https://www.arsitag.com/article/bambu-sebagai-bahan-bangunan
Analisa Daily.com. (2019, 17 November). Bambu Ciptakan Bangunan Ramah Lingkungan. Diakses pada 5 November 2024, dari https://analisadaily.com/berita/arsip/2019/11/17/821895/bambu-ciptakan-bangunan-ramah-lingkungan/
Eticon.co.id. (2023, 20 Desember). 5 Material Bangunan Ramah lingkungan Yang Mendukung Green Architecture. Diakses pada 5 November 2024, dari https://eticon.co.id/material-ramah-lingkungan/
Lemkayu.net. (2020, 5 Juni). Prinsip Penyambungan Bambu Yang Perlu Anda Tahu. Diakses pada 5 November 2024, dari https://www.lemkayu.net/prinsip-penyambungan-bambu-yang-perlu-anda-tahu-7071.html#:~:text=Simpulan%201%20Bambu%20adalah%20salah%20satu%20bahan%20yang,area%20sambungan%20lebih%20stabil%20dan%20tidak%20berdecit-decit.%20
Arsitur.com. (2017, 22 Desember). Green School Bali: Arsitektur Hijau Dari Bambu. Diakses pada 5 November 2024, dari https://www.arsitur.com/2017/12/green-school-bali-arsitektur-hijau-dari.html
Artiningsih, N. K. A. Pemanfaatan Bambu Pada Konstruksi Bangunan Berdampak Positif Bagi Lingkungan. ejournal.undip, 2-5. https://ejournal.undip.ac.id/index.php/metana/article/download/5117/4640
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.