Optimalisasi Teknologi Prafabrikasi Berkelanjutan dalam Meningkatkan Efisiensi Konstruksi Rendah Emisi: Analisis Terpadu atas Kualitas, Biaya, dan Durasi Implementasi

📖 ࣪ Banyaknya pembaca: 40

Ditulis oleh Arjuna Ragil Burhannudin.

PENDAHULUAN

Industri konstruksi memainkan peran penting dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2018, sektor ini berada di posisi ketiga dengan kontribusi sekitar USD 32,2 miliar. Pertumbuhan sektor konstruksi terus mengalami peningkatan sebesar 7% hingga 8% per tahun, sejalan dengan meningkatnya kebutuhan infrastruktur di berbagai wilayah Indonesia. Pembangunan ini menjadi prioritas utama untuk menjawab tuntutan modernisasi dan urbanisasi yang semakin pesat. Namun, meningkatnya proyek konstruksi juga membawa sejumlah tantangan signifikan, terutama terkait dengan efisiensi biaya, waktu, serta dampak lingkungan.

Dalam upaya memenuhi tuntutan efisiensi dan keberlanjutan, industri konstruksi membutuhkan inovasi yang tidak hanya memungkinkan penyelesaian proyek secara cepat dan hemat biaya, tetapi juga ramah lingkungan. Limbah konstruksi seperti kayu, logam, beton, dan batu bara, jika tidak dikelola dengan baik, akan menambah beban emisi karbon yang berdampak negatif pada lingkungan. Emisi karbon dari sektor konstruksi menjadi perhatian global, karena dampak lingkungan yang dihasilkan menuntut penerapan metode dan teknologi konstruksi yang dapat mengurangi emisi karbon secara signifikan.

Pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) COP26 di Glasgow, Skotlandia, yang beralngsung dari 31 Oktober hingga 12 November 2021, negara-negara di dunia berkomitmen pada Pakta Iklim Glasgow. Pakta ini bertujuan untuk menekan pemanasan global agar tidak melebihi 1,5 derajat Celsius dibandingkan tingkat praindustri. Berdasarkan laporan Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC), kenaikan suhu di atas batas tersebut akan memberikan dampak serius terhadap kehidupan manusia dan ekosistem alam. Kondisi ini menunjukkan urgensi kontribusi sektor konstruksi dalam mitigasi emisi karbon, terutama di negara berkembang seperti Indonesia yang memiliki kebutuhan infrastruktur tinggi.

Teknologi konstruksi prafabrikasi menjadi solusi yang semakin relevan dalam menjawab tantangan ini. Teknologi ini memungkinkan komponen bangunan diproduksi secara terstandarisasi di pabrik, sehingga proses konstruksi di lapangan menjadi lebih cepat dan efisien karena hanya membutuhkan perakitan komponen. Generalova, Generalov, dan Kuznetsova (2016) mencatat bahwa metode prafabrikasi dapat meningkatkan efisiensi waktu dan menekan biaya, sekaligus mengurangi emisi karbon dan limbah konstruksi. Sementara itu, Lu dan Korman (2010) mengidentifikasi keunggulan metode ini, seperti peningkatan kualitas, keselamatan kerja, efisiensi tenaga kerja, pengelolaan limbah yang lebih baik, dan pengurangan dampak lingkungan. Penerapan metode ini terlihat dalam pembangunan rumah sakit darurat COVID-19 di Wuhan, Tiongkok, yang selesai dalam waktu hanya 10 hari dan berkapasitas 1.000 pasien.

Sumber : Karya penulis, 2024

Gambar 1. Contoh Visualisasi Komponen/Modul Konstruksi Pra-fabrikasi

Gambar 2. Konstruksi Pra-fabrikasi

Esai ini bertujuan untuk mengeksplorasi pemanfaatan teknologi konstruksi prafabrikasi sebagai metode konstruksi rendah emisi yang efisien dalam hal kualitas, biaya, dan waktu. Penelitian ini akan menganalisis perbandingan biaya, durasi pengerjaan, dan emisi karbon dioksida (CO2) antara metode konstruksi konvensional dan prafabrikasi. Analisis ini didukung oleh perhitungan biaya dan waktu menggunakan perangkat lunak Microsoft Project 2019 serta estimasi emisi karbon melalui metode Life Cycle Assesment (LCA), untuk memberikan gambaran lebih komprehensif mengenai efektivitas prafabrikasi sebagai solusi konstruksi berkelanjutan.

.

ISI

  Redesign bangunan yang menjadi fokus studi ini adalah Kantor Pengelola Proyek Bendungan Jlantah di Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah. Proyek ini berada di bawah kendali Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) bekerja sama dengan PT Virama Karya sebagai konsultan dan PT Waskita Karya – PT Adhi Karya sebagai kontraktor. Bangunan yang dirancang adalah gedung dua lantai seluas 700 m2 dengan perkiraan biaya pembangunan sebesar Rp2.083.395.597,12 dan durasi pengerjaan selama 57 hari.

Sumber : PT Virama Karya, 2022

Gambar 3. Tampak Depan Kantor Pengelola

Untuk merancang ulang proyek ini menggunakan metode prafabrikasi, perangkat lunak SketchUp 2019 digunakan guna membuat model bangunan yang optimal dalam aspek volume pekerjaan dan efisiensi waktu. Tahap perancangan ulang ini memberikan data yang terukur, memudahkan estimasi biaya, durasi pekerjaan, dan emisi karbon yang dihasilkan. Setelah simulasi metode prafabrikasi diterapkan, hasilnya menunjukkan bahwa metode ini membawa sejumlah keuntungan signifikan, termasuk efisiensi dalam penggunaan material dan pengurangan durasi pengerjaan secara drastis.

Gambar 4. Visualisasi Redesign Konstruksi Pra-fabrikasi

.

Tabel 1. Estimasi Biaya Menggunakan Software Microsoft Project 2019

No Pekerjaan Jumlah
Pra-Fabrikasi Konvensional*
1 Pekerjaan Pendahuluan Rp 5,455,000.00 Rp 7,620,000.00
2 Pekerjaan Tanah dan Pondasi Rp 158,544,000.00 Rp 166,965,082.83
3 Pekerjaan Beton Rp 15,669,175.00 Rp 291,021,181.90
4 Pekerjaan Baja Struktural Rp 1,382,390,220.00
5 Pekerjaan Dinding Rp 230,102,000.00 Rp 311,196,245.85
6 Pekerjaan Lantai Rp 158,465,000.00 Rp 261,716,000.00
7 Pekerjaan Atap dan Plafond Rp 310,705,000.00 Rp 307,818,892.29
8 Pekerjaan Pintu dan Jendela Rp 70,320,100.00 Rp 60,378,373.91
9 Pekerjaan Pengecatan Rp 13,892,550.00 Rp 373,862,673.60
10 Pekerjaan Listrik dan Sanitasi Rp 30,717,798.00 Rp 96,354,520.00
11 Transportasi dan Perakitan Rp 58,480,000.00
Jumlah Rp 2,434,740,843.00 Rp 1,876,932,970.38
PPN 11% Rp 267,821,492.73 Rp 206,462,626.74
Total Rp 2,702,562,335.73 Rp 2,083,395,597.12
Biaya Per m2 Rp 3,860,803.34 Rp 2,976,279.42

*Sumber : PT Virama Karya, 2022

.

Tabel 2. Estimasi Waktu Menggunakan Software Microsoft Project 2019

No Pekerjaan Pra-Fabrikasi Konvensional*
Durasi Predesesor Durasi Predesesor
1 Pekerjaan Pendahuluan 1 Hari  . 5 Hari  .
2 Pekerjaan Tanah dan Pondasi 6 Hari 1 12 Hari 1
3 Pekerjaan Beton 2 Hari 2 3 Hari 2
4 Pekerjaan Baja Struktural 3 Hari 1 10 Hari 3
5 Pekerjaan Dinding 3 Hari 5 16 Hari 4
6 Pekerjaan Lantai 2 Hari 6 4 Hari 7
7 Pekerjaan Atap dan Plafond 3 Hari 7 5 Hari 4
8 Pekerjaan Pintu dan Jendela 2 Hari 8 7 Hari 7
9 Pekerjaan Pengecatan 2 Hari 9 2 Hari 8
10 Pekerjaan Listrik dan Sanitasi 2 Hari 12 3 Hari 9
11 Transportasi dan Perakitan 10 Hari 10
Jumlah 13 Hari 57 Hari

*Sumber : PT Virama Karya, 2022

.

Tabel 3. Perhitungan Emisi CO2 Menggunakan Life Cycle Asessment

No Emisi CO2 Dihasilkan
Konvensional Pra-Fabrikasi
Item Emisi (KgCO2e) Item Emisi (KgCO2e)
1 Material
 . Batu Kali 0.00 Agregat Halus 81.85
Agregat Halus 987.95 Agregat Kasar 122.72
Agregat Kasar 374.93 Semen 16,551.60
Semen 93,396.00 Baja 31,999.80
Baja 11,584.04 Fiber Board 12,459.56
 . Fiber Glass 1,675.11
Rockwall 283.23
Galvanum 4,773.23
2 Transportasi ke Batching Plant
 . Agregat Halus 1,384.60 Agregat Halus 692.30
Agregat Kasar 1,903.83 Agregat Kasar 1,038.45
Semen 2,092.56 Semen 523.14
3 Mixing/Pencampuran Beton di Batching Plant
 . Mixing Beton 426.47 Mixing Beton 198.56
4 Transportasi ke Lokasi Konstruksi
 . Batu Kali 5,525.31 Beton 405.94
 . Pasir 4,368.85 Baja Tulangan 1,678.31
 . Kerikil 642.48 Komponen Modul 8,219.69
 . Semen 3,138.84  .
 . Beton 947.20
 . Baja 2,408.70
 . Total 129,181.76 Total 80,703.50

Sumber : Olahan Penulis, 2024

.

Tabel 4. Perbandingan Biaya, Waktu, dan Emisi CO2

 . Konstruksi Konvensional Konstruksi Prafabrikasi
Biaya per m^2 Rp 2,976,279.42* Rp 3,860,803.34
Durasi Waktu 57 Hari* 13 Hari
Emisi CO2 Dihasilkan 129,181.76 KgCO2e 80,703.50 KgCO2e

*Sumber : PT Virama Karya, 2022

Keamanan dan kelayakan struktur juga menjadi prioritas dalam perancangan ulang ini. Desain struktur analisis menggunakan software SAP2000 sesuai dengan standar SNI 03-1729-2019 tentang Perencanaan Struktur Baja. Hasil analisis menunjukkan bahwa desain kolom dan balok memenuhi standar kekuatan, ditunjukkan oleh warna biru pada simulasi yang mengindikasikan bahwa rasio beban terhadap daya dukung berada di bawah batas aman. Hal ini menunjukkan bahwa metode prafabrikasi tidak hanya memberikan efisiensi tetapi juga memastikan keamanan bangunan.

Gambar 5. Analisis “Check of Structure” Menggunakan Software SAP2000

Metode prafabrikasi mampu memberikan keuntungan efisiensi waktu yang signifikan. Proyek yang awalnya diperkirakan selesai dalam 57 hari dapat diselesaikan hanya dalam 13 hari, memberikan penghematan waktu sebesar 77,19%. Kecepatan ini menjadi keunggulan utama metode prafabrikasi, terutama untuk proyek-proyek dengan batas waktu ketat atau dalam situasi darurat yang membutuhkan penyelesaian cepat.

Dari sisi keberlanjutan lingkungan, metode prafabrikasi juga menawarkan keuntungan dengan mengurangi emisi karbon dioksida yang dihasilkan selama proses konstruksi. Berdasarkan simulasi LCA, metode prafabrikasi berhasil menekan emisi karbon dari 129.181,76 kgCO2e menjadi 80.703,50 kgCO2e atau sebesar 37,53%. Penurunan ini mencerminkan komitmen terhadap mitigasi emisi dan mendukung tujuan pembangunan berkelanjutan.

.

KESIMPULAN

  Dari hasil analisis dan perbandingan yang telah dilakukan, beberapa kesimpulan utama dapat diambil:

1.Meskipun metode prafabrikasi memerlukan biaya awal yang lebih tinggi (sekitar 29,72% lebih besar dari metode konvensional), biaya tersebut sepadan dengan keuntungan yang dihasilkan dalam aspek efisiensi waktu dan pengurangan emisi karbon.

2.Metode prafabrikasi memungkinkan penghematan waktu yang signifikan, dengan durasi pengerjaan yang berkurang dari 57 hari menjadi hanya 13 hari, atau sekitar 77,19%. Efisiensi ini memberikan manfaat besar bagi proyek dengan waktu penyelesaian yang ketat.

3.Penggunaan metode prafabrikasi mampu mengurangi emisi karbon secara signifikan, sebesar 37,53%, dari 129.181,76 kgCO2e menjadi 80.703,50 kgCO2e. Pengurangan ini sejalan dengan upaya global dalam mitigasi perubahan iklim dan mengurangi jejak karbon.

4.Analisis struktur yang dilakukan sesuai dengan standar SNI 03-1729-2019 dengan bantuan software SAP2000 menunjukkan bahwa metode prafabrikasi tidak mengorbankan aspek keamanan. Desain yang dihasilkan memenuhi kriteria kekuatan dan daya dukung yang layak untuk diimplementasikan.

Dengan metode prafabrikasi, sektor konstruksi di Indonesia memiliki kesempatan untuk melakukan pembangunan yang lebih efisien dan berkelanjutan. Teknologi ini tidak hanya membantu menyelesaikan proyek dengan cepat, tetapi juga berkontribusi dalam menjaga lingkungan melalui pengurangan emisi karbon dan pengelolaan limbah yang lebih baik. Melalui pendekatan inovatif ini, sektor konstruksi dapat mendukung pertumbuhan infrastruktur modern yang lebih ramah lingkungan dan mendukung pencapaian tujuan berkelanjutan global.

Dengan melihat potensi yang dimiliki teknologi prafabrikasi, diharapkan semakin banyak proyek di Indonesia yang menerapkan teknologi ini dalam upaya mewujudkan pembangunan infrastruktur yang lebih hijau dan efisien. Impelemntasi teknologi prafabrikasi akan membantu Indonesia mencapai target pembangunan berkelanjutan dengan lebih efektif dan ramah lingkungan, menciptakan masa depan yang lebih baik bagi generasi mendatang.

.

.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. (2022). Laporan Gambar Bangunan Fasilitas – Arsitektur Kantor Pengelola. Konsultan Supervisi Pembangunan Bendungan Jlantah PT Virama Karya – PT Wecon (KSO), 1-3.

Badan Standarisasi Nasional. (2002). SNI 13-1729-2019 Tata Cara Perencanaan Struktur Baja. Badan Standarisasi Nasional : Jakarta

Generalova, E. M., Generalov, V. P., & Kuznetsova, A. A. (2016). Modular building in modern construction. Procedia engineering, 153, 163-172.

Lu, N., & Korman, T. (2010). Implementation of building information modeling (BIM) in modular construction: Benefits and challenges. In Construction Research Congress 2010: Innovation for Reshaping Construction Practice (pp. 1136-1145).

Lawson, R. M., Ogden, R. G., & Bergin, R. (2012). Application of modular construction in high-rise buildings. Journal of architectural engineering, 18(2), 148-154.

United Nations Climate Change Conference UK. (2021). Cop26 The Glasgow Climate Pact. 3, paragraf 2.

.

LAMPIRAN – LAMPIRAN

  1. Denah Eksisting (Sebelum Redesign)

Tampak Depan

Denah Lantai 1

Denah Lantai 2

.

.

2.Visualisasi 3D Lantai 1 dan Lantai 2 (Setelah Redesign)

Visualisasi 3D Tampak Depan

Visualisasi 3D Lantai 1

Visualisasi 3D Lantai 2

.

3.Volume Pekerjaan Model Prafabrikasi

No Uraian Volume Satuan
1 PEKERJAAN PENDAHULUAN  .  .
Pembersihan lokasi awal dan akhir 1 Ls
Pasang bowplank 2 Ls
Papan nama kegiatan 1 bh
2 PEKERJAAN TANAH  .  .
Galian tanah pondasi 123 m3
Galian tanah pondasi tapak 234 m3
Urugan tanah kembali 119.04 m3
Urugan tanah peninggian lantai bangunan samping 57.6 m3
Urugan tanah peninggian lantai bangunan utama 85.8 m3
Urugan pasir bawah pondasi 0.23 m3
3 PEKERJAAN PONDASI  .  .
Pasangan batu belah 61.56 m3
Pondasi tapak 81.36 m3
Anstamping 41.04 m3
4 PEKERJAAN BETON  .  .
Lean Concrete 11.95 m3
Sloof 15/20 7.17 m3
Ring balok 15/15 122 m
5 PEKERJAAN KOLOM, BALOK, DAN PLAT BAJA Lantai  .  .
Kolom 10×10 1.33 m3
Balok 10×10 1.33 m3
Plat Baja Lt 2 23.9 m2

6

.

PEKERJAAN DINDING  .  .
Pasangan dinding bangunan utama 336 m2
Pasangan dinding bangunan samping 518 m2
Finishing dinding 1708 m2
7 PEERJAAN LANTAI  .  .
Lantai dalam bangunan utama 143 m2
Lantai dalam banggunan samping 84.44 m2
Lantai drop off 25 m2
Lantai kamar mandi 11.56 m2
Lantai selasar 25 m2
Lantai teras depan 12.5 m2

8

.

PEKERJAAN ATAP DAN PLAFOND  .  .
Pasang rangka atap baja ringan 362.84 m2
Pasang penutup atap genteng metal 362.84 m2
Pasang bubungan atap 84.87 m
Pasang rangka plafond kayu 206.77 m2
Pasang rangka plafond kayu teras 62.00 m2
Pasang penutup plafond kalsiboard t=6mm 62.00 m
Pasang lisplang kayu 72.94 m
9 PEKERJAAN KUSEN, DAUN PINTU DAN JENDELA, DAN PENGGANTUNG  .  .
Pekerjaan Kusen Pintu dan Jendela 2.441 m3
Pekerjaan Daun Pintu dan Jendela 265.58 m3
Pasang kunci pintu + handle 18 bh
Pasang engsel pintu 18 bh
Pasang engsel jendela 90 bh
Pasang grendel jendela 90 bh
Pasang kaca bening t=5 mm 12.86 m2
10 PEKERJAAN PENGECATAN DAN FINISHING  .  .
Pengecatan kolom 19040 m2
Pengecatan plafond bangunan utama 143 m2
Pengecatan plafond bangunan samping 192 m2
Pengecatan kusen pintu dan jendela  .  .
Pengecatan daun pintu dan jendela 531.16 m2
11 PEKERJAAN LISTRIK DAN SANITASI  .  .
Pasang titik lampu 30 bh
Pasang lampu LED 11 W 30 bh
Pasang stop kontak 20 bh
Pasang Kabel NYY 2 x 2.5 mm 1000 m
Pasang kloset duduk 4 bh
Pasang floor drain wc 4 bh
Pasang kran air 1/2″ 6 bh
Pasang instalasi air bersih pipa PVC dia. 3/4″ 1 ls
Pasang instalasi air kotor pipa PVC dia 3″ 1 ls
Pasang pompa air 1 bh
Septictank 1 bh
12 TRANSPORTASI DAN PERAKITAN  .  .
Transportasi 40 Modul
Perakitan menggunakan crane 40 Modul

.

4.Spesifikasi Modul

Kolom dan Balok  : Steel SS400 10 mm x 10 mm

Dinding    : Sandwich Panel 50 mm

Peredam Dinding  : Polysterene Foam Insulation

Plat Lantai    : GRC Super Panel 15 mm

Lantai      : Vinyl Tile 3 mm

Plafond    : PVC 8 mm

Peredam Plafond  : Mineral Wool 50 mm density 60 kg/m3

Roof      : Steel Plate 2 mm

.

5.Gambar Diagram Gaya Axial, Gaya Lintang, dan Momen Menggunakan SAP2000

Diagram Gaya Axial

Diagram Gaya Lintang

Diagram Momen

.

Kombinasi beban yang digunakan:

COMB1    : 1.4DL

COMB2    : 1.2DL + 1.6LL

COMB3    : 1.2DL + 1.0LL + 1.0E

COMB4    : 1.2DL + 1.0LL – 1.0E

COMB5    : 0.9DL + 1.0E

COMB6    : 0.9DL – 1.0LL

.

Keterangan :

DL  = Dead Load (Beban Mati)

LL    = Live Load (Beban Hidup)

E    = Earthquake Load (Beban Gempa)

.

Data Beban :

Beban Mati (Pelat)  : 150 kg/m2

Beban Hidup (Pelat)  : 250 kg/m2

Beban Gempa (Join)  : X = 420.604 kg ; Y = 1,121.610 kg

.

Data Material :

ME    : 200,000 MPa

Fy      : 340 MPa

Fu      : 2120 MPa

Massa Jenis  : Default SAP2000

.

6.Work Breakdown Structure Menggunakan Software Microsoft Project 2019

NO PEKERAAN DURASI MULAI SELESAI PD
1 PEKERJAAN PENDAHULUAN 1 day Sat 8/6/22 Sat 8/6/22  .
1.1 Pembersihan lokasi awal dan akhir 1 day Sat 8/6/22 Sat 8/6/22  .
1.2 Pasang bowplank 1 day Sat 8/6/22 Mon 8/8/22 2
1.3 Papan nama kegiatan 1 day Sat 8/6/22 Mon 8/8/22 2
2 PEKERJAAN TANAH 3 days Sun 8/7/22 Wed 8/10/22  .
2.1 Galian tanah pondasi 3 days Sun 8/7/22 Mon 8/8/22 4
2,2 Urugan tanah kembali 3 days Mon 8/8/22 Tue 8/9/22 6
2.3 Urugan pasir bawah pondasi 3 days Tue 8/9/22 Wed 8/10/22 7
3 PEKERJAAN PONDASI 3 days Wed 8/10/22 Fri 8/12/22  .
3.1 Pasang cerucuk D8- 10mm 1 day Wed 8/10/22 Wed 8/10/22 8
3.2 Pasangan batu belah 2 days Thu 8/11/22 Fri 8/12/22 8
4 PEKERJAAN BETON 2 days Mon 8/15/22 Tue 8/16/22  .
4.1 Lean concrete 5cm 1 day Tue 8/16/22 Tue 8/16/22 14
4.2 Sloof 15/20 1 day Mon 8/15/22 Mon 8/15/22 11
5 PEKERJAAN KOLOM DAN BALOK 3 days Sun 8/7/22 Mon 8/8/22 1
5.1 Kolom SS400 15X15 3 days Sun 8/7/22 Mon 8/8/22 4
5.2 Balok SS400 15X15 3 days Sun 8/7/22 Mon 8/8/22 4
6 PEKERJAAN DINDING 2 days Sun 8/7/22 Tue 8/9/22  .
6.1 Sandwich panel 50mm 3 days Sun 8/7/22 Tue 8/9/22 16
6.2 Polystyrene foam insulation 2 days Sun 8/7/22 Tue 8/9/22 19
7 PEKERJAAN LANTAI 0.88 days Sun 8/7/22 Mon 8/8/22  .
7.1 GRC Super panel 15mm 1 day Sun 8/7/22 Sun 8/7/22 16
7.2 Vinyl tile 3mm 1 day Sun 8/7/22 Mon 8/8/22 22
8 PEKERJAAN ATAP DAN PLAFOND 1.88 days Mon 8/8/22 Tue 8/9/22  .
8.1 Steel plate 2mm 1 day Mon 8/8/22 Mon 8/8/22 23
8.2 Plafond PVC 8mm 1 day Mon 8/8/22 Mon 8/8/22 25
8.3 Plafond insulation mineral wool 50mm density 60kg/m3 1 day Mon 8/8/22 Tue 8/9/22 26
9 PEKERJAAN PINTU DAN JENDELA 2 days Tue 8/9/22 Wed 8/10/22  .
9.1 Kusen Pintu 1 day Tue 8/9/22 Tue 8/9/22 27
9.2 Kusen jendela 1 day Tue 8/9/22 Tue 8/9/22 27
9.3 daun pintu 1 day Tue 8/9/22 Tue 8/9/22 30
9.4 Daun jendela 1 day Tue 8/9/22 Tue 8/9/22 30
9.5 Kunci pintu 1 day Tue 8/9/22 Wed 8/10/22 31
9.6 Engsel pintu 1 day Tue 8/9/22 Wed 8/10/22 31
9.7 Engsel jendela 1 day Wed 8/10/22 Wed 8/10/22 34
9.8 Grendel jendela 1 day Wed 8/10/22 Wed 8/10/22 34
9.9 Kaca clearglass 5mm 1 day Wed 8/10/22 Wed 8/10/22 36
10 PEKERJAAN PENGECATAN 1 day Wed 8/10/22 Thu 8/11/22  .
10.1 Dinding 1 day Wed 8/10/22 Thu 8/11/22 37
10.2 Kolom dan Balok 1 day Wed 8/10/22 Thu 8/11/22 37
10.3 Kusenpintu dan jendela 1 day Wed 8/10/22 Thu 8/11/22 37
10.4 Daun pintu dan jendela 1 day Wed 8/10/22 Thu 8/11/22 37
11 TRANSPORTASI DAN PERAKITAN 10 days Thu 8/11/22 Wed 8/24/22  .
11.1 Transportasi 2 days Thu 8/11/22 Thu 8/11/22 42
11.2 Perakitan menggunakan crane 10 days Thu 8/11/22 Wed 8/24/22 44
12 PEKERJAAN LISTRIK DAN SANITASI 2 days Thu 8/18/22 Fri 8/19/22  .
12.1 TITIK LAMPU 1 day Thu 8/18/22 Thu 8/18/22 45
12.2 LAMPU LED 1 day Fri 8/19/22 Fri 8/19/22 47
12.3 STOPKONTAK 1 day Thu 8/18/22 Thu 8/18/22 45
12.4 KABEL NYY 2.5MM 1 day Thu 8/18/22 Thu 8/18/22 45
12.5 Kloset 1 day Fri 8/19/22 Fri 8/19/22 52
12.6 Floor drain wc 1 day Thu 8/18/22 Thu 8/18/22 45
12.7 Kran air 1 day Fri 8/19/22 Fri 8/19/22 54
12.8 Instalasi air bersih 1 day Thu 8/18/22 Thu 8/18/22 45
12.9 Instalasi air kotor 1 day Thu 8/18/22 Thu 8/18/22 45
12.10 Pompa air 1 day Thu 8/18/22 Thu 8/18/22 45
12.11 Septictank 1 day Thu 8/18/22 Thu 8/18/22 45

.

7.Rasio Perbandingan Beban dan Daya Dukung Frame (Kolom dan Balok) Dianalisis Menggunakan Software SAP2000

Frame DesignSect DesignType Ratio
1 KOLOM 15X15 Column 0.055459
2 KOLOM 15X15 Column 0.043207
3 KOLOM 15X15 Column 0.056207
4 KOLOM 15X15 Column 0.04332
5 KOLOM 15X30 Column 0.050996
6 KOLOM 15X30 Column 0.034656
7 KOLOM 15X30 Column 0.050985
8 KOLOM 15X30 Column 0.034653
9 KOLOM 15X30 Column 0.055369
10 KOLOM 15X30 Column 0.032675
16 KOLOM 15X30 Column 0.060849
17 KOLOM 30X30 Column 0.040547
18 KOLOM 30X30 Column 0.021826
19 KOLOM 30X30 Column 0.040634
20 KOLOM 30X30 Column 0.02191
21 KOLOM 30X30 Column 0.03992
22 KOLOM 30X30 Column 0.021687
23 KOLOM 30X30 Column 0.040105
24 KOLOM 30X30 Column 0.02176
25 KOLOM 15X30 Column 0.058524
26 KOLOM 15X30 Column 0.035147
27 KOLOM 15X30 Column 0.05828
28 KOLOM 15X30 Column 0.03499
29 KOLOM 15X30 Column 0.052038
30 KOLOM 15X30 Column 0.035354
31 KOLOM 15X30 Column 0.052078
32 KOLOM 15X30 Column 0.035376
33 KOLOM 15X15 Column 0.056714
34 KOLOM 15X15 Column 0.044135
35 KOLOM 15X15 Column 0.056639
36 KOLOM 15X15 Column 0.044074
37 KOLOM 15X15 Beam 0.06567
38 KOLOM 15X15 Beam 0.010632
39 KOLOM 15X15 Beam 0.06567
40 KOLOM 15X30 Beam 0.096343
41 KOLOM 15X30 Beam 0.008
42 KOLOM 15X30 Beam 0.096343
43 KOLOM 15X30 Beam 0.096343
44 KOLOM 15X30 Beam 0.008
45 KOLOM 15X30 Beam 0.096343
46 KOLOM 15X15 Beam 0.06567
47 KOLOM 15X15 Beam 0.010632
49 KOLOM 15X15 Beam 0.043089
50 KOLOM 15X15 Beam 0.041136
51 KOLOM 15X15 Beam 0.043089
52 BALOK 30X15 Beam 0.061413
53 BALOK 30X15 Beam 0.060161
54 BALOK 30X15 Beam 0.061413
55 BALOK 30X15 Beam 0.061413
56 BALOK 30X15 Beam 0.060161
57 BALOK 30X15 Beam 0.061413
58 KOLOM 15X15 Beam 0.043089
59 KOLOM 15X15 Beam 0.041136
67 KOLOM 30X30 Beam 0.044811
68 KOLOM 30X30 Beam 0.052603
69 KOLOM 30X30 Beam 0.046995
70 KOLOM 30X30 Beam 0.044824
71 KOLOM 30X30 Beam 0.052715
72 KOLOM 30X30 Beam 0.047107
79 KOLOM 15X15 Beam 0.016746
80 KOLOM 15X15 Beam 0.023768
81 KOLOM 15X15 Beam 0.016742
82 KOLOM 15X30 Beam 0.016512
83 KOLOM 15X30 Beam 0.024003
84 KOLOM 15X30 Beam 0.016574
85 KOLOM 15X30 Beam 0.016516
86 KOLOM 15X30 Beam 0.024008
87 KOLOM 15X30 Beam 0.016578
88 KOLOM 15X15 Beam 0.016746
89 KOLOM 15X15 Beam 0.023771
90 KOLOM 15X15 Beam 0.016728
94 BALOK 15X30 Beam 0.047509
95 BALOK 15X30 Beam 0.054738
96 BALOK 15X30 Beam 0.049435
97 BALOK 15X30 Beam 0.047504
98 BALOK 15X30 Beam 0.054647
99 BALOK 15X30 Beam 0.049337
100 BALOK 15X30 Beam 0.035547
101 BALOK 15X30 Beam 0.026574
102 BALOK 15X30 Beam 0.03557
103 KOLOM 15X15 Beam 0.020606
104 KOLOM 15X15 Beam 0.005983
105 KOLOM 15X15 Beam 0.020584
106 BALOK 15X30 Beam 0.035268
107 BALOK 15X30 Beam 0.02615
108 BALOK 15X30 Beam 0.035265
109 KOLOM 15X15 Beam 0.020558
110 KOLOM 15X15 Beam 0.006061
111 KOLOM 15X15 Beam 0.020561
112 KOLOM 30X30 Beam 0.054066
113 KOLOM 30X30 Beam 0.029381
114 KOLOM 30X30 Beam 0.054078
115 KOLOM 15X15 Beam 0.021305
116 KOLOM 15X15 Beam 0.005702
117 KOLOM 15X15 Beam 0.021303
118 KOLOM 15X15 Beam 0.021374
119 KOLOM 15X15 Beam 0.005687
120 KOLOM 15X15 Beam 0.021444
121 BALOK 15X30 Beam 0.069889
122 BALOK 15X30 Beam 0.032367
123 BALOK 15X30 Beam 0.069407
11 KOLOM 15X15 Beam 0.043089
12 KOLOM 15X15 Beam 0.06567

.

.

Centre for Development of Smart and Green Building (CeDSGreeB) didirikan untuk memfasilitasi pencapaian target pengurangan emisi gas rumah kaca (GRK) di sektor bangunan melalui berbagai kegiatan pengembangan, pendidikan, dan pelatihan. Selain itu, CeDSGreeB secara aktif memberikan masukan untuk pengembangan kebijakan yang mendorong dekarbonisasi di sektor bangunan, khususnya di daerah tropis.

Seberapa bermanfaat artikel ini?

Klik pada bintang untuk memberi rating!

Rata-rata bintang 5 / 5. Jumlah orang yang telah memberi rating: 1

Belum ada voting sejauh ini! Jadilah yang pertama memberi rating pada artikel ini.

Leave A Comment