Cahaya Hijau Di Ujung Kota

Last Updated: 8 November 2024By
📖 ࣪ Banyaknya pembaca: 39

Ditulis oleh: Nadia Yetni Saputri.

Seiring dengan meningkatnya laju urbanisasi dan pesatnya pertumbuhan ekonomi, membuat populasi manusia terutama di perkotaan juga semakin meningkat. Peningkatan populasi yang tak terkendali ini, telah mengakibatkan meningkatnya permintaan akan ruang dan sumber daya alam yang tentunya terbatas. Pembangunan bangunan semakin banyak dilakukan. Terutama di wilayah perkotaan. Yang dimana paling banyak kita temukan ialah gedung yang bertingkat tinggi. Tak hanya gedung bertingkat tinggi saja,masih banyak pembangunan lainnya yang dilakukan dikarenakan peningkatan permintaan penggunaan ruang.

Meningkatnya pembangunan ini tentunya membawa dampak negatif bagi lingkungan sekitar, seperti polusi udara, pemanasan global, konsumsi energi yang berlebihan, alih fungsi lahan hijau yang tak terkendali, tata ruang yang tidak terencana, dan penggunaan material bangunan yang tidak ramah lingkungan, dan lain-lain. Semua itu merupakan beberapa contoh permasalahan yang sering ditemui. Akibatnya, kualitas lingkungan hidup di perkotaan semakin menurun. Contohnya saja, polusi udara dan air menjadi semakin parah, serta risiko bencana alam seperti banjir dan tanah longsor semakin meningkat. Selain itu, pembangunan yang tidak memperhatikan sisi sosial juga dapat memicu kesenjangan sosial dan konflik di masyarakat.

Pembangunan kota yang buruk tentunya menjadi permasalahan global yang buruk, yang semakin mendesak kita untuk mencari solusi yang berkelanjutan. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan menerapkan desain ramah lingkungan pada bangunan di perkotaan.

Desain ramah lingkungan merupakan salah satu konsep perancangan yang mempertimbangkan aspek lingkungan dalam setiap tahap pengembangan produk atau bangunan. Tujuannya adalah untuk menghasilkan produk atau bangunan yang memberikan dampak negatif terhadap lingkungan serendah mungkin. Dengan mengoptimalkan penggunaan sumber daya alam yang ada, mengurangi emisi karbon, serta menciptakan lingkungan yang sehat, dan desain ramah lingkungan menawarkan harapan bagi masa depan perkotaan yang lebih berkelanjutan.

Sehingga terdapat beberapa solusi desain ramah lingkungan yang dapat diterapkan pada bangunan di perkotaan, yaitu penggunaan material ramah lingkungan, sistem pengelolaan energi yang efisien, dan implementasi taman atap serta dinding hijau, dan pengadaan event tahunan kota hijau. Yang mana cara ini sangat efisien untuk diimplementasikan. Berikut penjelasan lebih lanjutnya.

Penggunaan Material Ramah Lingkungan

Menurut kebijakan pengadaan barang dan jasa ramah lingkungan telah diamanatkan dalam Undang Undang No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2017 mengenai Instrumen Ekonomi Lingkungan Hidup, dan Peraturan Presiden No.16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah. Kebijakan ini diarahkan pada upaya untuk meningkatkan kinerja lingkungan, efisiensi dalam penggunaan bahan baku, energi dan air, serta mengurangi pencemaran dan mengurangi emisi gas rumah kaca.

Berdasarkan dari peraturan pemerintah, kita disarankan untuk menggunakan material yang ramah lingkungan. Maka dari itu, material yang akan digunakan dalam konstruksi bangunan ini memiliki peran besar dalam menentukan seberapa ramah lingkungan sebuah bangunan. Penggunaan material ramah lingkungan dapat membantu mengurangi jejak karbon dan dampak negatif terhadap lingkungan. Salah satu contohnya adalah penggunaan bamboo, kayu olahan, atau bahan daur ulang, yang dapat menggantikan bahan-bahan konvensional seperti beton dan baja yang memiliki emisi karbon tinggi. Selain itu, penggunaan material lokal juga membantu mengurangi emisi dari proses transportasi bahan bangunan. Material ramah lingkungan tidak hanya meminimalisir efek samping dari lingkungan, tetapi juga dapat memberikan kesan alami pada bangunan yang menyatu dengan lingkungan sekitar.

Sistem Pengelolaan Energi yang Efisien

Bangunan ramah lingkungan juga harus memiliki sistem pengelolaan energi yang efisien. Salah satu solusi utama adalah dengan menggunakan teknologi energi terbarukan seperti panel surya atau turbin angin untuk memenuhi kebutuhan energi bangunan. Di kota-kota dengan sinar matahari yang melimpah, penggunaan panel surya sangat efektif untuk mengurangi ketergantungan pada energi listrik

Dengan bersumber dari bahan bakar fosil tentunya. Selain itu, penerapan teknologi smart lighting atau pencahayaan cerdas yang secara otomatis menyesuaikan intensitas cahaya dengan cahaya alami juga dapat mengurangi konsumsi energi listrik. Sistem pendingin ruangan yang ramah lingkungan seperti pendingin udara VRV (Variable Refrigerant Volume) yang dapat mengatur suhu berdasarkan kebutuhan ruangan juga dapat membantu mengurangi penggunaan energi.

Implementasi Taman Atap dan Dinding Hijau

Salah satu tantangan utama yang dihadapi kota besar adalah terbatasnya ruang hijau. Untuk mengatasi masalah ini, konsep taman atap (rooftop garden) dan dinding hijau (green wall) semakin populer sebagai bagian dari desain bangunan ramah lingkungan. Taman atap tidak hanya mempercantik tampilan bangunan, tetapi juga membantu menyerap panas, sehingga suhu dalam bangunan menjadi lebih sejuk dan kebutuhan akan pendingin ruangan dapat berkurang. Selain itu, dinding hijau dapat membantu menyaring polusi udara, meningkatkan kualitas udara di sekitar, dan memberikan ruang hidup bagi burung dan serangga yang berfungsi sebagai bagian penting dari ekosistem perkotaan. Dengan demikian, implementasi taman atap dan dinding hijau tidak hanya membantu menurunkan suhu, tetapi juga membantu meningkatkan keanekaragaman hayati di perkotaan.

Event Tahunan Dalam Menghias Kota

Kota yang indah dan asri adalah dambaan semua masyarakat maupun pemerintah. Namun untuk mewujudkan kota impian tersebut, perlu diadakannya gelar sebuah event besar yang melibatkan seluruh lapisan masyarakat. Event tahunan dalam rangka cinta lingkungan ini tidak hanya akan mempercantik wilayah kota, tetapi juga meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga lingkungan.

Konsep utama dari event ini ialah penggunaan bahan-bahan ramah lingkungan dalam setiap dekorasi. Mulai dari penggunaan cat berbahan dasar air, hingga pemanfaatan barang-barang bekas yang didaur ulang menjadi karya seni yang unik. Selain itu, kegiatan penanaman tumbuhan hijau di berbagai sudut kota akan memberikan suasana yang lebih segar dan asri. Setiap kecamatan diundang untuk berpartisipasi dan menunjukkan kreativitasnya dalam menghias wilayahnya masing-masing.

Untuk memberikan semangat dan motivasi bagi seluruh masyarakat yang berpartisipasi. Kecamatan dengan dekorasi paling kreatif, inovatif, dan ramah lingkungan akan mendapatkan reward yang menarik. Reward ini bisa berupa fasilitas umum yang baru, seperti taman bermain anak, perpustakaan mini, atau bahkan bantuan dana untuk kegiatan lingkungan lainnya. Dengan adanya event ini, membuat masyarakat semakin peduli terhadap lingkungan sekitar. Selain itu, event ini juga bisa menjadi ajang silaturahmi dan mempererat tali persaudaraan antar warga.

Di Indonesia, pembangunan kota ramah lingkungan masih menghadapi berbagai tantangan, mulai dari masalah pendanaan yang belum memadai hingga kebijakan yang belum terintegrasi. Meski demikian, sejumlah kota, seperti Jakarta dan Surabaya, telah menunjukkan upaya dalam menciptakan ruang terbuka hijau dan memperbaiki sistem transportasi publik yang ramah lingkungan. Potensi besar juga ada dalam pengembangan energi terbarukan, seperti tenaga surya dan biomassa, yang dapat mendukung keberlanjutan kota-kota di Indonesia.

Melihat padatnya penduduk dan kondisi perkotaan yang semakin memburuk, membuat kita sebagai manusia harus memutar otak dan bertindak untuk segera mengatasi permasalahan ini. Salah satu solusi yaitu desain bangunan ramah lingkungan. Ini merupakan solusi sangat penting yang dapat membantu mengurangi dampak negatif dari perkembangan kota yang pesat. Dengan menggunakan material ramah lingkungan, mengelola energi secara efisien, dan menciptakan ruang hijau melalui taman atap dan dinding hijau, bangunan di perkotaan dapat menjadi lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan.

Peran pemerintah, pengembang, dan masyarakat sangat penting dalam mendukung penerapan desain ramah lingkungan ini. Maka dari itu diadakannya event Kota Hijau setiap tahun dapat memberikan kesadaran pada masyarakat bahwa penting untuk menjaga lingkungan. Sehingga efek dari program-program ini dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi lingkungan dan kualitas hidup masyarakat. Melalui desain yang berfokus pada keberlanjutan, kita dapat mewujudkan masa depan kota yang lebih sehat, hijau, dan layak huni.

DAFTAR PUSTAKA.

Ramawangsa, P. A., Prihatiningrum, A., & Mase, L. Z. (2020). Pemanfaatan Bahan Ramah Lingkungan untuk Desain Penghijauan Vertikal sebagai Upaya Menciptakan Kenyamanan Termal. JCES (Journal of Character Education Society), 3(1), 145-152.

Setiastuti, N., Guntoro, I., Pradnyapasa, D. A., Ariyanto, N., Sugarmansyah, U., Suryaningtyas, A. D., … & Rahman, A. (2023, December). Implementing a green economy to support sustainable city: opportunities and challenges for ecopreneurs in South Tangerang City, Indonesia. In IOP Conference Series: Earth and Environmental Science (Vol. 1267, No. 1, p. 012023). IOP Publishing.

.

.

About the Author: Johan Purwanto

Seberapa bermanfaat artikel ini?

Klik pada bintang untuk memberi rating!

Rata-rata bintang 5 / 5. Jumlah orang yang telah memberi rating: 8

Belum ada voting sejauh ini! Jadilah yang pertama memberi rating pada artikel ini.

Leave A Comment