Pengaruh Desain Bangunan yang Hijau untuk Perkembangan Kehidupan yang Sehat

📖 ࣪ Banyaknya pembaca: 40

Ditulis oleh Hilmi Taqiy Dwi Afrianto.

Mungkin sebagian orang memandang bangunan yang hijau itu identik dengan bangunan yang terbengkalai lama dan sudah tidak lama terurus. Padahal jika kita bayangkan, bangunan hijau yang kontras tentu akan sangat segar dipandang jika ditempatkan dalam daerah perkotaan. Namun tentunya dengan tanaman yang tepat dan lokasi penempatannya. Bangunan hijau dan cerdas saat ini juga tengah menjadi sasaran penting di masa depan. Sebuah sarana prasarana yang memiliki aspek fungsional, keunggulan, dan manfaat yang banyak dari bangunan hijau cerdas sangat baik untuk keadaan iklim dan cuaca di dalam lingkup perkotaan yang begitu padat. Polusi yang dihasilkan dari banyaknya kendaraan yang lalu-lalang memicu munculnya banyak permasalahan. Mulai dari kesehatan, stress, dan membuat perasaan hati menjadi berantakan akibat ramainya suara-suara bising kendaraan. Tidak henti-hentinya daerah perkotaan terbebas dari itu. Seberapa pentingkah bangunan hijau itu bagi daerah perkotaan? Jawabannya tentu pasti. Mengutip dari laman Wikipedia, “Bangunan merupakan 18% emisi global saat ini, atau setara dengan 9 miliar CO2 per tahun. Jika teknologi baru tidak diterapkan pada saat pertumbuhan pesat seperti sekarang, emisi dapat berlipat ganda pada tahun 2050, menurut Program Lingkungan PBB”. Ini menjadi perhatian penting bagi negara dan masyarakat untuk turut ikut serta meningkatkan kualitas tempat tinggal yang Aman Sehat Rapi Indah (ASRI) demi keberlangsungan hidup yang stabil dan produktif. .

Melalui program bangunan hijau dan cerdas, perkembangan dan percepatan infrastruktur saat ini mulai sangat diperhatikan dalam menciptakan lingkungan yang nyaman. Hal ini sangat penting tentunya untuk kehidupan yang lebih mengutamakan kenyamanan dan ketentraman. Di Indonesia sendiri juga sudah mulai terlihat tanda-tanda bangunan-bangunan hijau cerdas yang bisa diamati di dalam pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN). Dalam proyek besar itu, kebanyakan desain dan arsitektur dari gedung-gedung serta area jalan kendaraan sudah sangat mencerminkan bangunan hijau dan cerdas..

Kepentingan bangunan hijau yang cerdas sangat dibutuhkan oleh negara-negara maju saat ini. Apalagi pemanasan global telah marak terjadi akibat bangunan rumah kaca yang telah ramai menumpuk. Untuk memulai sebuah bangunan yang ramah lingkungan, bisa diawali dengan menggunakan bahan konstruksi pilihan dan tentunya aman untuk jangka panjang. Bangunan bangunan tersebut juga perlu didesain memiliki teras setiap lantai untuk bangunan yang memiliki lantai lebih dari satu, agar dapat dimaksimalkan untuk meletakkan sistem penanaman yang fungsionalitas. Menciptakan inovasi itu tak lain agar polusi yang berasal dari luar dapat terminimalisir memasuki ruangan. Dengan begitu, akses sirkulasi oksigen dapat mudah masuk dan tentunya lebih banyak sehingga ruangan dapat terbebas dari rasa pengap. Terlebih jika suasana itu dapat terciptakan, penggunaan AC di daerah perkotaan tentu akan berkurang. Hal ini didorong untuk kehematan penggunaan listrik disetiap rumah atau gedung demi mencapai minimnya biaya operasional bulanan. Apalagi di Provinsi DKI Jakarta saat ini begitu banyak gedung-gedung pencakar langit namun sebagian besar belum menggunakan sistem bangunan hijau. Bangunan hijau bukan hanya tentang bangunan yang penuh tanaman saja, tetapi juga mementingkan aspek bahan struktur, penghematan energi, pengurangan emisi dan juga pencahayaan yang alami. Itulah yang menjadi perbedaan antara bangunan biasa dengan bangunan hijau. Sebagian kecil bangunan hijau menggunakan panel surya sebagai pengganti sistem kelistrikan. Hal itu juga suatu upaya dalam mengurangi penggunaan listrik terutama di bagian pencahayaan ruangan. Keunggulan yang diraih dari bangunan hijau ini bukan hanya satu atau dua saja bukan? Melainkan dari berbagai aspek kehidupan dan siklus hidup yang sehat dan hemat.

Penggunaan bangunan hijau ini bukan hanya ditujukan untuk gedung-gedung pencakar langit saja, namun fasilitas publik dan umum juga perlu untuk digiatkan. Misalnya di area halte ditanami pohon yang berbunga. Penanaman pohon juga perlu dipikirkan sebelum dilakukan. Jika di area jalan, pohon-pohon yang ditanam jangan memakai pohon yang menghasilkan buah. Sebab jika saat musimnya buah bisa saja menjatuhi pengendara. Trotoar juga misalnya, perlu ditepi tepinya untuk ditanami tumbuhan agar pejalan kaki juga turut merasakan segarnya dari tanaman tersebut. Jadi dapat membahagiakan para pejalan kaki agar saat perjalanan tidak merasakan begitu panas. Bangunan yang hijau tentu bukan hanya dilakukan di luar ruangan saja, di dalam ruangan juga mungkin begitu penting untuk sekedar hiasan dan estetika belaka. Namun dalam ukuran yang tidak terlalu besar seperti di dataran sana. Apalagi jika ruangan perkantoran dipenuhi dengan tanaman-tanaman bunga yang segar, tentu akan sangat menyenangkan karyawan setempat untuk berada di sana. Jadi pekerja juga dapat merehatkan pikirannya sejenak.

Perlu disadari dengan hati yang dalam, bahwa bangunan hijau bukan hanya menguntungkan satu pihak saja tapi pihak lain juga sangat diuntungkan. Lantas bagaimana upaya ini untuk mempercepat proses pemulihan suasana lingkungan yang ramah lingkungan dan sejuk. Perlu adanya penyuluhan dan pemberian wawasan yang tegas demi keberlanjutan kehidupan yang lebih baik. Pemerintah perlu untuk memfasilitasi dan membantu untuk program ini. Karena untuk menjadikan keberhasilan program ini tentu tidak cukup hanya dengan satu lembaga saja. Sebab perlu pakar arsitektur, ahli biologi dan berbagai lembaga lainnya untuk turut serta menyukseskan program bangunan hijau dan cerdas.

Bangunan yang hijau juga sangat berperan penting untuk mencegah bencana alam. Salah satunya banjir, dengan demikian daerah resapan akan tetap ada dan akar dari tanaman tersebut tetap menjaga kokohnya struktur tanah di sekitar bangunan. Penting juga untuk memperhatikan daerah dataran untuk menanami rumput khusus agar saat hujan mengurangi kontur tanah yang becek saat musim penghujan. Mengapa harus rumput, kenapa bukan batu saja untuk mendampingi daerah resapan bagian tumbuhan pohon. Batu bisa saja berlumut jika terlalu sering terkena air. Hal ini juga dapat mengganggu pemandangan sekitar. Apalagi batu dapat berceceran jika terdapat orang yang jahil. Terlebih kurang ramah bagi anak kecil untuk berjalan. Ini tentunya menjadi poin tambah bagi penyandang disabilitas agar dapat berjalan dengan mudah. Dan dengan adanya rumput sebagai pendamping pohon atau tanaman di area dataran bisa menambah ramainya kehijauan lingkungan.

Pemilihan tanaman juga menjadi aspek terpenting dalam penggunaan bangunan hijau. Sebab ada sebagian tanaman yang dapat merusak struktur bangunan. Tanaman yang baik jika diletakkan didaerah perkotaan harus memiliki bentuk dan jenis sesuai dari bangunan tersebut. Jangan sampai gedung-gedung yang besar itu hanya ditanami jenis-jenis tanaman yang kecil. Ini menjadi tugas para ahli biologi untuk menentukan tanaman yang cocok untuk diletakkan di area perkotaan. Karena sebagai kalkulasi antara polusi dengan oksigen yang dikeluarkan dari tanaman. Sehingga bisa menciptakan lingkungan yang sejuk dan nyaman untuk dipandang. .

Dapat dikatakan bahwa bangunan hijau sangat berpengaruh terhadap kehidupan manusia saat ini. Maka dari itu mulai juga dari diri sendiri untuk menanam tanaman apa saja untuk diletakkan di dalam ruangan ataupun di depan rumah. Ini juga salah satu bentuk kepedulian terhadap masa depan agar kealamian bumi ini tetap lestari dan terjaga. “Usaha kecilmu mungkin belum berdampak bagi orang lain, namun dari hal kecil bisa menjadi pedoman bagi orang lain untuk belajar.”

Daftar Pustaka

Afrianto, H.T.D. (2024). Pengaruh Desain Bangunan yang Hijau untuk Perkembangan Kehidupan yang Sehat, 1-4.

.

Centre for Development of Smart and Green Building (CeDSGreeB) didirikan untuk memfasilitasi pencapaian target pengurangan emisi gas rumah kaca (GRK) di sektor bangunan melalui berbagai kegiatan pengembangan, pendidikan, dan pelatihan. Selain itu, CeDSGreeB secara aktif memberikan masukan untuk pengembangan kebijakan yang mendorong dekarbonisasi di sektor bangunan, khususnya di daerah tropis.

Seberapa bermanfaat artikel ini?

Klik pada bintang untuk memberi rating!

Rata-rata bintang 5 / 5. Jumlah orang yang telah memberi rating: 5

Belum ada voting sejauh ini! Jadilah yang pertama memberi rating pada artikel ini.

Leave A Comment