Gama House: Rumah Kontainer Prefabrikasi Cerdas dan Ramah Lingkungan untuk Masa Depan Indonesia Berkelanjutan

📖 ࣪ Banyaknya pembaca: 86

Ditulis oleh Rizki Pertiwi

Pendahuluan

Perkembangan teknologi dan industri 5.0 membawa integrasi yang erat antara teknologi digital, fisik, dan manusia. Teknologi seperti kecerdasan buatan (AI), Internet of Things (IoT), robotika, dan manufaktur otomatis berperan kunci dalam mengubah cara industri bekerja (sas.com, 2023). Industri 5.0 menekankan kolaborasi antara manusia dan teknologi, dengan manusia menggunakan kemampuan kreatif dan emosional, sementara teknologi menyediakan dukungan teknis dan analitis. Ini membuka peluang baru untuk inovasi, efisiensi, dan pertumbuhan berkelanjutan di berbagai sektor industri.

Kemajuan teknologi telah merambah ke industri perumahan di seluruh dunia, dengan penggunaan teknologi prefabrikasi bangunan yang semakin populer (sanwaprefab.co.id, 2023). Teknologi ini melibatkan pembuatan komponen bangunan secara terpisah di pabrik dengan menggunakan teknik produksi yang canggih, seperti pencetakan 3D, pemotongan laser, dan robotik. Setelah itu, komponen-komponen tersebut dikirim ke lokasi konstruksi untuk dirakit menjadi bangunan utuh dengan cepat dan efisien. Pendekatan prefabrikasi ini telah membawa berbagai manfaat, termasuk peningkatan efisiensi waktu dan biaya, pengurangan limbah konstruksi, serta peningkatan kualitas dan keamanan bangunan. Banyak negara telah mengadopsi teknologi ini dengan sukses, seperti Jepang, Swedia, dan China (kompas.com, 2022). Diharapkan, akan semakin banyak lagi negara yang akan mengikutinya dalam era industri 5.0 yang sedang berkembang ini.

Di Indonesia, terutama bagi perumahan tidak layak di daerah 3T (terdepan, terluar, dan tertinggal, masih ada kendala dalam penyediaan perumahan berkualitas. Terbatasnya akses dan pemahaman terhadap teknologi prefabrikasi menjadi hambatan utama. Infrastruktur yang kurang, regulasi yang kompleks, dan keterbatasan sumber daya juga mempengaruhi kualitas perumahan di daerah tersebut (ugm.co.id, 2022). Berdasarkan laporan BPS, sebanyak 39,1% rumah tangga di Indonesia tinggal di rumah tidak layak huni pada 2021. Pemerintah dan pemangku kepentingan harus meningkatkan kesadaran, memberikan pelatihan, dan menciptakan kebijakan yang mendorong adopsi teknologi prefabrikasi. Tujuannya adalah menyediakan perumahan berkualitas dengan harga terjangkau, meningkatkan kualitas hidup, dan memperkuat pembangunan berkelanjutan di Indonesia.

Ada peluang menarik untuk menggunakan kontainer bekas sebagai solusi untuk rumah prefabrikasi yang layak di daerah 3T. Kontainer bekas, yang tersedia secara luas di pelabuhan-pelabuhan dan fasilitas pengiriman di Indonesia, dapat diubah menjadi unit perumahan yang tahan lama, ekonomis, dan cepat dalam proses pembangunannya. Data menunjukkan bahwa jumlah kontainer bekas yang tersedia terus meningkat setiap tahunnya. Sebagai contoh, World Shipping Council memperkirakan bahwa pada tahun 2021, terdapat sekitar 39 juta kontainer yang beroperasi di seluruh dunia. Potensi besar dari jumlah ini menawarkan solusi inovatif bagi perumahan di daerah 3T dengan mengubah kontainer bekas menjadi rumah layak huni. Hal ini dapat membantu mengatasi tantangan kualitas perumahan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di wilayah tersebut.

Rumah layak huni di daerah 3T dapat dirancang dengan pendekatan berkelanjutan menggunakan sumber energi terbarukan seperti panel surya dan kincir angin. Panel surya dipasang di atap rumah untuk menyediakan listrik sehari-hari, sedangkan kincir angin menghasilkan energi tambahan. Pendekatan ini mengurangi ketergantungan pada sumber energi fosil, mengurangi biaya energi, dan menjaga lingkungan. Dengan integrasi sumber energi terbarukan ini, rumah prefabrikasi di daerah 3T menjadi lebih aman, berkelanjutan, dan terjangkau, memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat dan lingkungan sekitar.

Gama House: Rumah Pintar Berkelanjutan

Melihat potensi dan tantangan yang ada, dengan bangga kami mempersembahkan Gama House: Rumah Pintar Kontainer sebagai solusi perumahan yang berkelanjutan dan berbasis energi terbarukan untuk daerah 3T. Gama House merupakan konsep inovatif yang menggabungkan keandalan kontainer bekas dengan teknologi pintar dan penggunaan energi terbarukan. Rumah ini didesain dengan sistem manajemen energi yang cerdas, termasuk penggunaan panel surya fotovoltaik dan kincir angin untuk memproduksi listrik yang diperlukan. Selain itu, Gama House juga dilengkapi dengan teknologi pintar untuk meningkatkan efisiensi penggunaan energi, pengelolaan limbah, dan kenyamanan penghuni. Dengan konsep ini, Gama House tidak hanya menyediakan rumah layak huni, tetapi juga membantu masyarakat di daerah 3T untuk mengurangi biaya energi, mengurangi jejak karbon, dan meningkatkan kualitas hidup mereka secara berkelanjutan.

.

Gambar 1. Tampilan Eksterior Gama House.

Gama House adalah bangunan hijau yang terjangkau dengan ukuran 6m x 6m dan terdiri dari 5 ruangan termasuk 2 kamar tidur, 1 toilet, dapur, dan ruang keluarga. Yang membedakan Gama House adalah semua perabotan yang ada di dalamnya telah dipilih dengan hati-hati untuk menjadi perabotan hijau dan cerdas. Perabotan yang hijau mengacu pada penggunaan bahan ramah lingkungan, seperti kayu daur ulang atau bahan daur ulang lainnya, serta pemilihan produk dengan efisiensi energi yang tinggi. Selain itu, perabotan ini juga didukung oleh teknologi pintar, seperti peralatan rumah tangga dengan fitur penghematan energi, pengaturan suhu otomatis, dan pengendalian cerdas melalui aplikasi. Dengan menggunakan perabotan yang hijau dan cerdas, Gama House tidak hanya mengurangi dampak lingkungan tetapi juga meningkatkan efisiensi penggunaan energi, memberikan kenyamanan, dan mengurangi biaya operasional bagi penghuninya.

.

Gambar 2. Denah Rumah Pintar Gama House..

Rancangan Struktur Gama House

  .

Gambar 3. Kerangka Gama House

Meskipun Gama House terbuat dari kontainer bekas, hal ini tidak menjadi masalah karena kekuatan struktur Gama House akan didesain sedemikian rupa agar memiliki kekuatan yang optimal tanpa mengorbankan nilai estetika. Proses desain struktur akan mempertimbangkan kebutuhan struktural yang diperlukan untuk menjaga kekokohan bangunan. Selain itu, Gama House juga dilengkapi dengan isolasi thermal dan akustik yang baik. Isolasi thermal akan membantu menjaga suhu interior rumah agar tetap nyaman, baik di musim panas maupun musim dingin. Sedangkan isolasi akustik akan mengurangi kebisingan dari luar dan menjaga privasi penghuni. Dengan kombinasi kekuatan struktural yang diperhitungkan dengan baik dan isolasi yang efektif, Gama House menawarkan rumah yang aman, nyaman, dan fungsional bagi penghuninya, menciptakan lingkungan tinggal yang ideal di daerah 3T.

Fitur Cerdas Gama House

Gama House tidak hanya didesain dengan kekuatan struktural yang optimal, isolasi thermal dan akustik yang baik, tetapi juga memperhatikan ventilasi dan sanitasi yang penting. Sistem ventilasi yang baik akan memastikan sirkulasi udara yang sehat di dalam rumah, menghindari kelembaban berlebih dan mencegah terjadinya masalah kualitas udara dalam ruangan. Selain itu, Gama House dilengkapi dengan sistem sanitasi yang efisien, termasuk pengolahan limbah yang sesuai dan sistem penyediaan air yang aman dan bersih. Perlindungan terhadap air dan jamur juga menjadi perhatian utama dalam desain Gama House. Bangunan ini dilengkapi dengan sistem perlindungan yang efektif terhadap kebocoran air dan penetrasi kelembaban, serta menggunakan bahan dan lapisan yang tahan terhadap pertumbuhan jamur dan kerusakan akibat kelembaban. Dengan demikian, Gama House tidak hanya memberikan tempat tinggal yang nyaman, tetapi juga memberikan lingkungan yang sehat, aman, dan bebas dari masalah yang dapat merusak bangunan dalam jangka panjang.

Gambar 4. Fitur Rain Water Harvesting System.

Energi Gama House

Gama House berkomitmen untuk menggunakan sumber energi yang ramah lingkungan dengan 100% energi terbarukan. Setiap bangunan Gama House akan membentuk mikrogrid, yaitu sebuah sistem energi terbarukan yang terintegrasi secara lokal di tingkat bangunan. Mikrogrid ini akan memanfaatkan panel surya fotovoltaik dan kincir angin untuk menghasilkan listrik yang dibutuhkan oleh rumah tersebut. Kelebihan energi yang dihasilkan dapat disimpan dalam baterai penyimpanan energi untuk digunakan saat pasokan energi terbarukan sedang rendah. Sistem mikrogrid ini tidak hanya memberikan kemandirian energi bagi Gama House, tetapi juga membantu mengurangi ketergantungan pada jaringan listrik utama yang menggunakan sumber energi fosil. Dengan adopsi sumber energi

terbarukan dan penggunaan mikrogrid, Gama House memberikan kontribusi positif dalam mempercepat transisi menuju energi yang lebih bersih dan berkelanjutan.

.

.

Gambar 5. Sumber Energi Gama House

Rancangan Biaya Gama House

Biaya pembuatan Gama House, termasuk biaya perakitan dan perabotan pintar di dalamnya, adalah sebesar 62 juta rupiah. Namun, untuk membantu masyarakat yang tinggal di daerah 3T dan menghadapi kesulitan dalam memiliki rumah layak huni, Gama House mendapatkan subsidi pembangunan perumahan tak layak sebesar 50 juta rupiah. Dengan adanya subsidi ini, harga akhir Gama House menjadi lebih terjangkau bagi warga di daerah 3T. Dengan konsep rumah pintar yang berkelanjutan, integrasi energi terbarukan, dan biaya yang terjangkau, Gama House memberikan solusi nyata untuk meningkatkan kualitas perumahan di daerah 3T. Ini adalah langkah penting dalam mendukung pemerataan akses terhadap perumahan yang layak, memberikan harapan dan kesempatan bagi masyarakat di daerah 3T untuk memiliki rumah yang aman, nyaman, dan terjangkau.

Penutup

Dalam rangka mengatasi perumahan tak layak huni di daerah 3T, Gama House hadir sebagai solusi inovatif yang menggabungkan teknologi prefabrikasi, energi terbarukan, dan konsep rumah pintar. Dalam proses perancangannya, Gama House memperhatikan kekuatan struktural, isolasi termal dan akustik yang baik, serta ventilasi dan sanitasi yang memadai. Selain itu, Gama House juga berfokus pada penggunaan perabotan hijau dan cerdas untuk mengoptimalkan penggunaan energi dan menjaga lingkungan yang sehat. Dengan menggunakan sumber energi terbarukan dan membentuk mikrogrid, Gama House dapat menjadi mandiri secara energi dan mengurangi ketergantungan pada sumber energi fosil. Selain itu, dengan subsidi pembangunan perumahan tak layak, Gama House dapat menjadi rumah yang terjangkau bagi warga di daerah 3T.

Gambar 6. Tampilan Perumahan Gama House.

Kesimpulannya, Gama House memberikan solusi holistik untuk perumahan tak layak huni di daerah 3T. Dengan mengintegrasikan teknologi prefabrikasi, energi terbarukan, dan konsep rumah pintar, Gama House mampu menyediakan perumahan yang layak, aman, nyaman, dan terjangkau. Dengan adopsi sumber energi terbarukan dan mikrogrid, Gama House juga berkontribusi pada perlindungan lingkungan dan transisi ke energi yang lebih bersih. Subsidi pembangunan perumahan tak layak menjadi dorongan penting dalam menjadikan Gama House menjadi opsi yang terjangkau bagi masyarakat di daerah 3T.

Harapannya, Gama House dapat menjadi contoh inspiratif bagi pengembangan perumahan berkelanjutan dan terjangkau di daerah 3T. Dengan adopsi teknologi yang tepat dan dukungan pemerintah serta pemangku kepentingan terkait, diharapkan jumlah rumah layak huni di daerah 3T dapat meningkat, meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan memperkuat pembangunan berkelanjutan. Dalam jangka panjang, harapannya adalah terwujudnya pemerataan akses terhadap perumahan yang layak bagi semua warga Indonesia, terutama mereka yang tinggal di daerah terdepan, terluar, dan tertinggal.

DAFTAR PUSTAKA

SAS. (2023). What is Artificial Intelligence? Diakses pada 20 Oktober 2024, dari https://www.sas.com/id_id/insights/analytics/what-is-artificial-intelligence.html.

Sanwa Prefab. (2023). Sanwa Prefabricated Buildings: Redefining Construction with Technology. Diakses pada 25 Oktober 2024, dari https://sanwaprefab.co.id/?utm_source=SEM-General&utm_medium=SEM-General&utm_campaign=JSN&utm_content=General&gclid=Cj0KCQjwwISlBhD6ARIsAESAmp76lXJPIzS7YMXwC9KRIxwZVOGzQjd4yTEVG2q-tqnOJoniC-Y_SxkaApt5EALw_wcB.

Universitas Gadjah Mada. (2022). Pengelolaan Sumber Daya Air dan Kesejahteraan Rakyat. Diakses pada 25 Oktober 2024, dari https://ekonomikerakyatan.ugm.ac.id/publikasi/pengelolaan-sumberdaya-air-dan-kesejahteraan-rakyat/.

.

Centre for Development of Smart and Green Building (CeDSGreeB) didirikan untuk memfasilitasi pencapaian target pengurangan emisi gas rumah kaca (GRK) di sektor bangunan melalui berbagai kegiatan pengembangan, pendidikan, dan pelatihan. Selain itu, CeDSGreeB secara aktif memberikan masukan untuk pengembangan kebijakan yang mendorong dekarbonisasi di sektor bangunan, khususnya di daerah tropis.

Seberapa bermanfaat artikel ini?

Klik pada bintang untuk memberi rating!

Rata-rata bintang 4.8 / 5. Jumlah orang yang telah memberi rating: 25

Belum ada voting sejauh ini! Jadilah yang pertama memberi rating pada artikel ini.

Leave A Comment