Teknologi Terbaru Dengan Bangunan Cerdas Untuk Mengurangi Konsumsi Energi, Membangun Masa Depan Dengan Inovasi Teknologi
Ditulis oleh Ata Salsabila Majid
Indonesia sebagai negara berkembang yang sedang meningkatkan pertumbuhan perekonomiannya. Tentunya Indonesia tak lepas dengan adanya pembangunan infrastruktur dan bangunan. Pembangunan infrastruktur dan bangunan yang semakin meluas dan merata mampu mendukung efektivitas bagi berbagai sektor seperti pariwisata, perkebunan, pertambangan, pendidikan serta energi. Kementerian PUPR menyatakan bahwa adanya pembangunan konstruksi infrastruktur di Indonesia mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Dengan gencarnya pembangunan yang terjadi di Indonesia juga mendatangkan beberapa dampak negatif pada lingkungan. Sektor bangunan dan konstruksi tersebut mampu menyumbang 39% emisi karbon global serta sebagian berasal dari konsumsi energi untuk pencahayaan, pendinginan, pemanasan, dan ventilasi (UNEP, 2020). Isu perubahan iklim dan pemanasan global menjadi masalah di berbagai negara. Sumbangan emisi karbon akibat sektor bangunan menjadi penting karena mampu memperparah isu perubahan iklim dan pemanasan global yang telah terjadi. Oleh karena itu, diperlukan konsep bangunan hijau dan bangunan cerdas untuk menjadi solusi dalam mengurangi dampak negatif lingkungan. Bangunan hijau dan cerdas ini memiliki tujuan untuk menjadi sistem yang hemat energi, ramah lingkungan, dan lebih efisien melalui penerapan teknologi terbaru.
Upaya mengatasi perubahan iklim melalui konsep bangunan hijau berfokus pada pengelolaan sumber daya yang berkelanjutan. Sedangkan konsep bangunan cerdas berfokus pada pemanfaatan teknologi untuk mengoptimalkan konsumsi energi. Dengan kedua konsep ini diharapkan mampu menciptakan pembangunan yang berkelanjutan sehingga memberi kontribusi besar untuk mengurangi emisi karbon dan menciptakan ekosistem perkotaan yang lebih ramah lingkungan. Bangunan hijau mengutamakan efisiensi sumber daya sejak tahap konstruksi hingga pemeliharaannya yaitu dengan pengelolaan limbah yang efisien, penggunaan material ramah lingkungan, dan optimalisasi energi. Sedangkan, bangunan cerdas memiliki konsep gedung yang dilengkapi dengan sistem teknologi otomatis untuk memantau dan mengelola konsumsi energi, suhu dan pencahayaan secara efisien (Baeumler et al., 2019). Inovasi di sektor ini sangat diperlukan terutama di kawasan urban yang memiliki banyak gedung tinggi dengan adanya bangunan cerdas dan hijau mampu mengurangi jejak karbon secara signifikan. Bangunan cerdas yang dilengkapi dengan sistem pengelolaan energi otomatis dapat menghemat hingga 30% konsumsi energi dibandingkan dengan bangunan konvensional (Chen & Liu, 2021). Tentunya teknologi memiliki peranan besar untuk mewujudkan tujuan tersebut. Dengan memanfaatkan teknologi terbaru yang bisa diterapkan pada bangunan cerdas untuk mengurangi konsumsi energi serta mengembangkan inovasi ini bagi masa depan pembangunan berkelanjutan.
Teknologi utama yang bisa diterapkan untuk mendukung bangunan cerdas adalah Internet of Things (loT). Teknologi ini memungkinkan berbagai perangkat dalam gedung saling terkomunikasi dan berbagi data. IoT ini memberikan kemudahan kepada pengelola bangunan untuk memantau penggunaan energi secara real time dan menyesuaikan kebutuhan energi secara otomatis. Dengan menggunakan sensor IoT yang dipasang di beberapa area seperti lampu dan pendingin ruangan dapat mengatur pencahayaan dan suhu berdasarkan kebutuhan dari penghuni gedung sehingga hal tersebut mampu mengurangi pemborosan energi ketika ruangan tidak dipakai (Zhao et al., 2020). Penerapan teknologi ini mampu menghemat energi tanpa mengurangi kenyamanan dari pengguna gedung. Penelitian menemukan bahwa penggunaan teknologi IoT ini mampu mengurangi konsumsi energi hingga 20% (Ghafarianhousaini et al., 2016). Dengan demikian IoT mampu memberikan kemudahan dalam manajemen bangunan serta penghematan energi. Jika teknologi IoT ini diterapkan di banyak gedung pada kawasan urban akan memberikan dampak yang signifikan bagi bangsa.
Inovasi teknologi lain yang mampu diterapkan pada bangunan cerdas dan hijau untuk menghemat energi adalah IEMS. Integrated Energy Management System atau Manajemen Energi Terpadu berupa teknologi yang mampu mengintegrasikan berbagai sumber energi seperti listrik, air panas, dan pendingin sehingga mampu mengalokasikan sesuai kebutuhan yang lebih spesifik. IEMS ini juga memungkinkan untuk beradaptasi dengan harga energi dari sumber yang lebih ekonomis dan ramah lingkungan pada waktu tertentu. Dengan mengimplementasikan pada bangunan cerdas akan memungkinkan optimalisasi sumber energi terbarukan seperti panel surya atau turbin angin kecil sehingga bangunan tidak ketergantungan pada sumber energi fosil. Berdasarkan hasil penelitian ditemukan bahwa IEMS dapat mengurangi konsumsi energi hingga 15% pada gedung-gedung besar (Deng et al., 2019). Dengan demikian teknologi IEMS ini mampu menjadi salah satu inovasi yang bisa di terapkan di berbagai bangunan untuk menciptakan keberlanjutan.
Energi terbarukan memiliki peran penting dalam bangunan hijau dan cerdas. Salah satu inovasinya dengan adanya teknologi panel surya dan sistem penyimpanan energi terintegrasi. Dengan adanya teknologi ini memungkinkan bangunan menghasilkan energi sendiri dan menyimpannya dalam bentuk baterai sehingga mampu digunakan saat kebutuhan energi tinggi sedangkan energi yang ada terbatas (Kumar, et al., 2021). Sistem penyimpanan yang memanfaatkan energi surya ini mampu menurunkan energi dari jaringan listrik sampai 40% serta mengurangi emisi karbon (Li W, et al., 2019). Penggunaan teknologi ini mampu meningkatkan keberlanjutan bangunan dan memberikan manfaat secara ekonomi dalam jangka waktu panjang. Jika di Indonesia lebih banyak bangunan yang mengadopsi teknologi ini maka banyak bangunan mampu menghasilkan cadangan energinya sendiri. Indonesia yang berada di garis khatulistiwa dengan potensi cahaya matahari sepanjang tahun menjadi peluang bagus untuk terus mengembangkan panel surya. Bangunan di kawasan urban rata-rata memiliki konstruksi yang tinggi sehingga jika di lengkapi panel surya akan menguntungkan bagi bangunan tersebut. Selain itu, jika teknologi ini diterapkan secara merata di banyaknya bangunan akan memberi pengaruh yang cukup signifikan bagi bangsa karena mampu menghemat energi dan mengurangi emisi karbon.
Adanya panel surya dan teknologi IoT yang sudah mulai diterapkan di Indonesia akan lebih optimal jika kedua energi ini dapat dikolaborasikan dan diterapkan secara bersamaan. Penggunaan panel surya di gedung tinggi dengan menjalankannya dengan teknologi berbasis IoT maka akan memberikan efisiensi yang lebih tinggi dalam penggunaan energi. Berdasarkan hasil uji coba penelitian menemukan bahwa adanya solar tracker berbasis IoT mampu mengoptimalkan penyerapan energi matahari. Perangkat lunak mampu membantu mendeteksi posisi matahari kemudian mengirimkan sinyal agar perangkat keras mampu menyesuaikan posisi panel surya dengan matahari sehingga penyerapan energi yang lebih maksimal dengan sistem mampu beroperasi sepanjang hari dan mampu mengikuti pergerakan matahari dari timur ke barat (Saragih, et al., 2024). Inovasi teknologi seperti ini mampu dikembangkan dan diterapkan pada bangunan di Indonesia. Selain itu, bangunan juga bisa menerapkan IEMS agar menjadi lebih optimal dalam penghematan energi.
Tentunya dalam penerapan dan pengembangan inovasi teknologi ini diperlukan dukungan dari berbagai pihak agar dapat berjalan dengan maksimal. Pemerintah memiliki kontribusi cukup besar dalam membuat kebijakan. Adanya kebijakan yang memudahkan dan menguntungkan bagi penerapan inovasi IoT dan panel surya pada setiap gedung di Indonesia akan memberikan dampak yang cukup signifikan karena akan semakin banyak bangunan yang mengadopsi teknologi ini ke depannya. Adapun dukungan dari swasta dalam mengembangkan teknologi IoT dan panel surya lebih canggih lagi dengan biaya yang murah sehingga pembangunan gedung dengan konsep cerdas dan hijau akan semakin banyak. Kolaborasi antara pemerintah dengan swasta juga sangat diperlukan. Pemerintah yang mampu membuat kebijakan dapat membuat kebijakan yang mampu menguntungkan swasta agar lebih mudah dalam melakukan pengembangan teknologi dan memberikan kontribusi dalam pembangunan gedung yang berbasis teknologi IoT dan panel surya. Dengan demikian, bangunan hijau dan cerdas akan tercapai karena mengadopsi teknologi yang mampu mengoptimalkan, menghemat, dan mendukung keberlanjutan energi untuk masa depan.
Implementasi teknologi dalam bangunan cerdas untuk mengurangi konsumsi energi merupakan suatu kebutuhan yang mendesak. Mengoptimalkan penggunaan energi, bangunan cerdas mampu memberikan kontribusi nyata dalam mengurangi emisi karbon, penghematan biaya operasional, dan menciptakan lingkungan yang lebih baik dan sehat. Adanya bangunan hijau dan cerdas ini meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga lingkungan. Selain itu, mampu memberikan inspirasi untuk terciptanya inovasi di kalangan mahasiswa dan masyarakat lainnya. Selain itu, penerapan teknologi dalam bangunan hijau dan cerdas juga memberikan kesempatan kepada negara-negara untuk berkontribusi dalam pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), terutama dalam mengurangi dampak perubahan iklim dan mempromosikan energi bersih serta terjangkau (UNDP, 2019). Dengan demikian, pembangunan hijau dan cerdas merupakan langkah penting untuk mengurangi dampak lingkungan dari sektor konstruksi dan mempercepat transisi menuju pembangunan berkelanjutan. Teknologi seperti IoT dan IEMS merupakan inovasi terbaru yang mampu membantu mengurangi konsumsi energi secara signifikan. Dengan penerapan teknologi-teknologi ini di sektor konstruksi akan memberikan efisiensi dalam penggunaan sumber daya, menjadi lebih ramah lingkungan, dan tanggap akan kebutuhan masyarakat. Oleh karena itu, diharapkan semakin banyak bangunan yang mengadopsi teknologi ini di Indonesia agar terciptanya lingkungan dan pembangunan yang berkelanjutan.
Referensi
Baeumler, A., et al. (2019). Buildings and Climate Change: A Summary for Decision Makers. UNEP.
Chen, Z., & Liu, J. (2021). IoT and Energy Management in Smart Buildings. Journal of Smart City Technology, 8(3), 45-56.
Deng, F., et al. (2019). Integrated Energy Management in Smart Buildings. Journal of Renewable Energy, 10(4), 200-215.
Ghaffarianhoseini, A., et al. (2016). Intelligent Buildings: An Overview of Recent Developments. Journal of Building
Kumar, R., et al. (2021). Solar Energy and Battery Storage for Green Buildings. Journal of Sustainable Energy, 12(5), 134-147.
Li, W., et al. (2019). Energy Storage Systems in Green Buildings. Journal of Energy Technology, 7(3), 223-240.
Saragih F., et al. (2024). Rancangan Bangun Solar Tracker Otomatis pada Pengisian Energi Panel Surya Berbasis Internet of Things (IoT). Jurnal Teknik Informatika dan Terapan. 2(3), 239-252UNEP. (2020). Building and Climate Change: Summary Report. United Nations Environment Programme.
UNEP. (2020). Buildings and Climate Change: Summary Report. United Nations Environment Programme.
UNDP. (2019). Sustainable Development Goals Report. United Nations Development Programme.
Zhao, H., et al. (2020). IoT Sensors in Smart Buildings for Energy Efficiency. Journal of Environmental Technology, 8(4), 314-325.
.
Bagus sekali
artikel nya sangat bermanfaat sekali,jadi tau ttg inovasi teknologi Hijau dan pembangkit listrik pintar
Recomended
keren banget, bermanfaat
Artikelnyaa baguss, kerenn, sangatt bermanfaat😉🥰
sangat informatif😍✨