plastik

Material Daur Ulang Sebagai Solusi Serta Pondasi Baru Keberlanjutan Konstruksi Bangunan Hijau dan Cerdas di Era Sekarang dan yang Akan Datang

📖 ࣪ Banyaknya pembaca: 92

Ditulis oleh Rio Pradana Saputra

“Kemajuan teknologi didasarkan pada kesesuaiannya untuk kehidupan. Sehingga Anda bahkan tidak menyadari bahwa teknologi sudah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari”-Bill Gates..

     Seperti yang kita ketahui saat ini bahwa kesadaran baik masyarakat maupun pemerintah sedang meningkat terkait pentingnya keberlanjutan lingkungan khususnya pada konteks konstruksi bangunan hijau. Konsep bangunan hijau yang sudah diterapkan di beberapa negara telah banyak sekali memberikan manfaat, salah satunya manfaat positif terhadap lingkungan. Sebagai salah satu inovasi yang baik, dalam pengembangannya bangunan hijau perlu peningkatan dengan adanya penerapan material daur ulang. Di sisi lain Mengingat bahwa bangunan yang tidak memiliki konsep bangunan hijau akan jauh lebih tinggi biaya operasional pemeliharaannya.Oleh karena itu perlunya kita memanfaatkan material daur ulang sebagai bentuk upgrade konsep bangunan hijau sehingga kita bisa lebih menghemat biaya yang dikeluarkan. Harapan kedepannya untuk pemerintah dan masyarakat bisa memanfaatkan teknologi dan material-material daur ulang saat ini untuk mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan serta menciptakan inovasi-inovasi baru yang lebih berkelanjutan.

     Konstruksi bangunan hijau saat ini bisa membawa dampak positif dan negatif. Jika dilihat dari negara-negara yang sudah menerapkan material daur ulang sebagai bahan untuk konstruksi hijau mereka. Setelah di teliti lebih rinci akan ada timbul beberapa masalah yakni, biaya awal yang tinggi, keterbatasan akses dan teknologi di beberapa daerah yang meterial dan teknologi untuk membangun bangunan hijau belum tersedia. Hal ini bisa menghambat pembangunan, khususnya di negara berkembang seperti kita Indonesia. Lalu adanya efek pada keanekaragaman hayati. Pembangunan gedung hijau, terutama di kawasan urban, kadang kala tetap memerlukan konversi lahan yang bisa mengganggu habitat alami. Dari beberapa kemungkinan masalah atau hambatan yang akan terjadi, sangat penting bagi kita untuk mempertimbangkan solusi atas tantangan-tantangan yang mungkin akan terjadi.

     Setelah di pelajari lebih lanjut, Berikut ini ada beberapa solusi yang bisa diterapkan untuk mengatasi tantangan-tantangan yang kemungkinan muncul dalam pembangunan bangunan hijau, yang pertama terkait biaya awal yang mahal kita bisa memberikan solusinya yaitu pemerintah atau lembaga keuangan bisa memberikan subsidi atau insentif pajak bagi pengembang yang membangun bangunan hijau. Hal ini akan membantu menurunkan biaya awal yang tinggi, sehingga mendorong lebih banyak orang untuk berinvestasi dalam teknlogi ramah lingkungan. Kemudian terkait keterbatasan akses dan teknologi kita bisa mengatasinya dengan pengembangan dan penyebaran teknologi lokal, dengan cara mendorong proses pengumpulan dan juga produksi material daur ulang pada bangunan hijau secara lokal, sehingga dapat mengurangi biaya dan ketergantungan impor. Lalu untuk mengatasi efek pada keanekaragaman hayati kita nantinya bisa membuat perencanaan tata ruang berbasis lingkungan agar tidak mengganggu keanekaragaman hayati. Selain itu bangunan hijau yang dipadukan dengan material daur ulang ini nantinya bisa dirancang untuk mengintegrasikan ruang hijau, seperti taman atap atau dinding hidup yang membantu keanekaragaman hayati dan lingkungan.

     Pembagian media atau material daur ulang apa saja yang akan kita terapkan pada konstruksi bangunan hijau, berikut data material daur ulangnya:

  • Botol plastik yang di daur ulang, data yang kita ketahui saat ini jutaan botol plasti di indonesia setiap tahunnya, dan hanya beberapa persen saja yang di daur ulang, sebagai contoh yaitu bangunan ecoark yang di rancang oleh arsitek Arthur Huang yang ada di taiwan. Dari botol plastik yang di daur ulang ini nantinya yang pasti akan kita libatkan prosesnya dengan teknologi daur ulang yang canggih yang mampu mengubah botol plastik bekas menjadi bahan bangunan yang ringan, tahan terhadap air, dan memiliki isolasi termal yang baik. Dengan adanya botol plastik daur ulang yang dijadikan seperti ini, kita tidak membutuhkan pondasi yang terlalu dalam, sehingga mengurangi penggunaan beton dan dampak lingkungan yang terkait. Oleh sebab itu ini harus bisa dimanfaatkan secara maksimal oleh pemerintah dan masyarakat indonesia
  • Beton dan baja daur ulang, di negara kita indonesia banyak sekali material daur ulang ini yang berakhir di tempat pembuangan terakhir. Dalam hal ini kita bisa memanfaatkannya sebagai bahan utama konstruksi. Dengan penggunaan material daur ulang ini kita bisa meminimalisir dampak lingkungan dari proses pemabangunan, misalnya industri konstruksi tradisional yang menghasilkan banyak limbah dan emisi karbon karena ketergantungannya pada material mentah baru. Dengan memanfaatkan material daur ulang ini nantinya bangunan hijau yang akan kita bangun akan mengurangi jejak karbon sekaligus menjaga keberlanjutan sumber daya. Salah satu contoh bangunan yang sudah terealisasikan hampir mirip yaitu bangunan one central park yang ada di australia. Harapannya kita bisa menerapkan material daur ulang beton dan baja ini di negara kita sehingga nanti bisa menciptakan bangunan modern yang estetis dan aman.

Dengan memanfaatkan material daur ulang dan teknologi kita dapat membangun masa depan yang lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan, melalui inovasi-inovasi berkelanjutan seperti yang terlihat pada bangunan-bangunan hijau yang menggunakan material daur ulang, pastinya kita akan banyak sekali mandapatkan manfaat dan mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan. Optimis sekali bahwa dengan pemanfaatan material ini akan membuka peluang bagi masa depan pembangunan perkotaan yang efisien,hemat biaya, hemat energi, dan berkelanjutan untuk generasi mendatang...

DAFTAR PUSTAKA

Goyal, P., & Kumar, R. (2021). Sustainable Building Materials and Their Applications in Green Buildings. Springer.

Jones, M. (2020). Impact of recycled materials on building sustainability. International Journal of Green Building, 15(2), 104-118.

Kementerian Lingkungan Hidup dan kehutanan. (2022, 10 April). Pentingnya Material Daur Ulang dalam Bangunan Berkelanjutan. Diakses dari https://WWW.menlhk.go.id

Muhammad, A., & Setiawan, D. (2019). Pemanfaatan limbah plastik sebagai material bangunan hijau di indonesia. Jurnal Teknik Sipil Indonesia, 8(1), 23-24.

Santoso, H. (2018). Pembangunan Berkelanjutan dan Material Ramah Lingkungan. Yogyakarta: Graha Ilmu

World Green Building Council. (2021, 22 September) Recycled Materials in Green Building: A Guide to Best Practices. Diakses dari https://WWW.Worldgbc.org

.

Centre for Development of Smart and Green Building (CeDSGreeB) didirikan untuk memfasilitasi pencapaian target pengurangan emisi gas rumah kaca (GRK) di sektor bangunan melalui berbagai kegiatan pengembangan, pendidikan, dan pelatihan. Selain itu, CeDSGreeB secara aktif memberikan masukan untuk pengembangan kebijakan yang mendorong dekarbonisasi di sektor bangunan, khususnya di daerah tropis.

Seberapa bermanfaat artikel ini?

Klik pada bintang untuk memberi rating!

Rata-rata bintang 3.9 / 5. Jumlah orang yang telah memberi rating: 14

Belum ada voting sejauh ini! Jadilah yang pertama memberi rating pada artikel ini.

Leave A Comment