Peningkatan Efisiensi Energi di Gedung Modern Melalui Penerapan Smart Building Management System

📖 ࣪ Banyaknya pembaca: 279

Ditulis oleh Nur Intan

Smart Building Management System (SBMS) merupakan inovasi teknologi yang mengintegrasikan berbagai sistem operasional dalam bangunan untuk meningkatkan efisiensi energi, kenyamanan, dan keamanan. Sistem ini menggabungkan sensor, perangkat lunak, dan jaringan komunikasi untuk mengotomatisasi dan mengoptimalkan beberapa perangkat, seperti HVAC, keamanan, dan manajemen energi.

Smart building berkaitan dengan penerapan teknologi otomatis di dalam bangunan, dengan tujuan untuk meningkatkan kenyamanan dan efisiensi. Menurut Nurdiansyah, dkk. (2016). Penerapan konsep Smart Building melibatkan biaya investasi awal yang cukup besar. Namun, biaya ini sebanding dengan berbagai manfaat yang diperoleh dari penerapannya.

Smart Building dapat dikaitkan dengan meningkatnya kepedulian terhadap kesejahteraan manusia dan berkembangnya pola hidup modern yang membutuhkan standar tertentu dalam layanan dan pengelolaan bangunan. Standar ini memiliki dampak yang signifikan terhadap kesejahteraan dan kualitas layanan pada lokasi kerja yang kemudian berdampak pada tingkat produktifitas.

Salah satu contoh dari Smart Building Management System (SBMS) adalah Green Building (bangunan hijau). Kita perlu mengetahui bahwa pembangunan yang tidak menerapkan Green Building memiliki dampak negatif seperti menyebabkan kerusakan alam yang bisa saja disebabkan oleh semakin berkurangnya lahan hijau contohnya lahan pertanian yang digunakan untuk pembangunan dengan menggunakan bahan yang tidak ramah lingkungan.

Sumber: https://eticon.co.id/konsep-green-building/

Bangunan Hijau dapat diartikan sebagai sebuah bangunan yang memberikan solusi untuk keharmonisan hunian dan lingkungan, menggunakan material alami yang tidak merusak lingkungan, menggunakan sumber daya berkelanjutan dan terbarukan, biaya pemeliharaan yang optimal (Sinha, 2009). Penggunaan material alami yang tidak merusak lingkungan atau produk hijau (Green Product) menurut Sinha (2009) adalah:

1. Produk yang dibuat dengan isi sampah limbah, daur ulang, atau sampah pertanian

Lebih baik menggunakan kembali sebuah produk daripada menghasilkan yang baru. Salah satu contohnya adalah pembangunan sekolah menggunakan Eco Brick di Nusa Tenggara Timur (NTT) yang diselenggarakan oleh Erika Richardo, melalui pengumpulan dana dari masyarakat Indonesia lewat sosial media.

Sumber: https://www.instagram.com/erikarichardo?igsh=MWd1Ymhud2FmZXozZg==.

2. Produk yang menghindari emisi beracun atau lainnya.

Produk yang alami penggunaan energinya lebih rendah dan risiko pelepasan kimiawi selama proses pembuatannya rendah, seperti paving berpori yang menyerap air hujan ke dalam tanah dengan volume air lebih besar dari pada paving beton dan sistem atap hijau yang menghasilkan pelepasan oksigen ke udara lebih besar dari pada atap beton..

3,Produk yang berkontribusi pada lingkungan yang sehat.

Produk yang berkontribusi pada lingkungan yang sehat adalah produk yang tidak melepaskan polutan signifikan ke dalam bangunan, seperti material insulasi (pencegah panas) yang minim polutan juga digunakan dalam ruang dan saringan udara untuk sirkulasi yang digunakan untuk melindungi masuknya udara kotor atau serat insulasi ke dalam sistem saluran udara..

4. Produk yang hemat energi atau air.

Komponen bangunan yang mengurangi pemanasan global dan mengurangi beban bangunan struktural, misalnya jendela dari bahan kaca dengan performa tinggi serta penggunaan pemanas air tenaga surya yang memungkinkan kita untuk menggunakan energi terbarukan dan bukan bahan bakar fosil.

Mengefisiensikan energi pada bangunan hijau menjadi salah satu bentuk respon masyarakat akan krisis energi dan perubahan iklim. Dengan adanya Technology Smart Building yang semakin berkembang menambahkan elemen otomatisasi dan kontrol yang meningkatkan kenyamanan dan efisiensi operasional bangunan. Penerapan ini mampu membuktikan bahwa perbaikan perilaku dan penggunaan teknologi dengan baik terhadap bangunan sebagai tempat aktivitas hidup dapat menyumbangkan banyak pengurangan pemanasan global.

Seiring dengan berkembangnya zaman, sudah banyak bangunan hijau yang berbasis teknologi bangunan pintar yang kita bisa saksikan secara langsung maupun melalui sosial media. Meningkatnya pembangunan Smart Building Management System (SBMS), kita dapat memperoleh keuntungan yang begitu banyak, antara lain; menghemat energi dirancang untuk mengoptimalkan penggunaan energi yang menyediakan teknologi seperti pengaturan suhu otomatis dan pencahayaan yang disesuaikan dengan kehadiran penghuni, sistem ini membantu meminimalkan pemborosan energi, biaya operasional serta penggunaan bahan bakar fosil, SBMS dapat mengurangi jejak kabon menurunkan emisi gas rumah kaca, dan pengelolaan limbah dengan baik, sehingga limbah yang dikeluarkan tidak mencemari lingkungan.

Penghijauan juga merupakan salah satu bentuk respon kita terhadap peningkatan Smart Building Management System, dengan membentuk sebuah kerja sama bagi para desain arsitekur pada penambahan taman atap, dinding hijau ataupun lahan hijau yang mampu memproduksi gas kabon dioksida dan kenyamanan bagi penghuni, terutama di perkotaan dapat mengurangi polusi udara yang terjadi di kota.

Smart building mengintegrasikan teknologi seperti sensor dan sistem manajemen bangunan secara otomatis. Sensor berfungsi sebagai komponen utama yang memungkinkan sistem untuk mengumpulkan data, menganalisis kondisi lingkungan, dan mengambil tindakan otomatis berdasarkan informasi yang diterima, sehingga mampu menjamin keamanan. Sensor tersebut dibagi menjadi beberapa jenis, yakni: sensor suhu yang memantau suhu dan kelembaban suatu ruang, sensor ini mengatur pemanasan ventilasi serta pendinginan secara otomatis, sensor kualitas udara memantau gas berbahaya di dalam ruang seperti benzene, sensor cahaya seperti photocell untuk mendeteksi cahaya alami, yang akan mematikan lampu secara otomatis bila cahaya sudah mencukupi kebutuhan, ataupun sebaliknya.

Sumber: https://www.renkeer.com/smart-building-sensors-types/

Di beberapa Negara, sudah banyak yang menerapkan Smart Building, seperti Capital Tower di Singapura, merupakan bangunan yang mempunyai penerapan Smart Building, bangunan ini menerapkan Electrical Curret untuk memonitoring energi yang digunakan dalam gedung, menggunakan sistem keamanan kebakaran otomatis memasang Smoke Detector dan Sprinkler pada langit-langit ruangan guna mendeteksi adanya asap berlebih pada ruangan. Bangunan tersebut juga menggunakan sistem HVAC (Heating, Ventilation and Air-Conditioning), dan sistem pencahayaan otomatis yang bersifat tetap dan fleksibel, walaupun gedungnya memiliki lampu yang menyala selama jam kerja.

The Edge di Amsterdam telah menerapkan Smart Building yang menggunakan Photovoltaic untuk mengurangi penggunaan energi dengan menghasilkan energi sendiri hingga 102%. Lampu LED The Edge terkoneksi dengan sensor temperatur, cahaya siang hari, infrared, juga gerak yang hanya menyala jika di butuhkan dan akan mati secara otomatis ketika tidak dibutuhkan. Sistem monitoring yang digunakan oleh The Edge adalah sistem Cloud Base yakni seluruh penggunaan energi yang terjadi dalam bangunan dapat terekam dan tersimpan. Pada aspek HVAC, menggunakan sistem Reliable Sources dapat menyimpan udara panas untuk dikeluarkan saat keadaan dingin, begitu juga sebaliknya udara dingin untuk dikeluarkan saat keadaan panas.

Glumac yang terletak di Sanghai juga menerapkan Smart Building yang hampir sama dengan The Edge yaitu Photovoltaic, mampu menghasilkan energi sendiri hingga 70.000 kWh/tahun. Penggunaan air bangunan ini menggunakan konsep Net Zero Water, menggunakan 100% daur ulang air hujan serta pemurnian air tanpa menggunakan bahan kimia. HVAC di Glumac, menggunakan sistem Healthy Air untuk mengubah udara yang berpolusi menjadi udara bersih.

Dengan demikian, seiring perkembangan zaman kita lebih mudah untuk mengefisiensikan penggunaan energi dan kelangsungan hidup yang lebih sehat, menjadi salah satu pengaruh penerapan Smart Building Management System (SBMS) dan membuktikan teknologi ini merupakan inovasi penting dalam dunia arsitektur modern. SBMS dapat menjadi standar baru dalam desain dan pengelolaan bangunan di masa depan yang mementingkan penggunaan energi yang efisien.

Daftar Pustaka:

Triwidiastuti, S., 2024. Model green building di Indonesia berbasis konsep kualitas DMAIC Six Sigma. ‘‘Journal of Civil Engineering and Environmental Technology’‘, 19(2), 146-155. https://repository.ut.ac.id/7075/1/UTFMIPA2017-06-sri.pdf

Nimbus9, 2024. ‘‘Smart building system: Efisiensi pengelolaan bangunan. https://nimbus9.tech/blog/smart-building-system/ . (4 November 2024)

Unigon, 2024. ‘‘Desain arsitektur ramah lingkungan: Konsep dan implementasi di perkotaan’‘https://unigon.ac.id/desain-arsitektur-ramah-lingkungan-konsep-dan-implementasi-di-perkotaan/ . (4 November 2024)

Puspitasari, P., & Hendrananta, M. (2024). ‘‘Penggunaan sistem bangunan pintar di ‘The Edge’ Amsterdam dan ‘Glumac’ Shanghai (hal. 338). https://e-journal.trisakti.ac.id/index.php/sim/article/download/6596/4988 . (4 November2024)

Eticon, 2022. ‘‘Konsep green building’’. https://eticon.co.id/konsep-green-building/ . (4 November 2024)

.

  

.

.

Centre for Development of Smart and Green Building (CeDSGreeB) didirikan untuk memfasilitasi pencapaian target pengurangan emisi gas rumah kaca (GRK) di sektor bangunan melalui berbagai kegiatan pengembangan, pendidikan, dan pelatihan. Selain itu, CeDSGreeB secara aktif memberikan masukan untuk pengembangan kebijakan yang mendorong dekarbonisasi di sektor bangunan, khususnya di daerah tropis.

Seberapa bermanfaat artikel ini?

Klik pada bintang untuk memberi rating!

Rata-rata bintang 4.8 / 5. Jumlah orang yang telah memberi rating: 51

Belum ada voting sejauh ini! Jadilah yang pertama memberi rating pada artikel ini.

8 Comments

  1. vankaa 10 November 2024 at 11:32 - Reply

    kereenn, semangat cintaa ❤️❤️
    benar benar inovatif sekaalii

  2. Melati Ibrahim 10 November 2024 at 11:45 - Reply

    Good idea

  3. yatna imoet 10 November 2024 at 14:26 - Reply

    ummm cemumut nuriw👉🏻👈🏻🥹

  4. Najwaedy 10 November 2024 at 18:37 - Reply

    Briliant concept

  5. Cantika Ananta Lukman 10 November 2024 at 18:44 - Reply

    ITS GIVING US MOREEE INFORMATION about world and modern systems. What a good essay

  6. NURSYAMSI 10 November 2024 at 22:15 - Reply

    cemungutt cinta

  7. Jihan Danish 16 November 2024 at 19:28 - Reply

    Andalanku ladde👍👍

Leave A Comment