SEPLASCO BRIX : Batako Ringan Pemanfaatan Sampah Plastik Dan Sabut Kelapa Sebagai Bahan Dasar Infrastruktur Tahan Gempa

📖 ࣪ Banyaknya pembaca: 79

Ditulis oleh Muhammad Nadhif Susilo

PENDAHULUAN

Global warming adalah peningkatan suhu rata rata di permukaan bumi yang diakibatkan oleh gas gas efek rumah kaca. seperti CO2 ( Karbon dioksida) yang dapat ditimbulkan oleh pembakaran sampah plastik. Pemanasan global, yang sebagian besar disebabkan oleh emisi gas rumah kaca akibat pembakaran sampah plastik, telah menyebabkan perubahan iklim yang ekstrem dan mengancam keberlangsungan hidup manusia. Salah satu dampaknya yang paling nyata adalah peningkatan frekuensi dan intensitas bencana alam seperti banjir dan gempa bumi.

Untuk mencegah dampak terjadinya global warming atau dikenal dengan pemanasan global salah satunya adalah menerapkan prinsip 3R yaitu reduce, reuse, dan recycle. Pada pembahasan kali ini sampah plastiklah yang menjadi salah satu faktor yang akan dibahas. Untuk itu, cara pengolahan sampah plastic adalah menggunakan metode atau prinsip recycle. Recycle sendiri ialah sebutan untuk metode daur ulang sampah.

Pemanfaatan sampah plastik tersebut salah satunya dapat dijadikan sebagai bahan dasar pembuatan batako ringan. Oleh sebab itu, saya mempunyai sebuah ide yang berkaitan dengan batako ringan. Ide tersebut ialah Batako ringan yang memanfaatankan sampah plastik dengan sabut kelapa sebagai bahan dasar rumah yang tahan terhadap gempa. Penelitian ini mengusulkan pemanfaatan sampah plastik sebagai bahan baku pembuatan batako ringan dengan menambahkan sabut kelapa sebagai penguat. Kombinasi kedua bahan tersebut diharapkan menghasilkan batako yang kuat, ringan, dan ramah lingkungan, serta mampu menahan beban gempa. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk mengurangi volume sampah plastik yang berakhir di lingkungan dan memberikan nilai tambah bagi produk limbah pertanian seperti sabut kelapa

PEMBAHASAAN

Di tengah semakin meningkatnya perhatian terhadap isu lingkungan, terutama terkait permasalahan sampah plastik, berbagai inovasi terus muncul demi mencari solusi yang berkelanjutan. Salah satu inovasi menarik adalah memanfaatkan sampah plastik sebagai bahan baku untuk membuat batako ringan. Pendekatan ini bukan hanya menjawab tantangan lingkungan, tetapi juga membuka peluang baru dalam dunia konstruksi dengan menghadirkan material yang lebih ramah lingkungan.

Salah satu produk hasil inovasi ini adalah Seplasco Brix, sebuah gebrakan dalam dunia konstruksi yang berhasil memadukan aspek estetika modern dengan keberlanjutan lingkungan. Seplasco Brix merupakan batako ringan yang dihasilkan melalui proses daur ulang sampah plastik dan sabut kelapa. Proses pembuatannya melibatkan penghancuran sampah plastik menjadi partikel kecil, yang kemudian dicampur dengan serat sabut kelapa dan bahan pengikat berkualitas tinggi. Adonan ini lalu dicetak dalam bentuk batako dan dikeringkan hingga mencapai kekuatan dan kekokohan yang diinginkan.

Mengapa Seplasco Brix layak diperhitungkan dalam industri konstruksi masa kini? Ada beberapa alasan mendasar yang membuat produk ini sangat istimewa:

Meski ringan, Seplasco Brix memiliki kekuatan tekan yang tinggi dan daya tahan luar biasa. Kombinasi serat plastik yang kokoh dengan struktur pori-pori unik pada sabut kelapa memberikan kekuatan tambahan pada batako ini, membuatnya mampu menahan beban berat dan tahan terhadap goncangan. Dengan demikian, Seplasco Brix cocok digunakan sebagai material utama bangunan yang membutuhkan daya tahan, baik untuk bangunan perumahan maupun gedung komersial. Dalam pengujiannya, batako ini terbukti memenuhi standar kualitas konstruksi yang diperlukan, menunjukkan bahwa inovasi ini bukan hanya solusi dari aspek lingkungan, tetapi juga memenuhi kriteria teknis yang diperlukan dalam pembangunan.

Tidak hanya itu, Sabut kelapa yang menjadi salah satu komponen utama Seplasco Brix memiliki kemampuan isolasi alami yang sangat baik. Material ini membantu menjaga suhu ruangan tetap stabil, membuat ruangan terasa lebih sejuk pada siang hari dan hangat di malam hari. Manfaat ini tidak hanya meningkatkan kenyamanan penghuni bangunan, tetapi juga membantu menghemat energi, khususnya dalam penggunaan pendingin atau pemanas ruangan. Kemampuan ini semakin relevan di tengah meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya efisiensi energi dalam rumah tangga dan bangunan komersial.

Proses produksi Seplasco Brix juga dimulai dari pengumpulan sampah plastik yang selama ini berakhir di tempat pembuangan akhir (TPA). Dengan mengurangi jumlah sampah plastik yang mencemari lingkungan, Seplasco Brix berkontribusi secara langsung dalam mengurangi polusi plastik. Selain itu, pemanfaatan sabut kelapa sebagai bahan baku memberikan nilai tambah bagi petani kelapa, yang selama ini mungkin hanya memanfaatkan buahnya saja. Dengan demikian, proyek ini juga berperan dalam meningkatkan kesejahteraan ekonomi lokal, khususnya bagi komunitas petani kelapa.

Keistimewaan itu berasal dari Proses pembuatan Seplasco Brix yang terdiri atas beberapa tahap penting yang dirancang untuk menghasilkan batako berkualitas tinggi. Berikut langkah-langkah utama dalam pembuatannya:

Langkah awal adalah mengumpulkan dan mengolah sampah plastik yang dilakukan dengan cara Plastik bekas dikumpulkan dari berbagai sumber, kemudian dibersihkan dan dihancurkan menjadi partikel kecil yang seragam. Kedua adalah  mengumpulkan dan mengolah sabut kelapa yang dapat dilakukan dengan cara membersihkan sabut kelapa, kemudian dikerigkan, setelah itu sabut kelapa diuraikan dan dipilah  menjadi serat serat yang halus.

Langkah ketiga adalah mencampurkan partikel plastic dan serat sabut kelapa sebagai bahan pengisi dalam batako dengan semen sebagai bahan pengikat pada batako yang kemudian dicampurkan menggunakan air dalam proporsi yang tepat agar tercipta campuran yang kuat dan homogen. Keempat adalah pencetakan batako, Adonan yang sudah dicampur kemudian dicetak menggunakan cetakan khusus untuk membentuk batako. Kelima adalah pengeringan batako. Pengeringan batako dapat dilakukan dengan dikeringkan secara alami atau menggunakan oven khusus hingga mencapai kekuatan maksimal. Terakhir adalah ujicoba produk Seplasco Brix tersebut apakah layak atau tidak untuk di produksi secara masal.

Penggunaan Seplasco Brix memberikan berbagai manfaat bagi masyarakat, baik dari segi kualitas hidup, ekonomi, maupun lingkungan. Beberapa manfaat yang dapat dihasilkan oleh Seplasco Brix yaitu dengan Seplasco Brix, masyarakat dapat memiliki hunian yang nyaman, sehat, dan ramah lingkungan. Batako ini menciptakan ruangan dengan sirkulasi udara yang baik dan suhu yang stabil, memberikan kenyamanan bagi penghuni bangunan.

“Pemanfaatan sabut kelapa sebagai bahan baku industri berpotensi untuk menciptakan nilai ekonomi tambahan bagi masyarakat lokal, terutama di wilayah-wilayah yang memiliki produksi kelapa yang tinggi. Dengan meningkatnya permintaan akan produk serat alami, petani kelapa dapat mengoptimalkan hasil sampingan produksi kelapa menjadi sumber pendapatan tambahan.”
(Arancon, R. A., Galvez, E. V., & Sumalinog, D. A., Journal of Rural Development, 2019).Seplasco Brix juga dapat membantu mengurangi volume sampah plastik yang mencemari lingkungan, sekaligus mengoptimalkan penggunaan sumber daya alam yang terbarukan. Dengan pemanfaatan material daur ulang dan alami, produk ini berkontribusi langsung dalam menjaga kelestarian lingkungan.

Berdasarkan manfaat tersebut Seplasco Brix memiliki potensi untuk pembangunan infrastruktur di Indonesia. Seplasco Brix memiliki potensi untuk mengubah lanskap industri konstruksi di masa depan. Material ini tidak hanya terbatas pada penggunaan di rumah tinggal, tetapi juga dapat diterapkan di bangunan komersial, gedung perkantoran, serta infrastruktur publik seperti sekolah dan rumah sakit. Dengan sifatnya yang kuat dan ramah lingkungan, Seplasco Brix berpeluang menjadi pilihan utama dalam konstruksi bangunan yang berkelanjutan.

KESIMPULAN

Kesimpulannya, Seplasco Brix hadir sebagai inovasi yang tidak hanya memberikan solusi terhadap masalah lingkungan, tetapi juga menghadirkan peluang baru dalam industri konstruksi. Dengan memanfaatkan sampah plastik dan sabut kelapa, Seplasco Brix berhasil menciptakan batako ringan yang memiliki kekuatan tinggi, ketahanan, serta kemampuan isolasi alami. Produk ini tidak hanya memenuhi standar teknis konstruksi, tetapi juga berperan dalam pelestarian lingkungan dan pemberdayaan ekonomi lokal. Tantangan yang dihadapi, seperti standar kualitas dan pemasaran, membuka peluang untuk inovasi lebih lanjut. Dengan dukungan dari berbagai pihak, Seplasco Brix berpotensi menjadi pilihan utama dalam mewujudkan konstruksi berkelanjutan di masa depan. Dengan Seplasco Brix, impian untuk memiliki rumah yang nyaman, aman, dan ramah lingkungan semakin dekat menjadi kenyataan.

DAFTAR PUSTAKA

Indahyani,T.(2011). Pemanfaatan Limbah Sabut Kelapa Pada Perencanaan Interior dan Furniture Yang Berdampak Pada Pemberdayaan Masyarakat Miskin. Jurnal Pembangunan Pedesaan,2(1),15-19.

Arancon, R. A., et.al. (2019). Economic Potential of Coconut Coir Utilization in Rural Communities: A Case Study on Income Enhancement and Sustainability. Journal of Rural Development, 38(2), 115-130.

Khalil, H. P. S. A, et.al. (2020). “Bioresource technology for sustainable construction and biocomposites: Properties and applications of coconut fiber composites.” Journal of Renewable Materials. 8(4), 491-512.

Iftikhar, B., Alih, S. C., Vafaei, M., Alkhattabi, L., Althoey, F., Ali, M., & Javed, M. F. (2024). Sustainable use of plastic waste in plastic sand paver blocks: An experimental and modelling-based study. Journal of Building Engineering. Structures, 62, 106285. https://doi.org/10.1016/j.istruc.2024.106285.

Setianingrum, R. B.(2018). “Pengelolaan Sampah Dengan Pola 3 R Untuk Memperoleh Manfaat Ekonomi Bagi Masyarakat.” Berdikari: Jurnal Inovasi dan Penerapan Ipteks. 6(2), pp. . Journal of Muhammadiyah University of Yogyakarta.

.

.

.

Centre for Development of Smart and Green Building (CeDSGreeB) didirikan untuk memfasilitasi pencapaian target pengurangan emisi gas rumah kaca (GRK) di sektor bangunan melalui berbagai kegiatan pengembangan, pendidikan, dan pelatihan. Selain itu, CeDSGreeB secara aktif memberikan masukan untuk pengembangan kebijakan yang mendorong dekarbonisasi di sektor bangunan, khususnya di daerah tropis.

Seberapa bermanfaat artikel ini?

Klik pada bintang untuk memberi rating!

Rata-rata bintang 4.9 / 5. Jumlah orang yang telah memberi rating: 29

Belum ada voting sejauh ini! Jadilah yang pertama memberi rating pada artikel ini.

6 Comments

  1. Ansthel 12 November 2024 at 07:40 - Reply

    solusi yang sangat bermanfaat untuk saat ini

  2. Yuniar 12 November 2024 at 10:20 - Reply

    Wahhh ternyata sampah plastik bisa dimanfaatkan untuk hal yang berguna yaaa

  3. Indra 12 November 2024 at 12:32 - Reply

    Ide dan konsep terbaik dalam memadukan pengolahan sampah yang sangat ramah lingkungan dengan pembangunan arsitektur bahan bangunan. Hal ini merupakan terobosan yang sangat berguna bagi masa yang akan datang

  4. Alfan Sulaiman 12 November 2024 at 20:12 - Reply

    Wahh kerenn artikelnya mudah dipahami

  5. Nay 12 November 2024 at 20:49 - Reply

    P lari

  6. Susilo 13 November 2024 at 09:55 - Reply

    Inovasi yang terbarukan sih ini memadukan sampah plastik dan sabut kelapa yang dimana 2 bahan itu merupakan masalah yang memengaruhi jumlah sampah di Indonesia, yang dimana disini dimanfaatkan untuk dijadikan batako yang ringan sekaligus tahan gempa, semoga dapat terealisasikan

Leave A Comment